8. Soal tidak dijawab
Menurut  Ellis  Tarigan,  2011:  60  analisis  kesalahan  adalah  suatu  prosedur kerja  yang  digunakan  oleh  para  peneliti  dan  guru,  yang  meliputi  pengumpulan
sampel,  pengidentifikasian  kesalahan  yang  terdapat  dalam  sampel,  penjelasan kesalahan  tersebut  pengklasifikasiannya  kesalahan  itu  berdasarkan  penyebabnya
serta  pengevaluasian  atau  penilaian  taraf  keseriusan  kesalahan  itu.  Menurut Tarigan Setyawati, 2010: 12 analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja yang
biasa  digunakan  oleh  peneliti  atau  guru,  yang  meliputi  kegiatan  mengumpulkan sampel  kesalahan,  mengidentifikasi  kesalahan  yang  terdapat  dalam  sampel,
menjelaskan kesalahan tersebut, mengklasifikasi kesalahan itu, dan mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan itu.
Berdasarkan  pendapat  di  atas  dapat  disimpulkan  analisis  kesalahan  adalah prosedur kerja yang digunakan oleh para peneliti dan guru yang meliputi kegiatan
mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengevaluasi kesalahan.
C. Program Remidiasi
Menurut  Suharsimi  Arikunto  1988:  35  remidiasi  adalah  kegiatan  yang diberikan  kepada  siswa  yang  belum  menguasai  bahan  pelajaran  yang  diberikan
oleh  guru,  dengan  maksud  meningkatkan  penguasaan  terhadap  bahan  pelajaran tersebut. Menurut Darwansyah 2009: 178  remidiasi adalah program perbaikan
pengajaran yang khusus diberikan guru kepada siswa individukelompok karena siswa  tersebut  memiliki  masalah  dalam  belajar  kurang  tidak  menguasai  materi
belajar. Program  remidiasi  dapat  dilakukan  dengan  guru  mengulang  materi    secara
singkat  yang  dirasa  masih  banyak  siswa  yang  melakukan  kesalahan.  Kemudian setelah  itu  guru  memberi  soal  kembali  terkait  dengan  kesalahan-kesalahan  yang
dilakukan  oleh  siswa,  kemudian  di  analisis  apakah  ada  peningkatan  atau  tidak. Apabila masih ada siswa yang masih belum mengerti atau masih saja melakukan
kesalahan  guru  dapat  memberikan  tugas  individu  kepada  murid  yang bersangkutan.
Berdasarkan  pendapat-pendapat  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  remidiasi adalah  program  perbaikan    yang  diberikan  guru  kepada  siswa  untuk  mengatasi
masalah siswa dalam belajar.
D. Turunan
Turunan adalah  materi yang dipelajari oleh siswa dalam belajar matematika yang  cukup  sulit  dipahami  siswa.  Materi  turunan  untuk  SMA  kelas  XI  yang
digunakan  untuk  penelitian  ini  adalah  sebagai  berikut,  yaitu  pengertian  turunan, sifat-sifat  turunan, aturan rantai dan menggunakan turunan untuk  menyelesaikan
masalah yang ada di kehidupan sehari-hari menurut. Sartono W, 2007: 239. 1.
Definisi Turunan suatu Fungsi Turunan fungsi fx dapat didefinisikan sebagai berikut. Misal diketahui
fungsi  y  =  fx  yang  terdefinisi  dalam  daerah  asal |       . Turunan
fungsi fx terhadap x ditentukan oleh
Dengan catatan nilai limit itu ada. Contoh:
Carilah turunan atau f‟x untuk fungsi-fungsi fx berikut ini. a.
fx = 3x – 4 b.
fx = √  , x ≥ 0 Jawaban:
Dengan menggunakan definisi turunan turunan f‟x =
a. untuk fungsi fx = 3x – 4
f‟x = =
= = 3
b. untuk fx = √  , x ≥ 0
f‟x =
√     √
=
√     √
.
