35 3. Membuat Alur Proses Perhitungan Waris
4. Alur Proses Sistem Melalui DFD
3.2.1 Flowchart
Merupakan baganchart yang menunjukkan alirflow di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu
komunikasi dan untuk dokumentasi. Adapun gambaran dari flowchart proses input adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Flowchart Proses Input
Pada diagram alir diatas dapat dijelaskan mulai dengan menginputkan jumlah harta yang
diwariskan, hutang, biaya pemakaman dan wasiat lalu menginputkan jumlah ahli waris yang tersedia. Setelah input data pewaris dan ahli waris setelah itu melakukan proses perhitungan nilai
terkecil dari ahli waris setelah itu tampilkan hasil
3.2.2 Work Flow Aplikasi
Work flow apliaksi merupakan alur jalannya aplikasi. Antar muka pemakai user interface merupakan bagian yang penting dalam suatu pembuatan aplikasi. User
interface berfungsi untuk meghubungkan antara program dengan pemakainya user.
Perancangan antar muka pemakai dibuat dengan tujuan untuk memudahkan user dalam melakukan interaksi dengan aplikasi.
Rancangan user interface pada aplikasi ini harus interaktif dan sesuai dengan kebutuhan user yang mengakses web dalam melakukan perhitungan waris.
Gambar 3.2 Work Flow Aplikasi
Akses Web Form Halaman
Utama Form Main
Menu Form Main
Menu Form Main Menu:
a. Pengertian Waris b. Hukum Hak Waris
c. Perhitungan Hak Waris d. Question Answer
e. Contact Us Tampilan Penjelasan Waris
Tampilan Hukum Waris Tampilan Hukum Waris
Hasil Perhitungan Form Soal dan Jawaban
Form Contact Us
Work flow ini dimulai dengan akses web, kemudian user di minta untuk memilih menu yang ada. Menu yang tersedia yaitu menu pengertian waris, menu hukum
hak waris, menu perhitungan hak waris, menu question and answer dan menu contact us. Jika user menilih menu pengertian waris, maka akan muncul tampilan yang berisi
tentang penjelasan waris. Jika user memilih menu hukum hak waris, maka akan muncul form hukum hak waris. Jika user memilih menu perhitungan hak waris maka yang
muncul adalah form perhitungan hak waris dan user akan bisa melakukan perhitungan dan menampilakan hasil perhitungangan,. Jika user memilih menu question and answer,
maka yg tampil akan muncul form pertanyaan. Jika user memilih menu contact us, maka akan muncul form hubungi kita.
3.2.3 Alur Proses Perhitungan Waris
Perhitungan waris disini meliputi perhitungan semua kekayaan almarhum yang telah dikurangi oleh biaya pemakaman, hutang dan wasiat, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Keterangan Tabel: O Mendapat Semua Warisan
X Tidak Mendapat Warisan © Mendapat Semua Warisan atau Sisa
C Mendapat Sisa Warisan U Bersekutu atas Semua Warisan
23 Bersktutu atas 23 Warisan 13 Berskutu atas 13 Warisan
Bersekutu dengan ketentuan, pria:wanita = 2:1
Yang termasuk Famili: 1. Cucu laki-laki =anak dari anak perempuan
2. Cucu perempuan =anak dari anak perempuan 3. Buyut laki-laki =anak dari cucu dari anak laki-laki
4. Buyut perempuan =anak dari cucu dari anak laki-laki 5. Keponakan perempuan kandung
=anak dari saudara laki-laki kandung 6. Keponakan perempuan se-ayah =anak dari saudara laki-laki se-ayah
7. Keponakan laki-laki kandung =anak dari saudara perempuan kandung 8. Keponakan perempuan kandung =anak dari saudara perempuan kandung
9. Keponakan laki-laki se-ayah =anak dari saudara perempuan se-ayah 10. Keponakan perempuan se-ayah =anak dari saudara perempuan se-ayah
11. Keponakan laki-laki se-ibu =anak dari saudara laki-laki se-ibu 12. Keponakan perempuan se-ibu =anak dari saudara laki-laki se-ibu
13. Keponakan laki-laki se-ibu =anak dari saudara perempuan se-ibu 14. Keponakan perempuan se-ibu =anak dari saudara perempuan se-ibu
15. Sepupu perempuan se-ibu =anak dari saudara ayah kandung 16. Sepupu perempuan se-ayah =anak dari saudara ayah se-ayah
17. Paman =saudara laki-laki se-ibu dari ayah 18. Bibi =saudara perempuan kandung dari ayah
19. Bibi =saudara perempuan se-ayah dari ayah 20. Bibi =saudara perempuan se-ibu dari ayah
21. Paman =saudara laki-laki kandung dari ibu 22. Paman =saudara laki-laki se-ayah dari ibu
23. Paman =saudara laki-laki se-ibu dari ibu 24. Bibi =saudara perempuan kandung dari ibu
25. Bibi =saudara perempuan se-ayah dari ibu 26. Bibi =saudara perempuan se-ibu dari ibu
27. Kakek ayah dari ibu 28. Uci =ibu dari kakek
Cara Mempergunakan Tabel:
a. Tentukan ahli waris yang berhak masih hidup b. Buat tabel berdasar ahli waris yang bersangkutan
c. Angka yang terkecil pada kolom, adalah hak waris yang bersangkutan Contoh:
Ahli Waris: istri, ayah, anak laki-laki, dan saudara laki-laki
Pembagian: Istri = 18 Bagian
Ayah = 16 Bagian Anak = Sisa
Saudara laki-laki = Tidak dapat Catatan:
Warisan adalah sisa dari harta peninggalan sesudah dikeluarkan: a. Hutang
b. Wasiat tidak lebih dari 13 harta
c. Biaya pemakaman
3.2.4 Data Flow Diagram DFD
Sebelum mengimplementasi program, maka dilakukan pembuatan DFD Data Flow Diagram
. DFD adalah suatu grafik yang menjelaskan sebuah sistem dengan menggunakan bentuk-bentuk atau simbol untuk menggambarkan aliran data dari proses-
proses yang saling berhubungan. DFD menggambarkan input, process, dan output yang terjadi dalam suatu sistem. DFD juga menggambarkan aliran data dalam sebuah sistem.
Dalam mendokumentasikan sebuah sistem, DFD mempunyai level-level mulai dari yang terkecil, yaitu level 0 atau sering disebut context diagram. Context Diagram ini
merupakan gambaran paling umum dari sistem, yang hanya memiliki satu proses saja untuk mewakili seluruh sistem. Semakin bertambahnya level dalam DFD akan semakin
detail digambarkannya proses-proses yang ada pada sistem, tetapi yang boleh bertambah hanya proses dan data flow saja. Sedangkan untuk data source, jumlahnya
harus tetap dengan yang ada pada context diagram. Khusus untuk data store, pada context diagram
masih belum digambarkan, akan tampak pada level 1 dan konsisten jumlahnya sampai pada level berikutnya.
3.2.4.1 Perancangan Diagram Konteks Context Diagram
Diagram konteks context diagram digunakan untuk menggambar hubungan inputoutput antara sistem dengan dunia luarnya, suatu diagram konteks selalu
mengandung satu proses saja yang mewakili proses seluruh sistem. Perancangan data flow diagram dimulai dari menentukan entitas yang terlibat dalam sistem serta aliran
data yang keluar dan masuk sistem dari entitas-entitas tersebut. Gambar 3.3 di bawah menerangkan gambaran dari seluruh sistem aplikasi kuesioner ini secara umum.
Gambar 3.3 Konteks Diagram Sistem Aplikasi Waris
3.2.4.2 Data Flow Diagram Level 0
Level 0 DFD menunjukkan bagaimana sistem ini dibagi menjadi sub-sistem proses, masing-masing berhubungan dengan satu atau lebih data mengalir ke atau dari
agen eksternal, dan yang bersama-sama memberikan semua fungsi sistem sebagai keseluruhan.
