Perancangan Video Klip Lagu "Changing Fate" Band Mocca Melalui Kinetic Typography

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN VIDEO KLIP LAGU “CHANGING FATE” BAND MOCCA MELALUI KINETIC TYPOGRAPHY

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2014/2015

Oleh:

Sylvi Augustin Suherman 51911192

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “Perancangan Video Klip Lagu “Changing Fate” Band Mocca Melalui Kinetic Typography”. Tidak sedikit kendala yang ditemui dalam proses penyusunannya, tetapi dengan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, terutama atas bantuan dosen pembimbing, kendala yang ada dapat teratasi, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada keluarga besar terutama kepada orang tua, Bapak Wantoro M.Ds selaku dosen pembimbing dalam tugas akhir yang senantiasa sabar mengoreksi dan memberikan masukan dalam penulisan laporan ini, Swingingfriends Bandung terutama Dian Maulida yang bertindak sebagai narasumber, teman-teman terdekat Rifki Syahlevi, Agung Laksono dan Yusuf Andika.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan tugas akhir ini. Meskipun begitu penulis berharap laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dikemudian hari bagi pembaca dan mendorong pembaca untuk bisa melanjutkan dan menyempurnakannya lagi. Terimakasih.

Bandung, Agustus 2015


(5)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

KOSAKATA/GLOSSARY ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 3

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Perancangan ... 4

I.6 Manfaat Perancangan ... 4

BAB II BAND MOCCA DAN ALBUM HOME ... 5

II.1 Band Mocca ... 5

II.1.1 Sejarah Band Mocca ... 5

II.1.2 Album Band Mocca ... 5

II.2 Album “Home” ... 8

II.2.1 Deskripsi Album “Home” ... 8

II.2.2 Isi Lagu Album “Home” ... 9

II.2.3 Video Klip Album “Home” ... 9

II.2.4 Sampul Album “Home” ... 11

II.2.4.1 Visual Sampul Album “Home” ... 12


(6)

vii

II.2.5 Promosi Album “Home” ... 15

II.3 Khalayak Sasaran ... 16

II.3.1 Consumer Insight ... 16

II.3.2 Consumer Journey ... 17

II.4 Kuisioner ... 18

II.5 Ikhtisar ... 25

II.6 Analisa Permasalahan dan Solusi ... 26

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 27

III.1 Strategi Perancangan ... 27

III.1.1 Tujuan Komunikasi ... 27

III.1.2 Pendekatan Komunikasi ... 27

III.1.3 Materi Pesan ... 30

III.1.4 Strategi Kreatif ... 31

III.1.5 Strategi Media ... 31

III.1.6 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media ... 33

III.2 Konsep Visual ... 36

III.2.1 Format Desain ... 36

III.2.2 Tata Letak (layout) ... 36

III.2.3 Huruf ... 37

III.2.4 Ilustrasi ... 45

III.2.5 Warna ... 55

BAB IV TEKNIK PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA ... 56

IV.1 Material Produksi ... 56

IV.1.1 Perangkat Keras ... 56

IV.1.2 Perangkat Lunak ... 56

IV.2 Media Utama ... 56

IV.2.1 Tahap Produksi Media Utama ... 56

IV.3 Media Pendukung ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 68


(7)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Musik jazz adalah salah satu aliran musik yang merupakan kombinasi antara musik blues, ragtime, brass-brand, musik tradisional Eropa dan irama asli Afrika (Satya DS, 2014, h.10). Musik jazz berasal dari New Orleans, Amerika Serikat yang muncul pertama kali pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1940-an muncul subgenre jazz seperti swing, bop, hard bop dan jazz rock. Musik jazz saat ini menjadi salah satu genre musik favorit di Indonesia dan banyak digemari remaja. Saat ini muncul beberapa band indie beraliran jazz/swing. Salah satu band indie beraliran jazz/swing yang ada di Indonesia adalah Mocca.

Mocca adalah band beranggotakan empat orang asal Bandung yang terbentuk pada tahun 1999 di kota kelahirannya Bandung, Jawa Barat. Gaya musik Mocca terinspirasi oleh musik retro tahun 70-an, dengan pengaruh dari swing, bossa nova, pop Swedia, dan jazz. Personil dari band ini Arina Ephipania (vokal dan flute), Riko Prayitno (gitar), Toma Pratama (bass), dan Indra Massad (drum). Ketika tampil secara live, Mocca didukung oleh pemain tambahan pada keyboard, trumpet, saksofon dan trombone. Pada awal tahun 2015 Mocca kembali meluncurkan album baru yang berjudul “Home”. Album ini adalah album yang berisi tentang pesan perjalanan dan kerinduan para personil kepada rumah (Mocca, 2015, para 1).

Album Mocca yang berjudul “Home” ini dirilis oleh Lucky Me Music dan lagu-lagu dalam album ini diciptakan oleh para personil yang bercerita tentang perjalanan panjang menuju jalan pulang. Album ini berisi 12 lagu dan 2 lagu yang sudah dibuat video klip yaitu “Bandung (Flower City)” dan “Imaginary Girlfriend”. Video klip “Bandung (Flower City)” bercerita tentang kota Bandung dengan segala daya tariknya serta gaya hidup warga kota Bandung. Pada video klip ini secara visual lebih banyak menampilkan komunikasi non verbal seperti ekspresi dari penyanyi daripada komunikasi verbal yang berbicara lewat lirik lagu/teks sedangkan pada video klip “Imaginary Girlfriend”, menceritakan tentang seorang


(8)

2 laki-laki yang selalu bercerita tentang kekasihnya, namun teman-temannya tidak pernah melihat dan bertemu sang kekasih dan dalam video tersebut lebih banyak menggunakan komunikasi non verbal, melalui gerak-gerik tubuh (gesture), sikap (posture), dan ekspresi muka (facial expression).

Didalam sebuah band, peran sebuah video klip sangat penting dalam membantu memasarkan karya band tersebut, tidak hanya melalui radio atau sosial media peran video klip sangat membantu sebuah band untuk dapat dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat umum melalui sebuah karya audio visual (Panjaitan, 2014, h.4). Jalan cerita dalam pembuatan sebuah video klip menjadi sangat penting jika memiliki unsur dramatik yang tepat akan membuat video klip menjadi sangat menarik dan dapat menyampaikan pesan dari sebuah lirik lagu suatu band.

Berdasarkan hasil kuisioner yang dilakukan penulis pada tanggal 7 April 2015 melalui kuisioner online dan diisi oleh kurang lebih 42 responden yang merupakan Swingingfriends atau sebutan untuk penggemar Mocca, menunjukan persentase 59,5% atau sekitar 25 orang memilih lagu “Changing Fate” sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa lagu yang paling digemari yaitu lagu “Changing Fate”. Lagu “Changing Fate” ini terkesan berat dan kelam pada setiap liriknya. Lagu tersebut bercerita tentang dua orang yang saling menunggu. Berdasarkan fakta lagu ini belum memiliki video klip sehingga perlu adanya upaya komunikasi melalui visual karena didalamnya terdapat proses penyampaian pesan dari penulis lagu kepada khalayak sasaran sebagai penikmat musik. Jika tidak adanya video klip, pesan isi lagu tidak dapat tersampaikan secara visual. Melalui video klip diharapkan khalayak sasaran dapat memahami pesan dari isi lagu dan mengetahui aliran atau genre band tersebut.


(9)

3 I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, terdapat beberapa masalah yang muncul, antara lain:  Album terbaru Mocca yang berjudul “Home” mempunyai 12 judul lagu

diantaranya 2 buah lagu yang sudah dibuat video klip

 Berdasarkan dari hasil kuisioner, lagu yang disukai penggemar adalah lagu “Changing Fate” dan lagu tersebut belum dibuat video klip sehingga akan menjadi sangat menarik apabila lagu tersebut dibuat video klip.

 Jika video klip lagu “Changing Fate” tidak dibuat, pesan isi lagu dari lagu “Changing Fate” tidak dapat tersampaikan secara visual, karena sebagian besar khalayak memerlukan visual terlebih dahulu untuk menerima sebuah pesan.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, “Bagaimana cara menyampaikan apa yang dirasakan oleh penulis lagu “Changing Fate” melalui bahasa visual yang informatif/menarik dan sesuai dengan musikalitas band Mocca?” Hal ini lebih diprioritaskan karena video klip yang sudah ada tidak memunculkan lirik dengan menggunakan tipografi. Terkadang sebagian perancangan tipografi pada lirik masih ada huruf yang tidak sesuai, karakteristik tidak tersampaikan dan berdasarkan fakta yang ditemukan lagu “Changing Fate” belum memiliki video klip sehingga perlu adanya upaya komunikasi secara visual agar pesan isi lagu “Changing Fate” dapat tersampaikan.

I.4 Batasan Masalah

Berdasarkan paparan, adapun batasan dalam penelitian ini adalah Mocca yang beraliran jazz/swing. Pada tanggal 9 Januari 2015 Mocca meluncurkan album barunya yang berjudul Home. Album tersebut berisi dua belas lagu, namun hanya dua lagu yang sudah dibuat video klip. Dari hasil kuisioner muncul satu lagu yang disukai oleh responden yaitu lagu “Changing Fate”. Lagu inilah yang akan menjadi fokus perancangan.


(10)

4 I.5 Tujuan Perancangan

Berikut tujuan dari perancangan yaitu:

 Memperkuat dan mencitrakan album Mocca yang berjudul “Home”

 Mengolah dan menyampaikan pesan pada lirik lagu “Changing Fate” agar bisa tersampaikan dengan cara yang berbeda dari video klip yang sudah ada

 Memperkuat kesan dan menggambarkan karakteristik dibalik lirik lagu “Changing Fate”

I.6 Manfaat Perancangan

Manfaat yang diharapkan dari perancangan ini adalah:

 Memberi manfaat sebagai sumber informasi dan referensi perancangan video klip menggunakan teknik kinetic typography.

 Memberi acuan kepada khalayak untuk membuat video klip menggunakan kinetic typography.

 Band Mocca memperoleh manfaat melalui perancangan ini karena dapat menjadi sarana publikasi lagu, promosi dan eksistensi band Mocca.

 Penulis dapat menambah wawasan dan pembelajaran yang baru, merupakan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang dipelajari dalam perkuliahan.  Masyarakat umum turut mendapat manfaat dari karya video klip ini sebagai


(11)

5 BAB II

BAND MOCCA DAN ALBUM HOME II.1 Band Mocca

II.1.1 Sejarah Band Mocca

Mocca adalah salah satu band indie asal kota Bandung. Band ini beraliran jazz/swing dan indie pop. Sejak kemunculannya pada tahun 90-an, band beranggotakan Arina Ephipania (vokal dan flute), Riko Prayitno (gitar), Indra Massad (drum) dan Toma Pratama (bass) ini banyak menuai prestasi dan apresiasi dari para penggemarnya. Sesuai dengan musiknya yang bernuansa swing dan indie pop, para penggemar Mocca berasal dari berbagai kalangan. Jumlahnya tidak terhitung karena tidak hanya terdapat di tanah air, tetapi juga di mancanegara seperti Korea Selatan, Jepang dan lainnya (Halim, 2014, para 1).

