View of Peran Amil Zakat dalam Mengoptimalkan Zakat Produktif: Studi Analisis Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Bekasi

Peran Amil Zakat dalam Mengoptimalkan Zakat Produktif: Studi Analisis Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Bekasi

Muhammad Romi Setiadi* Yoyo Hambali** Fakultas Agama Islam UNISMA Bekasi (Email:hambal.1945@gmail.com)

Abstract: The purpose of this study is (1) to determine the role of Zakat Regional Management Board (BAZDA) Kota Bekasi in optimizing the productive zakat. (2) to determine the constraints faced by the Zakat Regional Management Board (BAZDA) Kota Bekasi in optimizing the productive zakat. This study used qualitative methods naturalistic sources of primary data obtained directly through interviews and questionnaires to zakat and mustahiq (entitled to receive zakat). Primary data supported secondary data in the form of books, articles, and others that are relevant to this study. The conclusion of this study that the role of Bekasi BAZDA, namely giving counseling to the community, to provide capital assistance or revolving funds for mustahiq (entitled to receive zakat), to provide financial assistance consumptive, provides tuition assistance to those who can not afford, and helping people around for lost items/money. BAZDA constraints in carrying out its role, among others, the difficulty of monitoring to the mustahiq and is still a lack of human resources in the field of supervision.

Keywords: Role of Zakat Management, Productive Zakat, Zakat Regional Management Board (BAZDA).

Pendahuluan * yang mengijinkan untuk memiliki Sistem ekonomi kapitalis dan sis-

alat-alat produksi oleh pihak swasta tem ekonomi sosialis telah menjadi

sedangkan sistem ekonomi sosialis sistem perekonomian yang paling ber-

merupakan kebalikan dari sistem eko- pengaruh di dunia. Sistem ekonomi

nomi kapitalis dimana pemerintah kapitalis adalah suatu sistem ekonomi

yang memiliki serta menjalankan semua alat produksi, maka usaha

swasta dibatasi dan kadang-kadang memperoleh gelar Sarjana Syariah dari Program

Muhammad Romi Setiadi,

S.Sy.

dihapuskan sama sekali. Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas

Sistem ekonomi yang dianut oleh Agama Islam UNISMA Bekasi pada tahun

2016. sekelompok manusia sebenarnya ber-

**Yoyo Hambali, M.A.. adalah Dosen fungsi untuk mencapai tujuan atau Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah

hasil tertentu yang memiliki nilai Fakultas Agama Islam UNISMA Bekasi.

yang ditetapkan dan bergantung kepa-

49 Maslahah, Vol. 7, No. 1, Juni 2016 49 Maslahah, Vol. 7, No. 1, Juni 2016

dalam hal ini Islam rnemberi wewe- bukan tidak mungkin prioritas antara

nang kepada negara untuk ikut satu sistem ekonomi dengan sistem

campur dalam fungsionalisasi sistem eko-nomi yang lain berbeda. Bagi

ekonomi Islam. Negara berkewajiban Sistem ekonomi kapitalis kepentingan

melindungi kepentingan masyarakat individu lebih didahulukan dari pada

dari tindakan sewenang-wenang pe- kepentingan kelompok, sedangkan

milik modal. Sebenarnya karakteristik sistem ekonomi sosialis kepentingan

tatan-an Islam mengharuskan untuk ber-sama lebih didahulukan dari pada

menam-bah penghasilan umat dan ke-pentingan individu. 1 menjaga kekayaannya dari penindasan

Berbeda dengan kedua sistem eko- dan penyia-nyiaan pada hal-hal yang nomi di atas, Islam menerapkan sis-

tidak bermanfaat. tem ekonominya dengan memper-

Karakteristik tatanan Islam jika gunakan moral dan hukum bersama

diaplikasikan keseluruhannya akan untuk membuat suatu sistem yang

menambah kesejahteraan masyarakat, praktis. Berkenaan dengan kepenting-

mengurangi tingkat pengangguran an, Islam menampilkan konsep kese-

dan jumlah kemiskinan. Dan apabila imbangan antara kepentingan individu

jumlah orang-orang miskin semakin (khusus) dan kepentingan negara

sedikit di tengah-tengah umat dan (umum) yang bersumber kepada Al-

kekayaannya bertambah dan orang- Qur’an dan 2 Al-Sunnah . orang kayanya komitmen dengan cara

Islam memberikan kebebasan ke- meng- infaq -kan dan mempergunakan pada individu dalam berekonomi,

kekayaannya, maka problem ini tidak tidak seperti yang ditekankan oleh

akan muncul sama sekali dan tidak sistem sosialisme, tetapi Islam juga

akan menimbulkan kekhawatiran tidak melepaskannya tanpa kendali

yang mengancam masyarakat, seba- seperti yang dilakukan oleh sistem

gaimana yang terjadi pada masyarakat kapitalis.

sosialis dan kapitalis yang segala Kebebasan ekonomi menurut Is-

kekayaan di dalamnya dirampas dan lam adalah kebebasan yang mutlak

dihabiskan. Maka tatanan-tatanan tetapi mengikat kebebasan itu dengan

yang zalim itu akan melahirkan tatanan-tatanan yang lebih zalim dan

1 lebih rusak. Seperti tatanan komunis Ahmad Muhammad, Sistem Ekonomi Islam: Prinsip-Prinsip dan Tujuan-Tujuannya,

apabila berupaya melakukan terapi terj. Abu Alimadi dan Umar Silanggal.

terhadap kemiskinan yang ada, maka (Jakarta: Bina llmu, 1990), h. 11. 2 disitulah terjadi kemiskinan atas

H. Ahmad Djajuli dan Yadi Jauhari , Lembaga-lembaga Perekonomian Umat. Se-

semua rakyat dan hanya sekelompok buah Pengenalan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Cersada, 2002), h . 20.

