Hotel Dan Apartemen Teme Green Architecture

(1)

TEMA

GREEN ARCHITECTURE

LAPORAN TUGAS AKHIR AR 38313 SSTUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER VIII TAHUN 2009 - 2010

Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Disusun Oleh :

ASRIAL D

1.04.06.014

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

Alhamdulillahirabbil’aalamiin. Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Tugas Akhir ini. Salawat berserta salam semoga selalu tercurah kepada arwah junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Laporan ini disusun berdasarkan proses perancangan selama satu semester dan merupakan salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir program S1 Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Komputer Indonesia, dengan judul proyek adalah“Hotel Dan Kondominium”Selama penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ayahanda dan Ibunda serta adik-adikku tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis.

2. Ibu Ilhamdaniah ,ST.,MT.,Msc. sebagai koordinator dan pembimbing mata kuliah Tugas Akhir.

Sebagai makhluk yang serba terbatas, penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini tak luput dari kekurangan. Untuk itu, segala saran dan kritikan yang membangun sangat diharapkan. Semoga laporan ini dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pihak-pihak lain yang membutuhkan.

Bandung, Agustus 2010


(3)

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR GAMBAR iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang I-1

I.2 Maksud Dan Tujuan I-1

I.3 Metoda Pengumpulan Data I-2

I.4 Sistematika Penulisan I-2

BAB II DESKRIPSI PROYEK

II.1 Definisi II-1

II.2 Tipologi Hotel Dan Kondominium II-2

II.3 Kebutuhan Ruang Hotel Dan Kondominium II-7

II.4 Studi Banding II-12

BAB III ELABORASI TEMA

III.1 DefinisiGreen Architecture III-1

III.2 PrinsipGreen Architecture III-1

III.3 Sertifikasi Rujukan III-2

III.4 Strategi Desain III-5

III.5 Studi Banding III-15

BAB IV LOKASI

IV.1 Kriteria Pemilihan Lokasi IV-1

IV.2 Kondisi Eksisting IV-2

IV.3 Topografi IV-3

IV.5 Orientasi Lahan IV-3

IV.6 Kebisingan Dan Debu IV-3

IV.7 Sirkulasi IV-3

BAB V KONSEP PERANCANGAN

V.1 Konsep Rencana Tapak V-1

V.1.a Konsep Zoning V-1

V.1.b Konsep Sirkulasi Dalam Site V-1

V.1.c Konsep Bentuk Massa V-2


(4)

V.1.b Apartemen V-6

V.3 AplikasiGreen Architecture V-10

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan biologis tubuh manusia melindungi diri dari gangguan dari luar seperti cuaca dan gangguan lainnya. Sehingga dibutuhkan tempat berlindung. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, kebutuhan perumahan juga terus meningkat.

Dalam skala kota, fungsi perumahan mengambil luas lahan terbesar dibandingkan dengan fungsi lain dalam kota seperti pemerintahan, perekonomian dan lain-lain. Konsep rumah tumbuh yang menjadi karakter rumah di Indonesia mengakibatkan pertumbuhan rumah secara liar dan masuk ke wilayah ruang publik serta kurangnya kesadaran lingkungan dalam desain pembangunan rumah tumbuh tersebut. Fenomena ini mulai marak terutama di kota besar, diantaranya garis sempadan bangunan yang mencapai 0 m sehingga berkurangnya daerah resapan air, perumahan di bantaran sungai dan banyak lagi fenomena lainnya. Beberapa alasan pertumbuhan perumahan liar tersebut diantaranya alasan ekonomi mulai dari pembangunan warung di depan rumah dan sebagainya.

Tertarik dengan permasalahan diatas, penulis mengambil proyek Hotel dan Kondominium dengan temagreen architecturesebagai proyek mata kuliah Tugas Akhir ini

I.2 Maksud dan Tujuan

Maksud daripengambilan judul “Hotel Dan Apartemen”ini adalah :

• Memberikan alternatif desain hunianmulti familydi Bandung yang berorientasi pada

lingkungan.


(6)

I.3 Metoda Pengumpulan Data

Metoda pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1. Studi literatur, mencari data-data yang berkaitan dengan hotel, kondominium dangreen architecture.

2. Studi banding, mencari data dengan melakukan survey langsung yang berkaitan dengan hotel, kondominium dangreen architecture.

I.4 Sistematika Penulisan

Susunan garis besar sistematika pembahasan adalah sebagai berikut : Bab 1 : Pendahuluan.

Bab ini berisikan uraian mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, metoda pengumpulan data dan sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir.

Bab 2 : Deskripsi Proyek

Bab ini berisikan penjelasan yang berkaitan dengan segala hal yang berhubungan dengan proyek hotel dan kondominium serta studi kasus hotel dan kondominium.

Bab 3 : Elaborasi Tema

Bab ini berisikan penjelasan tentang tema green architecture meliputi standar indeks dan aplikasinya.

Bab 4 : Lokasi

Bab ini berisikan segala hal yang berhubungan dengan lokasi mulai dari alasan pemilihan lokasi sampai keadaan lokasi eksisting.

Bab 5 : Konsep Perancangan

Bab ini berisikan penjelasan tentang rancangan hotel dan kondominium serta penerapan tema green architecturepada bangunan.

Lampiran–Lampiran


(7)

DESKRIPSI PROYEK

II.1 Definisi

Beberapa definisi diantaranya :  Apartemen

Apartemen adalah satu ruangan atau lebih, biasanya merupakan bagian dari sebuah struktur hunian yang dirancang untuk ditempati oleh lebih dari satu keluarga. Normalnya, berfungsi sebagai perumahan sewa dan tidak pernah dimiliki oleh penghuninya yang dikelola oleh pemilik atau pengelola properti

(Dictionary of real estate, Wiley 1996)

Apartemen adalah bangunan bertingkat yang terdiri atas beberapa kamar yang

diperuntukkan sebagai tempat tinggal dan biasanya mempunyai beberapa jenis semacam itu.

(Kamus Umum Bahasa Indonesia)

Apartemen adalah suatu kompleks hunian rumah tinggal yang bukan merupakan sebuah rumah tinggal keluarga yang berdiri sendiri

(Time Saver Standard for Building Type)

 Kondominium

kondominium, atau kondo adalah bentuk hak guna perumahan dimana bagian tertentu real estat (umumnya kamar apartemen) dimiliki secara pribadi sementara penggunaan dan akses ke fasilitas seperti lorong, sistem pemanas, elevator, eksterior berada dibawah huukm yang dihubungkan dengan kepemilikan pribadi dan dikontrol oleh asosiasi pemilik yang

menggambarkan kepemilikan seluruh bagian. Sebutan ini sering digunakan untuk merujuk pada unit itu sendiri menggantikan kata "apartemen".


(8)

 Hotel

Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil

(Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987)

Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :

1) Jasa penginapan

2) Pelayanan makanan dan minuman 3) Pelayanan barang bawaan

4) Pencucian pakaian

5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya. (Endar Sri,1996:8)

Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran

(Lawson, 1976:27)

II.2 Tipologi hotel dan kondominium

 Pengelompokan apartemen berdasarkan beberapa hal : 1. Berdasarkan jumlah lantai 1 unit hunian apartemen :

Simplex :Unit hunian terdapat dalam satu lantai • Duplex :Unit hunian terdapat dalam dua lantai. • Mezzanine or double height spaces


(9)

2. Berdasarkan posisi bukaan pada 1 unit hunian apartemen :

Single aspect : bukaan ke satu arah

Corner aspect : bukaan ke 2 arah pada bagian sudut • Dual aspect : bukaan ke 2 arah yang berlawanan

(Gambar 2.2 : posisi bukaan apartemen)

3. Berdasarkan bentuk massa

• BentukSlab:

Massa bangunan memanjang dengan bentuk sirkulasi berupa koridor, biasanya menggunakan lebih dari satu sistem sirkulasi vertikal.

• BentukTower:

Massa bangunan memusat dengan bentuk sirkulasi berupa hall atau ruang perantara.

