Hubungan antara prestasi belajar IPS, minat baca status sosial ekonomi dan pemanfaatan jejaring sosial dikalangan siswa SMP Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul

(1)

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR IPS, MINAT

BACA STATUS SOSIAL EKONOMI DAN PEMANFAATAN

JEJARING SOSIAL DIKALANGAN SISWA SMP

KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh :

ASIH KURNIAWATI NIM: 091324033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2013


(2)

i

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR IPS, MINAT

BACA STATUS SOSIAL EKONOMI DAN PEMANFAATAN

JEJARING SOSIAL DIKALANGAN SISWA SMP

KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh :

ASIH KURNIAWATI NIM: 091324033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2013


(3)

(4)

(5)

iv

PERSEMBAHAN

Aku persembahan karya ini kepada :

ALLAH SWT

KEDUA ORANGTU

Marcus Sabarto dan Suyatmi

Kakakku TERSAYANG

Riyatno Susianto

Adikku TERSAYANG

Mega Selvia Triyunita

ALMAMATERKU


(6)

v

MOTTO

Kerjakan semua hal dengan rasa

cinta

, maka kamu akan

berproses secara luar biasa dan menghasilkan hasil yang

mengagumkan

Jaga

semua “

mimpimu

dan wujudkan dengan keyakinanmu

Jangan pernah

tunda

apapun itu yang mendorongmu untuk

lebih baik


(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Desember 2013

Penulis,


(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Asih Kurniawati Nomor Mahasiswa : 09 1324 033

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : HUBUNGAN

ANTARA PRESTASI BELAJAR IPS, MINAT BACA, STATUS SOSIAL

EKONOMI DAN PEMANFAATAN JEJARING SOSIAL DIKALANGAN

SISWA SMP KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL. Dengan

demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak

untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan memublikasikannya

di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin

dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 10 Desember 2013 Yang menyatakan


(9)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR IPS MINAT BACA STATUS SOSIAL EKONOMI DAN PEMANFAATAN JEJARING

SOSIAL DIKALANGAN SISWA SMP KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Asih Kurniawati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara prestasi belajar IPS, minat baca, status sosial ekonomi dan pemanfaatan jejaring sosial dikalangan siswa SMP Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif yang dilakukan pada bulan Juli 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama di Semin yang berjumlah 350 siswa. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 90 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Spearman Rank.

Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) tidak ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial dengan pemanfaatan jejaring sosial (sig = 0,05 < 0,183 ) arah korelasinya positif (2) tidak ada hubungan yang signifikan antara minat baca dengan pemanfaatan jejaring sosial (sig = 0,05 < 0,180 ) arah korelasinya positif (3) ada hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi dengan pemanfaatan jejaring sosial (sig = 0,05 > 0,005) arah korelasinya positif (4) tidak ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial dengan minat baca (sig = 0,05 < 0,762) arah korelasinya positif (5) tidak ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial dengan status sosial ekonomi (sig = 0,005 < 0,91) arah korelasinya positif (6) ada hubungan yang signifikan antara minat baca dengan status sosial ekonomi (sig = 0,05 > 0,018) arah korelasinya positif.


(10)

ix ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL STUDIES LEARNING ACHIEVEMENT , READING INTEREST, SOCIAL ECONOMIC STATUS, AND THE USE OF SOCIAL NETWORK AMONG JUNIOR

HIGH SCHOOL STUDENTS IN SEMIN GUNUNGKIDUL

Asih Kurniawati Sanata Dharma University

Yogyakarta 2013

This study aims to determine the relationship between social studies learning achievement, reading interest, socio ekonomic status and the use of social network among junior high school students in Semin Gununkidul.

This is an explanative research conducted in July 2013. The population in this study were students of class IX Junior High School in Semin. The purposive sampling was used in this study with a sample of 90 respondent. The data analysis was performed by using the Spearman Rank test .

The results showed that : ( 1 ) there is no significant relationship between social science learning achievement and the use of social network ( sig = 0.05 < 0.183 ) toward a positive correlation ( 2 ) there was no significant relationship between reading interest and he use of social network ( sig = 0.05 < 0.180 ) and the corelation is positive ( 3 ) there is a significant relationship between socio-economic status and the use of social network ( sig = 0.05 > 0.005 ) toward a positive correlation ( 4 ) there was no significant relationship between social studies learning achievement and the reading interest ( sig = 0.05 < 0.762 ) positive correlation direction ( 5 ) there was no significant relationship between social studies learning achievement and socio economic status ( sig = 0.005 < 0.91 ) and the correlation is positive ( 6 ) there is a significant correlation between reading interest and socio economic status ( sig = 0.05 > 0.018 ) and the correlation is positive.


(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikn rahmat serta hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Skripsi ini berjudul “HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR IPS, MINAT BACA, STATUS SOSIAL EKONOMI DAN PEMANFAATAN

JEJARING SOSIAL DIKALANGAN SISWA SMP KECAMATAN SEMIN

KABUPATEN GUNUNGKIDUL”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Ekonomi.

Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai

pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis.

Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Sumber kekuatan hidupku Allah SWT atas semua berkat tak Nampak namun Nyata dalam hidupku.

2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

3. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku dosen pembimbing satu yang dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, kritik, saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku dosen pembimbing dua yang dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, kritik, saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.


(12)

xi

6. Bapak. Y.M.V. Mudayen, S.Pd.,M.Sc. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.

7. Ibu Vitalia Gemilang atas bantuan penyempurnaan penulisan abstrak.

8. Bapak dan Ibu dosen serta staf sekretariat Pendidikan Ekonomi: Mbak Titin atas bantuan dalam mengurusi kepentingan-kepentingan mahasiswa.

9. SMP 1 Semin, SMP 2 Semin, SMP 3 Semin yang telah menjadi populasi dan sampel dalam penelitian.

10. Kedua orang tuaku, Bapak Sabarto dan Ibu Suyatmi tercinta atas segala doa, kasih sayang, perhatian, kesempatan, dan semangat yang diberikan dengan tulus selama ini.

11. Andank Setianto terima kasih buat doa, semangat dan dukungannya selama ini. 12. Adikku tersayang Mega Selvia Triyunita terima kasih buat doa, semangat dan

dukungannya selama ini.

13. Sahabatku Bernadheta Indri Artiawuri, Yeni Nurprilanita, Grace Septia Herawati, Agnes Septa Bintarti, mbak Aka, mbak sha, mbak aich yang telah memberikan semangat selama proses pembuatan skripsi.

14. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2009 Program Studi Pendidikan Ekonomi terima kasih untuk semua kenangan canda dan tawa selama kuliah di kampus tercinta.

15. Semua pihak yang tidak bisa sebutkan satu persatu atas dukungan yang telah diberikan untuk penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik. Dan semoga skripsi ini bermanfaat sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 10 Desember 2013 Penulis,


(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... . iv

HALAMAN MOTTO... ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... . vi

LEMBAR PERYATAAN PUBLIKASI... . vii

ABSTRAK... ... viii

ABSTRACT... ... ix

KATA PENGANTAR... .. x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL... ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... .. xviii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1


(14)

xiii

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kajian Pustaka ... 9

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 9

2. Pengertian Minat Baca ... 11

3. Pengertian Status Sosial Ekonomi Orangtua ... 14

4. Pengertian Jejaring Sosial ... 16

B. Hipotesis ... 19

1. Hipotesis Penelitian ... 19

BAB III. METODE PENELITIAN... 21

A. Jenis Penelitian ... 21

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

C. Populasi dan Sampel ... 22

1. Populasi ... 22

2. Sampel ... 22

D. Data yang Dicari ... 23

1. Data Primer ... 23

2. Data Sekunder ... 23

E. Teknik Pengumpulan Data ... 24


(15)

xiv

a. Kuisioner ... 24

b. Dokumen ... 24

c. Wawancara ... 24

d. Instrumentasi ... 25

2. Pengumpulan Data Sekunder ... 25

F. Teknik Analisis Data ... 26

1. Analisis Deskripsi ... 26

a. Deskripsi Data Prestasi Belajar IPS ... 26

b. Deskripsi Data Minat Baca ... 29

c. Deskripsi Data Status Sosial Ekonomi ... 32

d. Deskripsi Data Pemanfaatan Jejaring Sosial ... 39

2. Uji Hipotesis ... 43

a. Uji Korelasi Spearman Rank ... 43

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Gambaran Umum ... 46

1. SMP Negeri 1 Semin ... 46

2. SMP Negeri 2 Semin ... 46

3. SMP Negeri 3 Semin ... 47

B. Deskripsi Data Penelitian ... 47

1. Deskripsi Data Karakteristik Responden ... 48

2. Deskripsi Data Prestasi Belajar IPS ... 50

3. Deskripsi Data Minat Baca ... 51


(16)

xv

5. Deskripsi Data Pemanfaatan Jejaring Sosial ... 53

C. Analisis Data ... 54

1. Uji Hipotesis ... 54

D. Pembahasan ... 64

1. Hubungan antara Prestasi Belajar IPS dengan Pemanfaatan Jejaring Sosial... 64

2. Hubungan antara Minat Baca dengan Pemanfaatan Jejaring Sosial... 66

3. Hubungan antara Status Sosial Ekonomi dengan Pemafaatan Jejaring Sosial... 69

4. Hubungan antara Prestasi Belajar IPS dengan Minat Baca.... ... 74

5. Hubungan antara Prestasi Belajar IPS dengan Status Sosial Ekonomi Orangtua... 76

6. Hubungan Minat Baca dengan Status Sosial Ekonomi Orangtua... 78

BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Keterbatasan ... 82

C. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85


(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III.1 Kisi- kisi Instrument Variabel Penelitian... 25

