Gambar 4.2. Struktur Organisasi Badan Amil Zakat Daerah
Badan Amil Zakat SUMUT dipimpin oleh Badan Pelaksana yang di ketuai oleh Drs. H. Amansyah Nasution, MSP. Ketua Badan Amil Zakat Sumatera Utara dibantu oleh
wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara dan wakil bendahara. Ketua Badan Amil Zakat Sumatera Utara membawahi 4 bidang, yakni bidang
pengumpulan, bidang pendistribusian, bidang pendayagunaan dan bidang pengembangan. Masing-masing bidang tersebut dipimpin oleh seorang kepala. Dan masing- masing
kepala tersebut terbagi lagi menjadi beberapa anggota.
4.2. Perkembangan Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara
Badan Amil Zakat Sumatera Utara berdiri pada tahun 1992 dengan nama Bazis, dengan keluarnya SK. GUBSU No.119 Tahun 1981 tanggal 30 Juni 1981 ditetapkan
pengurus. Penyaluran zakat di bagi:
Dewan Pertimbangan
Komisi Pengawas
Badan Pelaksana
Bidang Pengumpulan
Bidang Pendistribusian
Bidang Pendayagunaan
Bidang Pengembangan
a. Propinsi
80 Sabilillah 10 Muallaf
10 Amil b.
Kab. Kota 10 Gharim 50 Sabilillah
10 Muallaf 10 Amil
10 Ibnu Sabil 10 Provinsi
c. Kecamatan 10 Gharim
10 Muallaf 40 Sabilillah
10 Amil 10 LHAI Provinsi
20 Kab. Kota d.
Kelurahan 30 Fakir 25 Miskin
10 Amil 10 Provinsi
15 Kecamatan
Dan pada tahun 1993 di tetapkan tidak ada setoran kepada Provinsi. Kemudian BAZIS berkembang menjadi Badan Amil Zakat Daerah BAZDA Provinsi Sumatera
Utara berdasarkan Undang-Undang Zakat Nomor 38 Tahun 1999. Dalam usianya yang relatif muda, BAZ Sumatera Utara telah berkembang dari tahun ke tahun dan
menujukkan peningkatan yang menggembirakan. Berikut ini adalah data perkembangan jumlah pendapatan zakat,infaq dan shoddaqoh pada Badan Amil Zakat Sumatera Utara
periode tahun 1993 sd 2007.
Gambar 4.3. Perkembangan Jumlah Pendapatan Zakat,Infaq dan Shoddaqoh pada Badan Amil Zakat Sumatera Utara
Periode Tahun 1993 sd 2007
Sumber : Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara Berdasarkan Gambar 4.3. di atas dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan pada
Badan Amil Zakat yang bersumber dari dana zakat,infaq dan shoddaqoh dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Akan tetapi kecenderungan terlihat bahwa jumlah
pendapatan senantiasa mengalami peningkatan sejak awal berdirinya lembaga Badan Amil Zakat SUMUT ini, hanya pada tahun 20002001 mengalami penurunan. Dimana
pada tahun 19931994 yang terkumpul sebesar Rp 80 juta sedangkan pada tahun 19941995, BAZ berhasil mengumpulkan dana ummat sebesar Rp 350 juta, maka pada
tahun 19951996 BAZ berhasil mengumpulkan sekitar Rp 908 juta. Dan dana yang terkumpul tahun 19961997 meningkat lagi sebesar 34, dimana BAZ mengumpulkan
dana sebesar 1,2 milyard lebih. Tahun 1998 pendapatan dana BAZ yang terkumpul meningkat menjadi Rp 1,6 milyar. Tahun 20002001 pendapatan yang terkumpul
menurun menjadi Rp 900 juta. Lalu pada tahun 2006-2007 kembali meningkat sebesar Rp 2,5 milyar lebih dan inilah titik tertinggi dalam pendapatan yang diperoleh Badan
Amil Zakat. Dana yang sudah terkumpul tersebut telah disalurkan kepada para mustahaqnya,
diantaranya untuk beasiswa mulai dari SD sampai mahasiswa S3, berjumlah 1545 orang, bantuan modal usaha pengusaha kecil tanpa bunga sejumlah 300 orang, pembangunan
rumah ibadah, pembangunan sarana pendidikan islam, honor da’i BAZ di daerah Karo, Dairi, Nias, Taput, Tapteng, Langkat, Deli Serdang dan Tapsel, juga untuk
pembangunan kebun kelapa sawit BAZDA seluas 105 Ha di langkat, membantu fakir miskin, ibnu sabil, gharimin berhutang dan muallaf.
4.3. Karakteristik Responden