3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi
Untuk langkah ketiga ini, menurut Miles dan Hubermain 2007: 19, mulai dicari arti benda-benda, mencatat
keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proporsi.
Kesimpulan bisa ditarik dari awal namun masih belum jelas kemudian akan meningkat menjadi lebih rinci dan
mengakar yang kuat sampai pengumpulan data terakhir. Kesimpulan-kesimpulan juga dilakukan verifikasi selama
penelitian berlangsung. Secara sederhana, makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenaran, kekuatan, dan
kecocokannya, yakni validitasnya. Dalam hal ini peneliti menarik kesimpulan dari
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa atau dari hasil tes diagnostik dan wawancara yang telah dilakukan kemudian
digabung untuk menemukan penyebab-penyebab siswa melakukan kesalahan. Hasil tersebut untuk dasar merancang
program remidiasi yang tepat untuk membantu siswa mengatasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Tahap-tahap peneliti dalam melaksanakan penelitian di SMA Negeri 10 Yogyakarta yaitu:
1. Penyusunan Proposal
Peneliti membuat proposal untuk diajukan ke dosen untuk memenuhi mata kuliah skripsi.
2. Persiapan Penelitian
Peneliti melakukan observasi terlebih dahulu ke kelas atau subyek yang akan diteliti pada saat pembelajaran matematika
materi turunan. 3.
Peneliti membuat instrumen penelitian. a.
Lembar observasi b.
Tes diagnosis c.
Lembar wawancara
Pertama, pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dengan observasi.
Kedua, pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan teknik yang sama. Dalam penelitian ini data yang
diperoleh dari tes diagnostik, lalu dicek dengan wawancara untuk meningkatkan tingkat kepercayaan atau kevalidan data.
4. Validasi instrumen penelitian dengan menggunakan validasi
ahli. Validasi ahli dilakukan dengan uji pakar yaitu menanyakan instrumen-instrumen penelitian kepada ahlinya yaitu guru
matematika terkait dan juga dosen terkait. 5.
Peneliti melakukan tes diagnosis di kelas XI IPA 1. 6.
Peneliti mengoreksi hasil tes diagnostic yang sudah dilakukan, setelah itu mencari kesalahan-kesalahan apa yang dilakukan
siswa. Kemudian mengelompokan kesalahan-kesalahan tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berdasarkan kategori jenis kesalahan yang telah disusun peneliti yang telah dijelaskan pada BAB II. Setelah diketahui jenis
kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa, kemudian dihitung persentase tiap jenis kesalahan yang dilakukan siswa
dengan cara membagi jumlah siswa yang melakukan kesalahan dengan jumlah siswa keseluruhan kemudian dikali 100.
7. Melakukan wawancara dan membuat transkripsi wawancara.
Wawancara dilakukan dengan cara mewawancarai setiap siswa yang membuat kesalahan dalam mengerjakan soal tes
diagnostik. 8.
Mencatat hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan soal tes diagnostik, lalu mencocokan dengan hasil wawancara dengan
siswa. Dengan menggunakan validitas, validitas yang dipakai untuk data tersebut adalah dengan metode trianggulasi. Teknik
ini merupakan teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data untuk keperluan pengecekan
atau pembanding terhadap data. Teknik ini digunakan untuk menguji kepercayaan atau kevalidan data yang dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Patton dalam Andi Prastowo 2014: 270,
mengungkapkan bahwa untuk teknik ini ada dua strategi. Pertama, pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil
penelitian beberapa teknik pengumpulan data. Kedua, pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan
teknik yang sama. Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari tes
diagnostik, lalu
dicek dengan
wawancara untuk
meningkatkan tingkat kepercayaan atau kevalidan data. 9.
Penulisan Laporan Pada akhir penelitian diperlukan penulisan laporan peneliti
tentang hasil penelitian tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A.
Hasil Pelaksanaan Observasi 1.
Waktu Pelaksanaan Observasi
Observasi dilakukan 3 kali,berikut ini tabel pelaksanaan
observasi pembelajaran:
Observsi Hari, Tanggal
Kegiatan 1
Senin, 11 April 2016 Wawancara dan Konsultasi waktu observasi
2 Selasa, 19 April
2016 Observasi mengenai Pengertian
Turunan 3
Rabu, 27 April 2016 Observasi mengenai Aturan Rantai 4
Selasa, 3 Mei 2016 Konsultasi soal tes diagnostik kepada dosen pembimbing
5 Jum‟at, 6 Mei 2016 Konsultasi soal tes diagnostik kepada
guru yang bersangkutan 6
Selasa, 10 Mei 2016 Observasi mengenai Penggunakan turunan untuk menyelesaikan
masalah yang ada di kehidupan sehari-hari
7 Rabu, 11 Mei 2016
Pelaksanaan tes diagnostik 8
12-26 Mei 2016 Analisis tes diagnosis
9 Sabtu, 28 Mei 2016
Melakukan wawancara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI