4. Hubungan Prestasi Belajar IPS dengan Minat Baca
Berdasarkan  analisis  data  dapat  diketahui  bahwa  tidak  ada hubungan  yang signifikan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial
dengan minat baca. Kesimpulan ini didukung dari hasil perhitungan korelasi  Spearman  rank  menunjukan  probabilita  0,762.  Nilai  p  =
0,762    0,05,    maka  Ho  diterima  dan  Ha  ditolak,  atau  bisa dikatakan bahwa tidak ada hubungan positif dan signifikan prestasi
belajar lmu pengetahuan sosial dengan minat baca siswa.
Untuk melihat kuat  atau lemahnya hubungan dapat dilihat dari nilai  r
hitung
sebesar  0,032,  jika  dibandingkan  dengan  tabel interpretasi  koefisien  korelasi  menunjukan  hubungan  yang  sangat
lemah hal ini didukung dari analisis deskripsi data responden yang menunjukan bahwa sebagian besar mempunyai  minat  baca  sedang
dengan  jumlah  68  orang  atau  sebesar  75,6  dari  keseluruhan responden.
Minat  baca  siswa  sekolah  Menengah  Pertama  di  Semin  masih terhitung  sedang,  hal  ini  disebabkan  siswa  dalam  membaca  buku
baik  buku  pelajaran  maupun  non  pelajaran  masih  dirasa  cukup yaitu  tidak  tinggi  dan  tidak  rendah.  Analisis  ini  didukung  dalam
hasil  jawaban  responden  yang  sebagian  besar  frekuensi  membaca buku pelajaran maupun non buku pelajaran dalam seminggu hanya
2-3 kali atau kadang- kadang.
Berdasarkan  analisis  deskripsi  data  responden  yang menunjukan  bahwa  sebagian  besar  responden  mempunyai  nilai
kognitif  sedang  dengan  jumlah  57  orang  atau  sebesar  63,3.  Hal ini ditunjukan bahwa prestasi belajar siswa tidak terlalu tinggi dan
tidak  terlalu  rendah  dalam  belajar  ilmu  pengetahuan  sosial.  Siswa sebatas mendengarkan penjelasan materi yang diberikan guru pada
saat jam pelajaran dan sumber belajar siswapun dirasa cukup hanya membaca  modul  yang  diberikan  guru  di  sekolah,  dapat
disimpulkan siswa hanya mengandalkan penjelasan dari guru pada saat jam pelajaran dan hanya membaca buku modul yang diberikan
oleh  guru  mata  pelajaran  ilmu  pengetahuan  sosial  tanpa  mencari sumber- sumber lain yang dirasa mendukung belajarnya.
Diketahui  bahwa  secara  umum  siswa  Sekolah  Menengah Pertama  memiliki  minat  baca  sedang,  serta  dari  analisis  data
responden yang menunjukan bahwa sebagian besar prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial  siswa adalah sedang. Oleh karena itu bila
dikaitkan dengan analisis data maka minat baca tidak berhubungan
secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
Hal  ini  dikarenakan  sebagian  besar  siswa  kurang memanfaatkan  sumber  bacaan  yang  mendukung  prestasi  ilmu
pengetahuan  sosialnya,  hal  ini  terbukti  dari  frekuensi  membaca yang sedang atau bisa dikatakan kurang yaitu sebagian besar siswa
lebih menggemari mambaca buku yang sifatnya menghibur seperti
bacaan  novel,  majalah,  dan  komik-komik  yang  menarik  dari  buku pelajaran ilmu pengetahuan sosial.
5. Hubungan Prestasi Belajar IPS dengan Status Sosial Ekonomi