Tabel III.2 Mean dan Standar Deviasi Variabel

Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Responden.... 27

Tabel III.3 Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap

Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial... 28

Tabel III.4 Frekuensi membaca buku pelajaran... 29

Tabel III.5 Frekuensi membaca buku non pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial... 29

Tabel III.6 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Minat Baca Responden... 30

Tabel III.7 Interval Rata-rata Penilaian Responden

Terhadap Minat Baca... 31

Tabel III.8 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Status Sosial Ekonomi Responden... .. 37

Tabel III.9 Interval Rata-rata Penilaian Responden

Terhadap Status Sosial Ekonomi... 38

Tabel III.10 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Pemanfaatan Jejaring Sosial Responden... 41

Tabel III.11 Interval Rata-rata Penilaian


(18)

xvii

Tabel IV.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 49

Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 49

Tabel IV.3 Frekuensi Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial... 50

Tabel IV.4 Frekuensi Minat Baca... 51

Tabel IV.5 Frekuensi Status Sosial Ekonomi Orangtua... 52

Tabel IV.6 Frekuensi Pemanfaatan Jejaring Sosial... 53

Tabel IV.7 Hasil Pengujian Hipotesis... 54


(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuisioner... 91

Lampiran 2 Data Induk Penelitian... 97

Lampiran 3 Output Data... 103

Lampiran 4 Uji Hipotesis... 112


(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia yang kini sudah

berkembang sangat pesat di berbagai kalangan. Terutama dikalangan

remaja penggunaan jejaring sosial didominasi usia 15 sampai 19 tahun

mencakup sebesar 64%, data ini berasal dari hasil riset Yahoo di Indonesia.

Penyebaran informasi semakin cepat dan mudah karena munculnya

berbagai teknologi canggih seperti gadget yang membanjiri pasaran dunia,

khususnya di Indonesia pengguna gadget dapat dilihat dari penggunaan

ponsel, satu handphone dikonsumsi oleh kalangan menengah ke bawah,

berkisar 41,1, sedangkan lebih dari dua ponsel 43,6 , tiga ponsel 12,4

,empat ponsel 2,7 , dan lebih dari empat ponsel berkisar 0,2 dimiliki oleh

kalangan menengah ke atas (Kartajaya 2013: 74)

Dari data di atas dapat dilihat penggunaan gadget tidak hanya

menjadi kebutuhan semata namun gadget kini juga menjadi bagian

lifestyle setiap orang, bahkan untuk kalangan menengah keatas bisa

memiliki lebih dari dua mobile phone dengan fitur yang

bermacam-macam. Tidak terkecuali remaja jaman sekarang yang mempunyai

kebutuhan yang beragam dan keinginan yang tidak terbatas. Gadget

seperti smartphone, tablet, i-phone tidak heran menjadi salah satu prioritas


(21)

Para pengguna gadget memilih gadget dengan melihat keunggulan

fitur yang dimiliki gadget tersebut salah satu kriteria yang mereka

inginkan yaitu gadget dapat berfungsi untuk mengakses internet agar

mereka dapat memaksimalkan pemanfaatan media sosial khususnya

jejaring sosial.

Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan

bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak digandrungi remaja

jaman sekarang adalah facebook, friendster, My Space dan twitter dan

lain-lain . situs jejaring sosial akan berdampak positif dan negatif bagi

para pengguna khususnya dikalangan remaja, jejaring sosial tidak hanya

digandrungi masyarakat kota namun juga sudah dikenal dikawasan

pedesaan ini terbukti di lapangan bahwa siswa Sekolah Menengah Pertama

di daerah Semin sudah mengenal dan bahkan sudah mengalami berbagai

dampak permasalahan.

Permasalahan yang sering terjadi akibat penyalahgunaan jejaring

sosial mengakibatkan kasus- kasus seperti penculikan, penipuan, dan kasus

yang sering terdengar di media cetak. Sedangkan tidak hanya dalam

permasalahan sosial namun juga merambat masalah pendidikan

kebanyakan para pelajar terlena akan tugas sebagai pelajar akibat terlalu

asik dalam mengakses jejaring sosial yang kini hampir setiap pelajar

memiliki situs-situs jejaring yang mereka gandrungi, seperti halnya waktu

yang seharusnya digunakan untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau


(22)

chatting, bermain games, update status, melihat update-an teman dunia

maya dan situs online shop yang kini sedang membanjiri di situs jejaring

sosial.

Jejaring sosial kini lebih menarik perhatian pelajar termasuk siswa

Sekolah Menengah Pertama, sehingga prestasi belajar dan minat baca

mereka menurun hal ini bisa dilihat pada artikel yang menyebutkan bahwa

minat baca di Indonesia paling rendah di Asia. Berdasarkan data Bank

Dunia Nomor 16369-IND dan studi IEA (International Association for the

Evaluation of Education Achicievement), untuk kawasan Asia Timur,

Indonesia memegang posisi terendah dengan skor 51,7, dibawah Filipina

(skor 52,6), Thailand (skor 65,1), Singapura (skor 74,0) dan Hongkong

(skor 75,5). Data lainnya dari UNDP, angka melek huruf orang dewasa

Indonesia hanya 65,5 persen. Sedangkan, Malaysia sudah mencapai 86,4

persen (kompas tanggal,6 April 2013) hal ini membuktikan kemajuan

teknologi khususnya internet untuk mengakses jejaring sosial. Mereka

lebih tertarik membaca situs-situs jejaring sosial daripada buku– buku pelajaran maupun non pelajaran yang mereka anggap kurang menarik.

Status sosial ekonomi tidak kalah penting ikut andil dalam

permasalahan yang terjadi seperti halnya status sosial ekonomi orangtua

dapat dijadikan ukuran memilih gadget yang akan mereka miliki, serta

permasalahan lingkungan sosial yang semakin hari mengedepankan

lifestyle dan persaingan antar siswa Sekolah menengah Pertama, seperti


(23)

mengenal jejaring sosial maka siswa yang sebelumnya tidak mengerti akan

belajar dan tidak mau merasa tertinggal untuk menghindari cap kurang

pergaulan dari permasalahan tersebut maka peneliti akan mengambil judul

“Hubungan Antara Prestasi Belajar IPS, Minat Baca, dan Status Sosial Ekonomi dan Pemanfaatan Jejarng Sosial dikalangan Siswa SMP

Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul”

B. Indentifikasi Masalah

Dalam permasalahan pemanfaatan jejaring sosial tidak hanya

memunculkan dampak positif namun juga memunculkan dampak negatif

bagi kalangan siswa Sekolah Menengah Pertama di Semin, tidak hanya

memunculkan dampak negatif dalam kehidupan sosial saja namun juga di

dalam bidang akademik siswa . Dalam penelitian ini permasalahan

pemanfaatan jejaring sosial memiliki peranan dalam hubungan prestasi

belajar, minat baca, dan status sosial ekonomi siswa.

Dari uraian di atas, maka penulis dapat merumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan prestasi belajar IPS siswa SMP dengan

pemanfaatan jejaring sosial ?

2. Apakah ada hubungan minat baca siswa SMP dengan pemanfaatan

jejaring sosial ?

3. Apakah ada hubungan status sosial ekonomi siswa SMP dengan


(24)

4. Apakah ada hubungan prestasi belajar IPS, dengan minat baca

siswa SMP ?

5. Apakah ada hubungan prestasi belajar IPS dengan status sosial

ekonomi siswa SMP ?

6. Apakah ada hubungan minat baca siswa dengan status sosial

ekonomi siswa SMP ?

C. Varibel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi

titik perhatian suatu penelitian.

1. Prestasi belajar IPS (X1)

Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial adalah hasil belajar siswa

sejauh Nampak dalam nilai raport aspek kognitif semester empat .

Hasil belajar bisa dilihat dari nilai raport. Idikatornya adalah nilai

kognitif siswa semester empat.

2. Minat baca (X2)

Minat baca yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegemaran

siswa membaca buku pelajaran dan non pelajaran dilihat dari

frekuensi membaca. Indikatornya adalah frekuensi membaca

buku-buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, frekuensi membaca buku-buku

non pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan frekuensi membaca buku


(25)

3. Status sosial ekonomi (X3)

Status sosial ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

posisi atau kedudukan orangtua siswa dalam suatu kelompok

masyarakat. Indikatornya adalah penghasilan orangtua, pendidikan

orangtua, pekerjaan orangtua, pemilikan atau kekayaan.

4. Jejaring Sosial (Y)

Jejaring sosial adalah frekuensi pemanfaatan media berupa twitter,

facebook dan lain sebagainya. Indikatornya adalah frekuensi siswa

dalam memanfaatkan jejaring sosial.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hubungan prestasi belajar IPS siswa SMP dengan

pemanfaatan Jejaring sosial.