Pada tahun 1997 Riko Prayitno (gitar) dan Arina Ephipania (vokal dan flute) memulai berkarya menciptakan lagu dan masih dalam format akustik yang terdiri dari gitar, vokal dan flute. Akhinya pada tahun 1999, Riko dan Arina mengajak Achmad Pratama (bass), Indra Massad (drum) untuk bergabung demi terwujudnya sebuah format band. Keempat personil adalah rekan satu kampus di Institut Teknologi Nasional, Bandung. Setelah berlangsung cukup lama kemudian Riko memberi nama band tersebut Mocca, karena sangat singkat, mudah diingat dan dapat dilafalkan dalam bahasa Inggris maupun Indonesia. Semua lagu Mocca ditulis dalam bahasa Inggris agar sebagian besar bagian dunia dapat memahami lirik dan itu akan meringankan cara mocca untuk go international (Mocca, 2015, para 1).

II.1.2 Album Band Mocca 1. My Diary (2002)

Mocca pertama kali mengeluarkan debut album berjudul “My Diary” yang dirilis pada tahun 2002 dengan label indie FFWD Records. Album debut “My Diary” berisi 13 lagu yang ditulis secara berurutan berdasarkan konsep cerita dan pengalaman pribadi. Konsep ini digambarkan oleh Mocca melalui titik


(12)

6 pandang seorang gadis yang sering menulis pengalaman sehari-hari ke dalam buku harian (Mocca, 2015, para 1).

Album ini dimulai dengan lagu: “Once Upon A Time”, “Secret Admirer”, “Twist Me Around”, “What If, Me And My Boyfriend”, “Telephone”, “Dream”, “When The Moonlight Shines”, “And Rain Will Fall”, “Life Keeps On Turning”, “What If” (akustik), “Me And My Boyfriend” (akustik) dan “Goodnight Song”.

Gambar II.1 Album pertama Mocca “My Diary” (2002)

Sumber: http://mymocca.com/project/mydiary-2002/ (Diakses pada 7 April 2015)

2. Friends (2004)

Mocca kembali merilis album kedua pada tahun 2004 berjudul “Friends” masih dibawah label indie, FFWD Records. Album berisi lagu-lagu yang dipengaruhi oleh suara band jazz besar. Tidak hanya duet dengan ikon yang dihormati dan terkenal di Indonesia Bob Tutupoly, ada juga kolaborasi dengan Karolina Komstedt, musisi asal Swedia dari Club 8 (Mocca, 2015, para 1). Album ini berisi 13 lagu diantaranya adalah “On The Night Like This”, “I Think I'm In Love”, “My Only One”, “Friends”, “Lucky Man”, “I Would Never (feat. Karolina Komstedt Of Club 8)”, “You And Me Against The World”, “Buddy Zeus”, “This Conversation (feat. Bob Tutupoly)”, “How Wonderful Life Would


(13)

7 Be”, “Swing It Bob! (feat. Bob Tutupoly)”, “Its Over Now” dan “Me And My Boyfriend” (akustik).

Gambar II.2 Album kedua Mocca “Friends” (2004)

Sumber: http://mymocca.com/project/friends-2004/ (Diakses pada 7 April 2015)

3. Colours (2007)

Album “Colours” merupakan album Mocca yang ketiga. Didalam album ini ada satu buah lagu yang bercerita tentang hubungan Mocca dengan Indonesia. Lirik di album ini mewakili kegembiraan, kekecewaan, kebingungan, kemarahan, iri hati, sinisme, dan kebahagiaan. Masyarakat secara terbuka dapat menafsirkan arti dari setiap lirik (Mocca, 2015, para 1).

Album Colours berisi 13 lagu yaitu, “I Love You Anyway”, “You Don’t Even Know Me”, “You've Cheated On Me”, “Dear Diary”, “You Do What You Wanna Do”, “Seven Days Ago”, “The Best Thing”, “Hyper-Ballad”, “Sing”, “The Object Of My Affection”, “Let Me Go” dan “Ode For The Loves One”.


(14)

8 Gambar II.3 Album ketiga Mocca “Colours” (2007)

Sumber: http://mymocca.com/project/colours-2007/ (Diakses pada 7 April 2015)

4. Home (2015)

Setelah delapan tahun sejak album terakhir “Colours” diluncurkan, akhirnya bulan Januari lalu Mocca, band beraliran swing asal Bandung ini memperkenalkan album keempat yang berjudul “Home”. Launching album ini sendiri dilaksanakan saat Mocca menggelar konser tunggal bertajuk “Mocca Home Concert”.

II.2 Album “Home”

II.2.1 Deskripsi Album “Home”

Pada tanggal 9 Januari 2015 Mocca memperkenalkan album keempat yang berjudul “Home”. Album ini menceritakan tentang perjalanan dan kerinduan personil Mocca kepada rumah. Terdapat dua belas lagu di album produksi Lucky Me Music ini. Semua lagu diciptakan oleh para personil Mocca. Album ini tidak hanya melepas kerinduan akan musik khas Mocca, tapi juga mendengarkan sisi lain musikalitas para personil band Mocca (Mocca, 2015, para 1).

Band Mocca berasal dari kota Bandung yang melibatkan banyak kaum muda berbakat baik dalam penggarapan materi musiknya maupun tampilan estetis seperti


(15)

9 video klip hingga album fisiknya. Selain kemasan album yang dapat dilipat dan dibentuk seperti rumah, metode pembuatan lagu-lagu di album kali ini juga dianggap sangat berbeda dari album sebelumnya, karena pembuatan lagu dilakukan di rumah masing-masing, Arina di Amerika Serikat, sedangkan Riko, Indra dan Toma di Indonesia. Oleh karena itu album ini diberi judul “Home” (Halim, 2015, para 1).

II.2.2 Isi Lagu Album “Home”

Album ini berisi dua belas lagu diantaranya: 1. Good Morning Song

2. Bandung (Flower City) 3. Building Memories 4. Last Piece

5. Somewhere In My Dreamland 6. Stars In Your Eyes

7. Imaginary Girlfriend 8. You’re The Man 9. Bundle Of Joy 10.Changing Fate 11.Home

12.Goodnight Song (Outro).

II.2.3 Video Klip Album “Home” 1. Bandung (Flower City)

Keistimewaan Kota Bandung yang menginspirasi Mocca untuk menciptakan sebuah lagu yang berjudul “Bandung (Flower City)”. Lagu ini menggambarkan suasana Bandung yang telah banyak menyimpan kenangan khusus untuk Mocca. Selain untuk menyimpan semua kenangan Mocca dalam sebuah lagu, lagu ini juga dijadikan sebagai lagu resmi kampanye “Friendly Bandung” sebagai salah satu bentuk city branding yang mendapat pengukuhan resmi dari Walikota Bandung, Ridwan Kamil (Swingingfriends, 2014, para 2).


(16)

10 Gambar II.4 Potongan dari video klip “Bandung (Flower City)”

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=TWXSQckZLf8 (Diakses pada 8 April 2015)

Pada video klip “Bandung (Flower City)” merupakan video dokumenter yang bercerita tentang kota Bandung dengan segala daya tarik serta gaya hidup warga kota Bandung, lebih banyak terjadinya komunikasi non verbal seperti pengambilan sudut kota Bandung, aktifitas warga kota Bandung dan ekspresi dari penyanyi. Talent pada video klip ini sendiri adalah Arina, Swingingfriends, Risa Saraswati, Riko, Toma, Indra, Ridwan Kamil dan warga kota Bandung.

2. Imaginary Girlfriend

Lagu “Imaginary Girlfriend” menjadi pertanda bahwa band ini masih tetap berdiri dan dicintai para Swingingfriends atau sebutan untuk penggemar Mocca. Lagu “Imaginary Girlfriends” masih menampilkan karakter musik Mocca yang bernuansa jazz/swing dan indie pop. Nuansa musiknya dibuat lebih up-beat dan bertenaga lewat pukulan drum yang khas dari Indra dan petikan gitar yang lebih keras dari Riko (Kurniawan, 2013, para 1).

Gambar II.5 Potongan dari video klip “Imaginary Girlfriend” Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=8qcglk4c-3o


(17)

11 “Imaginary Girlfriend” bercerita mengenai hubungan cinta yang tragis. Lagu ini diambil dari cerita sahabat Arina yang sedang jatuh cinta pada seorang wanita yang baru dikenalnya. Seringkali sahabatnya ini bercerita mengagumi kecantikannya dan bahagia dapat berkenalan dengan wanita tersebut. Akan tetapi, Arina tidak pernah melihat sosok wanita pujaan sahabatnya itu dan kemudian Arina sampai pada tahap tidak percaya jika wanita tersebut ada atau tidak. Cerita itu kemudian menjadi inspirasi Arina (Kurniawan, 2013, para 1). Dalam video klip tersebut lebih banyak menggunakan gerak-gerik tubuh (gesture), sikap (posture), dan ekspresi muka (facial expression).

II.2.4 Sampul Album “Home”

Album terbaru yang berjudul “Home” dibuat sangat unik yaitu menyerupai bentuk bangunan rumah lengkap dengan atap segitiganya. Visual berupa gabungan foto dan grafis pada album tersebut dibuat dengan teknik kolase tiga dimensi sehingga terkesan lebih hidup. Album “Home” ini berbentuk persegi berukuran 13,9 cm x 12,5 cm. Sebuah desain album harus memiliki unsur desain grafis seperti tipografi, warna, ilustrasi dan tata letak (Kania, 2013, hal. 35).

