Klasifikasi Algoritma Naive Bayes Classifier

14 b. Vektor Vertikal Gambar 2. 3 Ilustrasi pembagian vektor vertikal Pada gambar 2.3 citra dibagi menjadi 8 bagian vektor vertikal. Setiap bagiannya dihitung rata-ratanya dan akan diperoleh nilai rata-rata yang akan dijadikan ciri.

2.5 Klasifikasi

Klasifikasi dapat didefinisikan sebagai pekerjaan yang melakukan pelatihan. Pekerjaan pelatihan tersebut akan menghasilkan suatu model yang kemudian disimpan sebagai memori. Algoritma Klasifikasi menggunakan data training untuk membuat sebuah model. Model yang sudah di bangun tersebut kemudian digunakan untuk memprediksi label kelas data baru yang belum diketahui Prasetyo, 2012. Klasifikasi merupakan suatu metode data mining yang dapat digunakan untuk proses pencarian sekumpulan model yang dapat menjelaskan dan 15 membedakan kelas-kelas data, yang tujuannya supaya model tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kecenderungan data-data yang muncul di masa depan HanKamber, 2006. Proses klasifikasi terlihat pada gambar 2.4. Input Data Training x,y Algoritma Training Pembangunan Model Penerapan Model Input Data Testingx,? Output Data Testingx,y Gambar 2. 4 Proses Klasifikasi

2.6 Algoritma Naive Bayes Classifier

Naive Bayes merupakan pengklasifikasian dengan metode probabilitas dan statistik yang dikemukakan oleh ilmuwan Inggris Thomas Bayes. Pada penerapan teorema Bayes aturan Bayes dengan asumsi independensi ketidaktergantungan yang kuat naif. Dengan kata lain, dalam Naïve Bayes model yang digunakan adalah model fitur independen Prasetyo, 2012. Dari pengertian diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa Naïve Bayes adalah teknik klasifikasi yang atributnya saling bebas atau tidak ada kaitan antar atribut. Contohnya, buah apel dikatakan buah apel jika mempunyai ciri berdiameter sekitar 6cm, berwarna merah, berbentuk bulat. Walaupun ciri diatas saling bergantungan satu sama lain, namun dalam bayes hal tersebut tidak 16 dipandang, seolah-olah tidak memiliki hubungan apapun. Prediksi Naïve Bayes didasarkan pada teorema Bayes, seperti pada rumus dibawah ini: ………………………. 2.8 Sedangkan untuk Naive Bayes dengan ciri continue memiliki rumus seperti: …………………………….... 2.9 Untuk perhitungan nilai likelihood: ……………………………... 2.10 Untuk perhitungan nilai probabilitas: …………………………………...... 2.11 Keterangan: =Probabilitas data dengan vektor X pada kelas Y =Probabilitas awal kelas Y =Probabilitas independen kelas Y dari semua fitur dalam vektor X µ =Mean atau nilai rata-rata dari atribut dengan fitur continue σ =Standar Deviasi 17 Contoh perhitungan Naive Bayes untuk Klasifikasi: Diberikan tabel untuk mengukur seseorang mempunyai tubuh yang proporsional atau tidak berdasarkan ciri tinggi badan dan berat badan, seperti dibawah ini: Tinggi Badan cm A1 Berat badankg A2 Proporsional A3 175 170 155 180 130 150 50 54 45 60 20 40 Tidak Tidak Ya Tidak Ya Ya Tabel 2. 1 Tabel Contoh Soal Perhitungan Naive Bayes Langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan diatas dengan menggunakan Naive Bayes adalah sebagai berikut: a. Menghitung Mean dan Stándar Deviasi pada masing-masing ciri A1: 18 b. Menghitung Mean dan Stándar Deviasi pada masing-masing ciri A2: c. Menghitung Naive Bayes menggunakan rumus bersyarat 2.9 , Jika diberikan A1 = 155, A2 = 45, dan A3 = Ya, maka: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 d. Kemudian selanjutnya menghitung Likelihoodnya 2.10, Hasil A1 =155|Ya dengan A2 = 45|Ya di kalikan begitu pula sebaliknya. Sehingga: Hasil A1 = 0.0240 x 0.0240 = 0.000576 Hasil A2 = 0.0119 x 0.0225 = 0.000267 e. Menghitung nilai probabilitas dengan melakukan normalisasi terhadap nilai Ya dan nilai Tidak 2.11, sehingga diperoleh hasil akhir, seperti: Kesimpulannya, nilai Probabilitas Ya lebih besar daripada nilai Probabilitas Tidak. Sehingga hasil klasifikasi = Ya.

2.7 Akurasi