2. Untuk mengetahui hubungan minat baca siswa SMP dengan

pemanfaatan jejaring sosial.

3. Untuk mengetahui hubungan status sosial ekonomi siswa SMP dengan

pemanfaatan jejaring sosial.

4. Untuk mengetahui hubungan prestasi belajar IPS dengan minat baca

siswa SMP.

5. Untuk mengetahui hubungan prestasi belajar IPS dengan status sosial

ekonomi siswa SMP.

6. Untuk mengetahui hubungan minat baca dengan status sosial ekonomi


(26)

E. Manfaat Penelitian

1. Secara teoretis

Hasil penelitian ini kiranya dapat menambah pengetahuan serta dapat

digunakan acuan penelitian dimasa yang akan datang.

2. Secara praktis

a. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian inidapat menambah referensi perpustakaan

Universitas Sanata Dharma yang berguna bagi mahasiswa

maupun siapa saja yang akan membutuhkannya. Media sosial

khususnya jejaring sosial sangat populer saat ini sehingga akan

cukup menarik bila akan diteliti karena masih banyak variabel

yang akan menjadi referensi di kemudian hari bagi peminat

peneliti selanjutnya.

b. Bagi sekolah Sekolah Menengah Pertama di Semin

Hasil penelitian akan berguna bagi sekolah tempat penelitian

untuk ukuran bagi siswa ataupun guru mengenai kondisi anak

didik mereka saat ini dan untuk intropeksi bagi siswa agar bijak

menggunakan jejaring sosial.

c. Bagi Guru Sekolah Menengah Pertama di Semin

Hasil penelitian dapat digunakan oleh bapak ibu guru sebagai


(27)

d. Bagi pembaca

Dengan adanya penelitian mengenai jejaring sosial ini secara

langsung pembaca akan tertarik dan mengkondisikan dirinya


(28)

9 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

Penelitian mengenai media sosial pada umumnya mengacu dalam

hal pengaruh sosial dalam kehidupan namun untuk pengaruh dalam bidang

pendidikan masih dirasa kurang dan perlu digali apa yang mempengaruhi

pemanfaatan yang ditimbulkan sehingga penelitian ini mengambil

beberapa variabel yang menghubungkan mengenai pendidikan dengan

pemanfaatan media sosial yang dikhususkan pada jejaring sosialnya.

Teori yang akan mendukung penelitian ini dan variabel yang

menghubungkannya sebagai berikut :

1. Prestasi belajar

Menurut Woolfolk dalam Hartini (2008), kegiatan belajar

merupakan kegiatan utama dalam keseluruhan proses pendidikan di

sekolah yang bertujan menghasilkan perubahan dalam dibidang

pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya analisis, sintesis dan

evaluasi.

Prestasi belajar menggambarkan penguasaan siswa terhadap materi

pelajaran yang diberikan. Untuk mengetahui berapa jauh pengalaman

belajar telah dipahami siswa, dilakukan evaluasi hasil belajar. Dalam

penelitian prestasi belajar yang dimaksud adalah prestasi belajar ilmu


(29)

10

genap berupa nilai kognitif dan afektifnya. Seberapa banyak

pengalaman belajar siswa ilmu pengetahuan sosial dengan adanya

pemanfaatan media sosial. Nilai raport yang akan diukur dari segi :

a. Aspek kognitif

Menurut Piaget dalam Hartini (2008), periode yang dimulai

pada usia 12-18 tahun, yaitu yang lebih kurang sama dengan usia

siswa SMP/SMA, merupakan period of formal operation. Pada usia

ini, yang berkembang pada siswa adalah kemampuan berfikir

secara simbolis dan bisa memahami sesuatu secara bermakna

(meaning fully) tanpa memerlukan objek yang konkret atau bahkan

obyek yang visual. Ranah afektif :

1) Pengetahuan

2) Pengertian ( “comprehension”) 3) Penggunaan (aplikasi)

4) Analisis dan sintesis

5) Evaluasi

b. Aspek afektif

Afektif mencakup emosi atau perasaan yang dimiliki oleh setiap

peserta didik, yang juga mendapatkan perhatian dalam pembelajaran.

Keberhasilan Bloom menurut Brown dalam Hartini (2008),

memberikan definisi tentang ranah afektif yang terbagi atas lima tataran

afektif yang implikasinya dalam siswa Sekolah Menengah


(30)

1) Sadar akan situasi, fenomena, masyarakat, dan objek disekitar

2) Responsive terhadap stimulus-stimulus yang ada di lingkungan

mereka

3) Bisa menilai

4) Sudah mulai bisa mengorganisasi nilai – nilai dalam suatu sistem dan menentukan hubungan diantara nilai – nilai yang ada

5) Sudah mulai memiliki karakteristik dan mengetahui tersebut dalam

bentuk sistem nilai

2. Minat baca

Minat merupakan gambaran sifat dan ingin memiliki

kecenderungan tertentu. Minat juga diartikan suatu momen dari

kecenderungan yang terarah secara intensif pada suatu tujuan atau objek

yang dianggap penting. Objek yang menarik perhatian dapat dapat

membentuk minat karena adanya dorongan dan kecenderungan untuk

mengetahui, memperoleh, atau menggali dan mencapainya.

Minat baca merupakan hasrat seseorang atau siswa terhadap bacaan,

yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk

membaca, diikuti oleh kegiatan nyata membaca bacaan yang

diminatinya. Minat baca bersifat pribadi dan merupakan produk belajar

menurut Sudarman dalam http://indiharsono.blogspot (2008)


(31)

12

a. Minat baca spontan, yaitu kegiatan membaca yang dilakukan atas

kemauan inisiatif pribadi, tanpa pengaruh dari pihak lain atau pihak

luar.

b. Minat baca terpola yaitu kegiatan membaca yang dilakukan

masyarakat sebaga hasil atau akibat Pengaruh langsung dan

disengaja melakukan serangkaian tindakan dan program yang terpola

terutama kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Tradisi membaca dan menulis memang belum dapat diharapkan

dari masyarakat menurut Sugono dalam http://indiharsono.blogspot

(2009).

Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca.

Umumnya kemampuan membaca dimaksud, ditujukan oleh

pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya dan tingkat

kecepatan yang dimiliki. Faktor-faktor yang mempengaruhi

kemampuan dalam membaca antara lain :

1) Tingkat inteligensi

2) Kemampuan berbahasa

3) Sikap, minat, emosi

4) Keadaan membaca

5) Kebiasaan membaca

6) Pengetahuan tentang cara membaca


(32)

Membaca adalah suatu kebiasaan yang harus ditanamkan,

harus dipupuk, harus dibina, harus dididik. Pembinaan itu tidak

hanya terbatas kepada penguasaan teknik membaca saja, melainkan

juga kepada pemilihan bahan bacaan. Anak – anak harus secara cepat dan tepat menentukan apakah bahan bacaan yang dia hadapi

itu ada nilai untuk dibaca atau tidak.

Faktor – faktor yang menghambat pembinaan minat baca :

a. Tidak adanya atau kurangnya kegemaran membaca buku yang

baik yang dicontohkan oleh orang-orang tua termasuk

guru-guru.

b. Tidak adanya atau kurangnya bahan-bahan bacaan yang baik

yang dapat memuaskan dahaga anak-anak akan bacaan.

c. Tidak adanya pendidikan dan pembinaan membaca, termasuk

pendidikan teknik membaca disekolah.

d. Kemajuan teknologi lebih menarik perhatian

e. Daya beli bacaan masih sangat kurang

Minat baca usia remaja sering didominasi berbagai hal yang

sifatnya menghibur pilihan jenis buku yang sering mereka konsumsi

adalah cerita-cerita hiburan, kemajuan teknologipun juga tidak kalah

pentingnya dalam dominasi penghambat minat baca remaja akibat

teknologi yang lebih canggih dan menarik perhatian dan waktu luang


(33)

14

3. Status Sosial Ekonomi Orangtua

Status sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang

dalam masyarakat, status sosial ekonomi adalah gambaran tentang

keadaan seseorang atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi sosial

ekonomi, gambaran itu seperti tingkat pendidikan, pendapatan dan

sebagainya. Status ekonomi kemungkinan besar merupakan pembentuk

gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga memadai akan menunjang

tumbuh kembang anak. Karena orang tua dapat menyediakan semua

kebutuhan anak baik primer maupun skunder menurut Soetjiningsih

dalam http://dr. Suparyono.blogspot.com.

Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi 3 kelas atau

golongan terdiri atas:

a. Golongan sangat kaya: merupakan kelompok kecil dalam

masyarakat, terdiri dari pengusaha, tuan tanah, dan bangsawan

b. Golongan kaya : merupakan golongan yang cukup banyak terdapat

dalam masyarakat, terdiri dari para pedagang dsb

c. Golongan miskin : merupakan golongan terbanyak dalam

masyarakat, kebanyakan dari rakyat biasa.

Faktor yang Mempengaruhi Status Ekonomi

Menurut friedman dalam http://dr. Suparyono.blogspot.com faktor


(34)

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita

tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin

mudah dalam memperoleh pekerjaan, sehingga semakin banyak

pula penghasilan yang diperoleh. Sebaliknya pendidikan yang

kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap

nilai-nilai yang baru dikenal.