Maslahah , Vol.7, No. 1, Juni 2016 50 Maslahah , Vol.7, No. 1, Juni 2016 50

Dalam pandangan Yusuf Qardha- merupakan hukum agama di dalam wi ada beberapa cara penanggulangan

Islam, sesung-guhnya merupakan hal ke-miskinan, Pertama adalah dengan

yang biasa dan umum pada setiap bekerja. Dana zakat dikumpulkan

ajaran agama. Dengan kata lain, untuk menciptakan industri yang pada

setiap agama mem-punyai ajaran yang saatnya akan menampung sejumlah

berkaitan dengan pengumpulan harta mustahiq untuk bekerja. Kedua adalah

yang dipakai un-tuk kesejahteraan “jaminan sanak famili”, ketiga adalah

umatnya.

jaminan negara. Dan cara keempat Tujuan zakat untuk meningkatkan dalam menanggulangi kemiskinan

kesejahteraan masyarakat sulit terwu- adalah melalui zakat. 4 jud apabila tidak ada peran aktif dari

Zakat merupakan pengambilan para muzakki (yang mengeluarkan harta dari orang muslim, termuat

zakat) dan amil (pengelola zakat). dalam Al-Quran Surat At Taubah Para muzakki harus sadar betul bahwa

ayat 103, "Ambilah zakat dari tujuan mereka berzakat tidak hanya sebagian harta mereka, dengan zakat

semata-mata menggugurkan kewajib- itu kamu membersihkan dan men-

annya akan tetapi lebih luas yaitu sucikan mereka dan berdoalah untuk

untuk mengentaskan kemiskinan. mereka. Sesungguhnya doa kamu itu

Pengelola zakat ( amil ) juga dituntut (menjadi) ketentraman jiwa bagi

harus profesional dan inovatif dalam mereka. Dan Allah Maha Mendengar

pengelolaan dana zakat. Salah satu lagi Maha Mengetahui". 5 model pengelolaan zakat yang ino-

Demikian kuatnya tekanan akan vatif adalah pengelolaan zakat secara keharusan mensejahterakan komuni-

pro-duktif, di mana dengan motode tas ini, sehingga Al- Qur’an hampir

ini diharapkan akan mempercepat tidak pernah menyebutkan kewajiban

upaya mengentaskan masyarakat dari shalat tanpa diimbangi dengan ke-

garis kemiskinan, mereka pada wajiban zakat. Dasar hukum dari

awalnya adalah golongan mustahiq zakat selain ayat dalam Al-Qur'an di

kemudian menjadi seorang muzakki . atas juga banyak terdapat dalam

Pengelolaan distribusi zakat yang diterapkan di Indonesia terdapat dua

3 macam kategori, yaitu distribusi se- Yusuf Qardhawi, Kiat Sukses Mengelola Zakat, (Jakarta: Media Dawah, 1994), h. 99.

cara konsumtif dan produktif. Zakat 4 Didin Hafidhudin . Panduan Praktis Te-

produktif merupakan zakat yang di- ntang Zakat. Infak. Sedekah. (Jakarta: Gema

berikan kepada mustahiq sebagai mo-

Insani, 1998), h. 8. 5 Departemen Agama. Al-Quran dan Terje-

dal untuk menjalankan suatu kegiatan mahannya. (Semarang: Toha Putra, 2002), h.

ekonomi dalam bentuk usaha, yaitu 297.

untuk mengembangkan tingkat eko-

51 Maslahah, Vol. 7, No. 1, Juni 2016 51 Maslahah, Vol. 7, No. 1, Juni 2016

mempunyai tugas pokok mengumpul- Saat ini, meski masih banyak yang

kan, mendistribusikan dan mendaya- mendayagunakan harta hasil zakat se-

gunakan zakat sesuai dengan keten- cara konsumtif, akan tetapi sudah

tuan agama, kemudian dalam pelaksa- mulai muncul pendayagunan hasil

naan tugasnya Badan Amil Zakat dan zakat secara produktif di daerah-

Lembaga Amil Zakat bertanggung- daerah, bahkan di kelurahan-kelu-

jawab kepada pemerintah. 8 rahan semisal kelurahan daerah

Dalam hal Badan Amil Zakat, di Bekasi. Kinerja lembaga tersebut

tingkat daerah dibentuk BAZDA se- telah meng-alami kemajuan dan

bagai badan amil yang membantu menerap-kan metode pemberdayaan

pengelolaan zakat di daerah, artinya mustahiq zakat untuk usaha ternak.

setiap daerah pasti memiliki BAZDA. Dengan metode tersebut diharapkan

Di kota Bekasi secara formal BAZDA agar para mustahiq mampu memiliki

dibentuk dengan dikeluarkannya per- penghasilan yang cukup untuk meme-

aturan daerah nomor 2 Tahun 2008. nuhi kebutuhan hidup, serta kedepan

Peraturan ini disahkan pada tanggal 4 diharapkan menjadi muzakki dari

juli 2008. Hal ini berarti BAZDA hasil pengembangan zakat tersebut.