• Bentuk Massa Variant.

Penggabungan antara bentukslabdantower

4. Berdasarkan pencapaian vertikal

Elevated Apartment:

Pencapaian melaluielevatoratauliftdengan ketinggian lebih dari 4 lantai.

Walk-up Apartment:

Pencapaian melalui tangga, dengan ketinggian tidak lebih dari 4 lantai.

5. Berdasarkan penghuninya

• Tipe keluarga :

Pada jenis ini kenyamanan adalah faktor yang diutamakan. Apartemen ini memiliki 2 kamar atau lebih, memiliki luas ruangan yang cukup luas serta dilengkapi dengan dapur, tempat cuci dan kemar tidur pembantu.

• Tipe bisnis :

Pada jenis ini fungsional adalah faktor yang diutamakan. Apartemen jenis ini lebih banyak digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan dan beristirahat. Kenyamanan tetap penting tetapi menjadi prioritas kedua.


(10)

• Tipe lajang :

Apartemen tipe ini dikhususkan untuk para profesioal muda dan mahasiswa, yang diutamakan adalah kepraktisan. Umumnya berupa tipe studio dengan ruangan yang serba terbuka dan bentuk yang sederhana.

 Sirkulasi dalam apartemen :


(11)

 Sirkulasi pengguna apartemen Sirkulasi penghuni :

(Gambar 2.4 : skema sirkulasi penghuni apartemen)

Sirkulasi Tamu :


(12)

 Sirkulasi Staff Pengelola : Sirkulasi staff :

(Gambar 2.6 : skema sirkulasi staff pengelola)

Sirkulasi karyawan:


(13)

II.3 Kebutuhan ruang hotel dan kondominium

Dwelling Unit(unit hunian)

1 Kamar Tidur

Ruang Acuan Pendekatan (m2) Kapasitas Luas (m2)

Ruang Tidur NMH 24 m2/unit 1

Kamar Mandi Dan WC NMH 4 m2/unit 1

Ruang Penerima 1

Ruang Duduk NAD 12 m2/unit 1

Ruang Makan NAD 9 m2/unit 1

Dapur TSS 9 m2/unit 1

Ruang Cuci Dan Setrika asumsi 1

Gudang NAD 10 % Luas 1

Teras 1

Total

(Tabel 2.1 : kebutuhan ruang 1 kamar tidur) 2 Kamar Tidur

Ruang Acuan Pendekatan (m2) Kapasitas Luas (m2) Ruang Tidur Utama NMH 32 m2/unit 1

KM Utama NMH 8 m2/unit 1

Ruang Tidur NMH 24 m2/unit 1

Kamar Mandi Dan WC NMH 4 m2/unit 1

Ruang Penerima 1

Ruang Duduk NAD 12 m2/unit 1

Ruang Makan NAD 9 m2/unit 1

Dapur TSS 9 m2/unit 1

Ruang Cuci Dan Setrika asumsi 1

Gudang NAD 10 % Luas 1

Teras 1

Total

(Tabel 2.2 : kebutuhan ruang 2 kamar tidur)

Public/privat interface

Ruang Acuan Pendekatan (m2) Kapasitas Luas (m2)

Lobby TSS 1 m2/kamar

Sitting Lobby TSS 1 m2/orang 10 % Penghuni


(14)

Telepon Umum TSS 0.72 m2/unit 6

Kotak Surat 5

Toilet Wanita

WC NAD 2.1 m2/unit 3

Wastafel NAD 0.5 m2/unit 2

Toilet Pria

WC NAD 2.1 m2/unit 2

Wastafel NAD 0.5 m2/unit 1

Urinoir NAD 0.9 m2/unit 4

Total

(Tabel 2.3 : kebutuhan ruang public/privat interface)

Recreation and public area

Ruang Acuan Pendekatan (m2) Kapasitas Luas (m2) Kolam Renang

Kolam Renang Dewasa NAD 250 m2 1

Kolam Renang Anak-anak NAD 60 m2 1

Ruang Loker NAD 0.8 m2/loker 50

Toilet Wanita

Ruang Ganti 2.1 m2/unit 6

WC NAD 2.1 m2/unit 2

Wastafel NAD 0.5 m2/unit 2

Shower 1 m2/unit 5

Toilet Pria

Ruang Ganti 2.1 m2/unit 6

WC NAD 2.1 m2/unit 2

Wastafel NAD 0.5 m2/unit 2

Urinoir NAD 0.9 m2/unit 2

Shower 1 m2/unit 5

Ruang Administrasi NAD 6-8 m2/orang 3 orang Area Main Anak

Plaza

Fitness Dan Aerobik NAD

Ruang Fitness NAD

15x5 m2/30 orang


(15)

Ruang Administrasi NAD 6-8 m2/orang Ruang loker NAD 0.8 - 1 m2/orang Toilet Wanita

WC NAD 2.1 m2/unit

Wastafel NAD 0.5 m2/unit

Shower NAD 0.8 m2/unit

Toilet Pria

WC NAD 2.1 m2/unit

Wastafel NAD 0.5 m2/unit

Urinoir NAD 0.9 m2/unit

Shower NAD 0.8 m2/unit

Fasilitas Perawatan Anak Ruang Bermain Ruang Perawatan Bayi Ruang Tunggu

Administrasi NAD 6-8 m2/orang

KM - WC

Toilet Pria = 10 m2

Toilet Wanita = 10 m2

Restoran

Ruang Makan NAD 1.1 m2/orang

Ruang Pelayanan NMH 15 % Luas

Dapur NMH 40 % Luas

Gudang NAD 10 % Luas

Toilet Wanita

WC NAD 2.1 m2/unit

Wastafel NAD 0.5 m2/unit

Toilet Pria

WC NAD 2.1 m2/unit

Wastafel NAD 0.5 m2/unit

Urinoir NAD 0.9 m2/unit

Total


(16)

• Pengelola

Ruang Acuan Pendekatan (m2) Kapasitas Luas (m2)

Ruang Tamu 4

Kantor Pengelola

R. General Manager NAD 20 m2 1

R. Asisten General Manager NAD 20 m2 1

R. Sekretaris NAD 10 m2 1

Marketing Dept

R. Manager NAD 12 m2/orang 1

R. Sales & Promotion NAD 6 m2/orang 2 R. Tenancy Coordinator NAD 6 m2/orang 2 R. Public Relation NAD 6 m2/orang 2 Operational Dept

R. Manager Operasional NAD 12 m2/orang 1

Front Office NAD 3 m2 2

R. Personel NAD 6 m2/orang 6

R. House Keeping NAD 6 m2/orang 4

R. Security NAD 6 m2/orang 6

Finance Dept

R. Manager NAD 12 m2/orang 1

R. Accounting NAD 6 m2/orang 2

R. Finance Coordination NAD 6 m2/orang 2 Engineering Dept

R Chief Engineering NAD 12 m2/orang 1

R. ME Staff NAD 6 m2/orang 4

R. Building & Site Staff NAD 6 m2/orang 2

R. Rapat NAD 2.5 m2/orang 10

Pantry Gudang Toilet

Urinal NAD 0.9 m2/unit 2

WC NAD 2.1 m2/unit 3

Washtafel NAD 0.5 m2/unit 4

Total


(17)

Service

Ruang Acuan Pendekatan (m2) Kapasitas Luas (m2)

Laundry TSS 5 m2/unit 3

Workshop TSS

Loading Dock NAD 15 m2/mobil 2

Pos Jaga 2

Loker Dan Ruang Ganti NAD 1 m2/orang

Gudang Alat 20 m2 20 m2

Gudang Barang 20 m2 20 m2

Ruang ME Hitungan

Tandon Atas Tandon Bawah R. Pompa R. PLN R. Trafo R. Main Panel R. Genset R. Mesin Lift R. STP

Mushola 1.5 m2/orang

R. Sampah TSS

Total

(Tabel 2.6 : kebutuhan ruang servis)

Parking

Ruang Acuan Pendekatan (m2) Kapasitas Luas (m2) Parkir Penghuni 1 Bedroom = 1 mobil