Hal ini juga mengidentifikasi menyimpan data internal yang harus ada supaya sistem untuk melakukan tugasnya, dan menunjukkan aliran data antara berbagai bagian
dari sistem. Semua proses pada konteks diagram diturunkan atau didetailkan lagi ke DFD
Level 0, gambar DFD Level 0 sebagai berikut:
Gambar 3.4 DFD Level 0 Aplikasi Perhitungan Waris bagi Admin
Gambar 3.4 diatas merupakan hasil decompose dari Level konteks diagram
atau DFD Level 0 dimana urusan kegiatan input data didalam proses aplikasi sistem waris yang ada di pihak admin ini yang terlibat adalah input konten waris, input konten
hukum hak waris, pengelolaan perhitungan waris, input form question jawaban dan input form contact us.
3.2.4.3 Data Flow Diagram Level 1
DFD level 1 untuk overview diagram atau diagram yang lebih terinci berdasarkan proses dibagian level teratas atau context diagram. DFD level 1 merupakan
pengembangan dan penjelasan secara terinci dan jelas dari diagram konteks. Pada DFD level 1 akan terdapat beberapa proses yang terhubung dengan 1 atau beberapa entitas
dan data store. DFD level 1 merupakan hasil decompose atau penguraian dari DFD level 0 yang telah dibuat.
Gambar 3.5 DFD Level 1 Aplikasi Warisan
1. Proses Pengelolaan Konten Pengertian Waris
Proses pengelolaan konten pengertian waris dapat dilakukan pada bagian admin dengan cara login terlebih dahulu ke halaman administrator setelah itu admin dapat
melakukan pengelolaan pengertian waris.
2. Proses Pengelolaan Konten Hukum Waris
Proses pengelolaan konten hukum waris ini dengan cara menambahkan artikel tentang hukum waris yang dapat dilakukan pada bagian admin dengan cara login
terlebih dahulu ke halaman administrator setelah itu admin dapat melakukan pengelolaan konten hukum waris.
3. Proses Pengelolaan Input Perhitungan Waris
Proses pengelolaan perhitungan waris ini dengan cara menambahkan parameter ketentuan perhitungan waris yang telah dikonfigurasi sebelumnya yang mana dapat
dilakukan pada bagian admin dengan cara login terlebih dahulu ke halaman administrator setelah itu admin dapat melakukan pengelolaan perhitungan waris.
4. Proses Pengelolaan Form Question Answer
Proses pengelolaan form question answer ini dengan cara menambahkan pertanyaan dan setelah itu admin akan menjawab dari pertanyaan yang ada dan hal
tersebut dapat dilakukan pada bagian admin dengan cara login terlebih dahulu ke halaman administrator setelah itu admin dapat melakukan pengelolaan form question
and answer.
5. Proses Pengelolaan Contact Us
Proses pengelolaan contact us ini dengan cara memberikan alamat dan kontak yang bisa dihubungi di sistem dan hal tersebut dapat dilakukan pada bagian admin
dengan cara login terlebih dahulu ke halaman administrator setelah itu admin dapat melakukan pengelolaan contact us.
6. Melakukan Perhitungan Waris
Pada proses ini user dapat melakukan perhitungan waris dengan cara menginputkan nilai ahli waris yang telah disediakan setelah itu sistem akan melakukan perhitungan
sesuai ketentuan perhitungan yang telah dikonfigurasi.
3.3 Conceptual Data Model CDM
CDM Conceptual Data Model merupakan perancangan basis data yang berdasarkan pengumpulan data dan analisis. Pembuatan CDM adalah suatu tahap
dimana dilakukan proses indentifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data dan ini disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu
sistem database maka harus mengenal terlebih dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database.
Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas entity serta hubungan relationship antara
entitas-entitas itu. Manfaat Penggunaan CDM dalam perancangan database yaitu, memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti, hubungan, dan
batasan-batasan, alat komunikasi antar basis data, designer, dan analis. Model data adalah sekumpulan cara untuk mendeskripsikan data-data,
hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi. Ada dua model data, yaitu : Entity Relationship Diagram ERD dan model relasional. Keduanya
menyediakan cara untuk mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika. Model ERD atau Conceptual Data Model CDM adalah model yang dibuat
berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas entity serta hubungan relationship antara entitas-entitas itu.
Berikut ini adalah CDM Conceptual Data Model pada aplikasi sistem perhitungan waris ini.
Gambar 3.6 CDM Aplikasi Sistem Sistem Waris
3.4 Physical Data Model PDM
Merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom
di mana setiap kolom memiliki nama yang unik. Physical Data Model PDM merupakan perancangan database secara fisik. Perancangan Physical Data Model,
PDM merupakan representasi fisik atau sebenarnya dari database. Menurut ANSISPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu :
a. Internal Physical Level : yang dapat direpresentasikan dengan PDM berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik physical storage
b. External View Level : berhubungan dengan bagaimana data di representasikan dari sisi setiap user.
c. Conceptual Logical Level : yang dapat direpsesentasikan dengan CDM yang menghubungkan antara internal external level.
Berikut ini adalah Phisical Data Model PDM pada aplikasi sistem ini.
Gambar 3.7 PDM Aplikasi Sistem Waris
3.5 Perancangan Basis Data
Suatu database dibangun berdasarkan kebutuhan informasi dalam suatu organisasi, oleh sebab itu pada umumnya perancangan database dimulai dari
pengamatan kebutuhan informasi. Berikut ini adalah langkah-langkah yang sering dilakukan dalam perancangan basis data:
a. Teliti informasi apa yang dibutuhkan oleh organisasi ini, misalnya dengan mewawancarai pengguna informasi dalam organisasi tersebut.
b. Pisahkan atau kelompokkan hasil temuan informasi menjadi beberapa entity. c. Pikirkan field-data yang mendukung setiap entity.
d. Tentukan field-data yang mungkin menjadi indeks primary key setiap entity. e. Pikirkan kemungkinan relasi antar entity
1.
Bila one-to-one : berarti sebenarnya kedua entity ini bisa digabung
2.
Bila one-to-many atau many-to-one : tambahkan primary key dari entity sisi one sebagai field-data baru pada entity sisi many.
3.
Bila many-to-many : ciptakan sebuah file-relasi dengan field data utama adalah primary key masing-masing entity yang berelasi, tambahkan field
data yang baru apabila field data ini bergantung pada kedua primary key. Perancangan basis data di lakukan dengan membuat diagram untuk mengetahui
alur aplikasi dan perancangan jalannya sebuah aplikasi. Disini penulis menggunakan MYSQL
untuk pembuatan database nya dan SQLyog sebagai editor database nya. Keterangan lebih detail dapat di lihat di bawah ini:
Tabel 3.2 Basis Data aturan No
Kolom Tipe Data
Lebar Keterangan
1 id_aturan
Integer 80
Primary Key 2
nama_aturan Varchar
50 -
3 keterangan
Varchar 50
-
Tabel 3.3 Basis Data dasarhukum No
Kolom Tipe
Data Lebar
Keterangan
1 id_dasar hukum
Interger 60
Primary Key 2
penjelasan Varchar
60
Tabel 3.4 Basis Data hak_waris No
Kolom Tipe Data
Lebar Keterangan
1 id_hakwaris
Integer 20
Primary Key 2
nama_hakwaris Varchar
60 3
keterangan Varchar
60
Tabel 3.5 Basis Data pages No
Kolom Tipe
Data Lebar
Keterangan
1 id
interger 20
Primary Key 2
pages Varchar
50