Kota Bekasi berdiri pada tanggal, Di Indonesia pengelolaan zakat

bulan dan tahun tersebut. Guna meng- diatur dalam Undang-Undang Nomor

optimalkan zakat tersebut Peme-

38 Tahun 1999 tentang pengelolaan rintah Kota Bekasi memperkuat zakat, dengan Keputusan Menteri

Perda Nomor 2 Tahun 2008 tersebut Agama (KMA) Nomor 373 Tahun

dengan Peraturan Walikota Nomor, 2000 tentang Pelaksanaan Undang-

20 Tahun 2009, Instruksi Walikota Undang Nomor 38 Tahun 1999 dan

Nomor 1 Tahun 2010, Fatwa MUI Keputusan Direktur Jenderal Bim-

Kota Bekasi Nomor 36 tahun 2009. bingan Masyarakat Islam dan Urusan

Dari hal-hal tersebut di atas, maka Haji Nomor D/291 Tahun 2000

penulis tertarik untuk melakukan tentang Pedoman Teknis Pengelolaan

penelitian dengan judul "Peran Amil Zakat. 7 Zakat Dalam Mengoptimalkan Zakat

Pada undang-undang tersebut Produktif": Studi Analisis Badan diatur ada 2 macam pengelola Zakat,

Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) dan

Bekasi.

Bertitik tolak dengan permasalah- an yang telah dikemukakan diatas,

Qadir, Abdurrachman. 2001. Zakat: Dalam penelitian ini bertujuan: (1) Untuk Dimensi Mahdah dan Sosial. Jakarta: Raja Grafndo Persada, h. 35.

8 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat, h. 5.

Undang-Undang Nomor

37 Tahun 1999

Tentang Pengelolaan Zakat, h. 2.

Maslahah , Vol.7, No. 1, Juni 2016 52 Maslahah , Vol.7, No. 1, Juni 2016 52

Polaman. 9

duktif.; (2) Untuk mengetahui yang Kedua, zakat “Sebagai Sarana di-hadapi Badan Amil Zakat Kota

Pengentasan Kemiskinan (Studi Ka- Bekasi Dalam Mengoptimalkan Zakat

sus di Lembaga Amil Zakat “Bina Pro-duktif tersebut.

Umat Mandiri” Kabupaten Ngawi)”, 2008, Fakultas Syar i’ah, Jurusan

Kajian Pustaka Ahwal Al-Syakhshiyyah. Penelitian Ada beberapa penelitian terdahulu

tersebut menggunakan sistem open yang relevan dengan penelitian ini,

management (manajemen terbuka), antara lain: Pettama, penelitian

yaitu pemasukan dan pengeluaran skripsi oleh Roni Nurholik yang ber-

dana zakat dapat diketahui langsung judul, “Manajemen strategis Lembaga

oleh masyarakat. Karena setiap pema- Amil Zakat, Infaq dan Shodaqah NU

sukan dan pengeluarannya dicantum- Desa Polaman Kecamatan Mijen Kota 10 kan d i buletin tri wulan “Binuma”.

Semarang ”, 2010, Fakultas Dakwah, Persamaan dalam skripsi Roni Jurusan Manajemen Dakwah. Hasil

Nurkholik dengan penelitian ini ter- penelitian tersebut bahwa menajemen

letak pada aspek yang digunakan se- yang di gunakan LAZISNU Polaman

bagai subyek pembahasan, yakni ma- ini adalah dengan mengumpulkan

najemen pengelolaan zakat. Sedang- tokoh masyarakat dan menjadikannya

kan perbedaan yang cukup signifikan pengurus dan dalam penerapannya

adalah kajian yang diteliti pada pe- pengurus membuatkan papan nama

nelitian tersebut adalah sejauhmana dan mensosialisasikan kepada masya-

Manajemen strategik Lembaga Amil rakat supaya mengeluarkan ZIS dan

Zakat, Infaq dan Shodaqah NU Desa faktor pendukung pelaksanaan mena-

Polaman, sedangkan dalam penelitian jemen strategik LAZISNU Polaman

ini, kajian yang diteliti adalah me- meliputi; masyarakatnya mayoritas

ngenai Manajemen Lembaga Bazda Islam, kedua banyaknya aghniya,

Kota Bekasi dalam mengelola zakat masyarakat suka beramal. Sedangkan

produktif.

faktor penghambat menejemen stra- tegik LAZISNU Polaman adalah

9 Roni Nurholik, “Manajemen strategis terbatasnya SDM yang dimiliki, ma-

Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqah NU lasnya pengurus dalam mencari

Desa Polaman Kecamatan Mijen Kota muzakki lewat sosialisi, dan masih ”, Skripsi, (Fakultas Dakwah. Institut Semarang Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. menerimanya salah satu tokoh ulama

yang mengelola ZIS dan tidak 10 Hasti Ernawati, “Zakat Sebagai Sarana Pengentasan Kemiskinan (Studi Kasus di

Lembaga Amil Zakat “Bina Umat Mandiri” Kabupaten Ngawi ”, Skripsi, Fakultas Syari’ah. Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. 2008).

53 Maslahah, Vol. 7, No. 1, Juni 2016

Persamaan dalam skripsi Hasti kalimat ”hakim-zaka-saksi” berarti Ernawati dengan penelitian ini terle-

hakim menyatakan jumlah saksi-saksi tak pada pembahasan yakni manfaat

diperbanyak . Zakat dari segi istilah zakat.