2 Bedroom = 1.5 mobil 3 Bedroom = 2 mobil 1 unit mobil = 12.5 m2 Parkir Tamu 20 % parkir penghuni Parkir Pengelola Dan Staff 10 % parkir penghuni Parkir Sepeda Motor 1 sepeda motor = 2 m2

Total


(18)

II.4 Studi Banding

Gallery Ciumbuleuit Apartmen , Bandung

Nama : Gallery Ciumbuleuit Hotel & Apartmen , Bandung Alamat : Jl. Ciumbuleuit 43, Bandung

Jumlah lantai : 19 Lantai Jumlah kamar : 91 kamar

(Gambar 2.8 : apartemen gallery Ciumbuleuit)

(sumber : http://www.agoda.web.id/asia/indonesia/bandung/galeri_ciumbuleuit_hotel_apartment.html) Fasilitas :

• Unit hunian

Terdiri dari 6 tipe hunian yaitu : • Grand Suite

3 Bedrooms ( 1 King Size & 2 Bedrooms single size bed), Dining Area, living Room and kitchen area

Superior Suite

Executive Suite / Family Suite

2 Bedrooms (1 King size & 1 single size bed), Dining Area, living Room and kitchen area

Junior Suite

1 Bedroom (1 King size Bed or 2 Single Size Bed), Dining Area, living Room and kitchen area

Deluxe

1 Bedroom (1 King size Bed or 2 Single Size Bed), Dining Area and kitchen area


(19)

(Gambar 2.9 : suasana kamar)

Fasilitas unit hunian :

Individual Air ConditioningColor TV & cable televisionInternational Direct Dial CallElectronical Key Card AccesIn room–Safety Deposit Box

Coffe & Tea maker Facilities

Extra BedLaundry ServiceHot & Cold Water

24 hours telephone Operator24 hours Room ServiceDriver Room

• Fasilitas pendukung Fasilitas pendukung apartemen :

Swimming PoolHealth Club & GymMassage & SpaJogging Track

Banquet & Meeting RoomsCoffee Shop

Restaurant

Children PlaygroundTennis Court

Mini Market

ATM


(20)

(Gambar 2.10 : suasana fasilitas pendukung)

Grand Setiabudi Apartmen, Bandung

Nama : Grand Setiabudi Apartmen, Bandung Alamat : Jl. Dr. Setiabudi No. 130 - 134, Bandung Jumlah lantai : 19 Lantai

Jumlah Kamar : 67 kamar

(Gambar 2.11 : Grand Setiabudi Apartment)

(sumber : http://www.wego.com/hotels/indonesia/bandung/grand-setiabudhi-apartment-hotel-condominium-bandung/photos#0)

Fasilitas :

• Unit hunian

Terdiri dari 7 tipe hunian yaitu : • Superior Suite

3 Bedrooms ( 1 King Size & 2 Bedrooms single size bed), Dining Area, living Room and kitchen area

Executive Suite / Family Suite / Diamond Suite / President Suite

2 Bedrooms (1 King size & 1 single size bed), Dining Area, living Room and kitchen area


(21)

Junior Suite

1 Bedroom (1 King size Bed or 2 Single Size Bed), Dining Area, living Room and kitchen area

Deluxe

1 Bedroom (1 King size Bed or 2 Single Size Bed), Dining Area and kitchen area

(Gambar 2.12 : suasana kamar)

(sumber : http://www.agoda.web.id/asia/indonesia/bandung/grand_setiabudi_hotel_apartment.html#Photos) Fasilitas unit hunian :

Individual Air ConditioningColor TV & cable televisionInternational Direct Dial CallElectronical Key Card AccesIn room–Safety Deposit Box

Coffe & Tea maker Facilities

Extra BedLaundry ServiceHot & Cold Water

24 hours telephone Operator24 hours Room ServiceDriver Room

• Fasilitas pendukung Fasilitas pendukung apartemen :

Swimming PoolHealth Club & GymMassage & SpaJogging Track

Banquet & Meeting RoomsCoffee Shop

Restaurant

Children PlaygroundTennis Court

Mini Market

ATM


(22)

(Gambar 2.13 : fasilitas pendukung)

Executive Menteng Apartment, Jakarta (sumber : http://www.executivementeng.com/)

Nama : Executive Menteng Apartment, Jakarta

Alamat : Jl. Pegangsaan Barat Kav. 6-12, Menteng, Jakarta Jumlah tower : 4 tower

Jumlah Kamar :

Style : art deco

(Gambar 2.14 : Executive Menteng Apartment)


(23)

Hunian terdiri dari 4 tipe yaitu : 1. Standard

Standard 126 Standard 147

Standard 149

(Gambar 2.15 : denah tipe standard)

2. Deluxe

Deluxe 86 Deluxe 159


(24)

3. Penthouse Penthouse 206

Lantai 1 Lantai 2

(Gambar 2.16 : denah tipe penthouse 206)

Penthouse 268

Lantai 1 Lantai 2


(25)

4. Presidential Penthouse : Presidential Penthouse 529

Lantai 1 Lantai 2

(Gambar 2.18 : denah tipe penthouse 529)

Dari gambar diatas dapat dipelajari susunan ruang tiap tipe unit hunian yang ada di apartemen menteng

Fasilitas Pendukung :


(26)

• Kesimpulan N

o

Variabel Apartemen Menteng Apartemen Ciumbuleuit

Apartemen Setiabudi 1 Bentuk massa Prisma tegak segi

empat dengan penampang persegi

Prisma tegak segi empat dengan penampang persegi panjang

Bentuk L

2 Posisi unit hunian

Di pinggir (analisis denah)

Di dua sisi terpanjang Di dua sisi terpanjang 3 Tipe koridor Sistem lobby tanpa

koridor (analisis denah) Double loaded corridor Double loaded corridor

4 Posisi lift Di tengah massa bangunan (analisis denah)

Di tengah salah satu sisi massa bangunan

Di pertemuan 2 massa bangunan

5 Posisi tangga darurat

Di tengah massa bangunan (analisis denah)

Di ujung massa bangunan

Di ujung massa bangunan


(27)

D. K. Ching, Francis (1996). Architecture; Form, Space, And Order. Cetakan ke – 6. Jakarta. Penerbit Erlangga.

Nuefert, Ernst (1996),Data Arsitek Jilid 1, Trans Sunarto Tjahjadi, Jakarta : Erlangga.

Nuefert, Ernst (1996),Data Arsitek Jilid 2, Trans Sunarto Tjahjadi, Jakarta : Erlangga.

Tangoro, Dwi.(1999). Utilitas Bangunan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI – Press).

White, Edward T (1994),Buku Sumber Konsep, Cetakan ke-6, Bandung : Intermatra.

Brown, G.Z (1994),Matahari, Angin Dan Cahaya, Cetakan ke-4, Bandung : Intermatra.

Juwana, Jimmy S (2005),Sistem Bangunan Tinggi, Jakarta : Erlangga.

Chueca, Pilar (2009),Apartment Building Plan Atlas. Singapore : Page One.

Budiarsa, Adrianto,Serial Rumah Spesial : Apartemen. Jakarta : PT Gramedia

Priatman, Jimmy.”ENERGY-EFFICIENT ARCHITECTURE”PARADIGMA DAN MANIFESTASI ARSITEKTUR HIJAU.

Futurarch 2008,Paradigma Arsitektur Hijau”, green lebih dari sekedar hijau

Brenda & Robert Vale.“Green Architecture : Designfor A Sustainable Future

Alison G.Kwok, AIA & Walter T. Grondzik, PE . “The Green Studio Handbook,

Environmental strategies for schematic design.