Gambar II.6 Sampul album “Home”

Sumber: http://mymocca.com/swingingfriends/review-album-home/ (Diakses pada 8 April 2015)


(18)

12 II.2.4.1 Visual Sampul Album “Home”

1. Tipografi

Gambar II.7 Logo Mocca “Home”

Sumber: http://www.instagram.com/moccaofficial (Diakses pada 18 April 2015)

Logo adalah elemen gambar/simbol pada identitas visual. Logo Mocca tersebut merupakan logotype yang diartikan sebagai tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu. Fungsi logotype adalah sebagai identitas diri, tanda kepemilikan, tanda jaminan kualitas dan mencegah peniruan/pembajakan. Logotype dapat dikatakan elemen tulisan (Rustan, 2009, h. 13). Elemen tulisan tentunya membutuhkan huruf. Fungsi huruf adalah sebagai teks, penyaji pesan dan sebagai elemen gambar/grafis. Berikut penjelasan satu persatu tipografi yang terdapat dalam logo Mocca, “Home”:

 Mocca

Gambar II.8 Tipografi pada MOCCA

Sumber: http://www.instagram.com/moccaofficial (Diakses pada 18 April 2015)

Tipografi pada tulisan “Mocca” diatas termasuk dalam kategori huruf dekoratif. Huruf dekoratif memiliki keterbatasan dalam penggunaannya, tidak seperti halnya jenis huruf-huruf mainstream yang memiliki kebutuhan untuk


(19)

13 digunakan dalam berbagai tujuan. Huruf dekoratif biasanya diterapkan untuk keperluan seperti desain logo, label, judul buku ataupun menu hidangan (Sihombing, 2001, h. 77).

 Home

Gambar II.9 Tipografi pada HOME

Sumber: http://www.instagram.com/moccaofficial (Diakses pada 18 April 2015)

Tipografi pada tulisan “Home” juga merupakan huruf dekoratif. Selain dekoratif pada setiap hurufnya seperti sans serif atau huruf tanpa kait. Kata sans, yang berasal dari bahasa Perancis, memiliki arti tanpa, sedangkan serif adalah bagian yang berbentuk kait di ujung strokes. Melihat dari pertimbangan fungsional, huruf sans serif dianggap sebagai pilihan sempurna karena lebih mudah dibaca (Sihombing, 2001, h. 53).

2. Warna

Gambar II.10 Warna pada sampul album Mocca “Home” Sumber: Dokumentasi Pribadi (Diakses pada 18 April 2015)

Pemilihan warna yang tepat merupakan proses yang sangat penting dalam mendesain identitas visual (Rustan, 2009, h. 72). Sama halnya dalam mendesain sampul album irama warna pun harus diperhatikan. Warna pada sampul album “Home” ini didominasi warna-warna natural dan bernuasa vintage. Seperti warna abu muda, hijau pastel, coklat muda dan merah maroon. Tema warna terkesan hidup dan memberi rasa nyaman saat dilihat.


(20)

14 3. Ilustrasi

Gambar II.11 Ilustrasi sampul album Mocca “Home”

Sumber: http://kayuagungradio.com/wp-content/uploads/2015/01/MOCCA-Home-normal.jpg (Diakses pada 8 April 2015)

Ilustrasi pada sampul album menggambarkan sebuah rumah dengan satu jendela yang tertutup, terdapat dua rubah dewasa pada sisi kiri dan kanan seperti sedang mengawasi jendela, seekor rubah kecil disamping kanan menghadap keatas kearah jendela dan seekor monyet diatas jendela yang menaiki pohon berusaha mengintip jendela. Ilustrasi tersebut seolah menggambarkan situasi rumah dapat membuat keempat ekor hewan tersebut penasaran apa yang ada didalam rumah dan tergoda oleh aroma kue yang dibuat Arina. Ilustrasi tersebut bermaksud ingin membuat audiens penasaran dan membeli album Home tersebut.

4. Tata Letak

Gambar II.12 Tata letak logo Mocca “Home”

Sumber: http://kayuagungradio.com/wp-content/uploads/2015/01/MOCCA-Home-normal.jpg (Diakses pada 8 April 2015)


(21)

15 Tata letak logo yang berada ditengah sangat tepat. Untuk menyimpan font atau logo harus beda di space yang agak renggang karena sangat berpengaruh pada tingkat legibility dan keterbacaan. Sehingga mudah dibaca dan tidak rumit.

II.2.4.2 Kemasan Album “Home”

Gambar II.13 Kemasan album Mocca “Home”

Sumber: http://mymocca.com/swingingfriends/album-baru-mocca-home/ (Diakses pada 10 April 2015)

Kemasan album terbaru Mocca didesain sesuai judul albumnya yang berjudul “Home”, sehingga kemasannya pun dapat berubah bentuk menyerupai rumah. Kemasannya seperti origami dilipat berbentuk rumah. Sangat menarik, dapat dijadikan hiasan dalam rumah, sangat fungsional, mempunyai nilai estetik yang tinggi dan sangat praktis dapat dilipat kembali.

II.2.5 Promosi Album “Home”

Selama ini media promosi lagu dilakukan melalui radio-radio, tour antar kota, tiket konser satu paket dengan album CD, website pribadi, even-even musik yang disebarkan dengan poster dan social network, namun tentu saja tidak cukup untuk menunjukan eksistensi Mocca dan jangkauan strategi promosi hanya terbatas pada kalangan tertentu, sehingga dibutuhkan upaya promosi publikasi yang lebih menjangkau lebih luas.


(22)

16 Gambar II.14 Promosi album Mocca “Home”

Sumber: http://www.instagram/moccaofficial (Diakses pada 18 April 2015)

II.3 Khalayak Sasaran  Demografis

Jenis Kelamin : Pria dan wanita

Usia : 15-27 tahun

Pekerjaan : Pelajar, mahasiswa, pegawai swasta

Pendidikan : SMA

Status Ekonomi : Kalangan menengah, menengah keatas

 Geografis

Wilayah : Indonesia meliputi Jakarta, Karawang, Bandung, Surabaya dan kota-kota besar lainnya.

Mancanegara meliputi Korea Selatan, Jepang dan negara lain.

 Psikografis

Seseorang yang menyukai musik, menyukai genre pop jazz dan swing, ceria, periang, menyukai keunikan, berjiwa muda, rajin membaca, mengerti teknologi, sering berkumpul dengan teman-teman, suka suasana alam, berkepribadian baik dan mencintai budaya Indonesia.

II.3.1 Consumer Insight

Consumer Insight dibutuhkan untuk mengetahui serta menyusun segmentasi, target dan positioning agar tepat sasaran. Khalayak sasaran ingin melihat video klip


(23)

17 Mocca yang unik dan berbeda dari video-video klip dari album sebelumnya. Tidak hanya sekedar video klip yang bercerita mengenai isi lagu yang menampilkan gerak-gerik tubuh (gesture), sikap (posture) dan ekspresi muka (facial expression).

II.3.2 Consumer Journey

Consumer journey dilakukan pada salah satu Swingingfriends asal Bandung. Nama : Dian Maulida

Umur : 21 tahun Pekerjaan : Mahasiswi

Tabel II.1 Aktifitas khalayak sasaran

Waktu Aktifitas Tempat Point of contact

Pagi 04.00 – 07.00 Bangun pagi –

mandi – shalat subuh - berdandan – berpakaian - sarapan

Kamar tidur, kamar mandi, mushola, meja rias, ruang makan

Jam, handuk, sejadah, lipstik, pakaian, piring, sendok, gelas

07.30 – 08.00 Ke kampus – sampai kampus

Jalan, stopan, depan kampus, kampus

Jam, helm, motor, spion, aspal

Siang 08.00 – 16.00 Kuliah– belajar –

shalat dzuhur & ashar – makan siang

Kelas, meja, tempat wudhu, mushola, kantin

Jam dinding, kertas, pulpen, sejadah, piring, sendok, gelas Sore

16.00 – 18.00 Pulang dari kampus–hangout– di perjalanan – sampai di rumah

Kampus, mall, macet, suasana sore, rumah

Jam, sepatu, secangkir kopi, donat, motor, langit

Malam 18.00 – 20.00 Istirahat – mandi –

shalat maghrib & isya – makan malam, membaca

Sofa, kamar mandi, mushola, ruang makan, sofa

Jam, handuk, sejadah, piring, sendok, gelas, buku/majalah 20.00 – 21.00 Nonton tv –

mendengarkan lagu - browsing

Kamar tidur - kasur

Televisi, gadget, headset, web

21.00 – 04.00 Tidur Kamar tidur – tempat tidur


(24)

18 II.4 Kuisioner

Kuisioner ditujukan kepada Swingingfriend, dengan judul “Pendapat Swingingfriends terhadap album Mocca, Home”. Kuisioner online tersebut berisi 12 pertanyaan dan disebarkan Google Docs. Terdapat 38 responden. Kuisioner dibuat dan disebarkan langsung pada tanggal 7 April 2015.

Gambar II.15 Kuisioner online “Pendapat Swingingfriends terhadap album Mocca, Home”.

Sumber: http://goo.gl/forms/s6Ep8giMUp (Diakses pada 7 April 2015)

Berikut adalah pemaparan hasil dari kuisioner yang dilakukan pada 7 April 2015:

Gambar II.16 Identifikasi responden yang mengenal band Mocca Sumber: Dokumentasi Pribadi (18 April 2015)

27 13

1 1

Apakah sudah lama anda mengenal Mocca?


(25)

19 Hasil dari data diatas terdapat 42 responden, persentase 64,3% atau sama dengan 27 responden pada jawaban “Ya”, 31% atau sama dengan 13 responden pada jawaban “Lumayan”, 2,4% atau sama dengan satu responden pada jawaban “Tidak” dan 2,4% atau sama dengan satu responden pada jawaban “Lainnya”. Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa lebih banyak responden yang sudah lama mengenal Mocca.

Gambar II.17 Identifikasi responden yang menyukai band Mocca Sumber: Dokumentasi Pribadi (18 April 2015)

Hasil dari data diatas terdapat 42 responden, persentase 97,6% atau sama dengan 41 responden pada jawaban “Ya”, 2,4% atau sama dengan 1 responden pada jawaban “Lumayan” dan 0% atau sama dengan tidak ada responden pada jawaban “Tidak”. Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa lebih banyak responden yang menyukai Mocca.

Gambar II.18 Identifikasi alasan responden menyukai band Mocca Sumber: Dokumentasi Pribadi (18 April 2015)

41 1 0

Apakah anda menyukai Mocca?

Ya Lumayan Tidak

34 1

2 5

Apa alasan anda menyukai Mocca?


(26)

20 Hasil dari data diatas terdapat 42 responden, persentase 81% atau sama dengan 34 responden pada jawaban “Musik”, 2,4% atau sama dengan satu responden pada jawaban “Fashion”, 4,8% atau sama dengan 2 responden pada jawaban “Personil” dan 11,9% atau sama dengan 5 responden pada jawaban “Lainnya”. Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa lebih banyak responden yang menyukai Mocca karena musiknya.

