Budaya Menghargai Budaya Jujur Budaya Hemat, Teliti dan Efisien Budaya Terbuka

dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI­1 dan KI­2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI­1 dan KI­2. Secara umum pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan, Rekayasa, Budidaya dan Pengolahan pada jenjang pendidikan SMAMASMALBPaket C, dan SMKMAKPaket C Kejuruan ditinjau dari aspek produk, prosessistem dan nilai. Dalam pengembangan aspek sistemproses dan produk terdapat pembelajaran tidak langsung berupa nilai budaya sebagai berikut:

1. Budaya Menghargai

Prakarya melatih pengayaan ide dan konsep penciptaan produk, melalui apresiasi, secara tidak langsung mengajarkan menghargai penciptanya. Peserta didik dilatih memahami karya orang lain dan karya sendiri sebagai bagian dari ungkapan ide, pemikiran tentang teknologi maupun pemanfaatan dalam berkehidupan. Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan diharapkan menumbuhkan sikap menghargai orang lain melalui apresiasi karya cipta dan memberikan gambaran pengembangan pribadi toleran sebagai sarat pemenuhan sumber daya manusia pembangunan di Indonesia yang berkualitas.

2. Budaya Jujur

Mencipta merupakan proses untuk menghasilkan karya; dalam tahapan pemahaman karya menuju penciptaan mengalami pasang suut keberhasilan. Kondisi dilaporan secara jujur agar dapat diberikan pembenahan serta pembinaan yang sesuai. Bagi peserta didik yang tidak jujur melakukan ciptaan dengan mencontoh atau menjiplak karya orang lain akan kesulitan memperoleh karya barunya novelty.

3. Budaya Hemat, Teliti dan Efisien

Proses mencipta dan memproduksi dalam Prakarya dan Kewirausahaan adalah berhemat, baik dari segi waktu, bahan, materi, serta tindakan. Kegiatan dimulai peserta didik memilih bahan belajar. Budaya hemat, teliti dan efisien, misalnya:  Memilih bahan atau medium yang cocok, atau mencari bahan yang sesuai dan minim kinerja namun menghasilkan produk yang memuaskan sesuai rancangan.  Memanfaatkan peralatan serta bahan tambahan agar tidak boros  Hemat tenaga serta bahan agar sekali buat dapat menghasilkan; dalam hal ini dituntut berpikir kreatif.  Menampilkan sesuatu produk yang terbaik dengan kerja yang teliti. ­178­

4. Budaya Terbuka

Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang selalu dimonitor oleh guru akan menghasilkan produk yang orisinil asli buatan peserta didik. Kebiasaan akan menjadi habit kerja dan berpikir terbuka, karena setiap kah penuangan gagasan serta ide akan selalu dapat dilihat dan dimonitor oleh guru. Belajar dalam mapel Prakarya akan menghasilkan sikap terbuka dan menjadi kiebiasaan berpikir, berdisuksi secara terbuka dan konsisten terhadap perilaku. Konsep ini akan memberikan kemampuan berkarya secara efektif dan efisien.

5. Budaya Kritis

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN RESIKO CEDERA PADA INFANT DAN TODDLER

38 264 22

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG DESAIN KEMASAN PRODUK DENGAN INTENSI MEMBELI

9 123 22

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA MEREK AIR MINUM MINERAL "AQUA-versus-INDOQUALITY" (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No. 04.PK/N/HaKI/2004)

2 65 91