(28)

http://www.agoda.web.id/asia/indonesia/bandung/galeri_ciumbuleuit_hotel_apartment.html

http://www.wego.com/hotels/indonesia/bandung/grand-setiabudhi-apartment-hotel-condominium-bandung/photos#0

http://www.agoda.web.id/asia/indonesia/bandung/grand_setiabudi_hotel_apartment.html#P hotos


(29)

Data Pribadi

Nama : ASRIAL D

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 8 Juni 1982

Agama : Islam

Alamat di Bandung : Jln Sekeloa Timur No 90A/152c. Bandung Alamat di Bandung : Jln Panorama Baru. Bukittinggi. Sumatera Barat

No Telepon : 0852 2234 8858

Email : al_arch06@yahoo.com

Data Pendidikan

 2006–2010 : UNIKOM Jurusan Teknik Arsitektur Tugas Akhir : Hotel Dan Apartemen  2000–2006 : ITB Jurusan Teknik Penerbangan  1997–2000 : SMU N I Bukittinggi, Sumatera Barat  1994–1997 : SMTP N 03 Bukittinggi. Sumatera Barat  1988–1994 : SD N 03 Bukittinggi. Sumatera Barat

Pengalaman Organisasi Akademis  HIMARS Arsitektur UNIKOM

Pengalaman Organisasi Non-Akademis  Klab Jazz Bandung

Karya Ilmiah


(30)

III.1 DefinisiGreen Architecture

Arsitektur Hijau(Green Architecture)

Arsitektur yang berwawasan lingkungan dan berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkungan global alami dengan penekanan pada efisiensi energi (energy-efficient), pola berkelanjutan(sustainable)dan pendekatan holistik(holistic approach).

(Jimmy Priatman, ENERGY-EFFICIENT ARCHITECTURE” PARADIGMA DAN MANIFESTASI ARSITEKTUR HIJAU)

Arsitektur Hijau(Green Architecture)

Sebuah proses perancangan dengan mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan efisiensi dan pengurangan penggunaan sumber daya energi, pemakaian lahan dan pengelolaan sampah efektif dalam tatanan arsitektur (Futurarch 2008, “Paradigma Arsitektur Hijau”,greenlebih dari sekedar hijau,)

III.1 PrinsipGreen Architecture

Menurut Brenda dan Robert Vale dalam buku “Green Architecture : Design for A Sustainable Future”, ada 6 prinsip dasar dalam perencanaanGreen Architecture:

1. Conserving energy

A building should be constructed so as to minimized the need for fossil fuels to run it

(Sebuah bangunan seharusnya didesain / dibangun dengan pertimbangan operasi bangunan yang meminimalisir penggunaan bahan bakar dari fosil.)

2. Working with climate

Building should be design to work with climate and natural energy resources.

(Bangunan seharusnya didesain untuk bekerja dengan baik dengan iklim dan sumber daya energi alam.)

3. Minimizing new resources

A building should be designed so as to minimized the use of resources and at the end of its useful life to form the resources for other architecture.

(Bangunan seharusnya didesain untuk meminimalisir penggunaan sumber daya dan pada akhir penggunaannya bisa digunakan untuk hal (arsitektur) lainnya.)


(31)

4. Respect for users

A green architecture recognizes the importance of all people envolved with it. (Green architecturemempertimbangkan kepentingan manusia didalamnya )

5. Respect for site

A building will touch the earth lightly

(Bangunan didesain dengan sesedikit mungkin merusak alam.) 6. Holism

All the green principles need to be embodied in a holistic approach to build environment.

(Semua prinsip diatas harus secara menyeluruh dijadikan sebagai pendekatan dalam membangun sebuah lingkungan.)

III.3 Sertifikasi Rujukan

(Sumber : http://www.greenbuildingindex.org/)

Sertifikasi yang menjadi rujukan dalam desain green apartment ini adalah Green Building Index (GBI)

The Green Building Index (GBI) is an environmental rating system for buildings developed by PAM (Pertubuhan Arkitek Malaysia / Malaysian Institute of Architects) and ACEM (the Association of Consulting Engineers Malaysia). The Green Building Index is

Malaysia’s first comprehensive rating system for evaluating the environmental design and

performance of Malaysian buildings based on the six (6) main criterias of Energy Efficiency, Indoor Environment Quality, Sustainable Site Planning& Management, Materials & Resources, Water Efficiency, and Innovation.

Green Building Index (GBI) adalah sebuah sistem penilaian lingkungan untuk bangunan yang dikembangkan oleh PAM (Pertubuhan Arkitek Malaysia) dan ACEM (Perhimpunan Konsultan Teknik Malaysia). Green Building Index (GBI) memberikan penilaian berdasarkan 6 kriteria utama yaitu :

 Efisiensi energi

 Kualitas lingkungan dalam ruang

 Perencanaan dan manajemen lahan yang berkelanjutan  Material dan sumber daya

 Efisiensi air


(32)

Berikut ini nilai maksimum dalam penilaian 6 kriteria utama GBI :

(Tabel 3.1 : kriteria GBI)

Berikut ini klasifikasi nilai pada GBI :

(Tabel 3.2 : klasifikasi GBI)


(33)

(Tabel 3.3 : kriteria skor GBI)

Poin penilaian dari masing-masing kriteria desain diatas kemudian dijadikan sebagai rujukan aplikasigreen architecturepada desain hotel dan apartemen ini.


(34)

III.4 Strategi Desain

(Sumber : Alison G.Kwok, AIA dan Walter T. Grondzik, PE dalam buku “The Green Studio Handbook, Environmental strategies for schematic design”)

Ada 6 strategi utama yang bisa diterapkan dalam desaingreen architectureyaitu : 1. Envelope : berkaitan dengan pelingkup ruang 2. Lighting : berkaitan dengan pencahayaan 3. Heating : berkaitan dengan pemanasan 4. Cooling : berkaitan dengan pendinginan 5. Energy production : berkaitan dengan produksi energi 6. Water and waste : berkaitan dengan air dan sampah

1. Envelope

Aplikasi yang bisa dilakukan yang berkaitan denganenvelope(pelingkup) adalah :  Insulation Material

Adalah material tambahan yang berfungsi menghambat transfer energi panas melalui pelingkup ruang. Berikut ini beberapa material yang digunakan sebagai material insulasi :

(Gambar 3.1 : daftar insulasi termal berbagai material insulasi)

Structural Insulated Panels (SIPs)

Adalah panel struktur yang telah dilengkapi dengan material insulasi sehingga dapat menghambat transfer energi panas.


(35)

Double envelopes

Adalah penggunaan pelingkup ganda. Biasanya digunakan pada pelingkup transparan. Terdiri dari 3 bagian

Outer façade : berfungsi sebagai pelindung dari cuaca dan isolasi akustik

awal

• Intermediate space : berfungsi sebagaibuffer thermal

Inner façade : berfungsi sebagaioptimum thermal barrier

Dengan pengunaandouble envelopeini, transfer energi panas dapat dihambat

(Gambar 3.2 : penerapan double envelopes)

Green Roof

Adalah penggunaan atap bertanaman.

Dengan menggunakan atap bertanaman bisa menurunkan suhu pada bagian atap dan ruangan dibawahnya beberapa derajat.

Berikut ini kedalaman tanah minimum untuk berbagai jenis tanaman pada aplikasigreen roof


(36)

2. Lighting

Aplikasi yang bisa dilakukan yang berkaitan denganlighting(pencahayaan) adalah :  Daylight Factor (DF)

Adalah perbandingan intensitas di dalam ruangan dengan di luar ruangan. Faktor yang mempengaruhi DF antara lain :

• Ukuran lubang pemasuk cahaya (seperti jendela,skylightdan lain-lain) • Lokasi lubang pemasuk cahaya (sepertisidelighting, toplightingdan lain-lain)

• Akses untuk cahaya matahari (seperti pertimbangan site, bangunan, furniture dan lain-lain) • Geometri ruang ( seperti tinggi, lebar dan kedalaman)

• Lokasi daerah yang menarik dari lubang pemasuk cahaya. • Pantulan permukaan ruang dan isinya.

• Pantulan benda-benda diluar ruang yang mempengaruhi pada cahaya matahari yang masuk

melalui lubang pemasuk cahaya.