2) Pekerjaan

Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat.

Pekerjaan jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka

memenuhi kebutuhan hidup dan untuk mendapatkan tempat

pelayanan kesehatan yang diinginkan.

3) Keadaan Ekonomi

Kondisi ekonomi keluarga yang rendah mendorong ibu hamil

untuk tidak teratur dalam melakukan antenatal care.

4) Latar Belakang Budaya

Cultur universal adalah unsur kebudayaan yang bersifat

universal, ada di dalam semua kebudayaan di dunia, seperti

pengetahuan bahasa dan khasanah dasar, cara pergaulan sosial,

adat-istiadat, penilaian umum. Tanpa disadari, kebudayaan telah

menanamkan garis pengaruh sikap terhadap berbagai masalah.


(35)

16

kebudayaan pulalah yang memberi corak pengalaman

individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat asuhannya.

Hanya kepercayaan individu yang telah mapan dan kuatlah yang

dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan

sikap individual

5) Pendapatan

Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kerja atau usaha

yang telah dilakukan. Pendapatan akan mempengaruhi gaya hidup

seseorang. Orang atau keluarga yang mempunyai status ekonomi

atau pendapatan tinggi akan mempraktikkan gaya hidup yang

mewah misalnya lebih komsumtif karena mereka mampu untuk

membeli semua yang dibutuhkan bila dibandingkan dengan

keluarga yang kelas ekonominya kebawah.

4. Jejaring Sosial

Internet muncul pada tahun 1957 melalui Advenced Research

Project Agency (ARPA) di Amerika Serikat. Awalnya ARPANET

hanya sebagai jaringan komunikasi antara komunitas sains dan militer

Amerika. Kemudian ditemukanlah packet switching pada 1960 yang

dapat mengirimkan pesan salam paket-paket kecil yang melewati

berbagai alternative jalur. Koneksi ini terus berkembang hingga

ditemukan teknologi protocol atau TCP/IP (Trans mission Control


(36)

komunikasi di seluruh dunia dan kini dikenal sebagai jaringan internet.

Perkembangan terbesar yang terjadi adalah terbentuknya aplikasi World

Wide Web pada tahun 1990. World Wide Web ini menjawab semua

kebutuhan pengguna internet sehingga perkembangan internet terus

meroket.

Pertumbuhan media sosial sangatlah pesat sebab setiap orang

seperti bisa memiliki media sendiri, seorang yang memiliki media

sosial dapat mengakses media sosial menggunakan jaringan internet,

smartphone yang kini hampir dimiliki setiap orang memungkinkan

semua orang untuk dapat mengakses internet dengan mudah.pengguna

media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan,memodifikasi

baik tulisan,video, grafis dan berbagi content lainnya.

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para

penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan

menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia

virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial

yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online

yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan

teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog

interaktif. Dalam penelitian ini akan dikhususkan pada jejaring sosial

a. Grenn dan Hannon (2007) Jejaring sosial mengacu pada aspek web


(37)

18

antara kehadiran online mereka sebagai halaman web atau koleksi

foto. Jeringan ini mungkin bergabung dengan kelompok online atau

dengan menyediakan tautan langsung ke pengguna lain melalui

daftar “teman” atau kontak. (hal 13)

b. Wikipedia mengatakan : suatu layanan jejaring sosial berfokus

pada pembangunan dan mencerminkan jaringan sosial atau

hubungan sosial antara masyarakat, misalnya, siapa saja yang

memiliki minat dan kegiatan yang sama. Sebuah layanan jejaring

sosial pada dasarnya terdiri dari perwakilan dari setiap pengguna

(sering kali disebut profil), ikatan sosial mereka, dan berbagai

layanan tambahan sebagian besar layanan jejaring sosial berbasis

web dan menyediakan sarana bagi pengguna untuk berinteraksi

melalui internet, seperti email dan pesan instan.

Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :

1) Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun

bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS

ataupun internet.

2) Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui

suatu Gatekeeper.

3) Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media

lainnya.


(38)

B. Hipotesis

1. Hipotesis Penelitian

a. Ha : ada hubungan signifikan antara prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Sekolah Menengah Pertama dan

pemanfaatan media sosial.

b. Hubungan minat baca Siswa Sekolah Menengah Pertama dengan pemanfaatan jejaring sosial

Ha : ada hubungan signifikan antara minat baca siswa Sekolah Menengah Pertama dan pemanfaatan jejaring sosial

c. Hubungan status sosial ekonomi orangtua siswa Sekolah Menengah Pertama dengan pemanfaatan jejaring sosial.

Ha : ada hubungan signifikan antara status sosial ekonomi orangtua siswa Sekolah Menengah Pertama dan pemanfaatan jejaring sosial.

d. Hubungan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan minat baca siswa Sekolah Menengah Pertama

Ha : ada hubungan signifikan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan minat baca siswa Sekolah Menengah Pertama

e. Hubungan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial dengan status

sosial ekonomi siswa Sekolah Menengah Pertama

Ha : ada hubungan signifikan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan status sosial ekonomi orangtua siswa Sekolah


(39)

20

f. Hubungan minat baca dengan status sosial ekonomi siswa Sekolah

Menenah Pertama

Ha : ada hubungan signifikan minat baca dengan status sosial ekonomi orangtua siswa Sekolah Menengah Pertama


(40)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian eksplanatif deskriptif.

Penelitian eksplanatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh

keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum diketahui.

Penelitian eksplanatif digunakan untuk menguji hubungan antar variabel

yang dihipotesiskan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Penelitan akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama di Semin

dengan alasan bahwa Sekolah Menengah Pertama di Semin masih

tergolong di daerah pedesaan. Peneliti ingin mengetahui kondisi

pemanfaatan media sosial di pedesaan yang kini di sinyalir sudah sangat

familiar dengan pengaksesan jejaring sosial disebabkan kemajuan

teknologi yang semakin pesat seperti pemakaian gadget setiap siswa

sudah hampir menggunakan gadget yang dapat untuk mengakses

jejaring sosial.

2. Waktu Penelitian


(41)

22

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII

Sekolah Menengah Pertama di Semin, peneliti mengambil tiga sekolah

negeri yang berjumlah 344 siswa kelas IX.

2. Sampel

Berhubung populasi yang akan diteliti luas maka peneliti hanya akan

mengambil sebagian responden untuk dijadikan sampel penelitian

dengan mengambil 20% dari populasi setiap Sekolah Menengah

Pertama. Jumlah kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama 1 Semin

berjumlah 150×20% =30 siswa, Sekolah Menengah Pertama 2

berjumlah 112×20%= 22 siswa dan Sekolah Menengah Pertama 3

berjumlah 82×20%=16 siswa, maka jumlah sampel yang akan diambil

seluruhnya adalah 68 siswa (Suharsimi Arikunto)

Namun dalam penelitian ini partisipasi responden sangat banyak dan

peneliti memperoleh sampel lebih banyak dari perkiraan sehingga

sampel yang tadinya 68 menjadi 90 responden yang dijadikan

penelitian.

Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive

Sampling, karena pemilihan sampling berdasarkan kriteria yang


(42)

D. Data yang Dicari

Berdasarkan variabel yang diteliti maka data yang dibutuhkan peneliti

sebagai berikut :

1. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber asli, responden.

Data yang dicari sebagai berikut :

a. Nilai kognitif siswa

b. Frekuensi membaca buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

c. Frekuensi membaca buku non pelajaran

d. penghasilan orangtua

e. pendidikan orangtua

f. pekerjaan orangtua

g. pemilikan atau kekayaan

h. frekuensi membuka jejaring sosial

2. Data Sekunder, yaitu data yang tidak diperoleh secara langsung dari

subjek penelitian (responden), tetapi diperoleh dari sekolah Menengah

Pertama di daerah Semin, Gunungkidul. Adapun data yang dicari

sebagai berikut :

a. Keadaan geografis

b. Keadaan demografis


(43)

24

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Untuk pengumpulan data primer dilakukan teknik sebagai berikut :

a. Kuisioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi

Arikunto, 2006:151). Data yang dikumpulkan melalui kuesioner

adalah prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial, minat baca, status

sosial ekonomi orangtua dan pemanfaatan media sosial.

b. Dokumen

Teknik pengumpulan data dokumen dilakukan untuk

memperoleh data berupa catatan atau dokumen yang telat ada di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Semin, Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2, Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Semin.

c. Wawancara

Teknik pengumpulan data wawancara dilakukan untuk

memperoleh gambaran atau informasi awal mengenai pemanfaatan

jejaring sosial siswa di Semin, Selain untuk mencari informasi awal,

teknik pengumpulan data tersebut juga digunakan untuk mencari

data-data yang relevan lainnya pada saat bertemu dengan sampel dari

penelitian ini. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga keakuratan data


(44)

d. Instrumentasi

Kisi-kisi Instrumentasi

Tabel III. 1

Kisi- kisi Instrument Variabel Penelitian

No Nama variabel Indikator Jumlah

item

1 Prestasi Belajar IPS

1. Nilai Kognitif 1

2 Minat Baca i. Frekuensi membaca buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ii. Frekuensi membaca

buku non pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

1

2

3 Status Sosial Ekonomi

1. penghasilan orangtua 2. pendidikan orangtua 3. pekerjaan orangtua 4. pemilikan atau

kekayaan

1

1 1 3

4 Pemanfaatan Jejaring Sosial

1. frekuensi memanfaatkan Jejaring Sosial

4

2. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Semin,

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Semin, Sekolah Menengah Pertama


(45)

26

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Untuk membuat generalisasi pada penelitian analisis data terhadap

90 responden yang meliputi prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial,

minat baca dan status sosial dalam pemanfaatan jejaring sosial

menggunakan analisis deskriptif.

a. Deskripsi Data Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

Responden

Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial adalah hasil

belajar yang dicapai oleh siswa berupa nilai raport semester empat .