√      √ √      √
=
√      √
=
√      √
=
√
2. Sifat-sifat Turunan Fungsi Aljabar
a. Turunan Fungsi Konstan
Misalkan  fungsi  konstanta  fx  =  k  dengan  k  konstanta  real,  maka turunan fx adalah f‟x=0.
Bukti:
b. Turunan Fungsi Identitas
Misalkan fungsi konstanta fx = x, maka f‟x = 1.
Bukti:
c. Turunan Fungsi Polinom
Misalkan  diketahui  fungsi  polinom  berderajad  n ,  a
konstanta  real  yang  tidak  nol  dan  n  bilangan  bulat  positif.  Turunan  dari fungsi  pangkat  ini  dapat  ditentukan  dengan  menggunakan  manipulasi
aljabar  yang  berkaitan  dengan  penjabaran  binom  newton,  yaitu  sebagai berikut.
Dengan  menggunakan  penjabaran  binom  Newton  tersebut,  turunan turunan fungsi pangkat
, dengan konstanta real tidak nol dan
n bilangan real, maka .
Bukti:
{ }
{ }
d. Turunan Hasil Kali Konstanta dengan Fungsi
Misalkan  diketahui  fungsi ,  dengan  k  konstanta
real  dan fungsi  dari  x  yang  mempunyai  turunan       .  Fungsi
merupakan  hasil  kali  antara  konstanta  k  dengan  fungsi , maka              .
Bukti:
{ }
e. Turunan Jumlah dan Selisih Fungsi-Fungsi
Misalkan  diketahui  fungsi-fungsi  ux  dan  vx  berturut-turut mempunyai turunan
dan      . Jumlah fungsi      dan fungsi adalah
, maka .
Bukti:
{ }
Dengan  menggunakan  analisis  yang  sama,  turunan  selisih  fungsi dan  fungsi        atau                    adalah
. Jadi,  dapat  disimpulkan bahwa  jika
, dengan ux dan vx masing-masing adalah fungsi yang mempunyai turunan
dan , maka
. f.
Turunan Hasil Kali Fungsi-Fungsi Misalkan  diketahui  fungsi-fungsi  ux  dan  vx  berturut-turut
mempunyai  turunan dan       .  Hasil  kali  fungsi        dan  fungsi
adalah                 , maka Bukti:
{ }
Rumus turunan hasil kali dua fungsi dapat diperluas untuk menentukan turunan  hasil  kali  tiga  fungsi  yaitu  jika
,  dengan adalah  fungsi-fungsi  yang  mempunyai  turunan
dan      , maka +
g. Turunan Hasil Bagi Fungsi-Fungsi
Misalkan  diketahui  fungsi-fungsi  ux  dan  vx  berturut-turut mempunyai  turunan
dan       .  Hasil  bagi  fungsi        dan  fungsi adalah
dengan .
Dengan  hubungan maka
.  Dengan menggunakan rumus turunan hasil kali fungsi-fungsi, diperoleh:
substitusi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan  demikian,  dapat  disimpulkan  bahwa  jika dengan
serta ux dan vx berturut-turut mempunyai turunan       dan maka
h. Turunan Fungsi
Misalkan ,  dengan
adalah  fungsi  x  yang mempunyai  turunan
dan  n  adalah  bilangan  real,  maka
Bukti: Turunan  dari  fungsi
dapat  diperoleh  dengan memanfaatkan rumus turunan hasil kali dua fungsi dan tiga fungsi.
1 Untuk n = 2, maka
Tampak  bahwa dapat  diperlakukan
sebagai hasil kali dua fungsi sehingga turunannya dapat ditentukan dengan rumus turunan hasil kali dua fungsi.
2 Untuk n = 3, maka
Tampak  bahwa dapat  diperlakukan
sebagai hasil kali tiga fungsi sehingga turunannya dapat ditentukan dengan rumus turunan hasil kali tiga fungsi.