Gambar II.19 Identifikasi pernyataan sejak kapan responden mengikuti perjalanan album Mocca

Sumber: Dokumentasi Pribadi (18 April 2015)

Hasil dari data diatas terdapat 42 responden, persentase 69% atau sama dengan 29 responden pada jawaban “Ya, dari album pertama “My Diary””, 11,9% atau sama dengan 5 responden pada jawaban “Hanya dari album kedua “Friends””, 11,9% atau sama dengan 5 responden pada jawaban “Hanya dari album ketiga “Colours”, 2,4% atau sama dengan satu responden pada jawaban “Hanya album keempat “Home”” dan 4,8% atau sama dengan 2 responden pada jawaban “Tidak terlalu mengikuti”. Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa lebih banyak responden yang mengikuti perjalanan album Mocca dari album pertama “My Diary”.

29 5

5 1 2

Apakah anda mengikuti perjalanan Mocca dari album pertama sampai yang terbaru "Home"?

Ya, dari album pertama “My Diary” Hanya dari album kedua “Friends” Hanya dari album ketiga “Colours” Hanya album keempat “Home” Tidak terlalu mengikuti


(27)

21 Gambar II.20 Identifikasi pada responden yang membeli/mempunyai album “Home”

Sumber: Dokumentasi Pribadi (18 April 2015)

Hasil dari data diatas terdapat 42 responden, persentase 57,1% atau sama dengan 24 responden pada jawaban “Ya” dan 42,9% atau sama dengan 18 responden pada jawaban “Tidak”. Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa lebih banyak responden yang sudah mempunyai album terbaru Mocca yang berjudul “Home”.

Gambar II.21 Identifikasi pada responden yang sudah melihat kemasan album “Home” Sumber: Dokumentasi Pribadi (18 April 2015)

Hasil dari data diatas terdapat 42 responden, persentase 97,6% atau sama dengan 41 responden pada jawaban “Ya” dan 2,4% atau sama dengan satu responden pada jawaban “Tidak”. Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa lebih banyak responden yang sudah melihat kemasan album “Home”.

24 18

Sudahkah anda membeli/mempunyai album terbaru Mocca "Home"?

Ya Tidak

41 1

Sudahkah anda melihat/mengetahui kemasan album "Home"?


(28)

22 Gambar II.22 Identifikasi pendapat responden terhadap kemasan album “Home”

Sumber: Dokumentasi Pribadi (18 April 2015)

Hasil dari data diatas terdapat 41 responden, persentase 87,8% atau sama dengan 36 responden pada jawaban “Sangat menarik”, 9,8% atau sama dengan 4 responden pada jawaban “Lumayan”, 0% atau sama dengan tidak ada responden pada jawaban “Tidak” dan 2,4% atau sama dengan satu responde pada jawaban “Lainnya”. Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa lebih banyak responden menilai kemasan album “Home” sangat menarik.

Gambar II.23 Identifikasi desain kemasan dalam menarik perhatian penikmat musik Sumber: Dokumentasi Pribadi (18 April 2015)

Hasil dari data diatas terdapat 42 responden, persentase 76,2% atau sama dengan 32 responden pada jawaban “Ya”, 19% atau sama dengan 8 responden pada jawaban “Lumayan”, 2,4% atau sama dengan satu responden pada jawaban “Tidak” dan 2,4% atau sama dengan satu responden pada jawaban “Lainnya”. Berdasarkan

36 4 1 0

Bagaimana pendapat anda mengenai kemasan album "Home"?

Sangat menarik Lumayan Tidak Lainnya

32 8

1 1

Menurut anda, sebuah desain kemasan sangat berpengaruh atau tidak dalam menarik

perhatian penikmat musik?


(29)

23 data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa lebih banyak responden yang menilai sebuah desain kemasan sangat berpengaruh dalam menarik perhatian penikmat musik.

Gambar II.24 Identifikasi responden yang sudah mendengar isi lagu dalam album “Home” Sumber: Dokumentasi Pribadi (18 April 2015)

Hasil dari data diatas terdapat 42 responden, persentase 78,6% atau sama dengan 33 responden pada jawaban “Ya”, 14,3% atau sama dengan 6 responden pada jawaban “Lumayan”, 7,1% atau sama dengan 3 responden pada jawaban “Tidak” dan 0% atau tidak ada responden pada jawaban “Lainnya”. Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa lebih banyak responden yang sudah mendengar isi lagu dari album “Home”.

33 6

3 0

Sudahkah anda mendengar semua isi lagu dalam album "Home"?


(30)

24 Gambar II.25 Identifikasi lagu yang kental dengan nuansa jazz/swing

Sumber: Dokumentasi Pribadi (18 April 2015)

Dari data diatas terlihat bahwa lebih banyak responden yang menilai lagu “You’re The Man”, “Imaginary Girlfriend” dan “Last Piece” yang dirasa sangat kental dengan nuansa jazz/jazz swing.

Gambar II.26 Identifikasi lagu yang sangat disukai responden Sumber: Dokumentasi Pribadi (18 April 2015)

Dari dua belas lagu, responden masing-masing diharuskan menjawab tiga buah lagu. Data diatas terlihat bahwa lebih banyak responden yang menyukai lagu

Dari semua lagu, sebutkan 1 lagu yang kental dengan nuansa jazz/swing?

"You're The Man" "Good Morning Song" "Imaginary Girlfriend" "Last Piece"

"Changing Fate" "Bandung (Flower City)" "Somewhere In My Dreamland" "Stars In Your Eyes"

Dari 12 judul lagu yang terdapat dalam album "Home", sebutkan 3 judul yang paling anda sukai

"Good Morning Song" "Bandung (Flower City)" "Building Memories" "Last Piece"

"Somewhere In My Dreamland" "Stars In Your Eyes" "Imaginary Girlfriend" "You’re The Man" "Bundle Of Joy" "Changing Fate"


(31)

25 Changing Fate”, setelah “You’re The Man” dan “Somewhere In My Dreamland”. Sedangkan satu lagu yang mendapat poin tertinggi yaitu lagu “Changing Fate”. Perubahan karakter bermusik Mocca terlihat jelas dari lagu “Changing Fate”. Ciri khas pada lagu tersebut adalah warna suara vokalis, Arina. Album Mocca kali ini diakui para personil cukup berbeda baik dari materi musik maupun cara memainkannya hal tersebut dipengaruhi oleh musikalitas para personil yang terus berkembang (Halim, 2015, para 3).

Dari hasil analisa diatas dapat disimpulkan bahwa para Swingingfriends sudah lama mengenal Mocca dan menyukai band tersebut. Alasan mengapa Swingingfriends menyukai Mocca yaitu karena musik dibanding alasan lain seperti fashion dan personil. Kebanyakan Swingingfriends sudah mengikuti perjalanan Mocca sejak dilirisnya album pertama “My Diary” pada tahun 2002. Sebagian Swingingfriends sudah mempunyai album “Home”, melihat kemasan album “Home” tersebut dan berpendapat bahwa kemasan album “Home” sangat menarik. Desain kemasan sangat berpengaruh dalam menarik perhatian penikmat musik. Tidak hanya kemasannya saja, isi dalam album tentunya menjadi tujuan utama seseorang membeli sebuah album. Hampir seluruh Swingingfriends sudah mendengar isi lagu dalam album “Home”, lagu dalam album yang kental dengan nuansa jazz/swing yaitu lagu “You’re The Man”, “Imaginary Girlfriend” dan “Last Piece”. Ketiga lagu tersebut mendapat penilaian yang sama oleh Swingingfriends. Sedangkan tiga lagu yang paling disukai Swingingfriends adalah “Somewhere In My Dreamland”, “You’re The Man” dan “Changing Fate”. Lagu yang mendapatkan poin tertinggi diantara tiga lagu tersebut adalah lagu “Changing Fate”. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang ingin mengubah takdir di dalam suatu hubungan yang lebih baik.

II.5 Ikhtisar

Band Mocca mempunyai 4 album. Album pertama “My Diary” pada tahun 2003, album kedua “Friends” pada tahun 2004, album ketiga “Colours” pada tahun 2007, dan kemarin Mocca resmi meliris album terbarunya yang berjudul “Home” pada tanggal 9 Januari 2015. Album berisi 12 lagu, yang berjudul “Good Morning Song”, “Bandung (Flower City)”, “Building Memories”, “Last Piece”, “Somewhere In My


(32)

26 Dreamland”, “Stars In Your Eyes”, “Imaginary Girlfriend”, “You’re The Man”, “Bundle Of Joy”, “Changing Fate”, “Home” dan “Goodnight Song (Outro)”, 2 lagu diantaranya sudah dibuat video klip yaitu lagu “Bandung (Flower City)” dan “Imaginary Girlfriend”. Video klip “Bandung (Flower City)” bercerita tentang kota Bandung dengan segala daya tariknya serta gaya hidup warga kota Bandung. Pada video klip “Imaginary Girlfriend” menceritakan tentang seorang laki-laki yang selalu bercerita tentang kekasih khayalan.

Untuk mengetahui lagu yang disukai responden, kemudian dibuatlah kuisioner online yang bertujuan untuk menentukan satu buah judul lagu. Berdasarkan hasil kuisioner online yang dilakukan, lagu “Changing Fate” yang paling digemari penggemar. Lagu “Changing Fate” ini terkesan berat dan kelam. Liriknya bercerita tentang dua orang yang saling menunggu.

II.6 Analisa Permasalahan dan Solusi

Berdasarkan hasil kuisioner muncul satu lagu yang disukai para Swingingfriends yaitu lagu “Changing Fate” namun lagu tersebut belum memiliki video klip oleh karena itu perancangan untuk komunikasi secara visual sangat diperlukan untuk memperkaya/memperkuat album dengan memvisualisasikan isi lagu yang sesuai dengan sampul album yang berjudul “Home”. Melalui perancangan ini diharapkan lebih menarik khalayak sasaran dan lebih menjangkau masyarakat lebih luas. Adapun perancangan yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang dimaksud lagu “Changing Fate” dan menarik perhatian khalayak. Jika banyak khalayak yang tertarik maka penjualan pun akan meningkat dari sebelumnya.


(33)

27 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan

Dalam suatu perancangan diperlukan strategi yang dapat mendukung dan memenuhi tujuan perancangan tersebut. Proses untuk mencapai tujuan perancangan dimulai dari analisis objek dan permasalahan, menuliskan ide, pembahasan lirik lagu serta makna emosional dari lirik tersebut, membuat sketsa, pemilihan jenis huruf, serta bagaimana mengkombinasi gerakan untuk dianimasikan menjadi kesatuan pesan.