Hasil belajar bisa dilihat dari nilai raport. Idikatornya adalah nilai

kognitif siswa semester empat.

1) Nilai kognitif

Nilai yang diperoleh dari hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Sosial yang dapat dinilai dengan angka.

Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata

(Mean) dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan.

Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan.

Rumus yang digunakan dalam mencari mean dan standar


(46)

(Sumber: Sugiyono 2010)

Keterangan:

= rata-rata (Mean)

= jumlah skor

= jumlah responden

Namun dalam penelitian ini , untuk mencari jumlah mean

dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS. Mean dan standar deviasi dalam variabel ini

sebagai berikut:

Tabel III. 2

Mean dan Standar Deviasi Variabel

Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Responden Variabel N Mean Standar Deviasi

Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

70 78,03 3,189

Sumber: data diolah, 2013

Untuk mengetahui prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial

siswa Sekolah Menengah Pertama terhadap pemanfaatan

jejaring sosial, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai

mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di


(47)

28

Tabel III. 3

Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

Status Sosial Ekonomi

Rumus Interval Interval

Rendah X < mean - SD 70-75 Sedang Mean - SD < x <

mean + SD

76-81

Tinggi Mean + SD < x 82-90

Sumber: data diolah,2013

Kategori prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial dapat

digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1) Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Tinggi

Prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa Sekolah

Menengah Pertama dalam penelitian ini berarti memiliki

nilai kognitif yang tinggi, Oleh karena itu siswa yang

memiliki nilai kognitif tinggi dapat memberikan pengaruh

positif dalam pemanfaatan jejaring sosial.

2) Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Sedang

Prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa Sekolah

Menengah Pertama dalam penelitian ini berarti memiliki

nilai kognitif yang tidak terlalu tinggi dan tidak tidak

terlalu rendah, Atau dengan kata lain siswa dalam

kelompok ini memiliki prestasi belajar yang biasa-biasa

saja.

3) Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Rendah

Prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa Sekolah


(48)

nilai kognitif yang rendah. Oleh karena itu siswa dalam

kelompok ini cenderung berpengaruh negatif terhadap

pemanfaatan jejaring sosial.

b. Deskripsi Data Minat Baca Responden

Minat baca yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kegemaran siswa membaca buku pelajaran dan non pelajaran

dilihat dari frekuensi membacanya. Indikatornya adalah frekuensi

membaca buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan frekuensi

membaca buku non pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

1) frekuensi membaca buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Tabel 111. 4

Frekuensi membaca buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Pernyataan Skor

Tidak Pernah 1

Pernah 2

Kadang-kadang 3

Sering 4

Selalu 5

2) frekuensi membaca buku non pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial

Tabel III. 5

Frekuensi membaca buku non pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Pernyataan Skor

Tidak Pernah 1

Pernah 2

Kadang-kadang 3

Sering 4


(49)

30

Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean) dan

standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada

masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan dalam

mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut:

(Sumber: Sugiyono)

Keterangan:

= rata-rata (Mean)

= jumlah skor

= jumlah responden

Namun dalam penelitian ini, untuk mencari jumlah mean

dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS. Mean dan standar deviasi dalam variabel ini

sebagai berikut:

Tabel III. 6

Mean dan Standar Deviasi Variabel Minat Baca Responden

Variabel N Mean Standar

Deviasi

Minat Baca 90 9.62 1.646

Sumber: data diolah, 2013

Untuk mengetahui minat baca siswa Sekolah Menengah


(50)

ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar

deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini:

Tabel III. 7

Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Minat Baca

Status Sosial Ekonomi

Rumus Interval Interval

Rendah X < mean - SD 5-8 Sedang Mean - SD < x <

mean + SD

9-11

Tinggi Mean + SD < x 12-15 Sumber: data diolah,2013

Kategori minat baca dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1) Minat Baca Tinggi

Minat baca siswa Sekolah Menengah Pertama dalam

penelitian ini berarti memiliki frekuensi membaca buku

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan frekuensi membaca

buku non pelajaran Ilmu pengetahuan sosial yang tinggi.

Oleh karena itu siswa dalam kelompok ini lebih dapat

memberikan pengaruh positif dalam pemanfaatan jejaring

sosial.

2) Minat Baca Sedang

Minat baca siswa Sekolah Menengah Pertama dalam

penelitian ini berarti memiliki frekuensi membaca buku

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan frekuensi membaca

buku non pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang tidak


(51)

32

lain siswa dalam kelompok ini memiliki minat baca yang

biasa saja.

3) Minat Baca Rendah

Minat baca siswa Sekolah Menengah Pertama dalam

penelitian ini berarti memiliki frekuensi membaca buku

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan frekuensi membaca

buku non pelajaran Ilmu Pengetahua Sosial yang rendah.

Oleh karena itu siswa dalam kelompok ini cenderng

memberikan pengaruh negatif terhadap pemanfaatan

jejaring sosial.

c. Deskripsi Data Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden

Status sosial ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah posisi atau kedudukan orangtua siswa dalam suatu

kelompok masyarakat. Indikator dalam status sosial ekonomi

orangtua sebagai berikut pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua,

penghasilan orangtua, dan kepemilikan atau kekayaan.

1) Pendidikan orangtua

Pendidikan orangtua siswa Sekolah Menengah Pertama

merupakan tingkat pendidikan formal terakhir yang ditempuh

oleh orangtua siswa hingga mendapatan bukti kelulusan.

Tingkat pendidikan yang dicapai oleh anggota antara lain:


(52)

(2)Tamat SD diberi skor 2

(3)Tamat SMP/MTs/sederajat diberi skor 3

(4)Tamat SMA/SMK/MA/sederajat diberi skor 4

(5) Tamat Diploma/Sarjana diberi skor 5

2) Pekerjaan orangtua siswa

Pekerjaan anggota merupakan kegiatan pokok yang dilakukan

oleh anggota untuk memperoleh penghasilan. Menurut Spillane

yang dikutip oleh Chatrin Fanni Ambaria dalam penelitiannya

tahun 2012, pekerjaan atau jabatan seseorang dikelompokan

sebgai berikut:

(1) Golongan A: Pensiunan, Tidak mempunyai pekerjaan

(2) Golongan B: Buruh nelayan, Buruh tani, Petani kecil,

Penebang kayu

(3) Golongan C: Petani penyewa, Buruh tidak tetap, Penarik

becak

(4) Golongan D: Pembantu, Penjual keliling, Tukang cuci

(5) Golongan E: Seniman, Buruh tetap, Montir, Pandai besi,

Penjahit, Sopir bus/colt, Tukang kayu, Tukang listrik dan

Tukang mesin

(6) Golongan F: Pemilik bus/colt, Pengawas keamanan, Petani

pemilik tanah, pegawai sipil (ABRI), Mandor, Pemilik

perusahaan/toko/pabrik, Pedagang, Pegawai kantor,


(53)

34

(7) Golongan G: ABRI (Tamtama s/d Bintara), pegawai badan

hukum, Kepala kantor pos cabang, Manajer perusahaan

kecil, Supervisor/pengawas, Pamong Praja, Guru SD,

Kepala bagian, Pegawai negeri sipil (Golongan I A s/d I D)

(8) Golongan H: Guru SMA/SMP, Perawat, Pekerja sosial,

Perwira ABRI (Letda, Lettu, Kapten), PNS (Golongan II A

s/d II D), Kepala sekolah, Kontraktor, Wartawan.

(9) Golongan I: Ahli hukum, Manager perusahaan, Ahli ilmu

tanah, Apoteker, Arsitek, Dokter, Dosen/guru besar,

Gubernur, Kepala kantor, Menteri PNS (golongan III A ke

atas), Pengarang, Peneliti, Pilot, Walikota/Bupati,

Kontraktor besar.

