ambang  visual  meningkat  dan  daya  adaptasi  terang-gelap  menurun, ketajaman  penglihatan  serta  jarak  pandang  menurun.  Penurunan  tajam
penglihatan  pada  lansia  disebabkan  oleh  katarak,  degenerasi  makuler  dan penglihatan  perifer  yang  menghilang.  Pada  sistem  vestibular  terjadi
degenerasi sel-sel rambut dalam makula dan sel saraf. Karena kondisi tersebut lansia  akan  kesulitan  memperkirakan  jarak  dan  memposisikan  kepala  pada
garis  keseimbangan  sehingga  sering  terjadi  gangguan  keseimbangan fungsional pada lansia Sri Surini  Utomo, 2002 .
b. Kekuatan Otot
Kekuatan  otot  adalah  kekuatan  suatu  otot  atau  group  otot  yang dihasilkan  untuk  dapat  melawan  tahanan  dengan  usaha  yang  maksimum.
Kekuatan  otot  diperlukan  saat  melakukan  aktivitas.  Semua  gerakan  yang dihasilkan  merupakan  hasil  dari  adanya  suatu  peningkatan  tegangan  otot
sebagai respon motorik. Kekuatan otot dapat dijabarkan sebagai kemampuan otot  menahan  beban  baik  berupa  beban  internal  internal  force  maupun
beban eksternal external force. Kekuatan otot sangat berhubungan dengan sistem  neuromuskuler  yaitu  seberapa  besar  kemampuan  sistem  saraf
mengaktivasi  otot  untuk  melakukan  kontraksi,  sehingga  semakin  banyak serabut  otot  yang  teraktivasi,  maka  semakin  besar  pula  kekuatan  yang
dihasilkan otot tersebut Irfan, 2012. Kekuatan  otot  dari  kaki,  lutut  serta  pinggul  harus  adekuat  agar  bisa
menggerakan anggota gerak bawah untuk melakukan gerakan fungsionalnya Nugroho,  2011.  Kekuatan  otot  tersebut  berhubungan  langsung  dengan
kemampuan otot untuk melawan gaya gravitasi serta beban eksternal lainnya yang  secara  berkelanjutan  mempengaruhi  posisi  tubuh.  Kemampuan  otot
untuk  mempertahankan  posisi  tegak  dan  stabil  merupakan  bentuk  dari aktivitas otot untuk menjaga keseimbangan baik saat statis maupun dinamis
saat  melakukan  suatu  gerakan.  Hal  tersebut  dapat  dilakukan  apabila  otot memiliki kekuatan dengan besaran tertentu.
Perubahan  morfologis  pada  otot  menyebabkan  perubahan  fungsional otot,  yaitu  terjadinya  penurunan  kekuatan  otot,  elastisitas  dan  fleksibilitas
otot,  kecepatan  waktu  reaksi  dan  rileksasi,  dan  kinerja  fungsional.  Setelah melewati usia 30 tahun, manusia akan kehilangan kira-kira 3
– 5  jaringan otot  total  per  dekade.  Penurunan  fungsi  dan  kekuatan  otot  akan
mengakibatkan  yaitu  1  penurunan  kemampuan  mempertahankan keseimbangan  tubuh,  2  hambatan  dalam  gerak  duduk  ke  berdiri,  3
peningkatan  risiko  jatuh,  4  perubahan  postur.  Masalah  pada  kemampuan gerak dan fungsi lansia berhubungan erat dengan kekuatan otot yang bersifat
individual.  Lansia  dengan  kekuatan  otot  quadrisep  yang  baik  dapat melakukan  aktivitas  berdiri  dari  posisi  duduk  dan  berjalan  6  meter  dengan
lebih cepat  Bonder  Wagner, 1994. Penelitian lain menunjukkan bahwa kelemahan otot abduktor sendi panggul dapat mengurangi kemampuan lansia
mempertahankan  keseimbangan  berdiri  pada  satu  tungkai  dan  timbulnya gangguan  postural.  Penurunan  serabut  otot  reaksi  cepat  tipe  II  dapat
meningkatkan risiko jatuh karena penurunan respons terhadap keseimbangan
Bonder    Wagner,  1994.  Penurunan  terhadap  respon  keseimbangan meyebabkan timbulnya ganngguan dalam mengontrol keseimbangan.
c. Keseimbangan