III.1.1 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi dari media video klip band Mocca, antara lain:  Memperkenalkan genre musik jazz/swing

 Menunjukan eksistensi atau memperkenalkan kembali band Mocca kepada masyarakat atau para penikmat musik

 Memperkenalkan, menyampaikan pesan dan makna dari lagu Changing Fate  Menyampaikan pesan dan makna dari lagu Changing Fate

 Menarik lebih banyak audiens terhadap band Mocca

 Memberikan warna dan keanekaragaman yang berbeda serta hiburan bagi masyarakat

 Memperkaya/memperkuat identitas album “Home” III.1.2 Pendekatan Komunikasi

Pada pendekatan komunikasi terdapat pendekatan visual dan verbal, diantaranya: 1. Pendekatan visual

Dalam perancangan ini pendekatan visual menggunakan warna yang sesuai dengan sampul album Mocca yang berjudul “Home”. Dengan warna pastel yang sederhana dan ringan sehingga diharapkan khalayak menikmati visual yang ditampilkan, pesan melalui lagu dapat tersampaikan dan dapat menghibur. Perancangan ini juga menggunakan tipografi yang sesuai dengan lirik lagu.


(34)

28 Gambar III.1 Sampul album Mocca “Home”

Sumber: http://kayuagungradio.com/wp-content/uploads/2015/01/MOCCA-Homenormal.jpg (Diakses pada 8 April 2015)

2. Pendekatan verbal

Komunikasi verbal dalam perancangan ini akan menggunakan lirik/teks lagu berbahasa Inggris sehingga lirik lagu dalam setiap ritme diharapkan dapat membantu khalayak menghafal lirik lagu, sehingga lebih komunikatif dan ekspresif. Berikut dari lirik dan arti lagu Changing Fate:

Changing Fate

In the darkest hour of night (di kegelapan jam malam)

I’m sitting here (aku duduk disini) Waiting for your reply (menunggu jawabanmu) In the coldest chill of night

(di dinginnya malam) I’m standing still (aku masih berdiri) Waiting for your sign (menunggu kehadiranmu)


(35)

29 What do we have now? Take a look at us

(apa yang kita punya sekarang? Lihat diri kita) Though it takes courage. Do we have enough?

(meskipun ini butuh keberanian. Apa yang kita punya cukup?) Do we let love depreciate or do we dare to change our fate?

(apakah kita biarkan cinta tak menghargai atau kita berani mengubah takdir kita?)

In the twilight hue of dawn (di kala senja)

I lie awake quiet and with drawn (aku terbaring dan terjaga dengan tenang)

On the window pane the beating rain (di panel jendela, rintik rintik hujan)

Plays a lonely song (memainkan lagu kesepian)

What do we have now? Take a look at us (apa yang kita punya sekarang? Lihat diri kita)

Though it takes courage. Do we have enough?

(meskipun ini butuh keberanian. Apa yang kita punya cukup?) Do we let love depreciate or do we dare to change our fate?

(apakah kita biarkan cinta tak menghargai atau kita berani mengubah takdir kita?)

In the coldest chill of night (di dinginnya malam)

I’m standing still (aku masih berdiri) Waiting for your sign (menunggu kehadiranmu)


(36)

30 What do we have now? Take a look at us

(apa yang kita punya sekarang? Lihat diri kita) Though it takes courage. Do we have enough?

(meskipun ini butuh keberanian. Apa yang kita punya cukup?) Do we let love depreciate or do we dare to change our fate?

(apakah kita biarkan cinta tak menghargai atau kita berani mengubah takdir kita?)

Take a look at us. Do we have enough? (what about us now) (lihatlah diri kita, cukupkah yang kita punya?)

(bagaimana dengan kita sekarang?)

Take a look at us. Do we dare to change our fate? (what about us now) (lihatlah diri kita sekarang, apakah kita berani merubah takdir kita?)

Take a look at us. Do we have enough? (what about us now) (lihatlah diri kita, cukupkah yang kita punya?)

(bagaimana dengan kita sekarang?)

Take a look at us. Do we dare to change our fate? (what about us now) (lihatlah diri kita sekarang, apakah kita berani merubah takdir kita?)

In the darkest hour of night (di kegelapan jam malam)

I’m sitting here (aku duduk disini) Waiting for your reply (menunggu jawabanmu)

III.1.3 Materi Pesan

Lagu band Mocca yang berjudul “Changing Fate” bercerita tentang dua orang yang sedang jatuh cinta dan saling menunggu. Materi pesan yang terdapat dalam lagu band Mocca yang berjudul “Changing Fate” yaitu mengingatkan agar berani dan tegas dalam mengambil keputusan, jika hanya menunggu tidak dapat mengubah takdir.


(37)

31 III.1.4 Strategi Kreatif

Strategi kreatif dalam pembuatan video klip Mocca dengan judul lagu Changing Fate ini menggunakan kinetic typography. Kinetic typography adalah teknik animasi yang menggabungkan teks dan gerakan. Teknik ini akan menggunakan background, menggunakan font/tipografi yang sesuai antara lirik dan kesan, menampilkan lirik lagu yang selalu bergerak, menghilang dan berubah bentuk sesuai irama lagu. Kinetic typography diharapkan mampu menyampaikan pesan secara lebih ekspresif, mendramatisasi suasana, menggambarkan karakter, perasaan atau emosi dan mengarahkan perhatian/fokus khalayak. Tidak hanya terkait dengan teknik, didalam video klip tersebut juga dibuat efek visual grafis agar video klip lebih terlihat hidup dan menarik khalayak.

Copywriting

Judul video klip ini adalah “Mocca – Changing Fate (kinetic typography)”. Mocca digunakan karena band yang menyanyikan lagu tersebut adalah band Mocca. Judul lagu video klip tersebut berjudul “Changing Fate” sedangkan kinetic typography merupakan teknik yang digunakan dalam video klip Mocca yang berjudul “Changing Fate”.

III.1.5 Strategi Media

Strategi media menurut permasalahan dari objek penelitian: 1. Media Utama

 Video Klip

Video klip menjadi media utama karena merupakan media yang tepat sebagai alat untuk memperkaya/memperkuat album Mocca yang berjudul “Home”. Peran sebuah video klip juga sangat penting dalam membantu pemasaran sebuah album dan dapat menyampaikan pesan dari isi lagu suatu band. Melalui video klip diharapkan dapat menjangkau masyarakat luas di samping mencakup daerah lokal juga mampu mencakup mancanegara dengan penyebaran melalui Youtube.


(38)

32 2. Media Pendukung

Media pendukung merupakan suatu media tambahan yang dibuat untuk membantu pendistribusian media utama. Pemilihan media pendukung pun sebaiknya masih memiliki keterkaitan dengan media utama yang berupa video klip, media pendukung tersebut antara lain:

 Poster

Poster merupakan media periklanan yang berisi pesan atau informasi yang ditujukan kepada khalayak sasaran, poster sangat efektif dalam mengiklankan suatu even atau promosi sehingga masyarakat dapat melihat dan memahami pesan yang disampaikan dalam waktu lebih lama.

Totebag

Totebag adalah semacam tas tangan yang sederhana terbuat dari bahan kanvas dan sedang menjadi trend masa kini. Merupakan media yang banyak diminati oleh penggemar band dan biasanya sebuah band menjual merchandise berupa totebag. Media ini sangat mendukung media utama karena banyak anak muda dalam aktifitas sehari-harinya menggunakan totebag, hal ini sangat menguntungkan karena banyaknya kesempatan untuk melakukan promosi.

X-banner

X-banner adalah media yang digunakan untuk menyampaikan informasi, berbentuk banner dengan konstruksi penyangga berbentuk huruf “X” sehingga banner dapat berdiri sendiri. Media ini dibuat untuk memperkenalkan dan agar khalayak sasaran tertarik pada video klip Changing Fate.

 Kaos

Kaos merupakan pakaian yang sangat umum dan dapat digunakan oleh semua golongan umur baik tua ataupun muda, lelaki maupun perempuan semua bisa memakainya. Media kaos sering dijadikan merchandise oleh sebuah band. Kaos sebuah band sering dipakai oleh para penggemar atau para penikmat musik sebagai pertanda bahwa mereka gemar dengan musik band tertentu atau sebagai fashion di kalangan penggemar musik. Khalayak sasaran yang merupakan anak


(39)

33 muda sangat sesuai dengan pemilihan kaos sebagai media pendukung karena anak muda cenderung lebih menyukai memakai kaos dibandingkan dengan kemeja.

 CD cover dan box

Media utama yang berupa video akan memerlukan packaging berupa CD. CD cover dan box dibuat sebagai alat untuk menyampaikan video klip dalam bentuk file tidak melalui streaming.

 Stiker

Stiker merupakan media yang cukup sederhana, akan tetapi banyak digunakan sebuah band sebagai media promosi. Sering kali dalam setiap even musik stiker sering dibagikan secara gratis kepada penonton sebagai bentuk menaikan eksistensi band tersebut.

 Kipas kertas

Kipas kertas merupakan aksesoris remaja perempuan, digunakan saat cuaca panas di siang hari. Aksesoris ini diharapkan dapat menarik khalayak sasaran sebagai promosi agar menonton video klip.

Flyer

Flyer merupakan leaflet yang hanya terdiri dari satu lembar, flyer berguna untuk mempublikasikan acara, even, atau produk. Flyer pada media pendukung ini akan digunakan untuk mengajak khalayak sasaran menonton video klip melalui youtube.

III.1.6 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media

Dalam perancangan ini informasi harus sampai kepada khalayak sasaran, maka diperlukan strategi dalam mendistribusikan media informasi. Adapun yang menjadi bagian dari strategi distribusi media, yaitu tahap promosi keberadaan video klip.


(40)

34 Video klip dapat ditonton di Youtube dengan link berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=YXrjS__0CNM

Gambar III.2 Screenshoot video klip “Changing Fate”

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=YXrjS__0CNM (Diakses pada 30 Juli 2015)

Tahap keberadaan video klip harus didukung dari berbagai sosial media yang lain sebagai promosi dan menarik perhatian khalayak sasaran seperti melalui, fan page di facebook.

Gambar III.3 Screenshoot fan page facebook

Sumber: www.web.facebook.com/pages/Mocca-Changing-Fate-Kinetic-Typography/ (Diakses pada 30 Juli 2015)


(41)

35 Media utama dan pendukung membutuhkan strategi distribusi yang tepat agar dapat menarik perhatian khalayak sasaran. Selain strategi distribusi yang tepat, distribusi media pun harus dilakukan ditempat yang tepat dan waktu yang tepat sebagai berikut:

Tabel III.1 Distribusi media berdasarkan lokasi penyebaran

No. Media Lokasi penyebaran

1 Video Klip www.youtube.com, breakout net tv

2 Poster Even-even musik, kampus, cafe, tembok jalan, tempat umum, distro UNKL347, Flashy 3 Totebag Even-even musik, distro UNKL347, Flashy 4 X-banner Even-even musik, distro UNKL347, Flashy 5 Kaos Even-even musik, distro UNKL347, Flashy 6 CD cover dan box Even-even musik, distro UNKL347, Flashy 7 Stiker Even-even musik, distro UNKL347, Flashy 8 Kipas kertas Even-even musik, distro UNKL347, Flashy 9 Flyer Even-even musik, distro UNKL347, Flashy

Media pendukung seperti poster, totebag, kaos akan disebarkan melalui even-even musik dikalangan pelajar dan mahasiswa lalu melalui distro (distribution outlet) seperti UNKL347 dan Flashy yang dianggap sebagai distro yang sesuai dengan konsep band Mocca. X-banner dipasang diluar area distro dan flyer dibagikan ditempat umum sebagai salah satu upaya promosi. Stiker dan kipas kertas menjadi merchandise gratis jika berbelanja di distro tersebut dengan melebihi harga yang ditentukan. CD dan box juga tidak dijual, dibagikan gratis sebagai promosi.