• Dan lain-lain

Berikut ini beberapa nilai DF untuk jenis ruang :

(Tabel 3.5 : nilai DF untuk beberapa jenis ruang)

Daylight zoning

Adalah pengelompokan ruangan dengan kebutuhan penerangan yang sama. Efeknya adalah pada penempatan posisi ruang terhadap sumber cahaya.

Toplighting

Adalah strategi pencahayaan alami dengan lubang masuk cahaya berada di atas / atap

Perkiraan ukuran lubang masuk cahaya untuk mendapatkan DF tertentu dapat dihitung dengan persamaan :


(37)

Sidelighting

Adalah strategi pencahayaan desain adalah penentuan ukura Perkiraan ukuran lubang mas persamaan :

Light shelves

Adalah permukaan yang diguna cahaya matahari yang masuk da

A = required area of aperture, ft2[m DFavg = target daylight factor

Afloor = illuminated floor area, ft2[m2] AE = aperture effectiveness factor (s

(Tabel 3.6 : AE factor)

n alami dengan lubang masuk cahaya berada di s uran jendela.

asuk cahaya untuk mendapatkan DF tertentu da

A = required area of aperture, ft2 [m DFtarget = target daylight factor

Afloor = illuminated floor area, ft2 [m2] F = 0.2 if the target is an average D = 0.1 if the target is a minimum D

gunakan untuk mendistribusikan dan mengurangi k darisidelighting

(Gambar 3.3 : penggunaan panel pantul)

[m2]

2]

(see Table 4.5)

i samping. Efek dalam

dapat dihitung dengan

2 [m2]

2] DF OR DF


(38)

Internal reflectances

Adalah permukaan yang digunakan untuk memantulkan cahaya yang ada / masuk dalam ruang.permukaan ini akan mempengaruhi kualitas pencahayaan dalam ruang.

Berikut ini nilai reflektansi beberapa material bangunan :

(Tabel 3.7 : reflektansi beberapa material bangunan)

Berikut ini nilai reflektansi beberapa warna cat :

(Tabel 3.8 : reflektansi beberapa warna cat)

Shading devices

Adalah permukaan yang digunakan untuk menghalangi cahaya matahari Ada 2 macam :

Shading devicestetap • Shading devicesbergerak

Efek penggunaan:

• Mengurangi beban pendinginan • Solar access when desired • Mengurangi silau


(39)

Electric lighting

Adalah pencahayaan tambahan menggunakan energi listrik

3. Heating

Tidak semua strategi pemanasan diterapkan di daerah tropis seperti Indonesia. Aplikasi yang bisa dilakukan yang berkaitan denganheating(pemanasan) adalah :

Direct gain

Adalah sistem pemanasan pasif dengan panas yang langsung berasal dari sinar matahari melalui bukaan dan digunakan untuk menghangatkan ruangan

Indirect gain

Adalah sistem pemanasan pasif dengan panas yang tidak langsung, tetapi berasal penyerapan sinar matahari oleh pelingkup ruang

Berikut ini 3 tipe sistem dengan karakteristiknya yang biasa digunakan padaindirect gain:

(Tabel 3.9 : karakteristik indirect gain system)

Isolated gain

Adalah sistem pemanas pasif menggunakan panas yang terperangkap dalam sebuah ruangan (efek rumah kaca), berasal penyerapan sinar matahari sebelum dialirkan ke ruangan lain

Active solar thermal energy system

Adalah penyerapan energi panas matahari untuk kebutuhan pemanasan air, pemanasan kolam, pemanasan udara dan atau pemanasan ruang.


(40)

4. Cooling

Aplikasi yang bisa dilakukan yang berkaitan dengancooling(pendinginan) adalah :  Cross ventilation

Adalah airan udara dingin dari luar ruangan ke dalam ruang dan membawa udara panas keluar ruangan

(Gambar 3.4 : cross ventilation)

Stack ventilation

Adalah sistem ventilasi yang bekerja berdasarkan sifat udara terhadap temperatur Prinsip dasar :

• Udara panas punya kerapatan rendah, bersifat ringan dan bergerak ke atas.

• Udara lain yang lebih dingin akan mengisi ruang kosong yang ditinggalkan udara panas

yang bergerak ke atas

Earth cooling tubes

Adalah pendinginan ruangan menggunakan udara yang dilewatkan dibawah tanah. Selama perjalanan dibawah tanah udara didinginkan sesuai suhu tanah

(Gambar 3.5 : earth cooling tubes)

Earth sheltering

Adalah pendinginan ruangan menggunakan suhu tanah karena sebagian pelingkup ruang langsung berbatasan dengan tanah


(41)

(Gambar 3.6 : earth sheltering)

5. Energy Production

Aplikasi yang bisa dilakukan yang berkaitan denganenergy production(produksi energi) adalah :  Photovoltaics

Adalah sel untuk mengkonversi energi sinar matahari menjadi energi listrik

Pemasangan sel surya bisa dilakukan pada atap, fasade, sebagaisun shadingdan di ruang terbuka

(Gambar 3.7 : penempatan sel photovoltaic)

Wind turbines

Adalah alat untuk mengkonversi energi angin menjadi energi listrik  Microhydro turbines

Adalah alat untuk mengkonversi energi aliran air menjadi energi listrik

6. Water And Waste

Aplikasi yang bisa dilakukan yang berkaitan dengan water and waste (air dan sampah/limbah) adalah :

Water reuse / recycling

Adalah penggunaan kembali air setelah melalui pengolahan. Biasanya air yang diolah berasal dari grey waterdan bukan dariblack water.

Water reuse: penggunaan kembali air untuk aplikasi yang lain Water recycling: penggunaan kembali air untuk aplikasi yang sama


(42)

Berikut ini perkiraangreywaterpada fungsi hunian :

(Tabel 3.10 : prakiraan greywaterpada fungsi hunian )

Living machines

Adalah sistem pengolahan limbah dengan melalui serangkaian tangki anaerobik dan aerobik sebagai rumah bakteri yang menkonsumsi patogen, karbon, dan nutrisi lainnya dalam air limbah. Tipeliving machines yang sering digunakan adalah sistem hidroponik yang menggunakan bakteri dan tanaman

Rainwater harvesting

Adalah mengumpulkan air hujan untuk berbagai keperluan Ada 2 skala penggunaan :

• Sistem kecil : mengumpulkan air hujan pada atap untuk penggunaan domestik. • Sistem besar : menggunakan penyaring besar untuk keperluan pengairan tanaman


(43)

Pervious surfaces

Adalah penutup permukaan tanah yang memungkinkan air masuk dan mengalir ke lapisan yang lebih bawah

(Gambar 3.9 : previous surfaces)

Bioswales

Adalah penanaman tumbuhan pada aliran air dangkal terbuka yang berguna sebagai penyaring dan memperlambat aliran air permukaan.

Retention ponds

Adalah kolam yang digunakan untuk mengontrol dan menghilangkan polutan dari air dalam site. Fungsi umum adalah menangkap, menyimpan, membersihkan, memperlambat aliran air dan memungkinnya meresap ke dalam tanah


(44)

III.5 Studi Banding Tema

(sumber : Green Buildings in Canada: Overview and Summary of Case Studies

Cardel Place - Calgary, Alberta. Canada

Key Project Details

Year of completion : 2004

Type : New construction Setting : Suburban

Total site area : 55,700 m2 Total building area : 17,940 m2 Floors above ground : 2

Building use : sports, recreation, wellness, regional library, meeting and event rooms, offices

Design occupancy : 25 staff; 2,000 visitors per day

Certifications : LEED Canada (Leadership in Energy and Environmental Design)

NC(New Construction) 2.1 Gold


(45)

Innovation Feature:

Sustainable Site Features Sustainability Challenge

Poses pengembangan dan konstruksi biasanya merusak ekologi lokal. Pada skala yang lebih kecil, aliran air permukaan pada area yang dikembangkan dapat memberi efek pada kualitas air. Kendaraan yang digunakan untuk mengitari bangunan, dapat memberikan efek pada lingkungan dan operasional bangunan itu sendiri. Mengubah kebiasaan bertransportasi orang-orang dari car-orientedadalah susah

Innovative Feature Response

Site dilayani oleh empat jalur bus yang telah ada, dan direncanakan adanya pemberhentian kereta api kapasitas ringan. Ada ruang yang dikhususkan untuk parkir mobil dam penyimpanan sepeda. Lebih dari setengan site tidak diganggu. Semua aliran air permukaan dikumpulkan pada sebuak kolam retesis.

