Perjuangan Organisasi Papua Merdeka OPM Ditinjau Dari Kepentingan Papua

51 7. Ex. Angkatan Laut Papua, Daniel Wanma sebagai Komandan Batalyon Kasuari VII. Dengan daera Gerilya yaitu Sausapor, Saukorem, Teminabuan, dan Sorong Kota. Dengan demikian sepak terjang OPM jika dikaitkan dengan pendekatan pergerakan maka ini merupakan upaya untuk memperbaiki kondisi atau keadaan. Ketika pemerintah Indonesia pada era kepemimpinan Presiden Soekarno dipandang memperlakukan secara tidak adil, serta diterapkannya kebijakan- kebijakan secara impresif maka OPM akan memberikan perlawanan. Isu sepak terjang akan terus mengusung nasionalisme bangsa Papua untuk dapat meraih kemerdekaan dan kehidupan yang lebih baik jika dibandingkan harus bergabung dengan pihak Indonesia pada era orde lama.

C. Perjuangan Organisasi Papua Merdeka OPM Ditinjau Dari Kepentingan Papua

OPM merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia yang lain maupun negara-negara Asia lainnya. Penyatuan wilayah ini ke dalam NKRI sejak tahun 1969 merupakan buah perjanjian antara Belanda dengan Indonesia dimana pihak Belanda menyerahkan wilayah tersebut yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang merdeka, Indonesia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Perjanjian tersebut oleh OPM dianggap sebagai penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang lain. 8 Kesenjangan sosial yang sangat begitu tajam antara warga pendatang dan warga asli serta eksploitasi alam bumi Papua yang membabi buta semakin menambah deretan alasan pembenaran gerakan separatis ini. Pemerintah pusat mesti serius mengatasi ini, bukan hanya dengan upaya pendekatan militer, akan lebih baik bila dikedepankan upaya diplomatis dan pendekatan perhatian kesejahteraan para warga asili Papua yang masih banyak yang belum tersentuh dari hiruk pikuknya pembangunan. 9 Kepentingan OPM terhadap kemerdekaan Papua juga berkaitan dengan inisiatif Belanda dalam membentuk Papua sebagai wilayah yang otonom. Pasca kemerdekaan Indonesia Belanda bersama dengan aktor internasional, diantaranya PBB dan Australia berupaya mendukung pembangunan dan pembentukan saluran politik. Inilah yang kemudian dipandang oleh OPM sebagai momentum.kesempatan yang sesuai untuk memperjuangkan aspirasi Papua. Bagi OPM kemerdekaan Papua merupakan sebuah cita-cita yang ideal karena perbedaan sosial dan politik, serta ekonomi dengan wilayah-wilayah Indoinesia pada masa itu yang memang memiliki kesenjangan yang tajam. Nantinya setelah kemerdekaan tercapai, maka Papua akan memilik struktur 8 Esther Heidburchel, 2007, The West Papua Conflict : Actors and Issue , New York, Johannes Harman, hlm.36. 9 Ibid. 53 pemerintah yang otonom untuk dapat memperjuangkan kehidupan yang lebih baik. Kepentingan selanjutnya yang mendasari perjuangan OPM adalah berkaitan dengan kekecewaan rakyat Irian Jaya kepada Pemerintah Indonesia yaitu pemerintah Indonesia mempunyai kepentingan atas Irian JayaPapua Barat dan tidak ingin melepaskan Irian Jaya kepada pihak lain Belanda maupun kepada rakyat Papua Barat sebagai negara yang merdeka. Indonesia mengambil tanah Papua Barat bukan karena alasan kemanusiaan terhadap bangsa Papua yang terjajah oleh Belanda, tetapi karena alasan ekonomi. Untuk menentukan status Papua Barat setelah perjanjian New York, yaitu merdeka atau berintegrasi dengan Indonesia, maka Indonesia melaksanakan PEPERA pada tahun 1969. Dalam perjanjian New York telah terjadi kesepakatan untuk menentukan status Papua yaitu dengan sistem one man on vote satu orang satu suara. Namun oleh pemerintah Indonesia diganti dengan sistem musyawarah perwakilan. Indonesia membentuk Dewan Musyawarah Pepera DMP berjumlah 1025 orang yang ditentukan oleh pemerintah Indonesia bukan pilihan rakyat Papua. Dan untuk memenangkan pelaksanaan PEPERA, pemerintah Indonesia melakukan intimidasi, teror, ancaman atas rakyat dan para pejuang Papua yang tidak mau memilih bergabung dengan Indonesia. Sejak 19 November 1969 Papua menjadi wilayahberintegrasi dengan NKRI. Setelah berintegrasi dengan Indonesia terjadi dominasi politik oleh etnis non-Irian baik di pusat maupun di Pemda Irian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Dengan berputarnya waktu, di Irian Jaya muncul aspirasi rakyat Irian Jaya untuk merdeka lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. 10 Berdasarkan pada Penentuan Pendapat Rakyat Pepera yaitu rakyat Irian Barat bergabung dengan NKRI, ternyata menimbulkan pro dan kontra diantara rakyat Irian Barat ini sendiri. Alasan rakyat yang kontra dengan Pepera adalah persetujuan politik antara Belanda dengan Indonesia yang melahirkan perjanjian New York 1962 itu tidak melibatkan bangsa Papua wakilnya sebagai bangsa dan tanah air yang dipersengketakan. Nama Organisasi Papua Merdeka OPM adalah nama yang diberikan oleh pemerintah Republi Indonesia kepada setiap organisasi atau faksi baik di Irian Jaya maupun di luar negeri yang dipimpin oleh putra-putra Irian Jaya yang pro Papua Barat dengan tujuan untuk memisahkan atau memerdekakan Irian Jaya Papua Barat lepas dari NKRI. Sedangkan alasan OPM melakukan pemberontakan di Irian Jaya adalah adanya ketidak puasan terhadap keadaan , kekecewaan dan telah tumbuh suatu kesadaran nasionalisme Papua Barat. Perjuangan OPM dilihat dari kepentingan Papua jika dikaitkan dengan pendekatan ideologi maka ini merupakan wujud untuk mengaktualisasi identitas Papua. Secara antropologis, masyarakat, struktur sosial, adat budaya Papua memang memiliki banyaj perbedaan dengan wilayah lainnya di Indonesia, diantaranya struktur sosial dan demografi, kondisi ekonomi hingga politik. Untuk itu, perbedaan ini menjadi bagian dari kekuatan untuk menyemangati dan 10 Frid Bernanrd Ramandey, 2007, Irian Barat, Irian Jaya Sampai Papua , Jayapura : Aji Papua, hlm.9. 55 mendorong masyarakat Papua untuk memperjuangkan kepentingannya dan OPM menjadi motor penggerak dari pergerakan ini.

D. Perjuangan Organisasi Papua Merdeka OPM Ditinjau Dari Kepentingan Indonesia