Tabel. III.2 Distribusi media berdasarkan waktu penyebaran

No. Media Bulan/2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Video Klip

2 Poster 3 Totebag 4 X-banner 5 Kaos

6 CD cover dan box 7 Stiker

8 Kipas kertas 9 Flyer


(42)

36 III.2 Konsep Visual

Perancangan video klip yang berjudul “Changing Fate” dari band Mocca akan disesuaikan dengan konsep sampul album Mocca yang berjudul “Home”.

III.2.1 Format Desain

Lagu “Changing Fate” berdurasi 3:34 menit. Format video klip lagu ini menggunakan widescreen dengan ukuran 1024x768 juga ditambahkan guide yang berjarak 100px pada sisi atas dan bawah, 300px pada sisi kiri dan kanan agar bisa penuh di layar widescreen. Menggunakan layar widescreen karena widescreen merupakan ukuran standar format layar lebar atau bioskop.

III.2.2 Tata Letak (layout)

Layout atau penataan visual merupakan suatu komposisi dari berbagai unsur visual sehingga membentuk bahasa iklan yang efektif. Penataan visual (layout) dalam video klip ini adalah menggunakan tampilan widescreen. Layout atau penataan visual yang tepat bertujuan agar elemen visual dan verbal membuat khalayak sasaran lebih mudah dan nyaman membacanya. Format layout video klip “Changing Fate” memiliki peran berbeda antara visual dan verbal. Visual dibuat dengan warna vintage sesuai dengan sampul album sedangkan verbal menyesuaikan font/tipografi dengan lirik lagu. Berikut adalah tata letak dalam video klip, sebagai berikut:

Gambar III.4 Tata letak (layout) video klip “Changing Fate” Sumber: Dokumentasi Pribadi (26 Juni 2015)


(43)

37 III.2.3 Huruf

Dalam pemilihan huruf yang akan dimunculkan dalam video klip ini adalah huruf yang mendukung konsep serta menunjang intrepretasi visual dari lagu “Changing Fate”. Font yang digunakan dalam video klip ini adalah font yang memberikan kesan serta sesuai dengan isi lagu tetapi tidak menggurangi tingkat legibility. Font yang digunakan antara lain adalah sebagai berikut :

Gambar III.5 In the darkest hour of night Sumber: Dokumentasi Pribadi (26 Juni 2015) Pada kata “in the” menggunakan font:

Font yang dipilih termasuk kedalam kategori kelompok huruf sans serif dengan font berwarna putih yang kontras dengan warna background sangat mempengaruhi tingkat legibility.

Pada kata “DARKEST” menggunakan font:

et r i al i ght

abc def ghi j kl mnopqr s t uvwx yz

1234567890! @#$%^&*( ) _+<>?:”

Font dipilih karena karakter font sangat sesuai dengan kata yang akan dimunculkan. Gelap, menakutkan tetapi tidak mengurangi tingkat legibility.


(44)

38 Pada kata “HOUR” menggunakan font:

Quartz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890!@#$%^&*()_+<>?:

Font yang dipilih sesuai dengan karakter huruf/angka dalam jam analog, memakai garis putus-putus tetapi tidak mempengaruhi tingkat legibility.

Pada kata “of dan NIGHT” menggunakan font:

Grandesign Neue Serif/ Italic ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&*()_+<>?:”

Font yang dipilih termasuk kedalam kategori kelompok huruf serif dengan font berwarna hitam yang kontras dengan warna background sangat mempengaruhi tingkat legibility.

Gambar III.6 I’m sitting here

Sumber: Dokumentasi Pribadi (26 Juni 2015) Pada kata “‘M” menggunakan font:

Neuropolitical Regular

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&*()_+<>?:”


(45)

39 Font yang dipilih termasuk kedalam kategori kelompok huruf sans serif dengan font berwarna hitam sangat kontras dengan warna background dan mempengaruhi tingkat legibility.

Gambar III.7 Waiting for your reply Sumber: Dokumentasi Pribadi (26 Juni 2015) Pada kata “WAITING FOR YOUR” menggunakan font:

Moon Flower ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&*()_+<>?:”

Font yang dipilih termasuk kedalam kategori kelompok huruf script/handwriting atau seperti tulisan tangan. Menggunakan font berwarna putih yang kontras dengan warna background dan berpengaruh pada tingkat legibility.

Pada kata “REPLY” menggunakan font:

Font yang dipilih termasuk kedalam kategori kelompok huruf script. Font berwarna putih yang kontras dengan warna background. Pemilihan warna yang tepat sangat mempengaruhi tingkat legibility.


(46)

40 Gambar III.8 In the coldest chill of night

Sumber: Dokumentasi Pribadi (26 Juni 2015)

Pada kata “in the” menggunakan font:

Rockwell/ Italic

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&*()_+<>?:”

Font yang dipilih termasuk kedalam kategori kelompok huruf serif memiliki strokes. Menggunakan font berwarna hitam yang kontras dengan warna background.

Pada kata “COLDEST” menggunakan font:

Goudy Old Style Bold

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&*()_+<>?:”

Font dipilih karena karakter font sangat sesuai dengan kata yang dimunculkan. Ditambah menggunakan efek seperti membeku agar memperkuat kesan dingin.

Pada kata “CHILL” menggunakan font: Redgar

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&*()_+<>?:


(47)

41 Font dipilih karena karakter font sangat sesuai dengan kata yang akan dimunculkan. Dingin, tipis tetapi tidak mengurangi tingkat legibility.

Pada kata “of danNIGHT” menggunakan font: Plantagenet Cherokee

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890!@#$%^&*()_+<>?:”

Font yang dipilih termasuk kedalam kategori kelompok huruf serif memiliki strokes. Font berwarna hitam yang kontras dengan warna background. Pemilihan warna yang tepat sangat mempengaruhi tingkat legibility.

Gambar III.9 I’m standing still waiting for yours sign Sumber: Dokumentasi Pribadi (26 Juni 2015)

Pada kata “I’M STANDING STILL WAITING FOR YOURS SIGN” menggunakan font: DJB Letter Game Tiles Regular

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890!@#$%^&*()_+<>?:”

Font dipilih karena karakter font sangat sesuai dengan kata-kata yang akan dimunculkan. Seperti permainan huruf yang bergerak perlahan sesuai dengan lirik lagu yang akan tetap menunggu.


(48)

42 Gambar III.10 What do we have now?

Sumber: Dokumentasi Pribadi (26 Juni 2015)

Pada kata “US” menggunakan font:

Gill Sans MT Bold Italic

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890!@#$%^&*()_+<>?:

Font yang dipilih termasuk kedalam kategori kelompok huruf sans serif dengan font berwarna merah yang kontras dengan warna background sangat mempengaruhi tingkat legibility.

Gambar III.11 Though it takes courage do we have enough? Sumber: Dokumentasi Pribadi (26 Juni 2015)

Pada kata “Do we have” menggunakan font:

Goudy Old Style Italic


(49)

43 abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890!@#$%^&*()_+<>?:”

Font yang dipilih termasuk kedalam kategori kelompok huruf script. Font berwarna hitam yang kontras dengan warna background. Pemilihan warna yang tepat sangat mempengaruhi tingkat legibility.

Gambar III.12 Do we let love depriciate Sumber: Dokumentasi Pribadi (26 Juni 2015)

Pada kata “Depreciate” menggunakan font: Gravity Light

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&*()_+<>?:”

Font yang dipilih termasuk kedalam kategori kelompok huruf sans serif. Font berwarna putih yang kontras dengan warna background sangat mempengaruhi tingkat legibility.


(50)

44 Gambar III.13 Or

Sumber: Dokumentasi Pribadi (26 Juni 2015)

Pada kata “OR” menggunakan font:

Font yang dipilih termasuk kedalam kategori kelompok huruf sans serif. Sans serif merupakan huruf tanpa kait/tangkai/strokes. Font berwarna putih yang kontras dengan warna background sangat mempengaruhi tingkat legibility.

Gambar III.14 Do we dare to change our fate? Sumber: Dokumentasi Pribadi (26 Juni 2015)


(51)

45 Pada kata “to change” menggunakan font:

Font yang dipilih termasuk kedalam kategori kelompok huruf sans serif. Font berwarna putih yang kontras dengan warna background. Font yang sangat tipis tidak mempengaruhi tingkat legibility.

Pada kata “OUR FATE?” menggunakan font:

@# %^ *( ) _+<>

Font yang dipilih termasuk kedalam kategori kelompok huruf decorative. Font berwarna putih yang kontras dengan warna background sangat mempengaruhi tingkat legibility.

III.2.4 Ilustrasi

Ilustrasi dalam video klip merupakan bagian terpenting. Ilustrasi dalam video klip dibuat sangat sederhana. Hal ini bertujuan agar khalayak sasaran merasa nyaman dan ringan saat membaca setiap liriknya. Lirik satu persatu dipilihkan font yang sesuai dengan karakter dari lirik lagu, lalu dianimasikan dan digerakan semenarik mungkin agar khalayak tidak merasa jenuh.

Gambar III.15 Scene judul video klip “Changing Fate” Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)


(52)

46 Ilustrasi pada judul sangat sederhana hanya menggunakan kata “Mocca” dan “Changing Fate” yang menjelaskan bahwa video klip tersebut merupakan lagu Mocca yang berjudul “Changing Fate”. Background berwarna biru diharapkan dapat membuat semangat khalayak sasaran.

Gambar III.16 Scene 1 video klip “Changing Fate” Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 1 yang merupakan intro menggunakan background seperti dinding rumah sesuai dengan sampul album Mocca yang berjudul “Home”. Dinding berwarna abu, dihiasi dengan daun-daun yang berguguran.

