Pengujian Instrumen Penelitian Perbedaan perilaku seksual remaja dalam berpacaran di kos antara remaja yang kos dengan induk semang dan remaja yang kos tanpa induk semang.

F. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas disebut dengan kesahihan menurut Hadi 1991, yang diartikan sebagai tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Suatu instrumen dinyatakan sahih jika instrumen itu mampu mengukur apa yang hendak diukur dan mampu mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan Supratiknya, 1998 dan Azwar, 1999. Uji validitas dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah skala psikologis yang digunakan sebagai alat ukur mampu memberikan data yang relevan dengan tujuan pengukuran dan data yang memberikan gambaran yang cermat. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, yaitu dengan analisis rasional mencari sejauh mana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur Azwar, 1998.

2. Seleksi Item

Korelasi item-total daya beda item bertujuan memperoleh item-item yang berkualitas baik dari skala yang sedang disusun. Salah satu kualitas yang dimaksudkan adalah keselarasan atau konsistensi antara item dengan skala secara keseluruhan konsistensi item-total Azwar, 1998. Untuk menguji kesahihan tiap butir item dalam skala perilaku seksual remaja ini, peneliti juga melakukan analisis statistik dengan menggunakan Reliability Analysis-Scale Alpha dari SPSS 12.00 for Windows . Sebagai kriteria pemilihan item berdasar pada korelasi item total biasanya digunakan batasan rix ≥ 0,25 Azwar, 1999. Umumnya, item yang memiliki koefisien korelasi di atas 0,25 sudah dianggap mengindikasikan daya diskriminasi yang baik. Bahkan oleh beberapa ahli mengatakan bahwa koefisien korelasi di atas 0,20 sudah dianggap memuaskan. Dari hasil uji coba yang dilakukan terhadap 37 item skala perilaku seksual ini mempunyai daya beda item berkisar antara 0,174 sampai dengan 0,832. Dalam uji coba ini ada satu item yang gugur karena daya bedanya berada dibawah 0,25.

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung kecermatan pengukuran Azwar, 1999. Menurut Supraktiknya, 1998, suatu tes yang reliabel atau konsisten akan menunjukkan skor yang sama bila sejumlah orang : a. dites pada dua kesempatan yang berbeda menggunakan alat tes yang sama, b. dites dengan dua versi berbeda dari tes yang sama, dan c. dites dengan kelompok- kelompok item berlainan dari tes yang sama. Reliabilitas ditunjukkan dengan angka atau koefisien korelasi yang berkisar antara 0 dan 1. Semakin tinggi koefisien korelasi mendekati 1 berarti alat tes semakin reliabel. Penelitian ini menggunakan perhitungan koefisien alpha karena skala hanya dikenakan satu kali pada subjek penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan skala dapat dibelah menjadi multi bagian yang masing-masing belahan memiliki jumlah item yang sama. Dari hasil uji coba yang dilakukan, reliabilitas skala perilaku seksual remaja yang tinggal di kos dengan induk semang dan kos tanpa induk semang pada item yang terseleksi sebesar 0,951.

G. Prosedur Penelitian