Sedangkan perbedaannya fikih berarti ”sejumlah harta tertentu adalah kajian yang diteliti pada pe-

yang diwajibkan Allah diserahkan nelitian tersebut adalah Zakat Sebagai

kepada orang-orang yang berhak” di- Sarana

samping berarti ”mengeluarkan jum- (Studi Kasus di Lembaga Amil Zakat

Pengentasan

Kemiskinan

lah tertentu itu sendiri. “Bina Umat Mandiri” Kabupaten

Beberapa arti ini memang sangat Ngawi), sedang-kan kajian yang

sesuai dengan arti zakat yang sebe- diteliti adalah ken-dala-kendala yang

narnya. Dikatakan berkah, karena dihadapi Badan Amil Zakat Kota

zakat akan membuat keberkahan pada Bekasi Dalam Mengoptimalkan Zakat

harta seseorang yang telah berzakat. Produktif tersebut.

Dikatakan suci, karena zakat dapat mensucikan pemilik harta dari sifat

Kerangka Pemikiran tamak, syirik, kikir, dan bakhil. Dika-

takan tumbuh, karena zakat akan dar) dan zaka yang berarti berkah,

Zakat merupakan kata dasar (mas-

melipatgandakan pahala bagi muzakki tumbuh bersih, dan baik. Sesuatu itu

dan membantu kesulitan para mus- zaka , berarti tumbuh dan berkembang,

tahiq . Pernyataan tersebut merupakan dan seorang itu zaka , berarti orang itu

representasi zakat dilihat dari arti me- baik. Menurut 11 Lisan Al-Arab arti su- nurut bahasa.

dut bahasa, adalah suci , tumbuh , ber- Dalam kaitannya dengan pereko- kah , dan terpuji , semuanya digunakan

nomian modern, yang terdiri dari tiga di dalam Al- Qur’an dan hadist. Tetapi

sektor, yaitu pertanian, industri, dan yang terkuat, menurut Wahidi dan

jasa, jika dikaitkan dengan kegiatan lain-lain, kata dasar zaka berarti ber-

zakat, maka ada yang tergolong pada tumbuh dan tumbuh , sehingga bisa di-

flows dan ada pula yang tergolong katakan tanaman itu zaka , artinya

pada stocks . Flows adalah berbagai tumbuh, sedangkan tiap sesuatu yang

aktivitas ekonomi yang dapat dila- bertambah disebut zaka artinya ber-

kukan dalam waktu jam, hari, bulan, tambah.

dan tahun, bergantung pada akadnya. Bila satu tanaman tumbuh tanpa

Sedangkan stocks adalah networth , cacat, maka kata zaka disini berarti

yaitu hasil kotor dikurangi keperluan bersih. Dan bila sesorang diberi sifat

keluarga dari orang per orang yang zaka dalam arti baik , maka berarti

orang itu lebih banyak mempunyai sifat yang baik. Seorang itu zaki ,

berarti seorang yang memiliki dalam lebih

Asnaini,

Zakat Produktif

Perspektif Hukum Islam, cet. ke-1 (Bengkulu:

banyak sifat-sifat orang baik, dan

Pustaka Pelajar, 2008), h. 23.

Maslahah , Vol.7, No. 1, Juni 2016 54 Maslahah , Vol.7, No. 1, Juni 2016 54

. zakat. nisab 14 Dengan menjadikan sebagian Menurut Sartika, zakat merupakan

dana zakat sebagai modal usaha mus- tindakan pemindahan kekayaan dari

tahiq , hal ini dapat mendidik mus- golongan kaya kepada golongan tidak

tahiq untuk lebih giat berusaha se- punya. Transfer kekayaan berarti tran-

hingga menjadikannya lebih mandiri sfer-transfer sumber-sumber ekono-

secara ekonomi. mi. 12 Oleh karena itu, Raharjo me- nyatakan bahwa dengan meng-

Peran Amil Zakat Bazda Kota Bekasi gunakan pendekatan ekonomi, zakat

Tugas utama amil zakat sebenar- bisa berkembang menjadi konsep

nya sederhana untuk disebutkan, dan mu’amalah (bermasyarakat), yaitu

hanya seputar dua wilayah besar. konsep tentang cara bagaimana ma-

Pertama, memungut atau menarik nusia harus melaksanakan kehidupan

harta zakat dari orang-orang kaya. bermasyarakat, termasuk di dalamnya

Kedua, membagikan harta zakat kepa- dalam bentuk ekonomi. Karena itu,

da fakir miskin dan orang-orang yang ada dua konsep yang selalu dike-

terma-suk ke dalam daftar . mustahiq 15 mukakan dalam pembahasan menge-

Tetapi yang sulit adalah justru nai doktrin sosial-ekonomi Islam yang

ketika masuk ke tahap implementasi- saling berkaitan, yaitu pelarangan riba

nya. Menarik zakat dan mendistribu- dan perintah membayar zakat. 13 sikan itu ternyata tidak sesederhana