Impact on Sustainability and Performance

Multiple usespada satu bangunan mengurangi jumlah perjalanan yang dibutuhkan keluarga dan perjalanan itu bisa sangat mudah dengan menggunakantransit publicatau sepeda. Penggunaan transportasi alternatif berakibat pengurangan 40 % kebutuhan parkir mobil, juga bisa menghemat biaya. Kolam retensi berukuran besar mengurangi aliran permukaan air hujan sebelum melepaskannya ke Nose Creek tempat habitat liar

Aggressive Energy Savings for Building Type Sustainability Challenge

Energi yang digunakan untuk pemanasan, pencahayaan dan pendinginan memberikan efek yang besar terhadap daur hidup lingkungan.

Innovative Feature Solution

Proyek ini menggunakan tiga strategi utama untuk mengurangi pengaruh dari konsumsi energi.  Pengurangan kebutuhan energi mencakup penggunaan cahaya alami lebih banyak dan

penggunaan ventilasi pada gedung olah raga.

 Rencana efisiensi kebutuhan cadangan energi seperti peningkatan efisiensi pencahayan dan kontrol yang lebih baik.

 50 % dari beban listrik bangunan di supply darigreen power. Impact on Sustainability and Performance

Proyek ini menghemat 44% energi dibanding kebutuhan energi standar. Turbin mikro berfungsi sebagaiboilerutama untuk fasilitas, tenaga pemanas, air kolam renang dan kebutuhan domestik air panas sehingga bisa mengurangi biaya.


(46)

Very high Indoor Environmental Quality (IEQ)

Sustainability Challenge

Lembaga kesehatan dunia WHO menyatakan hampir semua orang setiap harinya terkena berbagai polutan udara dari udara dalam ruang. Orang Kanada rata-rata menghabiskan 90 % waktunya didalam ruangan dimana tingkat polutan bisa dua sampai lima kali lipat. Pada area rekreasi dan fitness, tingkat respirasi diatas rata-rata, sehingga udara dalam ruang dan kualitas lingkungan menjadi hal yang penting

Innovative Feature Response

Cara yang biasa dilakukan adalah melarang merokok dalam ruangan dan dan melengkapi ruangan dengan ventilasi sesuai aturan yang diharuskan. Strategi tambahan untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruang meliputi perlindungan material dan sistim selama konstruksi dan menyemprot bangunan dengan 100% udara luar. Penggunaan Low Volatile Organic Compounds (VOC),Sistim control ventilasi berdasarkan kadar CO2. Sebagai tambahan, semua areanon-gymmenggunakanglazinguntuk cahaya matahari dan melihat keluar.

Impact on Sustainability and Performance

Peningkatan kualitas udara ruangan akan berkontribusi langsung pada kesehatan dan kenyamanan pengunjung, kualitas dari ruang yang dihasilkan dari cahaya matahari dan pemandangan menjadi lebih baik.

Reduced Impact from Materials Choices Sustainability Challenge

Efek ekologi dari penggunaan material bangunan yang sangat bervariasi akan mengakibatkan beberapa efek diantaranya masalah produksi dan transportasi bahan baku dan bahan hasil produksi, diantisipasi dengan menggunakan material lokal dan dari perusahaan lokal. Sehingga selain mengurangi efek ekologi, juga bisa mendukung ekonomi lokal.

Innovative Feature Response

Material utama yang digunakan seperti beton, beton blok, aspal dan kayu diambil dan diproduksi secara lokal. Sebagai material tambahan, baja, millwork, dasherboard, atap, papan gypsum dan insulasi juga diproduksi secara lokal. Beberapa dari materi pembuat tersebut berasal dari bahan hasil daur ulang.

Impact on Sustainability and Performance

52% dari material yang digunakan diproduksi secara local.

35% dari material yang digunakan berasal dari sumber daya alam local.

12% dari material yang digunakan adalan hasil proses daur ulang sisa konsumsi dan sisa produksi.


(47)

65 % kayu berasal dari hutan dengan sertifikasi FSC(Forest Stewardship Council). 76 % sisa konstruksi digunaka sebagai pengisi lahan.

Water Use Reduction Sustainability Challenge

Hanya sebagian kecil (sekitar 3 %) cadangan air untuk bangunan di Kanada digunakan untuk konsumsi manusia. Ini berarti mengurangi penurunan kualitas air akibat penggunaan di bangunan sebelum kembali lagi ke lingkungan

Innovative Feature Response

Pada sisi luar bangunan. ditanami spesies yang bisa bertahan dari musim kemarau yang panjang dan diairi dengan sebuah sistim dengan efisiensi tinggi dari kolam retensi air hujan. Pada bangunan, digunakandual-flush toilet, waterless urinals, low-fl ow sensor activated faucetsdan low-flow touch-activated time limited shower heads

Impact on Sustainability and Performance

 Pengairan lansekap menghemat 65% kebutuhan air dari kebutuhan standar.  Kebutuhan air dalam bengunan menghemat 47 % dari kebutuhan standar.  Adanya pengurangan biaya karena peningkatan cadangan air

 Pengurangan limbah air

Green Housekeeping Sustainability Challenge

Efek ekologi bangunan tidak hanya berhenti pada proses konstruksi, tapi bagaimana bangunan beroperasi, perawatan dan pembersihan juga bisa memberikan konsekuensi negatif .

Innovative Feature Response

Sebuah program green housekeeping digunakan pada bangunan. Semua produk pembersih bebas racun dan memenuhi standarGreen Seal GS-37. Semua staf perawatan bangunan diberi pelatihan tentanggreen housekeeping

Impact on Sustainability and Performance

Penggunaan produk pembersih dan metoda pembersihan yang tidak merusak lingkungan tidak hanya berpengaruh terhadap kualitas air lokal, tetapi aman bagi kesehatan pekerja dan pengguna fasilitas.

Alternative Transportation Incentive Program Sustainability Challenge

Penggunaan kendaraan dalam site bisa memberikan dampak lingkungan pada operasi bangunan itu sendiri, sulit mengubah kebiasaan transportasi yang didominasi padacar-oriented


(48)

Innovative Feature Response

Untuk kemudahan akses , digunakan moda transportasi alternatif, proyek ini menggunakan LEED Loyalty Reward Programsdimana orang-orang harus keluar dari mobil untuk mengakses fasilitas yang ada. Dan ini juga berlaku untuk pelanggan loyalty program. Setiap poin yang didapat karena menggunakan moda transportasi alternatif tersebut bisa dikumpulkan dan mendapatkan keuntungan lebih seperti fasilitas, administrasi dan kursus pendidikan lanjutan Impact on Sustainability and Performance

Program yang unik ini memberikan keuntungan langsung danreward yang jelas untuk pilihan transportasi alternatif. Program ini dijadikan sebagai model untuk kota lain atau pemilik fasilitas yang lain.

6. b TOHU - Montréal, Quebec. Canada

Key Project Details

Year of completion : 2004

Type : New construction Setting : Suburban

Total site area : 27,530 m2 Total building area : 4,965 m2 Floors above ground : 2

Building use : Circus training, performance venue, gallery, administrative office Design occupancy : 1,742 people with a full theatre and gallery plus about 15,000 on

thegrounds for outdoor performances, about 22 full-time staff during nonperformance times

Certifications : C2000, CBIP (Commercial Building Incentive Program), Powersmart, LEED Canada (Leadership in Energy and Environmental Design)– NC (New Construction) Gold


(49)

(Gambar 3.12 : TOHU - Montréal, Quebec. Canada)

Innovation Feature:

Rehabilitation of Brownfi eld Site Sustainability Challenge

Proses pengembangan dan konstruksi biasanya merusak ekologi lokal, apalagi kalau site yang dipilih adalah site yang belum dikembangkan sebelumnya dan masih alami.