Demikian  seterusnya,  apabila  proses  pengerjaan  diatas  dilanjutkan sampai  dengan  n  =  n,  maka  dapat  diambil  kesimpulan  jika
, dengan
adalah  fungsi  x  yang  mempunyai  turunan         dan  n  adalah bilangan real, maka
Rumus diatas dikenal sebagai dalil rantai atau aturan rantai. 3.
Sifat-sifat Turunan Trigonometri a.
Turunan Fungsi Sinus Misalkan  diketahui  fungsi  sinus:
,  maka .
Bukti:
Berdasarkan  perhitungan  limit  fungsi  trigonometri,  dapat ditunjukan bahwa:
, maka
b. Turunan Fungsi Cosinus
Misalkan  diketahui  fungsi  sinus: ,  maka
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bukti:
c. Turunan Fungsi Tangen
Misalkan diketahui fungsi , maka
. Bukti:
Oleh  karena dengan  cos  x
merupakan  hasil  bagi fungsi
dan            . o
, maka o
, maka
Dengan  menggunakan  rumus  turunan  fungsi  sinus  dan  rumus fungsi  cosinus,  turunan  fungsi
dapat ditentukan dengan rumus hasil bagi fungsi-fungsi sebagai berikut.
d. Turunan Fungsi Cotangen
Misalkan diketahui fungsi , maka
. Bukti:
Oleh  karena dengan  sin  x
merupakan  hasil bagi fungsi
dan            . o
o maka
Dengan  menggunakan  rumus  turunan  fungsi  sinus  dan  rumus fungsi  cosinus,  turunan  fungsi
dapat  ditentukan dengan rumus hasil bagi fungsi-fungsi sebagai berikut.
e. Turunan Fungsi Secan
Misalkan  diketahui  fungsi ,  maka
. Bukti:
Oleh  karena dengan  cos  x     merupakan  hasil  bagi
fungsi dan            .
o , maka
Dengan  menggunakan  rumus  turunan  fungsi  sinus  dan  rumus fungsi  cosinus,  turunan  fungsi
dapat ditentukan dengan rumus hasil bagi fungsi-fungsi sebagai berikut.
f. Turunan Fungsi Cosecan
Misalkan  diketahui  fungsi ,  maka
. Bukti:
Oleh  karena dengan  sin  x     merupakan  hasil  bagi
fungsi dan            .
o , maka
Dengan  menggunakan  rumus  turunan  fungsi  sinus  dan  rumus fungsi
cosinus, turunan
fungsi dapat
ditentukan dengan rumus hasil bagi fungsi-fungsi sebagai berikut.
4. Turunan Fungsi Komposisi Dengan Aturan Rantai
Misalkan diketahui
fungsi komposisi:
,  maka atau
. Bukti:
Fungsi  komposisi didefinisikan  sebagai        ,  sehingga:
. Jika
mengalami perubahan sebesar
menjadi         , maka:            mengalami perubahan sebesar       menjadi          ,
sehingga terdapat hubungan atau
              mengalami  perubahan  sebesar           menjadi sehingga terdapat hubungan
atau .
Secara  umum  turunan  fungsi  komposisi  dapat  ditentukan  dengan menggunakan teorema sebagai berikut.
Jika  fungsi maka
turunan fungsi komposisi ditentukan oleh
atau
Rumus  diatas  dikenal  sebagai  dalil  rantai  atau  aturan  rantai  untuk mencari turunan fungsi komposisi.
Aturan  rantai  yang  telah  dibicarajkan  sebelumnya  digunakan  untuk mencari turunan fungsi komposisi yang berbentuk dari dua komponen fungsi.
Jika fungsi terbentuk dari tiga komponen fungsi atau lebih maka aturan rantai itu  harus  diperluas.  Perluasan  aturan  rantai  itu  diungkapkan  dalam  teorema
berikut ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teorema Misalkan
dan            membentuk  fungsi  komposisi .