Gambar III.17 Scene 2 video klip “Changing Fate” Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 2 menggunakan background seperti dinding rumah sesuai dengan sampul album Mocca yang berjudul “Home” dengan suasana malam sehingga tampak lebih gelap. Didalam kata “hour” huruf “o” diubah menjadi gambar jam dinding.


(53)

47 Gambar III.18 Scene 3 video klip “Changing Fate”

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 3 menggunakan background dengan suasana malam. Menggambarkan seseorang yang sedang duduk menunggu jawaban kekasihnya dibawah terangnya bulan sampai bulan bergerak dan hilang.

Gambar III.19 Scene 4 video klip “Changing Fate” Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 4 menggunakan gambar sebuah surat yang menandakan seseorang tersebut menunggu sebuah jawaban. Huruf dan background berwarna kontras agar baik tingkat keterbacaannya.


(54)

48 Gambar III.20 Scene 5 video klip “Changing Fate”

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 5 menggunakan background abu gelap dibuat kontras dengan warna font. Kata “coldest” diberi efek seperti membeku, “chill” seperti bergetar dan “night”berwarna hitam seperti gelapnya malam.

Gambar III.21 Scene 6 video klip “Changing Fate” Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 6 menggunakan background berwarna terang agar membuat khalayak tidak jenuh jika hanya diberi warna gelap. Ilustrasi pada scene 6 ini seperti permainan huruf bernama scrubble, yang bergerak satu persatu.


(55)

49 Gambar III.22 Scene 7 video klip “Changing Fate”

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 7 menggunakan background berwarna coklat muda. Lirik pada scene ini merupakan kalimat tanya yang menegaskan “what do we have now?”, pada kata “now”diberi warna merah dan bold untuk memberi kesan menegaskan.

Gambar III.23 Scene 8 video klip “Changing Fate” Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 8 menggunakan background berwarna coklat muda. Memakai gambar seorang pria dan wanita yang diantara mereka terdapat kata-kata “take a look at us”, pada kata “look” diberi kesan seperti mata yang seperti berbicara. Kata-kata pada lirik tersebut merupakan kata perintah sehingga kata “us” perlu diberi kesan tegas dengan menggunakan font berwarna merah.


(56)

50 Gambar III.24 Scene 9 video klip “Changing Fate”

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 9 menggunakan background berwarna hijau muda. . Lirik pada scene ini merupakan kalimat tanya yang menegaskan “though it takes courage do we have enough?”, pada kata “courage”dan “enough” diberi bold untuk memberi kesan menegaskan.

Gambar III.25 Scene 10 video klip “Changing Fate” Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 10 menggunakan background berwarna merah maroon. Pada lirik “do we let love depreciate”, kata“love” diganti menggunakan gambar hati berwarna merah.


(57)

51 Gambar III.26 Scene 11 video klip “Changing Fate”

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 11 menggunakan background berwarna merah maroon. Scene ini hanya menampilkan satu kata “or” yang berwarna putih.

Gambar III.27 Scene 12 video klip “Changing Fate” Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 12 menggunakan background berwarna merah maroon. Lirik pada scene ini tidak menggunakan animasi hanya menggunakan font yang bervariasi.

Gambar III.28 Scene 13 video klip “Changing Fate” Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)


(58)

52 Pada scene 13 menggunakan background berwarna hijau muda. . Lirik pada scene ini muncul dan hilang sesuai dengan suara penyanyi wanita.

Gambar III.29 Scene 14 video klip “Changing Fate” Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 14 menggunakan background seperti tekstur daun kering berwarna oranye. Ilustrasi seperti senja, terdapat matahari yang perlahan turun dan menghilang.

Gambar III.30 Scene 15 video klip “Changing Fate” Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 15 menggunakan background berwarna hijau. Lirik pada scene ini dianimasikan sesuai dengan karakter lirik tersebut seperti “awake” yang berarti bangun, animasi pada kata “awake” tersebut pun seolah terbangun.


(59)

53 Gambar III.31 Scene 16 video klip “Changing Fate”

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 16 menggunakan background seperti dinding rumah sesuai dengan sampul album Mocca yang berjudul “Home”. Scene ini terdapat sebuah jendela yang kilauannya bergerak mengikuti arah matahari.

Gambar III.32 Scene 17 video klip “Changing Fate” Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 17 menggunakan background seperti dinding rumah dengan berwarna biru muda. Dalam video klip terdapat awan dan menjatuhkan hujan sesuai dengan lirik lagu “the beating rain”.


(60)

54 Gambar III.33 Scene 18 video klip “Changing Fate”

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 18 menggunakan background berwarna merah muda. Font pada kata “song” menyerupai alat musik. Scene ini juga terdapat sebuah player vinyl sehingga sangat kental dengan nuansa vintage.

Gambar III.34 Scene 25 video klip “Changing Fate” Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Pada scene 25 yang merupakan bridge terdapat sebuah piano dengan melodi yang bergerak, piano pun dianimasikan dan diberi kesan seperti dipijit sesuai dengan bunyi piano pada lagu. Video klip “Changing Fate” menggunakan kurang lebih 47 scene, yang dijelaskan disini kurang lebih 20 scene karena selebihnya memakai scene animasi yang diulang. Jika terlalu banyak menggunakan animasi yang berbeda dikhawatirkan khalayak tidak dapat menyimak dan menghafal lagu dengan baik.


(61)

55 III.2.5 Warna

Warna yang dipilih untuk background disesuaikan dengan karakter lagu “Changing Fate” adalah pilihan warna pastel bernuansa vintage memakai tekstur kertas yang bertujuan untuk menjaga mood dari keselurahan tema video. Karakter vintage dan penggunaan warna disesuaikan dengan hue/saturation berdasarkan sampul album Mocca yang berjudul “Home”.

Gambar III.35 Warna background video klip “Changing Fate” Sumber: Dokumentasi Pribadi (26 Juni 2015)


(62)

56 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA IV.1 Material Produksi

Dalam pembuatan video klip ini membutuhkan spesifikasi laptop yang memiliki kemampuan lebih dalam mengolah sebuah data agar memperoleh hasil akhir yang diharapkan.

IV.1.1 Perangkat Keras

Pada perancangan ini terdapat beberapa alat yang digunakan untuk mendukung dalam pembuatan video klip seperti:

 Laptop  Speaker

IV.1.2 Perangkat Lunak

Software sangat dibutuhkan dalam proses produksi karena merupakan sebuah elemen yang penting dalam pembuatan sebuah media video. Pemilihan software yang digunakan juga akan menentukan hasil dalam tahap produksi. Berikut beberapa software yang digunakan dalam pembuatan video klip sebagai berikut :  Adobe Photoshop CC 2014

 Adobe Illustrator CC 2014  Adobe Premiere Pro CS6  Adobe Flash

IV.2 Media Utama

IV.2.1 Tahap Produksi Media Utama

Pada media utama yaitu video klip, proses pengerjaanya sangat berbeda dengan video-video pada umumnya. Pembuatan video kinetic typography ini dikerjakan secara individual tidak menggunakan liveshoot dan dikerjakan menggunakan laptop. Berdasarkan strategi kreatif yang sudah dijelaskan pada bab 3, mulai dari tata letak (layout), huruf, ilustrasi, warna serta berbagai elemen lainya, berikut


(63)

57 adalah tahapan-tahapan dalam pembuatan media video klip lagu “Changing Fate” band Mocca melalui kinetic typography:

Storyline 1. Intro (Scene 1) 2. Girl Part I;

2.1. Scene 2 (In the darkest hour of night) 2.2. Scene 3 (I’m sitting here)

2.3. Scene 4 (Waiting for your reply) 2.4. Scene 5 (In the coldest chill of night)

2.5. Scene 6 (I’m standing still waiting for your sign) 2.6. Scene 7 (What do we have now?)

2.7. Scene 8 (Take a look at us)

2.8. Scene 9 (Though it takes courage Do we have enough?) 2.9. Scene 10 (Do we let love depreciate)

2.10. Scene 11 (Or)

2.11. Scene 12 (Do we dare to change our fate?) 3. Bridge I (Scene 13)

4. Man Part

4.1. Scene 14 (In the twilight hue of dawn) 4.2. Scene 15 (I lie awake quite and with drawn) 4.3. Scene 16 (On the window pane)

4.4. Scene 17 (The beating rain) 4.5. Scene 18 (Plays a lonely song) 4.6. Scene 19 (What do we have now?) 4.7. Scene 20 (Take a look at us)

4.8. Scene 21 (Though it takes courage Do we have enough?) 4.9. Scene 22 (Do we let love depreciate)

4.10. Scene 23 (Or)

4.11. Scene 24 (Do we dare to change our fate?) 5. Bridge II (Scene 25)


(64)

58 6.1. Scene 26 (In the coldest chill of night)

6.2. Scene 27 (I’m standing still) 6.3. Scene 28 (Waiting for your sign) 6.4. Scene 29 (What do we have now?) 6.5. Scene 30 (Take a look at us)

6.6. Scene 31 (Though it takes courage Do we have enough?) 6.7. Scene 32 (Do we let love depreciate)

6.8. Scene 33 (Or)

6.9. Scene 34 (Do we dare to change our fate?) 7. Bridge III (Scene 35)

8. Sing a long

8.1. Scene 36 (Take a look at us) 8.2. Scene 37 (Do we have enough?) 8.3. Scene 38 (Take a look at us)

8.4. Scene 39 (Do we dare to change our fate?) 8.5. Scene 40 (Take a look at us)

8.6. Scene 41 (Do we have enough?) 8.7. Scene 42 (Take a look at us)

8.8. Scene 43 (Do we dare to change our fate?) 9. Outro (Scene 44)

9.1. Scene 45 (In the darkest hour of night) 9.2. Scene 46 (I’m sitting here)

9.3. Scene 47 (Waiting for your reply)

Storyboard (manual)

Sebelum membuat storyboard secara digital, dibuatlah sketsa tangan terlebih dahulu untuk mempermudah proses penggambaran pada digital.


(65)

59 Gambar IV.1 Storyboard manual video klip “Changing Fate”

Sumber: Dokumentasi Pribadi (27 Juli 2015)  Storyboard (digital)

Proses storyboard digital menggunakan Adobe Photoshop CC 2014 dan Adobe Illustrator CC 2014.

Gambar IV.2 Storyboard digital video klip “Changing Fate” Sumber: Dokumentasi Pribadi (27 Juli 2015)


(66)

60  Step Digital Motion

Pada tahap awal lagu dipotong menjadi beberapa bagian seperti intro, bridge, solo dan lain-lain. Pemotongan lagu dilakukan di Adobe Premiere Pro CS6.

.