Dana zakat yang diperoleh oleh yang dibayangkan. Apalagi di tengah- masyarkat, alur penyaluran dana oleh

tengah masyarakat yang masih terlalu Lembaga Amil Zakat (LAZ) terbagi

awam dengan syariat zakat. Padahal menjadi dua, yaitu konsumtif dan

ada begitu banyak jenis kekayaan produktif. Penelitian ini lebih fokus

yang satu dengan yang lain saling pada penyaluran dana zakat yang

bertumpang tindih, dan agak mem- digunakan untuk kegiatan produktif

bingungkan bagaimana cara memu- dalam bentuk pemberdayaan ekonomi

ngut zakatnya. Tugas yang paling masyarakat. Karena menurut Sularno,

dasar dari amil zakat ada dua hal salah satu aspek ajaran Islam yang

utama, yaitu memungut harta zakat potensial menjadi instrumen pember-

dari orang kaya atau yang sudah dayaan umat dan pengentasan kemis-

memenuhi kewajiban zakat, dan men- kinan, serta menjadi simbol harmonis-

12 M. Sularno, “ Mila Sartika, Pengelolaan Zakat Oleh “Pengaruh Pendayagunaan Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten /Kota Se

Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan Daerah Istimewa Yogyakarta”, Jurnal Ekonomi Mustahik pada LAZ Yayasan Solo Peduli

Islam La Riba, Volume IV, No.1 (Juli 2010), h. Surakarta” Jurnal Ekonomi Islam La Riba, Vol.

13 Departemen Agama Ibid, h. 7. , Tugas Utama Amil (Semarang Toha Putra 2002), h. 299.

II, No. 1 (Juli 2008), h. 7

55 Maslahah, Vol. 7, No. 1, Juni 2016 55 Maslahah, Vol. 7, No. 1, Juni 2016

yang ku-rang bertanggungjawab itu. berkeliling menelusuri rumah-rumah

Jadi, tugas amil adalah berkeliling orang kaya, lalu membantu mereka

mengantarkan harta zakat ke rumah- untuk menghitungkan harta yang wa-

rumah para fuqara dan orang-orang jib dikeluarkan zakatnya. 17 miskin yang telah mereka teliti de-

Kalau ada orang kaya sampai ngan cermat dan dipastikan mereka tidak didatangi atau terlewat, tentu

me-mang berhak untuk menerimanya. saja amil zakat berdosa, lantaran

Dengan tugas yang berat itu serta mereka tidak teliti dalam tugasnya,

resiko dunia akhirat yang tidak main- dan membiarkan adanya kebatilan di

main, maka para amil zakat ini berhak depan mata. Setidaknya, amil zakat

atas kerja keras yang mereka lakukan. berkewajiban mengingatkan si orang

Tugas berikutnya adalah mening- kaya satu per-satu bahwa dalam harta

katkan pemahaman zakat. Kelemahan mereka ada hak yang wajib ditunai-

paling mendasar dari umat Islam ter- kan. Kalau orang kaya itu menampik,

hadap kewajiban mereka dalam ber- ingkar dan enggan bayar zakat, maka

zakat berangkat dari lemahnya pema- menjadi tanggung-jawab para amil

haman, kurangnya wawasan, dan untuk menyadarkannya. Tugas amil

awamnya ilmu mereka dari syariat yang kedua adalah menelusuri rumah-

zakat. Padahal zakat punya keduduk- rumah penduduk untuk melakukan

an sangat strategis dalam syariat penelitian yang mendalam tentang

Islam.

data-data orang fakir dan miskin. Tugas lainnya adalah tugas edu- Agar jangan sampai harta zakat jatuh

kasi untuk zaman sekarang ini adalah ke tangan pihak-pihak yang justru

tugas ini nyaris tidak bisa dilepaskan tidak berhak. Dan kalau hal itu terjadi

dari tugas utama. Di tengah keeng- karena para amil ini lalai, maka ada

ganan sekaligus kejahilan umat Islam hukuman berat di akhirat sebagai

atas kewajiban zakat harta mereka, orang yang tidak amanah.

serta di tengah kancah keawaman Jangan sampai harta zakat hanya

mereka dalam memilah harta yang disebar dalam antrian panjang yang

terkena zakat dan cara menghitung- sekilas terlihat semarak, padahal juta-

nya, maka keberadaan amil zakat an masa itu ternyata bukan orang

untuk mengedukasi umat Islam men- yang berhak atas harta zakat. Maka

jadi mutlak wajib hukumnya. Barangkali tugas ini tidak begitu berat di masa Rasulullah SAW, meski

16 Yusuf Qardhawi, Kiat Sukses Mengelola

bukan tidak pernah dilaksanakan. Zakat. ( Jakarta: Media Dawah ). 1994, h. 99. 17 Didin Hafidhudin . Panduan Praktis

Kenapa tugas mengedukasi umat Tentang Zakat. infak. Sedekah. (Jakarta: Gema

tidak begitu berat dijalankan di masa Insani. 1998) h. 16.

Rasulullah Saw.? Salah satu sebabnya

Maslahah , Vol.7, No. 1, Juni 2016 56 Maslahah , Vol.7, No. 1, Juni 2016 56

sampai membeli slot siaran televisi beruntun. Mulai dari yang lebih prin-

swasta nasional, yang dilengkapi de- sip dan lebih prioritas, yang lebih

ngan memproduksi berbagai program, ditekankan, kemudian baru berpindah

baik talkshow, sinetron, news, dan kepada yang skala prioritasnya sema-

seterusnya, yang tujuannya untuk kin rendah. Sementara umat Islam di

mengedukasi umat secara lebih pasif, masa sekarang ini, sudah terlanjur

profesional dan realistis. dibebani dengan keharusan-keharusan

Seharusnya berbagai lembaga pe- yang justru tidak wajib menurut sya-

mungut zakat itu secara khusus me- riah Islam, seperti keharusan turun

ngalokasikan dana taktik untuk mem- temurun untuk menggelar berbagai

beli air-time di media televisi lokal acara yang butuh dana finansial,

atau nasional. Sehingga informasi seperti acara tahlilan, syukuran, ratib-

tentang fiqih zakat bisa diakses an, sunatan, lebaran, maulidan, per-

dengan daya jangkau yang sangat nikahan, hajatan, dan masih banyak

luas, cepat dan berkesinambungan. lagi.