Berdasarkan penggolongan diatas, penulis membagi menjadi 5

golongan, yaitu:

Golongan 1: A diberi skor 1

Golongan 2: B – D diberi skor 2

Golongan 3: E diberi skor 3

Golongan 4: F diberi skor 4


(54)

3) Penghasilan orangtua siswa

Pendapatan orangtua merupakan jumlah total penerimaan

anggota dari penghasilan pokok, penghasilan sampingan dalam

bentuk uang selama satu bulan. Untuk melihat tinggi atau

rendahnya pendapatan yang diterima anggota, diberikan 5

alternatif pilihan. Pendapatan minimum mengacu pada

pendapatan minimum (UMK) yang telah berlaku di

Gunungkidul tahun 2013, yaitu Rp 947.114,00. Adapun

alternatif pilihan jumlah penghasilan tersebut antara lain:

(1) Penghasilan kurang dari Rp 950.000,00 diberi skor 1

(2) Penghasilan antara Rp 950.000,00 – Rp 1.375.000,00 diberi skor 2

(3) Penghasilan antara Rp 1.375.000,00 – Rp 1.800.000,00 diberi skor 3

(4) Penghasilan antara Rp 1.800.000,00 – Rp 2.225.000,00 diberi skor 4

(5) Penghasilan lebih dari Rp 2.225.000,00 diberi skor 5

4) Kepemilikan atau kekayaan

Kepemilikan atau kekayaan dilihat dari status rumah

yang ditempati merupakan status kemilikan rumah yang

ditempati tersebut. Adapun status rumah yang ditempati adalah


(55)

36

(1) Sewa diberi skor 1

(2) Kontrak diberi skor 2

(3) Rumah Dinas diberi skor 3

(4) Milik Keluarga diberi skor 4

(5) Milik Sendiri diberi skor 5

Selain rumah kepemilikan kekayaan dapat diukur dengan

kepemilikan barang-barang elektronik. Adapun barang-

barang elektronik sebagai berikut :

(1)Tidak ada diberi skor 1

(2)HP diberi skor 2

(3)Telepon rumah diberi skor 3

(4)Telpon rumah, HP diberi skor 4

(5)Internet, telepon rumah, HP diberi skor 5

Kepemilikan kendaraan juga menjadi ukuran kepemilikan atau

kekayaan orangtua siswa. Adapun kendaraan orangtua siswa

digolongkan sebagai berikut :

(1)Tidak ada diberi skor 1

(2)Sepeda diberi skor 2

(3)Sepeda, motor diberi skor 3

(4)Sepeda, motor, mobil diberi skor 4

(5)Sepeda, motor, mobil dan kendaraan lainnya diberi skor 5

Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata


(56)

dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang

digunakan dalam mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai

berikut:

(Sumber: Sugiyono)

Keterangan:

= rata-rata (Mean)

= jumlah skor

= jumlah responden

Namun dalam penelitian ini, untuk mencari jumlah mean

dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS. Mean dan standar deviasi dalam variabel ini

sebagai berikut:

Tabel III. 8

Mean dan Standar Deviasi

Variabel Status Sosial Ekonomi Responden

Variabel N Mean Standar

Deviasi

Status Sosial Ekonomi 90 9.90 2.468

Sumber: data diolah, 2013

Untuk mengetahui status sosial ekonomi orangtua siswa

Sekolah Menengah Pertama terhadap pemanfaatan jejaring sosial,

dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar


(57)

38

Tabel III. 9

Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Status Sosial Ekonomi Status Sosial

Ekonomi

Rumus Interval Interval

Rendah X < mean – SD 6-7 Sedang Mean - SD < x < mean

+ SD

9-11

Tinggi Mean + SD < x 12-15

Kategori status sosial ekonomi orangtua siswa dapat

digolongkan menjadi tiga, yaitu :

1) Status Sosial Ekonomi Tinggi

Status sosial ekonomi tinggi dalam penelitian ini berarti posisi

atau kedudukan orangtua siswa dalam satu kelompok tersebut

memiliki pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan kepemilikan

atau kekayaan yang tinggi. Oleh karena itu siswa yang berada

dalam kelompok ini lebih dapat memberikan pengaruh positif

terhadap pemanfaatan jejaring sosial.

2) Status Sosial Ekonomi Sedang

Status sosial ekonomi sedang dalam penelitian ini berarti posisi

atau kedudukan orangtua siswa dalam satu kelompok tersebut

memiliki pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan kepemilikan

atau kekayaan yang tidak terlalu tinggi dan tidak rendah. Atau

dengan kata lain orangtua siswa dalam kelompok ini memiliki


(58)

3) Status Sosial Ekonomi Rendah

Status sosial rendah dalam penelitian ini berarti posisi atau

kedudukan orangtua siswa dalam satu kelompok tersebut

memiliki pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan kepemilikan

atau kekayaan yang rendah. Oleh karena itu dalam kelompok

ini cenderung berpengaruh negatif dalam pemanfaatan jejaring

sosial.

d. Deskripsi Data Pemanfaatan Jejaring Sosial

Pemanfaatan jejaring sosial adalah frekuensi pemanfaatan

media untuk berinteraksi secara online berupa twitter, facebook dan

lain sebagainya. Indikatornya dalam penelitian ini adalah frekuensi

siswa dalam memanfaatkan jejaring sosial.

1) Tempat pengaksesan jejaring sosial responden

(1) Di rumah

(2) Di kampus

(3) Perpustakaan

(4) Rumah teman

(5) Warung internet

2) Pengukuran frekuensi pemanfaatan jejaring sosial responden

dalam sehari antara lain :

(1) 30 menit atau kurang (1)


(59)

40

(3) Lebih dari 1 jam tapi kurang dari 2 jam (3)

(4) Lebih dari 2 jam tapi kurang dari 3 jam (4)

(5) Lebih dari 3 jam tapi kurang dari 4 jam (5)

3) Pengukuran frekuensi pengaksesan pemanfaatan jejaring sosial

dalam seminggu :

(1) Tidak menggunakan jejaring sosial (1)

(2) Seminggu sekali (2)

(3) Beberapa kali seminggu tetapi tidak setiap hari (3)

(4) Setiap hari/sehari sekali (4)

(5) Beberapa kali dalam satu hari (5)

4) Alat yang digunakan responden dalam mengakses jejaring sosial :

(1) Handphone biasa

(2) Smartphone

(3) Blackberry

(4) Phabet ( hybrid smartphone dan tablet)

(5) Tablet

Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata

(Mean) dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis

dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang

digunakan dalam mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai


(60)

(Sumber: Sugiyono)

Keterangan:

= rata-rata (Mean)

= jumlah skor

= jumlah responden

Namun dalam penelitian ini , untuk mencari jumlah mean

dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS. Mean dan standar deviasi dalam variabel ini

sebagai berikut:

Tabel III. 10

Mean dan Standar Deviasi

Variabel Pemanfaatan Jejaring Sosial Responden

Variabel N Mean Standar Deviasi

Pemanfaatan Jejaring Sosial

90 6.27 1.661

Sumber: data diolah, 2013

Untuk mengetahui pemanfaatan jejaring sosial siswa

Sekolah Menengah Pertama terhadap , dapat ditunjukkan dengan

memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan


(61)

42

Tabel III. 11

Interval Rata-rata Penilaian

Responden Terhadap Pemanfaatan Jejaring Sosial Status Sosial

Ekonomi

Rumus Interval Interval

Rendah X < mean - SD 3-5 Sedang Mean - SD < x <

mean + SD

6-8

Tinggi Mean + SD < x 9-10

Kategori status sosial ekonomi dapat digolongkan menjadi tiga,

yaitu :

1) Pemanfaatan Jejaring Sosial Tinggi

Pemanfaatan jejaring sosial dalam penelitian ini berarti siswa

memiliki frekuensi pemanfaatan media yang tinggi untuk

berinteraksi secara online berupa twitter, facebook dan lain

sebagainya.

2) Pemanfaatan Jejaring Sosial Sedang

Pemanfaatan jejaring sosial dalam penelitian ini berarti siswa

memiliki frekuensi pemanfaatan media yang tidak tinggi dan

tidak rendah untuk berinteraksi secara online berupa twitter,

facebook dan lain sebagainya.

3) Pemanfaatan Jejaring Sosial Rendah

Pemanfaatan jejaring sosial dalam penelitian ini berarti siswa

memiliki frekuensi pemanfaatan media yang rendah untuk

berinteraksi secara online berupa twitter, facebook dan lain


(62)

2. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan korelasi Spearman

Rank, rumusan korelasi Sperman Rank (Sugiyono,2010:245)

antara lain sebagai berikut :

Keterangan:

= koefisien korelasi spearman Rank

b = jumlah kuadrat selisih ranking variabel x dan y atau RX -RY

N = jumlah responden

Pengujian hipotesis mengenai hubungan prestasi belajar IPS,

minat baca, status sosial ekonomi orangtua dengan pemanfaatan

media sosial langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan

Pemanfaatan Jejaring Sosial

Ho: tidak ada hubungan yang signifikan Prestasi belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial dengan pemanfaatan jejaring sosial

Ha: ada hubungan yang signifikan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan pemanfaatan jejaring sosial


(63)

44

2) Minat baca dengan Pemanfaatan Jejaring Sosial

Ho : tidak ada hubungan yang signifikan minat baca dengan

pemanfaatan jejaring sosial

Ha : ada hubungan yang signifikan minat baca dengan

pemanfaatan jejaring sosial

3) Status sosial ekonomi orangtua dengan Pemanfaatan Jejaring

Sosial

Ho : tidak ada hubungan yang signifikan status sosial

ekonomi orangtua dengan pemanfaatan jejaring sosial

Ha : ada hubungan yang signifikan status sosial ekonomi

orangtua dengan pemanfaatan jejaring sosial

4) Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Minat Baca

Ho : tidak ada hubungan yang signifikan prestasi belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial dengan minat baca siswa

