Infaq 1. Pengertian Infaq Shoddaqoh

2.2. Infaq 2.2.1. Pengertian Infaq Infaq adalah pengeluaran sukarela yang dilakukan seseorang setiap kali memperoleh rezeki sebanyak yang dikehendakinya. Infaq sesunguhnya lebih dari zakat dan merupakan kewajiban kaum Muslim yang kaya. Kaum Muslim tidak akan mendapat ridha dari Allah SWT. Jika tidak mau berinfaq kepada kaum miskin Mohammad Hidayat, 2010: 316. Pengertian lain, Infaq adalah amalpemberian seseorang Muslim atau badan hukum karena sesuatu kebutuhan yang didasari rasa taqarrub kepada dan mengharapkan pahala dari Allah SWT. Yang dalam prakteknya dapat berbentuk kupon atau selainnya, seperti Gebu Minang, Infaq Ramadhan Rp. 1.000,-, infaq masjid, infaq sekolah dan lain-lain Nukthoh, 2005: 18-19. Jadi infaq ini dikaitkan dengan adanya suatu kebutuhan tertentu, yang berarti manakala kebutuhan tersebut telah terpenuhi atau tercukupi, maka permintaan infaq itu dihentikan, misalnya membangun masjid, apabila masjid tersebut sudah berdiri, rampung, tuntas dan sudah bisa dilaksanakan shalat di situ, maka permintaan infaq dihentikan.

2.3. Shoddaqoh

Selanjutnya shoddaqoh sedekah dalam pengertian umum adalah memberikan harta atau nilainya dan juga manfaatnya kepada yang berhak atau patut diberi, karena perintah Allah Rasul-Nya, baik perintah wajib maupun perintah sunnah, yang merupakan ibadah kepada Allah dan sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakat dan kemanusiaan Nukthoh, 2005: 19-20. Menurut H. Nukthoh Arfawie Kurde bahwa shoddaqoh itu adalah pemberianamal sukarela dari seseorang muslim dan tidak tertentu jumlahnya, seperti kotak amal, list derma, shalawat Jum’atpengajian, permintaan dan lain- lain. Karena itu shoddaqohsedekah lebih luas cakupannya, karena tidak terbatas jumlahnya dan untuk keperluan yang tidak terbatas pula. Dalam kasus shoddaqoh, ibadah privat sekaligus menjadi ibadah publik; sebuah individual yang berwujud dalam bentuk sosial. Dengan demikian, nilai shoddaqoh terbagi dua:  Nilai spiritual vertikal dan  Nilai sosialhorizontal Lembaga shoddaqoh sangat digalakkan oleh ajaran Islam untuk menanamkan jiwa sosial dan mengurangi penderitaan orang lain. Bentuk shoddaqoh tidak hanya berupa materi, tetapi dapat juga berupa jasa yang bermanfaat bagi orang lain Mohamad Hidayat,2010: 317.

2.4. Pendapatan