Seha-rusnya para ulama yang ahli di Semua butuh dana yang tidak

bidang ilmu-ilmu syariah, khususnya sedikit, maka ketika tiba-tiba dice-

dalam syariat zakat dan permasa- ramahi bahwa ada kewajiban bayar

lahannya, mereka wajib dimunculkan zakat ini dan itu, tidak sedikit yang

ke tengah publik muslim Indonesia, reaksinya malah resisten, menolak

mereka wajib siaran tiap saat di layar dan menentang, atau sekedar berlagak

kaca.

tidak tahu. Tugas mereka adalah membim- Inilah tantangan terbesar dari

bing umat untuk mengerti agamanya umat Islam, sudah terlanjur otaknya

dan mendalami syariat yang datang diisi dengan berbagai hal yang tidak

dari Allah. Dan tugas itu akan men- prioritas, ketika dituntut mengerjakan

jadi jauh lebih sempurna apabila tidak kewajiban yang paling mendasar,

hanya dibatasi di masjid dan majelis mereka pun sudah terlalu letih untuk

taklim saja, melainkan lewat media mengerjakannya. Maka setiap amil

televisi yang punya daya jangkau zakat, baik secara individu atau pun

yang luas.

institusi, berkewajiban menggelar ber- Maka lembaga zakat wajib men- bagai program edukasi yang menja-

sponsori tayangan seperti ini, selain min kecerdasan setiap anak bangsa

bermanfaat sekaligus juga yang akan dalam memahami segala ketentuan

mendapatkan keuntungannya adalah yang ter-kait dengan zakat. Program

lembaga zakat itu sendiri, karena itu bisa berbentuk khutbah jumat,

secara tidak langsung sudah mela- ceramah, pengajian, halaqah, mabit,

kukan sosialisasi sekaligus juga pro- diskusi, seminar, dialog, bedah buku,

mosi.

57 Maslahah, Vol. 7, No. 1, Juni 2016

Tugas berikutnya adalah mening- Kendala Amil Zakat Bazda Kota katkan pendidikan amil. Kalau umat

Bekasi

ini harus diedukasi oleh para amil Dalam perkembangan zaman, pe- zakat, maka tentu saja para amil

ngelolaan zakat di Kota Bekasi meng- adalah orang-orang yang berada pada

hadapi beberapa kendala atau ham- barisan paling depan yang harus

batan sehingga seringkali pengelola- mendapatkan edukasi itu secara lebih

annya masih belum optimal dalam intensif.

perekonomian. Adapun hambatan- Dalam pandangan penulis, edukasi

hambatan tersebut adalah: buat para amil zakat akan sangat

Pertama, Minimnya sumber daya lemah dan kurang banyak berguna,

manusia yang berkualitas. Pekerjaan kalau hanya lewat kursus atau pe-

menjadi seorang pengelola zakat latihan singkat. Untuk kapasitas para

(amil) belumlah menjadi tujuan hidup amil, minimal pendidikan mereka

atau profesi dari seseorang, bahkan adalah S-1 Fakultas Baitul-Mal, de-

dari lulusan ekonomi syariah sekali- ngan masing-masing jurusan seperti

pun. Para pemuda ini, meskipun dari jurusan zakat, jurusan wakaf, dan

lulusan ekonomi syariah lebih me- sebagainya.

milih untuk berkarir di sektor ke- Selama masa minimal 4 tahun

uangan seperti perbankan atau asu- kuliah, mereka harus sampai matang

ransi, akan tetapi hanya sedikit orang dengan semua ilmu syariah, khusus-

yang memilih untuk berkarir menjadi nya yang terkait dengan urusan fiqih

seorang pengelola zakat. Menjadi se- zakat.

orang amil belumlah menjadi pilihan Tetapi untuk level para pejabat,

hidup dari para pemuda kita, karena manager dan direksi dari masing-

tidak ada daya tarik berkarir di sana. masing institusi zakat, maka kebu-

Padahal lembaga amil membutuhkan tuhan edukasinya tidak cukup hanya

banyak sumber daya manusia yang sampai batas S-1 khusus bidang

berkualitas agar pengelolaan zakat zakat. Sebab kebutuhan atas ahli fiqh

dapat profesional, amanah, akuntabel dan mujtahid di bidang ini adalah

dan transparan. Karena sesungguhnya sebuah realitas yang mutlak tidak bisa

kerja menjadi seorang amil mempu- ditampik. Mereka harus punya kappa-

nyai dua aspek tidak hanya aspek sitas sebagai mujtahid yang mengua-

materi semata namun aspek sosial sai semua ilmu dan cabang-cabang

juga sangat menonjol. Ada beberapa proses berijtihad dengan metode yang

kriteria pengelola zakat agar mampu benar. Maka kira-kira level pendidik-

menjadi suatu lembaga zakat yang an mereka sekurang-kurangnya S-2,

profesional, yaitu (1) Amanah; (2) dan idealnya S-3 khusus konsentrasi

Manajerial Skills; (3) Ikhlas; (4) di bidang zakat dan sejenisnya.