Innovative Feature Response

Proyek ini berada pada site bekas area industri. Site menjadi Saint-Michel Environmental Complexdan masuk dalam proyek rehabilitasi lingkungan secara ekstensif

Impact on Sustainability and Performance

Dengan pemilihan site dengan kondisi tersebut dan komitmen pada tujuan rehabilitasi yang lebih besar, proyek ini sekarang berkontribusi pada rehabilitasi ekologi lokal

Public Education Sustainability Challenge

Kepekaan publik rendah untuk efek negatif dari proses standar pengembangan dan pembangunan dan efek positif pada proses peningkatannya. Kebutuhan akan bangunan yang lebih baik tidak meningkat sebagaimana mestinya.

Innovative Feature Solution

Proyek ini diambil sebagai tanggung jawab untuk meyajikan program pendidikan dan budaya untukSaint-Michel Environmental Complex, dan untuk memperlihatkan nilai-nilai dari prinsip


(50)

desain berkelanjutan dan metoda-metoda inovatif tentang pemanasan, pendinginan, ventilasi dan konstruksi.

Impact on Sustainability and Performance

Meningkatkan kepekaan publik dan meningkatkan pengembangan dan kontribusi proses bangunan untuk meningkatkan permintaan akan berbagai proses. Program pendidikan ini juga meningkatkan keinginan dan dukungan publik pada organisasi nirlaba dan program-programnya.

On-site Storm water Treatment Sustainability Challenge

Proses pengembangan dan konstruksi sering menghancurkan ekologi lokal dan dalam skala lebih kecil, air hujan yang mengalir di permukaan dari area yang telah dikembangkan bisa berakibat pada kualitas air pada penerimaan air dan mengganggu kehidupan air.

Innovative Feature Response

Semua aliran air permukaan dari bangunan dan tanah dialirkan ke lansekap berongga dibatas area administratif dari bangunan. Rongga-rongga yang ditanami berbagai sayur-sayuran menerima dan menahan air hujan dari atap dan area perkerasan dan kemudian melepaskannya untuk mengalir ke saluran kota melalui aliran pemipaan. Beberapa dari bengunan dilengkapi dengangreenroof

Impact on Sustainability and Performance

Aliran air permukaan mengalir oleh tanaman pada rongga-rongga lansekap, menghasilkan peningkatan kualitas air yang mengalir. Rongga-rongga lansekap tersebut menunda dan mengurangi kerusakan oleh aliran air. Artinya menghilangkan kebutuhan untuk membangun sistim retensi tradisional dibawah tanah menggunakan beton

Greenhouse Gas Neutral Heating Source Sustainability Challenge

Dampak lingkungan dari penggunaan energi bangunan untuk pemanasan tidak hanya untuk penggunaan energi langsung atau energi site, tapi meningkatkan efek yang dihasilkan dari penggunaan energi tersebut dalam site. Meliputi gas rumah kaca yang berkontribusi dalam mengubah iklim. Dampak terhadap tanah karena melepaskan gas metana yang potensial meningkatkan kadar CO2 sampai 23 kali lipat dan berakibat pemanasan global.

Innovative Feature Response

Menggunakan pembangkit listrik sendiri dengan membakar gas metana yang ada di tanah akibat penggunaan pemanas. Proses pendinginan menolak panas buangan pada alat pengkondensasi air, yang dipompakan ke bangunan melalui siklus air bawah tanah untuk menghasilkan panas


(51)

Impact on Sustainability and Performance

Gas metana yang berada dalam tanah dihambat untuk bercampur dengan atmosfir dan dibakar untuk menghasilkan energi secara langsung. Sistim ini mengurangi lebih dari 135 ton emisi gas rumah kaca pada tiap tahun dari bangunan.

Natural/Hybrid Ventilation System Sustainability Challenge

Orang-orang kanada rata-rata menghabiskan 90 % waktu mereka didalam ruangan. Dimana tingkat polutan bisa 2-5 kali dan kadang-kadang bisa mencapai 100 kali lipat lebih tinggi dari udara luar. Dengan membuat kualitas udara dalam ruang harus tinggi, tetapi peningkatan biaya alat dan operasional harus masuk akal adalah sebuah tantangan.

Innovative Feature Response

Sistim ventilasi bangunan yang digunakan merupakan kombinasi dari pengkondisian secara pasifunderground intake ducts 2 m in diameter and 60 m long, dan perpindahan ventilasi dalam teater.

Impact on Sustainability and Performance

The underground ducts mengurangi beban AC sampai 17 % dan menghasilkan kapasitas pemanasan 22%. The displacement ventilation system mengurangi kebutuhan energi kipas angin sampai 80%. The underground ducts juga cukup luas sehingga bisa dilewati sehingga memberi kemudahan dalam pembersihan dan perawatan


(1)

Very high Indoor Environmental Quality (IEQ)

Sustainability Challenge

Lembaga kesehatan dunia WHO menyatakan hampir semua orang setiap harinya terkena berbagai polutan udara dari udara dalam ruang. Orang Kanada rata-rata menghabiskan 90 % waktunya didalam ruangan dimana tingkat polutan bisa dua sampai lima kali lipat. Pada area rekreasi dan fitness, tingkat respirasi diatas rata-rata, sehingga udara dalam ruang dan kualitas lingkungan menjadi hal yang penting

Innovative Feature Response

Cara yang biasa dilakukan adalah melarang merokok dalam ruangan dan dan melengkapi ruangan dengan ventilasi sesuai aturan yang diharuskan. Strategi tambahan untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruang meliputi perlindungan material dan sistim selama konstruksi dan menyemprot bangunan dengan 100% udara luar. Penggunaan Low Volatile Organic Compounds (VOC),Sistim control ventilasi berdasarkan kadar CO2. Sebagai tambahan, semua areanon-gymmenggunakanglazinguntuk cahaya matahari dan melihat keluar.

Impact on Sustainability and Performance

Peningkatan kualitas udara ruangan akan berkontribusi langsung pada kesehatan dan kenyamanan pengunjung, kualitas dari ruang yang dihasilkan dari cahaya matahari dan pemandangan menjadi lebih baik.

Reduced Impact from Materials Choices Sustainability Challenge

Efek ekologi dari penggunaan material bangunan yang sangat bervariasi akan mengakibatkan beberapa efek diantaranya masalah produksi dan transportasi bahan baku dan bahan hasil produksi, diantisipasi dengan menggunakan material lokal dan dari perusahaan lokal. Sehingga selain mengurangi efek ekologi, juga bisa mendukung ekonomi lokal.

Innovative Feature Response

Material utama yang digunakan seperti beton, beton blok, aspal dan kayu diambil dan diproduksi secara lokal. Sebagai material tambahan, baja, millwork, dasherboard, atap, papan gypsum dan insulasi juga diproduksi secara lokal. Beberapa dari materi pembuat tersebut berasal dari bahan hasil daur ulang.

Impact on Sustainability and Performance

52% dari material yang digunakan diproduksi secara local.

35% dari material yang digunakan berasal dari sumber daya alam local.

12% dari material yang digunakan adalan hasil proses daur ulang sisa konsumsi dan sisa produksi.


(2)

65 % kayu berasal dari hutan dengan sertifikasi FSC(Forest Stewardship Council). 76 % sisa konstruksi digunaka sebagai pengisi lahan.