Ha : ada hubungan yang signifikan prestasi belajar IPS dengan

minat baca siswa

5) Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Status Sosial

Ekonomi Orangtua

Ho : tidak ada hubungan yang signifikan prestasi belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial dengan status sosial ekonomi orangtua siswa

Ha : ada hubungan yang signifikan prestasi belajar Ilmu


(64)

6) Minat baca dengan Status Sosial Ekonomi Orangtua

Ho : tidak ada hubungan yang signifikan minat baca dengan status

sosial ekonomi orangtua siswa

Ha : ada hubungan yang signifikan minat baca dengan status

sosial ekonomi orangtua siswa

Berdasarkan tabel pada taraf signifikansi 5% serta derajat

kebebasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Kriteria Pengujian Hipotesis :

a) Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

b) Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Nilai r dapat bervariasi dari +1 melaui 0 hingga-1, nilai ini

menunjukan arah korelasi atau hubungan yaitu sebagai

berikut :

(1) Apabila nilai r = +1 atau mendekati +1 , maka hubungan

positif dan sangat kuat

(2) Apabila r = 0 atau mendekati 0, maka tidak ada hubungan

atau lemah sekali

(3) Apabila nilai r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan


(65)

46

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. SMP Negeri 1 Semin

a. Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Semin

b. Alamat : Pundungsari, Semin, Gunungkidul,

Yogyakarta

c. Tahun Operasional : 1979

Jumlah peserta didik SMP Negeri 1 Semin pada tahun

ajaran 2012-2013 seluruhnya berjumlah 467 siswa. Yang terdiri

dari 208 siswa laki-laki dan 259 siswa perempuan. SMP Negeri 1

Semin terdiri atas 15 ruang kelas untuk tingkat VII terdiri dari 5

kelas, tingkat VII terdiri dari 5 kelas dan untuk kelas IX terdiri dari

5 kelas. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai sampel

adalah siswa kelas sembilan yang populasinya berjumlah 150 dan

diambil 20% nya yaitu 30 siswa.

2. SMP Negeri 2 Semin

a. Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Semin

b. Alamat : Bendung, Semin, Gunungkidul,

Yogyakarta


(66)

Jumlah peserta didik SMP 2 Semin pada tahun ajaran

2012-2013 seluruhnya berjumlah 368 siswa. Dalam penelitian ini yang

digunakan sebagai sampel adalah siswa kelas Sembilan yang

populasinya berjumlah 112 siswa dan 22 siswa sebagai sampel.

3. SMP Negeri 3 Semin

a. Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Semin

b. Alamat : Candirejo, Semin, Gunungkidul,

Yogyakarta

c. Tahun Operasional : 1992

Jumlah peserta didik SMP 3 Semin tahun ajaran 2012-2013

berjumlah 82 siswa khususnya kelas IX. Penelitian ini

memgunakan populasi jumlah kelas IX dan sampel diambil 20%

dari jumlah populasi yaitu 16 siswa namun karena partisipasi

responden yang sangat tinggi maka peneliti mendapatkan 30

responden sebagai sampel.

B. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli dengan obyek

penelitian pemanfaatan jejaring sosial dikalangan siswa Sekolah

Menengah Pertama di Semin. Responden dalam penelitian ini adalah siswa


(67)

Kuisioner yang disebarkan sebanyak 120 eksemplar yaitu 40

eksemplar untuk siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Semin, 40

eksemplar untuk siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Semin, dan

40 eksemplar untuk siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Semin.

Pertanyaan tidak semua terisi sehingga peneliti hanya mengambil 90

angket yang kiranya sesuai dengan harapan.

Responden yang dibutuhkan 68 sebagai sampel namun karena yang

terisi lengkap 90 eksemplar maka peneliti mengambil melebihi target

sampel penelitian untuk diolah ke SPSS.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial (X1), minat baca (X2), dan status

sosial ekonomi (X3) terhadap pemanfaatan jejaring sosial dikalangan

siswa Sekolah Menengah Pertama. ). Berdasarkan koesioner yang diisi

oleh responden dapat dilakukan analisis kuantitatif yang terdiri dari

karakteristik responden meliputi jenis kelamin dan usia. Serta analisis

kuantitatif yang terdiri dari korelasi spearman rank.

1. Deskripsi Data Tentang Karakteristik Responden

Berdasarkan kuesioner yang disebar, diperoleh data mengenai

beberapa karakteristik yaitu jenis kelamin, umur, asal sekolah, prestasi

belajar ilmu pengetahuan sosial, minat baca, status sosial ekonomi


(68)

a. Jenis Kelamin

Tabel IV. 1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Persentase

Pria 42 47% Wanita 48 53%

Total 90 100%

Sumber: data primer,2013

Berdasarkan tabel di atas, jumlah anggota yang berjenis kelamin

wanita lebih banyak dari anggota yang berjenis kelamin pria. Jumlah

anggota yang berjenis kelamin wanita berjumlah 48 atau setara

dengan 53% dari total seluruh anggota. Sedangkan jumlah anggota

yang berjenis kelamin pria berjumlah 42 atau setara dengan 47%.

Dari data tersebut sebagian responden yang mendominasi adalah

responden perempuan. Sebab dari tiga sekolah jumlah responden

perempuan lebih banyak dari pada responden pria. Namun dalam

penelitian pemanfaatan jejaring sosial ini tidak terdapat adanya

pembatasan antara jumlah responden pria ataupun wanita.

b. Usia

Tabel IV. 2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia

Responden

Jumlah Responden Persentase

13 tahun 18 20% 14 tahun 62 68.9% 15 tahun 9 10% 16 tahun 1 1,1%

Total 90 100%


(69)

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar responden berumur 14

tahun yang berjumlah 62 responden atau setara dengan 68.9% dari

total keseluruhan responden. Namun diurutan ke dua jumlah

responden yang berumur 13 tahunpun banyak dengan jumlah 18

responden atau setara dengan 20% .

Dari data diatas dapat disimpulkan usia responden rata-rata

berumur antara 13-14 tahun yang sudah bisa dikatakan sebagai usia

remaja awal dan sudah mulai berpikir kritis sehingga mereka dapat

menjawab atau mengisi pertanyaan kuisioner secara mudah.

2. Deskripsi Data Tentang Prestasi Belajar IPS

Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial adalah hasil belajar yang

dicapai oleh siswa berupa nilai raport semester empat . Hasil belajar

bisa dilihat dari nilai raport. Idikatornya adalah nilai kognitif siswa

semester empat.

Hasil perhitungan dengan bantuan komputer SPSS menunjukan

tabel distribusi frekuensi mengenai prestasi belajar IPS responden dapat

dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel IV. 3

Frekuensi mengenai Prestasi Belajar IPS Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Rendah 27 30.0 30.0 30.0

Sedang 57 63.3 63.3 93.3

Tinggi 6 6.7 6.7 100.0

Total 90 100.0 100.0


(70)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki nilai kognitif sedang, yaitu jumlahnya sebanyak 57

orang atau sebesar 63.3%. Sedangkan jumlah responden yang

menyatakan memiliki prestasi belajar IPS rendah berjumlah 27

responden atau sebesar 30% dan responden yang memiliki prestasi

belajar IPS tinggi berjumlah 6 atau sebesar 6.7%. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden siswa Sekolah

Menengah Pertama di Semin memiliki nilai kognitif yang tidak terlalu

tinggi dan tidak terlalu rendah.

3. Deskripsi Data Tentang Minat Baca

Tabel IV. 4

Sumber : data diolah, 2013

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sebagian besar responden

memiliki frekuensi minat baca yang sedang, yaitu jumlahnya sebanyak

68 orang atau sebesar 75.6%. Sedangkan jumlah responden yang

menyatakan memiliki minat baca rendah berjumlah 15 orang atau

sebesar 16.7% dan responden yang memiliki minat baca yang tinggi

berjumlah 7 orang atau sebesar 7.8%. Dengan demikian dapat dikatakan

Frekuensi mengenai Minat Baca Responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Rendah 15 16.7 16.7 16.7

Sedang 68 75.6 75.6 92.2

Tinggi 7 7.8 7.8 100.0


(71)

bahwa sebagian besar responden siswa Sekolah Menengah Pertama di

Semin memiliki minat baca yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu

rendah.

4. Deskripsi Data Tentang Status Sosial Ekonomi

Tabel IV. 5

Frekuensi Mengenai Status Sosial Ekonomi Orangtua

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Rendah 6 6.7 6.7 6.7

Sedang 70 77.8 77.8 84.4

Tinggi 14 15.6 15.6 100.0

Total 90 100.0 100.0

Sumber : data diolah, 2013

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sebagian besar responden

memiliki frekuensi status sosial ekonomi yang sedang, yaitu jumlahnya

sebanyak 70 atau sebesar 77.8%. Sedangkan jumlah responden yang

menyatakan memiliki status sosial ekonomi rendah berjumlah 6 orang

atau sebesar 6.7% dan responden yang memiliki status sosial ekonomi

yang tinggi berjumlah 14 orang atau sebesar 15.6%. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden siswa Sekolah

Menengah Pertama di Semin memiliki status sosial yang tidak terlalu


(72)

5. Deskripsi Data Tentang Pemanfaatan Jejaring Sosial

Tabel IV.6

Sumber : data diolah, 2013

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sebagian besar responden

memiliki frekuensi pemanfaatan jejaring sosial yang sedang, yaitu

jumlahnya sebanyak 51 atau sebesar 56.7%. Sedangkan jumlah

responden yang menyatakan memiliki frekuensi pemanfaatan jejaring

sosial rendah berjumlah 31 orang atau sebesar 34.4% dan responden

yang menyatakan memiliki frekuensi pemanfaatan jejaring sosial yang

tinggi berjumlah 8 orang atau sebesar 8.9%. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa sebagian besar responden siswa Sekolah Menengah

Pertama di Semin memiliki frekuensi pemanfaatan jejaring sosial yang

tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.

