Pasar Barang dan Pasar Input
151
dikehendaki sesuai dengan selera dan uang yang dimiliki, sehingga memberikan kepuasan yang tinggi. Apabila
barang-barang tadi dihasilkan oleh pasar persaingan sempurna, maka tidak ada pilihan lagi bagi konsumen,
karena jenis barang-barang sama persis atau homogen.
Dari segi distribusi pendapatan, pasar persaingan monopolistik lebih merata karena tidak ada perusahaan
yang dominan dan tidak terdapat keuntungan lebih dalam jangka panjang.
Bagaimana dengan distribusi pendapatan pada pasar persaingan monopolistik? Coba Anda bandingkan dengan
distribusi pendapatan pada pasar monopoli. b Kelemahan Pasar Persaingan Monopolistik
1 Perusahaan dalam persaingan monopolistik umumnya berukuran kecil sehingga masih bekerja kurang efisien
dalam memanfaatkan sumber daya ekonomi dibanding dengan pasar monopoli.
2 Konsumen masih harus membayar harga barang yang lebih tinggi dari biaya marginal MC untuk meng-
hasilkan barang tersebut. Sebaliknya, tenaga kerja dibayar hanya setinggi MC, yang lebih rendah dari nilai
barang yang diproduksi harga. Hal ini karena P MC. Jadi, ini mirip pasar monopoli tetapi dalam derajat atau
tingkat yang kecil.
B. Pasar Input
Pasar input sering juga disebut dengan pasar faktor produksi.
1. Seluk-Beluk Pasar Input
Buka dan bacalah buku Anda kembali pada pembahasan tentang circular flow diagram. Dalam kegiatan ekonomi terdapat dua rumah
tangga, yaitu rumah tangga konsumsi dan rumah tangga produksi dunia usaha. Keduanya menjalankan tugasnya masing-masing dan saling
memengaruhi. Keduanya juga membutuhkan barang dan jasa, baik yang tersedia oleh alam maupun hasil dari proses produksi. Rumah tangga
konsumsi membutuhkan barang atau jasa yang dihasilkan oleh dunia usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup. Di sisi lain, dunia usaha
membutuhkan barang atau jasa yang tersedia dari rumah tangga konsumsi untuk proses produksi lebih lanjut.
Bagi rumah tangga produksi, barang dan jasa dari rumah tangga konsumsi merupakan input untuk proses produksi lebih lanjut. Barang
dan jasa inilah yang lazim disebut faktor produksi. Tanpa faktor produksi atau input, kegiatan produksi tidak dapat berjalan dan tidak menghasilkan
barang dan jasa bagi rumah tangga konsumsi. Misalnya saja tanah
152
EKONOMI Kelas X
sebagai tempat berlangsungnya kegiatan produksi, bahan baku atau bahan mentah, sumber daya manusia untuk operasional perusahaan,
sumber daya manusia yang berupa kewirausahaan untuk mengelola perusahaan, dan input modal yang berupa mesin atau uang untuk
kelancaran usaha.
Jenis input yang dibutuhkan oleh perusahaan tergantung jenis out- put yang akan dihasilkan. Atau dengan kata lain, jenis input yang akan
ditawarkan oleh rumah tangga tergantung jenis barang dan jasa yang akan diproduksi oleh perusahaan. Jadi, permintaan input timbul karena
ada permintaan barang dan jasa. Menurut Alfred Marshall, hal ini dinyatakan bahwa permintaan input merupakan
devided demand atau permintaan turunan dari permintaan barang dan jasa.
Permintaan input berasal dari dunia usaha sedangkan penawaran berasal dari rumah tangga. Pertemuan antara penawaran dan
permintaan pasar faktor produksi input disebut pasar faktor produksi atau pasar input.