Leadership Skills; (5) Inovatif; (6) No Profit Motives

Maslahah , Vol.7, No. 1, Juni 2016 58

Kedua, pemahaman fiqh amil yang berdayaguna dalam perekonomian. belum memadai. Masih minimnya pe-

Karena sudah melekat dalam benak mahaman fikih zakat dari para amil

sebahagian kaum muslim bahwa pe- masih menjadi salah satu hambatan

rintah zakat itu hanya diwajibkan dalam pengelolaan zakat. Sehingga

pada bulan Ramadhan saja itupun menjadikan fiqh hanya dimengerti

masih terbatas pada pembayaran dari segi tekstual semata bukan

zakat fitrah. Padahal zakat bukanlah konteksnya. Banyak para amil ter-

sekedar ibadah yang diterapkan pada utama yang masih bersifat tradisional,

bulan Ramadhan semata, melainkan mereka sangat kaku memahami fiqh,

juga dapat dibayarkan pada bulan- sehingga tujuan utama zakat tidak

bulan selain Ramadhan. Sehingga ide tercapai. Sebenarnya dalam penerapan

dasar zakat untuk kemaslahatan umat zakat di masyarakat yang harus

telah bergeser menjadi sekedar ibadah diambil adalah ide dasarnya, yaitu

ritual semata yang dikerjakan bersa- bermanfaat dan berguna bagi ma-

maan dengan ibadah puasa. Terda- syarakat serta dapat memberikan

patnya syarat haul (satu tahun kemaslahatan bagi umat dan mampu

kepemilikan) menandakan bahwa- menjadikan mustahik tersebut pribadi

sanya zakat tersebut tidak mengenal yang mandiri dan tidak tergantung

pembayaran pada satu bulan tertentu oleh pihak lain. Namun bukan berarti

saja, melainkan setiap bulan zakat para amil diberikan kesempatan untuk

dapat dibayarkan. Apabila kesadaran berijtihad dan berkreasi tanpa batas,

ma-syarakat akan pentingnya zakat mereka tetap harus berusaha melaku-

bagi peningkatan kesejahteraan dan kan terobosan-terobosan baik penge-

kemakmuran umat sudah semakin lolaan zakat, agar tetap sesuai dengan

baik, hal ini akan berimbas pada sya-riah. Sistem pengawasan yang

peningkatan penerimaan zakat. ter-dapat di semua institusi keuangan

Keempat, teknologi yang diguna- syariah termasuk di dalamnya insti-

kan masih rendah. Penerapan tekno- tusi pengelola zakat, mewajibkan ada-

logi yang ada pada suatu lembaga nya unsur Dewan Pengawas Syariah

zakat masih sangat jauh bila di- di dalam struktur organisasinya yang

bandingkan dengan yang sudah dite- berfungsi untuk melakukan penga-

rapkan pada institusi keuangan. Hal wasan terhadap pengelolaan manaje-

ini turut menjadi salah satu kendala men agar tidak menyimpang dari

penghambat kemajuan pendayaguna- aturan syariat.

an zakat. Teknologi yang diterapkan Ketiga, rendahnya kesadaran ma-

pada lembaga amil masih terbatas syarakat. Masih minimnya kesadaran

pada teknologi standar biasa. Sistem membayar zakat dari masyarakat

akuntansi, administrasi, penghimpun- menjadi salah satu kendala dalam

an maupun pendayagunaan haruslah pengelolaan dana zakat agar dapat

menggunakan teknologi terbaru, agar

59 Maslahah, Vol. 7, No. 1, Juni 2016

Maslahah , Vol.7, No. 1, Juni 2016 60

dapat menjangkau segala kelompok masyarakat terutama segmen kalang- an menengah atas yang notabenenya memiliki dana berlebih. Mobilitas tinggi membutuhkan teknologi tinggi yang menunjang pula, bila lembaga amil zakat mampu melakukan inovasi dalam memberikan kemudahan kepa-

da muzakki, maka akan semakin mampu mempertinggi proses peng- himpunan dana. Misalkan melakukan kerjasama dengan perbankan untuk pembayaran zakat via atm atau mobile-banking. Penggunaan teknolo- gi selain memberikan kemudahan kepada muzakki untuk memberikan donasinya, akan turut pula mem- permudah lembaga amil zakat pada penghimpunan dana di masyarakat.

Kelima, sistem informasi zakat yang masih lemah.. Inilah salah satu hambatan utama yang menyebabkan zakat belum mampu memberikan pe- ngaruh yang signifikan dalam per- ekonomian. Lembaga amil zakat yang ada belum mampu mempunyai atau menyusun suatu sistem informasi zakat yang terpadu antar amil. Se- hingga para lembaga amil zakat ini saling terintegrasi satu dengan lain- nya. Sebagai contoh penerapan ini adalah pada database muzakki dan mustahik. Dengan adanya sistem informasi ini tidak akan terjadi pada muzakki yang sama didekati oleh beberapa lembaga amil, atau mustahik yang sama diberi bantuan oleh beberapa lembaga amil zakat.

