8
Lalu terdapat kain batik yang sudah sering didengar telinga kita, beberapa batik di jawa masing-masing mempunyai ciri khas, batik juga termasuk jenis
kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Kemudian ada kain jumputan atau kain pelangi, di daerah Solo dan
Jogja kain jumputan dipakai untuk selendang, kemben, ikat kepala dan ikat pinggang. Lalu kain gringsing atau disebut juga kain ikat ganda ini di Bali
dianggap mempunyai kekuatan untuk dapat menyembuhkan penyakit seperti kain rongkong di Toraja dan kain hinggi di Sumba. Di daerah Bali kain songket lamak
digantungkan di pura dan dipakai untuk upacara galungan.dan masih terdapat banyak lagi jenis kain di Indonesia yang patut untuk dilestarikan
MulyanaRakhmat, 2006.
2.2 Pengenalan Pola
Pengenalan adalah suatu proses untuk memahami sebuah entitas berdasarkan pengetahuan terhadap entitas sebelumnya. Pola adalah himpunan
obyek atau suatu konsep yang himpunan elemennya sama dalam hal aspek. Pola dapat dinyatakan dengan kuantitas, kualitas atau ciri yang dapat ditandai dan
lainnya. Sebagai contoh cara setiap manusia untuk makan mempunyai pola yang berbeda dengan hewan. Begitu pula dengan gambar atau citra kain tradisional
yang mempunyai pola tersendiri di setiap kainnya yang mencirikhaskan asal dari kain tersebut Pengenalan Pola adalah proses pengenalan pola menggunakan mesin
atau komputer. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2.3 Deteksi Tepi
Edge tepi adalah perubahan nilai intensitas derajat keabuan yang mendadak besar dalam jarak yang singkat. Deteksi tepi digunakan untuk proses
segmentasi dan identifikasi obyek di dalam citra. Operasi ini bertujuan untuk melacak titik-titik pada citra yang dianggap sebagai tepi dari suatu obyek, yang
membatasi suatu wilayah obyek satu dengan yang lainnya. Tujuan lain operasi pendeteksian tepi ini adalah untuk meningkatkan penampakan garis batas suatu
daerah atau obyek didalam citra Melantika, 2010.
Gambar 2. 1. Proses Deteksi tepi
Dalam pengambilan Edge information digunakan metode Canny karena
merupakan metode deteksi tepi yang paling baik serta telah digunakan dalam pengambilan ekstraksi ciri dalam mengidentifikasi batik berdasarkan pola batik
dan ciri-ciri batik menggunakan ekstraksi ciri tekstur kain Imanuddin, 2010. Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan deteksi tepi Canny yang
dikembangkan oleh F. Canny pada tahun 1986 dengan menggunakan multi tahap algoritma Canny,1986:
1. Menghilangkan noise yang ada pada citra dengan mengimplementasikan
filter Gaussian. Hasilnya citra akan terlihat sedikit buram. Hal ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dimaksudkan untuk mendapatkan tepian citra yang sebenarnya. Berikut adalah persamaan filter Gaussian dengan ukuran 2k+1x2k+1:
Berikut adalah salah satu contoh filter Gaussian dengan σ =1.4 :
2. Menghitung potensi gradien citra dengan melakukan deteksi tepi
menggunakan salah satu operator deteksi tepi seperti Sobel sebagai contoh dengan melakukan pencarian secara horizontal Gx dan secara vertikal
Gy. Di bawah ini merupakan rumus nya:
Selanjutnya membagi dalam 4 warna, sehingga garis dan arah yang berbeda memiliki warna yang berbeda. Pembagiannya adalah 0
– 22.5 dan 157.5
– 180 derajad berwarna kuning, 22.5 – 67.5 berwarna hijau, dan derajat 67.5
– 157.5 berwarna merah. 3.
Memperkecil garis tepi yang muncul dengan menerapkan non-maximum suppression atau penekanan, sehingga menghasilkan garis tepian yang
lebih ramping. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
4. Langkah selanjutnya adalah hysteresis thresholding untuk klasifikasi
dengan dua buah nilai High-threshold dan Low-Threshold. Suatu piksel disahkan sebagai piksel edge jika, nilainya lebih besar atau sama dengan
High-Threshold jika piksel tersebut memiliki intensitas kekuatan edge yang lebih besar dari Low-Threshold dan terhubung dengan piksel yang
nilainya lebih
besar dari
High-Threshold. Untuk
menentukan keterhubungan suatu piksel dengan piksel lainnya digunakan teknik yang
dinamakan edge-linking yang pada dasarnya sama dengan flood-fill.
2.4 Ekstraksi Ciri