Frekuensi mengenai Pemanfaatan Jejaring Sosial

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Rendah 31 34.4 34.4 34.4

Sedang 51 56.7 56.7 91.1

Tinggi 8 8.9 8.9 100.0


(73)

C. Analisis Data

1. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah

ditetapkan dalam bab II terbukti. Dalam penelitian ini terdapat empat

hipotesis yang akan diuji. Uji hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan korelasi Sperman Rank. Berikut tabel hasil pengujian

hipotesis :

Tabel IV. 7

Hasil Pengujian Hipotesis Korelasi Spearman Rank

Sumber : data diolah, 2013

Correlations Prestasi belajar siswa Minat baca responden status sosial ekonomi orangtua Pemanfaatan jejaring sosial responden Spearman's rho Prestasi belajar siswa Correlation

Coefficient 1.000 .032 .179 .142

Sig.

(2-tailed) . .762 .091 .183 N 90 90 90 90 Minat baca responden Correlation

Coefficient .032 1.000 .248 *

.142 Sig.

(2-tailed) .762 . .018 .180 N 90 90 90 90 status sosial ekonomi

orangtua

Correlation

Coefficient .179 .248 *

1.000 .295** Sig.

(2-tailed) .091 .018 . .005 N 90 90 90 90 Pemanfaatan jejaring

sosial responden

Correlation

Coefficient .142 .142 .295 **

1.000 Sig.

(2-tailed) .183 .180 .005 . N

90 90 90 90 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(74)

Tabel VI. 8 Interpretasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Lemah 0,20 – 0,399 Lemah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 0,100 Sangat Kuat

Kriteria Pengujian Hipotesis:

a. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima .

Hipotesis ini dibuktikan dengan menggunakan teknik korelasi dengan

bantuan computer program SPSS versi 16.

a. Hubungan antara Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan

Pemanfaatan Jejaring Sosial

Hipotesis Penelitian :

Ho : tidak ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar

ilmu pengetahuan sosial dengan pemanfaatan jejaring sosial

Ha : ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar ilmu

pengetahuan sosial dengan pemanfaatan jejaring sosial.

Hasil perhitungan korelasi Spearman rank untuk menguji

signifikansi dapat melihat dari kolom output sig (2-tailed) pada

output korelasi Spearman rank probabilitas ditunjukan dengan nilai

0,183 yang berarti nilai ini berada diatas taraf signifikan 5% (0,05),

oleh karena probabilitas > 0,05 maka menunjukan tidak ada


(75)

sosial dengan pemanfaatan jejaring sosial, artinya hasil penelitian

tidak dapat digeneralisasikam untuk seluruh populasi, tetapi hanya

untuk sampel yang diteliti.

Untuk melihat kuat lemahnya korelasi dapat dilihat dari nilai

koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar

0,142 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan

yang sangat lemah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tabel

interpretasi terhadap koefisien korelasi terletak pada interval antara

0,00-0,199. Tingkat korelasi yang sangat lemah artinya bukan

berarti tidak mempunyai hubungan, namun tingkat hubungan

variabel prestasi belajar IPS responden yang dilihat melalui nilai

kognitif memberikan sedikit sumbangan dalam variabel

pemanfaatan jejaring sosial.

Untuk melihat arah korelasi dapat dilihat dari nilai r. Nilai r

positif berarti semakin tinggi nilai kognitif siswa maka semakin

tinggi pula frekuensi pemanfaatan jejaring sosial.

Dari hasil analisis data diatas maka dapat disimpulkan Ho

diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar

ilmu pengetahuan sosial dengan pemanfaatan jejaring sosial.

b. Hubungan antara Minat Baca dengan pemanfaatan jejaring sosial


(76)

Ho : tidak ada hubungan yang signifikan antara minat baca dengan

pemanfaatan jejaring sosial

Ha : ada hubungan yang signifikan minat baca dengan pemanfaatan

jejaring sosial.

Hasil perhitungan korelasi Spearman rank untuk menguji

signifikansi dapat melihat dari kolom output sig (2-tailed) pada

output Spearman rank probabilitas ditunjukan dengan nilai 0,180

yang berarti nilai ini berada diatas taraf signifikan 5% (0,05), oleh

karena probabilitas > 0,05 maka menunjukan tidak ada hubungan

yang signifikan antara minat baca dengan pemanfaatan jejaring

sosial, artinya hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikam untuk

seluruh populasi, tetapi hanya untuk sampel yang diteliti.

Untuk melihat kuat lemahnya korelasi dapat dilihat dari

nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu

sebesar 0,142 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan

hubungan yang sangat lemah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan

tabel interpretasi terhadap koefisien korelasi terletak pada interval

antara 0,00-0,199. Tingkat korelasi yang sangat lemah artinya

bukan berarti tidak mempunyai hubungan, tetapi tingkat hubungan

variabel minat baca responden yang dilihat melalui frekuensi

membaca buku pelajaran IPS, buku pelajaran dan buku hiburan

memberikan sumbangan yang sangat kecil dalam variabel


(77)

Untuk melihat arah korelasi dapat dilihat dari nilai r. Nilai r

positif berarti semakin tinggi frekuensi minat baca siswa maka

semakin tinggi pula frekuensi pemanfaatan jejaring sosial.

Dari hasil analisis data diatas maka dapat disimpulkan Ho

diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara minat baca

dengan pemanfaatan jejaring sosial.

c. Hubungan antara Status Sosial Ekonomi dengan Pemanfaatan

Jejaring Sosial

Hipotesis Penelitian :

Ho : tidak ada hubungan yang signifikan antara status sosial

ekonomi dengan pemanfaatan jejaring sosial

Ha : ada hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi

dengan pemanfaatan jejaring sosial.

Hasil perhitungan korelasi Spearman rank untuk

menguji signifikasi dilihat dari kolom output sig (2-tailed) pada

output Spearman rank probabilitas ditunjukan dengan nilai 0,005

yang berarti nilai ini berada dibawah taraf signifikan 5% (0,05),

oleh karena probabilitas < 0,05 maka menunjukan ada hubungan

yang signifikan antara status sosial ekonomi dengan pemanfaatan

jejaring sosial artinya bahwa hasil penelitian dapat


(78)

Untuk melihat kuat lemahnya korelasi dapat dilihat dari

nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu

sebesar 0,295 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan

hubungan yang lemah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tabel

interpretasi terhadap koefisien korelasi terletak pada interval antara

0,20 – 0,399. Tingkat korelasi yang lemah atau cukup artinya bahwa tingkat hubungan status sosial ekonomi orangtua responden

yang dilihat dari penghasilan orangtua, pendidikan orangtua,

pekerjaan orangtua, pemilikan atau kekayaan memiliki sumbangan

yang cukup dalam pemanfaatan jejaring sosial.

Untuk melihat arah korelasi dapat dilihat dari nilai r. Nilai r

positif berarti semakin tinggi status sosial orangtua siswa maka

semakin tinggi pula frekuensi pemanfaatan jejaring sosial.

Dari hasil analisis data diatas maka dapat disimpulkan Ho

ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi

dengan pemanfaatan jejaring sosial.

d. Hubungan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Minat

Baca Siswa Sekolah Menengah Pertama

Hipotesis Penelitian :

Ho : tidak ada hubungan yang signifikan prestasi belajar ilmu


(1)

114 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

115 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

116 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

117 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

118 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

119 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Dokumen yang terkait

STATUS SOSIAL EKONOMI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA BRUDERAN PURWOREJO STATUS SOSIAL EKONOMI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA BRUDERAN PURWOREJO.

0 2 14

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BAHASA INGGRIS SISWA SMP Hubungan Dukungan Sosial dan Minat Belajar dengan Prestasi Bahasa Inggris Siswa SMP.

0 0 16

Hubungan status sosial ekonomi dan prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

1 6 153

Hubungan antara prestasi belajar IPS, minat baca status sosial ekonomi dan pemanfaatan jejaring sosial dikalangan siswa SMP Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul.

0 0 142

Hubungan antara prestasi belajar siswa dan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa untuk melanjutkan ke SMK : studi kasus siswa kelas IX SMP Kanisius Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

0 0 118

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, faktor lingkungan belajar dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

1 4 188

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 3 152

Hubungan antara status sosial ekonomi keluarga dan minat baca terhadap prestasi belajar siswa.

0 0 123

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

0 0 123

PERBEDAAN PEMANFAATAN JEJARING SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMP YOGYAKARTA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR IPS MINAT BACA DAN STATUS SOSIAL EKONOMI SKRIPSI

0 0 134