Erositas Hujan R Erodibilitas Tanah K

2,731M = K 3,25 b 2 2,5 c 3 a 1,14 − 4 10 12 − + ฀ − ฀฀ − 100 C = faktor tanaman penutup lahan atau pengelolaan tanaman P = faktor tindakan konservasi lahan Adapun masing – masing faktor dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Erositas Hujan R

Erosivitas hujan adalah kemampuan air hujan sebagai penyebab terjadinya erosi yang bersumber dari laju dan distribusi tetesan air hujan, dimana keduanya mempengaruhi besarnya energi kinetik air hujan Berdasarkan data curah hujan bulanan, faktor erosivitas hujan R dapat dihitung dengan mempergunakan persamaan Asdak C.,2007persamaan Asdak C.,2007 R = 2.21 P Dimana : 1.36 R : Indeks erosivitas P : Curah hujan bulanan cm

2. Erodibilitas Tanah K

Nilai erodibilitas tanah K ditentukan oleh tekstur, struktur, permeabilitas tanah dan kandungan bahan organik dalam tanah Weschemeier et all, 1971. Penentuan nilai K dapat ditentukan dengan nomograf atau dapat pula dihitung dengan mempergunakan persamaan Hammer, 1970, sebagai berikut : Dimana : K : Faktor erodibilitas tanah b: kode strukur tanah M: Parameter ukuran butir c: kode permeabilitas tanah a : Prosentase bahan organik C x 1,724 Dalam mempergunakan persamaan di atas dapat dilakukan dengan ketentuan – Universita Sumatera Utara ketentuan sebagai berikut : 1 Bila data tekstur tanah yang tersedia hanya fraksi pasir, debu dan liat, prosentase pasir sangat halus dapat diduga sepertiga dari prosentase pasir. 2 Bila data tekstur hasil analisa laboratorium tidak tersedia maka dapat dipergunakan pendekatan sesuai pada Tabel 2.4. 3 Bila data bahan organik tidak tersedia, maka dapat ditentukan dari Tabel 2.5. angka prosentase bahan organik 5 digunakan sebagai acuan maksimum. Tabel 2.5. Penilaian Ukuran Butir – M HAMMER 1978 Kelas Tekstur USDA Nilai M Kelas Tekstur USDA Nilai M Heavy clay 210 Loamy sand 3245 Medium clay 750 Silty clay loam 3770 Sandy clay 1215 Sandy loam 4005 Light clay 1685 Loam 4390 Sandy clay loam 2160 Silt loam 6330 Silty clay 2830 Silt 8245 Clay loam 2830 Tidak diketahui 4000 Sandy 3035 Sumber : Suripin. 2002 Tabel 2.6. Kelas Kandungan Bahan Organik Klas Prosentase Kelas Prosentase Sangat rendah 1 Tinggi 3,1 – 5 Rendah 1 – 2 Sangat Tinggi 5 Sedang 2,1 - 3 Sumber : Suripin 2002 Universita Sumatera Utara Tabel 2.7. Nilai K untuk Beberapa Jenis Tanah di Indonesia Arsyad, 1979. No. Jenis Tanah Nilai K 1. Latosol Inceptisol, Oxic subgroup Darmaga, bahan induk volkanik 0,04 2. Mediteran Merah Kuning Alfisol Cicalengka, bahan induk volkanik 0,13 3. Mediteran Alfisol Wonosari, bahan induk breksi dan batuan liat 0,21 4. Podsolik Merah Kuning Ultisol Jonggol, bahan induk batuan liat 0,15 5. Regosol Inceptisol Sentolo, bahan induk batuan liat 0,11 6. Grumusol Vertisol Blitar, bahan induk serpih shale 0,24 7. Alluvial 0,15 Sumber : Suripin 2002

3. Kemiringan Lereng LS