Daur Ulang Minyak Pelumas Bekas Menjadi Minyak Pelumas Dasar dengan
Kombinasi Batubara Aktif dan Karbon Aktif
Program Studi Teknik Kimia UPN “veteran” Jawa Timur 5
II.1.2. Kegunaan dan Pemakaian Pelumas
Berbagai macam kegunaan dan pemakaian pelumas adalah sebagai
berikut : Layanan Teknis Pelumas, 2004.
a Mencegah atau mengurangi keausan mesin dari terjadinya gesekan
bagian-bagian mesin yang bergerak, dengan cara memisahkan bagian- bagian yang bergerak dengan lapisan pelumas yang mempunyai
kestabilan terhadap oksidasi pada suhu tinggi dan rendah serta tahan terhadap tekanan dan beban kejut, sehingga bagian mesin yang brgerak
terhindar dari keausan. b
Mengendalikan kotoran dengan cara melarutkan dan mendispersikan kotoran berupa jelaga, hasil-hasil oksidasi partikel logam keausan
mesin dan lumpur sludge agar tidak mengganggu cara kerja bagian mesin.
c Menetralisir asam-asam hasil pembakaran bahan bakar dan hasil
oksidasi pelumas, sehingga tidak mengganggu logam-logam mesin. d
Mendinginkan dan memindahkan panas keluar dari mesin, energi panas yang dihasilkan mesin diserap oleh pelumas dan dihantarkan ke
bagian mesin yang lebih dingin, sehingga terjadi proses pemindahan panas keluar mesin.
e Mencegah terbentuknya busa dalam proses sirkulasi pelumas dalam
sistem agar tidak mengganggu pompa dan pelumass logam mesin dan
mencegah pengotoran udara dan bagian mesin .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Daur Ulang Minyak Pelumas Bekas Menjadi Minyak Pelumas Dasar dengan
Kombinasi Batubara Aktif dan Karbon Aktif
Program Studi Teknik Kimia UPN “veteran” Jawa Timur 6
II.1.3. Minyak Pelumas Dasar Lube Base Oil
Minyak pelumas dasar atau yang biasa disebut dengan base oil diperoleh sebagai salah satu produk kilang minyak refining, sehingga
sifatnya juga dipengaruhi oleh jenis minyak yang diolah Sequeire, 1998.
Sedangkan berdasarkan kekentalan viskositas dan warnanya, base oil dapat dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Base oil HVI 60, dimana base oil ini mempunyai warna kuning yang
lebih jernih dengan kekentalan viskositas sebesar ± 4 centi stokes. 2.
Base oil HVI 95, dimana base oil ini mempunyai warna kuning lebih tua daripada base oil A dan lebih kental dengan viskositas sebesar ±
7,25 centi stokes. 3.
Base oil HVI 160S, dimana base oil ini mempunyai warna coklat muda dan kekentalan sebesar ± 10,9 centi stokes.
4. Base oil HVI 650, dimana base oil ini mempunyai warna coklat yang
lebih pekat dengan viskositas antara ± 30-31 centi stokes Sequeire, 1998.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Daur Ulang Minyak Pelumas Bekas Menjadi Minyak Pelumas Dasar dengan
Kombinasi Batubara Aktif dan Karbon Aktif
Program Studi Teknik Kimia UPN “veteran” Jawa Timur 7
Tabel 2.1. Standard Spesifikasi Minyak Pelumas Dasar Base Oil
Properties Method
HVI-60 HVI-95
Spec.Gravity 6060 F
ASTM D-1298 To be report
To be report Viscosity at 100
C Cst ASTM D-445
4.4 - 4.9 6.7
– 7.4
Viscisity Index min ASTM D-2270
95 95
Flash Point PMCC C min
ASTM D-93 204
210 Pour Point
C max ASTM D-97
-15 -9
Total Acidity mg KOGg max ASTM D-974
0.05 0.05
Ash Content wt max ASTM D-482
0.01 0.01
ColourASTM max ASTM D-1500
1.5 2.0
Cloud test SMS-1694
No Cloud No Cloud
Appereance Visual
ClearBright ClearBright
Pertamina,2005.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Daur Ulang Minyak Pelumas Bekas Menjadi Minyak Pelumas Dasar dengan
Kombinasi Batubara Aktif dan Karbon Aktif
Program Studi Teknik Kimia UPN “veteran” Jawa Timur 8
Properties Method
HVI – 160 S
HVI -650
Spec.Gravity 6060 F
ASTM D-1298 To be report
To be report Viscosity at 100
C Cst ASTM D-445
10.7 – 11.8
30.5 – 33.5
Viscisity Index min ASTM D-2270
95 95
Flash Point PMCC C min
ASTM D-93 228
267 Pour Point
C max ASTM D-97
-9 -9
Total Acidity mg KOGg max ASTM D-974
0.05 0.05
Ash Content wt max ASTM D-482
0.01 0.01
ColourASTM max ASTM D-1500
0.3 0.4
Cloud test SMS-1694
No Cloud No Cloud
Appereance Visual
ClearBright ClearBright
Pertamina,2005.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Daur Ulang Minyak Pelumas Bekas Menjadi Minyak Pelumas Dasar dengan
Kombinasi Batubara Aktif dan Karbon Aktif
Program Studi Teknik Kimia UPN “veteran” Jawa Timur 9
Tabel 2.2 Kandungan Logam Pada Minyak Pelumas Standar
Logam Emulsi mgkg
Dry Ash mgkg
Peubah dry ash mgkg
Pb 103±2
103±2 106±4
Cr 101±2
101±2 111±1
Al 102±3
98±2 95±2
Cu 106±2
105±3 103±2
Ni 97±1
95±3 96±1
Fe 107±1
103±2 96.3±0.5
Si 95±3
n.d ND
Mg 102±2
94±3 102.1±0.1
Sumber : E.M Goncalvez et.al. Talanta 47 1998 1033-1042
n.d = no determined Tidak ditemukan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Daur Ulang Minyak Pelumas Bekas Menjadi Minyak Pelumas Dasar dengan
Kombinasi Batubara Aktif dan Karbon Aktif
Program Studi Teknik Kimia UPN “veteran” Jawa Timur 10
Tabel 2.3 Kandungan Logam Pada Minyak Pelumas Bekas
logam Oli bekas
Daur ulang oli
LPG dengan
demulsifier Daur ulang
oli stabilizer dengan
demulsifier Daur
ulang oli asam
dengan clay
proses Daur ulang
oli asam
dengan clay proses
Iron Fe 76 16
3 12
11 Alumini
um Al 8
1 1
1 1
Chromiu m Cr
2 1
n.d 1
1 Copper
Cu 13
1 1
42 2
Lead Pb
946 715
131 14
293 Tin Sn 1
1 n.d
3 1
Silver Ag
1 1
n.d 1
1
Sumber : A. Hamad et al. Journal of Environmental Management 74 2005 153-159
n.d = no determined Tidak ditemukan. mgkg
mgkg mgkg
mgkg mgkg
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Daur Ulang Minyak Pelumas Bekas Menjadi Minyak Pelumas Dasar dengan
Kombinasi Batubara Aktif dan Karbon Aktif
Program Studi Teknik Kimia UPN “veteran” Jawa Timur 11
II.1.4. Sifat-sifat Minyak Pelumas