Jika h mempunyai turunan terhahadap x, g mempunyai turunan terhadap v, dan f  mempunyai  turuna  terhadap  u,  maka  turunan
terhadap  x ditentukan oleh:
atau .
5. Menggunakan Turunan Fungsi dalam Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan
dengan Kehidupan Sehari-hari nilai maksimum dan nilai minimum. a.
Definisi nilai maksimum dan minimum Misalkan  S daerah asal f dan S memuat titik c, kita katakan bahwa :
1. fc adalah nilai maksimum f pada S jika f c  f x, untuk setiap x ϵ S.
2. fc adalah nilai minimum f pada S jika f c  f x, untuk setiap x ϵ S.
3. fc adalah nilai ekstrim f pada S jika f c adalah nilai maksimum atau
nilai minimum. Tidak  semua  fungsi  mempunyai  nilai  maksimum  atau  minimum,  fungsi
yang  tidak  mempunyai  nilai  maksimum  atau  minimum  dapat  mempunyai maksimum atau minimum dengan membatasi daerah asalnya.
b. Eksistensi ekstrim
Jika f  kontinu pada interval tertutup [a, b] maka f mempunyai maksimum dan minimum.
Biasanya  fungsi  yang  ingin  kita  maksimum  dan  minimumkan  akan mempunyai  suatu  interval  I  sebagai  daerah  aslnya.  Beberapa  dari  interval
ini  mempunyai  titik  uju ng.  Jika  sebuah  titik  dimana  f  „c  =  0,  maka  c
disebut titik stasioner. Jika c adalah titik dalam dari  I dimana f ‟c tidak ada, maka c disebut  titik singular. Sebarang titik dalam daerah asal  f  yang
termasuk salah satu dari ketiga titik yang dikemukakan diatas disebut tittik kritis dari f.
c. Titik kritis
Misalkan fungsi f kontinu pada interval terbuka I yang memuat c, titik c, f c dinamakan titik kritis dari f jika f
‟c = 0 atau f ‟c tidak ada. Catatan : titik kritis tidak selalu merupakan tittik ekstrim.
Ttitik kritis terhadap nilai ekstrim Misalkan  f  punya  tururnan  pada  interval  I  yang  memuat  titik  c  . Jika  f  c
adalah  nilai  ekstrim  maka  c  haruslah  suatu  titik  kritis  yaitu  c  berupa  salah satu dari :
1. Titik ujung dari I
2. Titik stasioner dari f atau titik c dimana f ‟c = 0.
3. Titik singular dari f atau titik c dimana f ‟c tidak ada.
Uji Turunan Pertama. d.
Kemonotonan Misalkan  f  terdefinisi  pada  interval  I  terbuka,  tertutup,  atau  tak  satupun,
kita katakan bahwa : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. f  naik  pada  I  jika  untuk  setiap  pasangan  bilangan  x
1
dan  x
2
dalam  I dimana  x
1
x
2
, maka f x
1
f x
2
. 2.
f  turun  pada  I  jika  untuk  setiap  pasangan  bilangan  x
1
dan  x
2
dalam  I dimana x
1
x
2
, maka f x
1
f x
2
. 3.
f turun monoton jika f turun pada  I, begitu pula f naik  monoton jika f naik pada I.
Uji turunan pertama untuk kemonotonan Misalkan f kontinu pada I dan punya turunan pada setiap titik dalam dari I,
1. Jika f ‟x  0 untuk setiap x  ϵ I, maka f naik pada I.
2. Jika f ‟x  0 untuk setiap x ϵ I, maka f turun pada I.
Uji Turunan Kedua e.