Water Use Reduction Sustainability Challenge

Hanya sebagian kecil (sekitar 3 %) cadangan air untuk bangunan di Kanada digunakan untuk konsumsi manusia. Ini berarti mengurangi penurunan kualitas air akibat penggunaan di bangunan sebelum kembali lagi ke lingkungan

Innovative Feature Response

Pada sisi luar bangunan. ditanami spesies yang bisa bertahan dari musim kemarau yang panjang dan diairi dengan sebuah sistim dengan efisiensi tinggi dari kolam retensi air hujan. Pada bangunan, digunakandual-flush toilet, waterless urinals, low-fl ow sensor activated faucetsdan

low-flow touch-activated time limited shower heads Impact on Sustainability and Performance

 Pengairan lansekap menghemat 65% kebutuhan air dari kebutuhan standar.  Kebutuhan air dalam bengunan menghemat 47 % dari kebutuhan standar.  Adanya pengurangan biaya karena peningkatan cadangan air

 Pengurangan limbah air

Green Housekeeping Sustainability Challenge

Efek ekologi bangunan tidak hanya berhenti pada proses konstruksi, tapi bagaimana bangunan beroperasi, perawatan dan pembersihan juga bisa memberikan konsekuensi negatif .

Innovative Feature Response

Sebuah program green housekeeping digunakan pada bangunan. Semua produk pembersih bebas racun dan memenuhi standarGreen Seal GS-37. Semua staf perawatan bangunan diberi pelatihan tentanggreen housekeeping

Impact on Sustainability and Performance

Penggunaan produk pembersih dan metoda pembersihan yang tidak merusak lingkungan tidak hanya berpengaruh terhadap kualitas air lokal, tetapi aman bagi kesehatan pekerja dan pengguna fasilitas.

Alternative Transportation Incentive Program Sustainability Challenge

Penggunaan kendaraan dalam site bisa memberikan dampak lingkungan pada operasi bangunan itu sendiri, sulit mengubah kebiasaan transportasi yang didominasi padacar-oriented


(3)

Innovative Feature Response

Untuk kemudahan akses , digunakan moda transportasi alternatif, proyek ini menggunakan

LEED Loyalty Reward Programsdimana orang-orang harus keluar dari mobil untuk mengakses fasilitas yang ada. Dan ini juga berlaku untuk pelanggan loyalty program. Setiap poin yang didapat karena menggunakan moda transportasi alternatif tersebut bisa dikumpulkan dan mendapatkan keuntungan lebih seperti fasilitas, administrasi dan kursus pendidikan lanjutan

Impact on Sustainability and Performance

Program yang unik ini memberikan keuntungan langsung danreward yang jelas untuk pilihan transportasi alternatif. Program ini dijadikan sebagai model untuk kota lain atau pemilik fasilitas yang lain.

6. b TOHU - Montréal, Quebec. Canada

Key Project Details

Year of completion : 2004

Type : New construction

Setting : Suburban

Total site area : 27,530 m2 Total building area : 4,965 m2 Floors above ground : 2

Building use : Circus training, performance venue, gallery, administrative office Design occupancy : 1,742 people with a full theatre and gallery plus about 15,000 on

thegrounds for outdoor performances, about 22 full-time staff during nonperformance times

Certifications : C2000, CBIP (Commercial Building Incentive Program), Powersmart, LEED Canada (Leadership in Energy and Environmental Design)– NC (New Construction) Gold


(4)

(Gambar 3.12 : TOHU - Montréal, Quebec. Canada)

Innovation Feature:

Rehabilitation of Brownfi eld Site Sustainability Challenge

Proses pengembangan dan konstruksi biasanya merusak ekologi lokal, apalagi kalau site yang dipilih adalah site yang belum dikembangkan sebelumnya dan masih alami.

Innovative Feature Response

Proyek ini berada pada site bekas area industri. Site menjadi Saint-Michel Environmental Complexdan masuk dalam proyek rehabilitasi lingkungan secara ekstensif

Impact on Sustainability and Performance

Dengan pemilihan site dengan kondisi tersebut dan komitmen pada tujuan rehabilitasi yang lebih besar, proyek ini sekarang berkontribusi pada rehabilitasi ekologi lokal

Public Education Sustainability Challenge

Kepekaan publik rendah untuk efek negatif dari proses standar pengembangan dan pembangunan dan efek positif pada proses peningkatannya. Kebutuhan akan bangunan yang lebih baik tidak meningkat sebagaimana mestinya.

Innovative Feature Solution

Proyek ini diambil sebagai tanggung jawab untuk meyajikan program pendidikan dan budaya untukSaint-Michel Environmental Complex, dan untuk memperlihatkan nilai-nilai dari prinsip


(5)

desain berkelanjutan dan metoda-metoda inovatif tentang pemanasan, pendinginan, ventilasi dan konstruksi.

Impact on Sustainability and Performance

Meningkatkan kepekaan publik dan meningkatkan pengembangan dan kontribusi proses bangunan untuk meningkatkan permintaan akan berbagai proses. Program pendidikan ini juga meningkatkan keinginan dan dukungan publik pada organisasi nirlaba dan program-programnya.

On-site Storm water Treatment Sustainability Challenge

Proses pengembangan dan konstruksi sering menghancurkan ekologi lokal dan dalam skala lebih kecil, air hujan yang mengalir di permukaan dari area yang telah dikembangkan bisa berakibat pada kualitas air pada penerimaan air dan mengganggu kehidupan air.

Innovative Feature Response

Semua aliran air permukaan dari bangunan dan tanah dialirkan ke lansekap berongga dibatas area administratif dari bangunan. Rongga-rongga yang ditanami berbagai sayur-sayuran menerima dan menahan air hujan dari atap dan area perkerasan dan kemudian melepaskannya untuk mengalir ke saluran kota melalui aliran pemipaan. Beberapa dari bengunan dilengkapi dengangreenroof

Impact on Sustainability and Performance

Aliran air permukaan mengalir oleh tanaman pada rongga-rongga lansekap, menghasilkan peningkatan kualitas air yang mengalir. Rongga-rongga lansekap tersebut menunda dan mengurangi kerusakan oleh aliran air. Artinya menghilangkan kebutuhan untuk membangun sistim retensi tradisional dibawah tanah menggunakan beton

Greenhouse Gas Neutral Heating Source Sustainability Challenge

Dampak lingkungan dari penggunaan energi bangunan untuk pemanasan tidak hanya untuk penggunaan energi langsung atau energi site, tapi meningkatkan efek yang dihasilkan dari penggunaan energi tersebut dalam site. Meliputi gas rumah kaca yang berkontribusi dalam mengubah iklim. Dampak terhadap tanah karena melepaskan gas metana yang potensial meningkatkan kadar CO2 sampai 23 kali lipat dan berakibat pemanasan global.

Innovative Feature Response

Menggunakan pembangkit listrik sendiri dengan membakar gas metana yang ada di tanah akibat penggunaan pemanas. Proses pendinginan menolak panas buangan pada alat pengkondensasi air, yang dipompakan ke bangunan melalui siklus air bawah tanah untuk menghasilkan panas


(6)

Impact on Sustainability and Performance

Gas metana yang berada dalam tanah dihambat untuk bercampur dengan atmosfir dan dibakar untuk menghasilkan energi secara langsung. Sistim ini mengurangi lebih dari 135 ton emisi gas rumah kaca pada tiap tahun dari bangunan.

Natural/Hybrid Ventilation System Sustainability Challenge

Orang-orang kanada rata-rata menghabiskan 90 % waktu mereka didalam ruangan. Dimana tingkat polutan bisa 2-5 kali dan kadang-kadang bisa mencapai 100 kali lipat lebih tinggi dari udara luar. Dengan membuat kualitas udara dalam ruang harus tinggi, tetapi peningkatan biaya alat dan operasional harus masuk akal adalah sebuah tantangan.

Innovative Feature Response

Sistim ventilasi bangunan yang digunakan merupakan kombinasi dari pengkondisian secara pasifunderground intake ducts 2 m in diameter and 60 m long, dan perpindahan ventilasi dalam teater.

Impact on Sustainability and Performance

The underground ducts mengurangi beban AC sampai 17 % dan menghasilkan kapasitas pemanasan 22%. The displacement ventilation system mengurangi kebutuhan energi kipas angin sampai 80%. The underground ducts juga cukup luas sehingga bisa dilewati sehingga memberi kemudahan dalam pembersihan dan perawatan