Gambar IV.3 Proses pemotongan lagu di Adobe Premiere Pro CS6 Sumber: Dokumentasi Pribadi (27 Juli 2015)

Setiap lirik lagu yang dipotong bertujuan agar memudahkan ketika pengerjaan di Adobe Flash. Hasil dari pemotongan tersebut kemudian dijadikan scene di Adobe Flash. Setelah pemotongan lagu selesai, waktu mulai dan berhenti pun diatur untuk proses export dengan format mp3. Pada pengerjaan di Adobe Flash digunakan action script 2.0, setelah itu atur ukuran layar menjadi standar 1024x768 dengan mengaktifkan ruler dan mengatur guide yang jaraknya 100px pada sisi atas dan bawah dan 300px pada sisi kiri dan kanan agar bisa penuh di layar widescreen.

Gambar IV.4 Pengaturan ruler dan guide pada Adobe Flash Sumber: Dokumentasi Pribadi (27 Juli 2015)

Scene pada Adobe Flash dibagi sesuai dengan bagian-bagian lagu setelah itu import potongan-potongan lagu pun dimasukan ke layer sounds sesuai potongan lagu, setelah itu file yang sudah dibuat di Adobe Photoshop


(67)

61 sebelumnya dimasukkan ke dalam Adobe Flash sehingga menjadi layer. Layer yang berisi lirik pun digerakkan dan dianimasikan sesuai dengan lirik lagu “Changing Fate”.

Gambar IV.5 Pembuatan layer dan animasi Sumber: Dokumentasi Pribadi (27 Juli 2015)  Hasil Akhir


(68)

62 Gambar IV.6 Screenshoot video klip “Changing Fate”

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)


(69)

63 IV.3 Media Pendukung

 Poster

Gambar IV.7 Poster

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Media poster digunakan untuk mempromosikan video klip “Changing Fate”. Ukuran media poster ini adalah A3 dan menggunakan bahan art paper. Poster akan dibuat dengan menggunakan teknik cetak offset.

Totebag

Gambar IV.8 Totebag

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Totebag sederhana ini terbuat dari bahan canvas berwarna putih berukuran 36 cm x 40 cm. Teknis produksi menggunakan teknik sablon.


(70)

64  X-banner

Gambar IV.9 X-banner

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Display x-banner terbuat dari bahan albatros dengan ukuran lebar 60 cm dan tinggi 160 cm. X-banner menggunakan konstruksi penyangga berbentuk huruf “X” sehingga banner dapat berdiri sendiri.


(71)

65  Kaos

Gambar IV.10 Kaos

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Kaos menggunakan bahan katun combed 30s berwarna putih dan berukuran s. Teknis produksi menggunakan sablon dengan dua muka.

 CD cover dan box

Gambar IV.11 CD cover dan box

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Cover berbahan stiker chromo yang bediameter 12 cm dilakukan melalui proses cetak. Pada box, akan digunakan bahan art paper 210 gr dengan ukuran 14 cm x 12,5 cm yang melalui proses produksi cetak offset.


(72)

66  Stiker

Gambar IV.12 Stiker

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Stiker menggunakan berbahan chromo paper berdiameter 6 cm. Teknis produksi menggunakan teknik cetak offset.

 Kipas kertas

Gambar IV.13 Kipas kertas

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Kipas kertas berdiameter 18cm. Bulatan kipas memakai kertas duplek dilapisi oleh stiker berbahan chromo yang melalui proses cetak offset. Pemegang tangan dibuat dari bahan plastik.


(73)

67  Flyer

Gambar IV.14 Flyer

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Flyer yang akan digunakan berbahan art paper dengan ukuran 9 cm x 21 cm. Flyer akan menggunakan teknik cetak offset.


(74)

68 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Bayu, Satya, DS. (2014). Mahir nge-jazz dengan metode gitar blues jazz. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Kania, Athea. (2013). Ensiklopedia Mini: Mengenal dunia grafika dan tipografi. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung

Rustan, Surianto. (2009). Mendesain logo. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Sihombing, Danton. (2001). Tipografi dalam desain grafis. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama

Sumber Jurnal

Panjaitan, Hasurungan, Reonaldo. (2014). Pembuatan video klip pada lagu “perubahan” menggunakan editing linear dengan teknik cut to cut sebagai single album band monrever. Amikom Yogyakarta. Tersedia di: repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3985.pdf

Sumber Internet

Halim, Abdul, Hilmi. 2014 (23 November). Lucky Friday Night: Press Release. Tersedia di: http://mymocca.com/swingingfriends/lucky-friday-night/ [9 April 2015]

Halim, Abdul, Hilmi. 2015 (16 Januari). Review album “Home”. Tersedia di: http://mymocca/swingingfriends/review-album-home/ [9 April 2015] Kurniawan, Agung. 2013 (30 September). Have you heard “Imaginary

Girlfriend”?. Tersedia di: http://mymocca/swingingfriends/have-you-heard-imaginary-girlfriend/ [9 April 2015]

Mocca. 2015.About Mocca. Tersedia di: http://www.mymocca.com [8 April 2015] Mocca. 2015. My Diary (2002). Tersedia di:

http://mymocca.com/project/mydiary-2002/ [8 April 2015]

Mocca. 2015. Friends (2004). Tersedia di: http://mymocca.com/project/friends-2004/ [8 April 2015]


(75)

69 Mocca. 2015. Colours (2007). Tersedia di:

http://mymocca.com/project/colours-2007/ [8 April 2015]

Rachmanto, Teguh. 2014 (9 September). Mocca dukung kampanye ‘Friendly

Bandung’ lewat lagu baru. Tersedia di:

http://mymocca.com/swingingfriends/mocca-friendly-bandung/ [9 April 2015]

Swingingfriends. 2015 (19 Januari). Review album “Home” oleh Felix Dass:

Penyanggang yang sementara. Tersedia di:

http://mymocca.com/swingingfriends/review-album-home-oleh-felix-dass/ [9 April 2015]

Swingingfriends. 2014 (25 September). Rayakan Ulang Tahun Bandung, Mocca Rilis Lagu Tentang Kota Bandung. Tersedia di:

http://mymocca.com/swingingfriends/rayakan-ulang-tahun-bandung-mocca-rilis-lagu-tentang-kota-bandung/ [ 9April 2015]

Swingingfriends. 2014 (21 Desember). Perkenalkan album baru Mocca “Home”. Tersedia di: http://mymocca.com/swingingfriends/album-baru-mocca-home/ [9 April 2015]

Wildjaeyj. 2015. Mocca-Band. Tersedia di: http://www.tumblr.com/search/Mocca-Band [8 April 2015]


(76)

71 SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


(77)

77 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sylvi Augustin Suherman

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 28 Agustus 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan :

- TK Nurul Hasan, Bandung

- SD Negeri Pajagalan 58, Bandung

- SMP Negeri 3, Bandung

- SMA Negeri 4, Bandung

Alamat : Jl. Babakan Irigasi Gg. AMD IX No.691


(1)

66  Stiker

Gambar IV.12 Stiker

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Stiker menggunakan berbahan chromo paper berdiameter 6 cm. Teknis produksi menggunakan teknik cetak offset.

 Kipas kertas

Gambar IV.13 Kipas kertas

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Kipas kertas berdiameter 18cm. Bulatan kipas memakai kertas duplek dilapisi oleh stiker berbahan chromo yang melalui proses cetak offset. Pemegang tangan dibuat dari bahan plastik.


(2)

67  Flyer

Gambar IV.14 Flyer

Sumber: Dokumentasi Pribadi (28 Juli 2015)

Flyer yang akan digunakan berbahan art paper dengan ukuran 9 cm x 21 cm. Flyer akan


(3)

68 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Bayu, Satya, DS. (2014). Mahir nge-jazz dengan metode gitar blues jazz. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Kania, Athea. (2013). Ensiklopedia Mini: Mengenal dunia grafika dan tipografi. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung

Rustan, Surianto. (2009). Mendesain logo. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Sihombing, Danton. (2001). Tipografi dalam desain grafis. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama

Sumber Jurnal

Panjaitan, Hasurungan, Reonaldo. (2014). Pembuatan video klip pada lagu “perubahan” menggunakan editing linear dengan teknik cut to cut sebagai single album band monrever. Amikom Yogyakarta. Tersedia di: repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3985.pdf

Sumber Internet

Halim, Abdul, Hilmi. 2014 (23 November). Lucky Friday Night: Press Release. Tersedia di: http://mymocca.com/swingingfriends/lucky-friday-night/ [9 April 2015]

Halim, Abdul, Hilmi. 2015 (16 Januari). Review album “Home”. Tersedia di: http://mymocca/swingingfriends/review-album-home/ [9 April 2015] Kurniawan, Agung. 2013 (30 September). Have you heard “Imaginary

Girlfriend”?. Tersedia di: http://mymocca/swingingfriends/have-you-heard-imaginary-girlfriend/ [9 April 2015]

Mocca. 2015.About Mocca. Tersedia di: http://www.mymocca.com [8 April 2015]

Mocca. 2015. My Diary (2002). Tersedia di:

http://mymocca.com/project/mydiary-2002/ [8 April 2015]

Mocca. 2015. Friends (2004). Tersedia di: http://mymocca.com/project/friends-2004/ [8 April 2015]


(4)

69 Mocca. 2015. Colours (2007). Tersedia di:

http://mymocca.com/project/colours-2007/ [8 April 2015]

Rachmanto, Teguh. 2014 (9 September). Mocca dukung kampanye ‘Friendly

Bandung’ lewat lagu baru. Tersedia di:

http://mymocca.com/swingingfriends/mocca-friendly-bandung/ [9 April 2015]

Swingingfriends. 2015 (19 Januari). Review album “Home” oleh Felix Dass:

Penyanggang yang sementara. Tersedia di:

http://mymocca.com/swingingfriends/review-album-home-oleh-felix-dass/ [9 April 2015]

Swingingfriends. 2014 (25 September). Rayakan Ulang Tahun Bandung, Mocca Rilis Lagu Tentang Kota Bandung. Tersedia di:

http://mymocca.com/swingingfriends/rayakan-ulang-tahun-bandung-mocca-rilis-lagu-tentang-kota-bandung/ [ 9April 2015]

Swingingfriends. 2014 (21 Desember). Perkenalkan album baru Mocca “Home”. Tersedia di: http://mymocca.com/swingingfriends/album-baru-mocca-home/ [9 April 2015]

Wildjaeyj. 2015. Mocca-Band. Tersedia di:


(5)

71 SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


(6)

77 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sylvi Augustin Suherman

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 28 Agustus 1993 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan :

- TK Nurul Hasan, Bandung

- SD Negeri Pajagalan 58, Bandung - SMP Negeri 3, Bandung

- SMA Negeri 4, Bandung

Alamat : Jl. Babakan Irigasi Gg. AMD IX No.691