Kecekungan Misalkan f  x punya turunan pada interval terbuka, I = a, b, jika f ‟x
naik pada I maka f dan grafiknya cekung keatas disana, dan jika f ‟x turun
pada I maka f dan grafiknya cekung kebawah pada I. Uji turunan kedua untuk kecekungan
Misalkan  f  terdiferensialkan  dua  kali  punya  turunan  kedua  pada  interval terbuka I = a, b, oleh karenanya :
1. Jika f ‟‟x  0 untuk semua x ϵ I, maka grafik f x cekung ke atas pada I
2. Jika f ‟‟x  0 untuk semua x ϵ I, maka grafik f x cekung ke bawah
pada I PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Titik belok  titik balik
Andaikan fungsi f x kontinu di titik c, kita sebut c, fc suatu titik balik dari grafik fungsi f x jika f x cekung keatas pada suatu sisi dan cekung
ke bawah pada sisi lainnya dari titik c. Dalam  pencarian  titik-titik  balik,  kita  mulai  dengan  mengenali  titik-titik  x
dimana    f  ‟‟x  =  0  dan  dimana  f  ‟‟x  tidak  ada,  kemudian  kita  periksa apakah ianya benar-benar merupakan titik balik.
Penggunaan  turunan  fungsi  dalam  menyelesaikan  masalah  dalam kehidupan  sehari-hari  sangatlah  luas,  seperti  diperlihatkan  pada  beberapa
ilustrasi masalah berikut ini seperti menentukan luas, volume, luas permukaan selimut. Dan lain-lain. Contoh:
a. Keliling sebuah segi empat adalah 100 cm. Tentukan luas maksimum
b. Sebuah  proyek  bangunan  dapat  diselesaikan  dalam  tempo  x  hari  dengan
biaya  proyek  per  hari  sama  dengan juta  rupiah.  Berapa
biaya proyek minimum? Masalah-masalah  di  atas  memuat  kata  terbesar  maksimum  dan  kata
terkecil  minimum  merupakan  indikator  bahwa  masalah  tersebut  adalah karakteristik  masalah  yang  model  matematikanya  berkaitan  dengan  nilai
ekstrim  fungsi.  Setelah  kita  mampu  mengidentifikasi  bahwa  karakteristik masalahnya  terkait  dengan  nilai  ekstrim  fungsi,  selanjutnya  masalah  tersebut
dapat diselesaikan melalui langkah-langkah sebagai berikut. Langkah-langkah pemecahan masalah yang berkaitan dengan masalah nilai ekstrim.
a. Tetapkan besaran yang ada dalam masalah sebagai variable dilambangkan
dengan  huruf-huruf  untuk  memperoleh  hubungan  atau  ekspresi matematikanya.
b. Tetapkan  rumus  fungsi  satu  variable  yang  merupakan  model  matematika
dari masalah. c.
Tentukan  penyelesaian  optimum  maksimum  atau  minimum  dari  model matematika yang diperoleh pada langakah 1 dan 2.
Untuk  menentukan  nilai  maksimum  dan  minimum  suatu  fungsi  y  =  fx, langkahnya sebagai berikut:
1 Syarat stasioner: f‟x = 0,
2 Menentukan  jenis  stasionernya  maksimum,  belok,  atau  minimum
menggunakan turunan kedua, 3
Menghitung  nilai  maksimum  atau  minimum  yang  diminta  dengan substitusi nilai variabelnya ke fungsi awal.
d. Berikanlah  tafsiran  terhadap  hasil  yang  diperoleh  pada  langkah  3
disesuaikan dengan masalah semula. Contoh:
1. Keliling sebuah persegi panjang adalah 100 cm. Tentukan luas maksimum
Jawab: Keliling persegi panjang = 2p + 2l
100 = 2p + 2l 50 = p + l
p = 50 – l
luas persegi panjang L = p x l L = 50
– l x l PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L = 50l - l
2
L‟ = 50 – 2l Syarat perlu ekstrim diperoleh dari L‟ = 0
0 = 50 – 2l
2l = 50 l = 25, maka p = 50
– l = 25 Lmaks = p x l = 25 x 25 = 625 cm
2
.
E. Penelitian Lain yang Relevan