2. Jenis-Jenis Pasar Input
Pasar input meliputi pasar input tanah, pasar input tenaga kerja, pasar input modal, dan pasar input kewirausahaan.
a. Pasar Input Tanah
Tanah merupakan input produksi termasuk segala sesuatu yang terkandung di dalamnya,
kesuburan, iklim, dan lokasi geografisnya. Pasar faktor input tanah juga sering disebut sebagai pasar
input sumber daya alam.
Tanah merupakan sumber daya alam yang peranannya sangat penting dalam proses produksi.
Pertama kali yang diperlukan untuk mengelola pertanian, pabrik, kantor, warung, kios, bengkel,
toko atau rumah sakit adalah lahan pada sebidang tanah. Maka dari itu, penggunaan tanah baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam setiap proses produksi mutlak diperlukan.
Dunia usaha, dalam hal ini adalah produsen dapat memperoleh tanah dari perseorangan, badan usaha atau dari negara. Jika tanah
dimiliki oleh perseorangan maka produsen akan membayar sejumlah uang sebagai imbalan kepemilikan tanah tersebut. Imbalan atau
balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor produksi tanah disebut sewa tanah.
Anda pasti setuju bahwa jumlah tanah yang tersedia tidak dapat ditambah. Padahal dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk
dan kegiatan produksi, kebutuhan akan tanah semakin meningkat. Hal ini menyebabkan penawaran tanah sifatnya inelastis sempurna.
Sumber: Dokumen Penerbit
Gambar 5.5
Lahan digunakan dalam pengelolaan pertanian padi.
Pasar Barang dan Pasar Input
153
Artinya, apabila harga tanah terus naik, tetap saja penawarannya tidak akan berubah karena jumlah tanah relatif tetap.
Perhatikan gambar di samping Kurva pe- nawaran tanah ditunjukkan dengan kurva SS
yang bentuknya tegak lurus dengan sumbu Q Quantity. Kurva penawaran ini menunjukkan
bahwa penawaran tanah bersifat inelastis sempurna. Penawaran tanah tidak dapat
ditambah meskipun harganya naik dan tidak dapat dikurangi meskipun harganya turun. Sifat
penawaran seperti ini menyebabkan harga tanah sepenuhnya tergantung pada perminta-
an, semakin tinggi permintaan semakin naik harga sewa tanah tersebut.
Perlu Anda ketahui bahwa permintaan tanah tergantung pula pada besarnya
permintaan barang-barang yang dihasilkan di atas tanah tersebut. Misalnya permintaan petani
padi menggunakan tanah adalah D D
, sehingga sewa tanahnya adalah P
. Saat harga beras naik sangat tinggi maka permintaan petani terhadap tanah untuk menanam padi menjadi bertambah.
Karena permintaan bertambah maka kurva D D
bergeser ke D
1
D
1
. Harga sewa tanah pun naik dari P
ke P
1
. Demikian juga jika permintaan tanah berkurang, harga sewa tanah turun menjadi P
2
. Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa pemakaian faktor
produksi tanah menimbulkan harga sewa? Untuk menjelaskan hal tersebut simaklah beberapa teori yang berkenaan dengan sewa
tanah.
a. Teori Kesuburan Asli Tanah
Menurut kaum physiokrat, perubahan harga sewa tanah ditentukan oleh kesuburan asli
tanah tersebut. Dengan kesuburan tanah yang asli tersebut tanah akan menghasilkan
product net hasil bersih yang lebih banyak. Misalnya tanaman jagung yang ditanam di
tanah yang subur, hasilnya pasti lebih melimpah daripada tanaman jagung yang
ditanam di tanah yang gersang. Untuk itulah sebagian dari
product net diberikan kepada pemilik tanah sebagai sewa tanah.
Sumber: Dokumen Penerbit
Gambar 5.6
Kurva penawaran tanah, bersifat inelastis sempurna.
S Q
P
2
P P
1
D
2
D D
1
D
2
D D
1
S P
Sumber: www.members.virtualtourist
Gambar 5.7
Hasil tanaman jagung akan melimpah jika ditanam di tanah yang subur.