Namun bukan berarti dengan ada- nya sistem informasi zakat ini, maka

tidak ada lagi rahasia dan strategi khas antar institusi. Sebab kehadiran sistem informasi zakat adalah hanya untuk mempermudah mengenali titik- titik lokasi yang telah digarap oleh suatu lembaga, dan titik lokasi mana yang belum menerima bantuan. Hal ini dapat mencegah dimana akan terdapat lokasi pemberdayaan yang “gemuk” dan ada lokasi yang “kurus”. Karena tujuan utama kehadiran lembaga amil zakat selain untuk mengelola dana zakat, namun harus pula mampu mengkoordinasikan agar zakat tersebut manfaat dan penga- ruhnya dapat terasa bagi peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan ma- syarakat. Akan tetapi sistem infor- masi ini haruslah dikelola oleh suatu institusi indepen-den, dan idealnya dikelola oleh negara.

Kelima hambatan inilah yang ha- rus dipecahkan secara bersama-sama oleh setiap elemen dalam pengelolaan zakat, sebab tanpa kerjasama aktif antar institusi baik dari swasta mau- pun pemerintah hambatan-hambatan ini tidaklah akan dapat terwujud.

Analisis Peran Amil Zakat Bazda Kota Bekasi dan Kendala Yang Dihadapi

Ibadah zakat adalah ibadah yang merupakan perintah Allah yang ber- kaitan erat dengan harta benda. Kita yakin bahwa setiap perintah Allah itu dilaksanakan, pasti akan membawa dampak positif atau maslahat bagi orang yang melaksanakannya dan orang yang menerimanya serta ling- Ibadah zakat adalah ibadah yang merupakan perintah Allah yang ber- kaitan erat dengan harta benda. Kita yakin bahwa setiap perintah Allah itu dilaksanakan, pasti akan membawa dampak positif atau maslahat bagi orang yang melaksanakannya dan orang yang menerimanya serta ling-

selaku umatnya, dan juga sebagai miskin serta mustahiq yang terdapat

bahan pembelajaran agar kita bisa di setiap desa atau bahkan di kota

melakukan sedikit pengorbanan kepa- sekalipun. Dan melalui zakat pula

da orang-orang yang tidak mampu diyakini umat Islam akan menjadi

dengan cara mengeluarkan zakat. kuat baik secara materi ekonomi

“Tidak ada perubahan dan gerak maju ataupun mental.

yang lahir tanpa pengorbanan. Agar zakat dapat memainkan

Demikian pula tak pernah ada perannya secara berarti, sejumlah

perubahan tanpa daya nalar memadai ilmuwan menyarankan bahwa zakat

untuk menggerakannya. Tapi, kecuali ini seharusnya menjadi suplemen

itu, masih diperlukan sekelompok pendapatan hanya bagi orang-orang

manusia bening yang mampu menye- yang tidak mampu menghasilkan pen-

mangati semua gerakan itu menjadi dapatan yang cukup melalui usaha-

sebuah bola salju perubahan yang usahanya sendiri. 19 Jika dilihat dari sarat makna,” ungkap Rahmad Riyadi

segi penerimaannya, zakat memiliki selaku Presiden Dompet Dhuafa misi, yaitu meningkatkan kesejah-

Republika di salah satu kolom maja- teraan umat Islam sehingga terpe-

lah Dompet Dhuafa Republika edisi nuhinya kebutuhan hidup manusia,

spesial Ramadhan. 21 baiksecara primer maupun sekunder.

Demikian pula dalam menjalankan Untuk terciptanya kesejahteraan itu

sebuah Badan Amil Zakat yang me- maka yang lebih dahulu dibangun

rupakan sebuah institusi resmi penge- adalah sikap mentalnya agar ber-

lolaan zakat yang sepenuhnya diben- mental produktif yang mempunyai

tuk atas prakarsa pemerintah dan sumber dana untuk mengembangkan

masyarakat diperlukan sekali 3 (tiga) kebutuhan hidup. 20 elemen yang saling berkesinambungan

Di samping untuk mendidik sifat seperti diungkapkan di atas. Oleh dermawan, zakat juga merupakan

karena itu, BAZDA menjalankan salah satu wujud syukur atas harta

perannya melalui: (a) Memberikan pe- nyuluhan-penyuluhan kepada masya- rakat terutama masyarakat yang

Abdurrahim, dan KH. Mubarak, Zakat

mampu membayar zakat (muzakki)

Dan Peranannya Dalam Pembangunan Bangsa Serta Kemaslahatannya Bagi Umat (Bogor:

tentang pentingnya potensi zakat, CV. Surya Handayani Pratama 2002), Cet I, h.

infak dan sedekah. Agar masyarakat 119.

19 Umer, Chapra, The Future Of Economics

: An Islamic Perspective, terj. Amdiar Amir. 21 Rahmat Riyadi, Tanggung Jawab tidak dkk, (Jakarta: Shari’ah Economics and Banking

Ringan, Kolom Telaah: Special Edition Institute, 2001 ), h. 334. 20 Magazine

Ramadhan Dompet Dhuafa Ibid, h. 120. Republika , 1426 H.

61 Maslahah, Vol. 7, No. 1, Juni 2016 61 Maslahah, Vol. 7, No. 1, Juni 2016

dampingan agar bisa selalu terkontrol. mengentaskan kemiskinan; (b) Mem-

Cara pendistrbusian Zakat Produk- berikan bantuan modal atau dana

tif kepada mustahiq melalui BMM bergulir kepada mustahiq dan pe-

(Baitul Maal Mu’amalat) setelah dagang-pedagang kecil dengan tidak

diadakan pembinaan lalu dikumpul- memakai bunga, sekaligus memberi-

kan di suatu tempat (Masjid/Kantor kan

RT/RW) dengan cara ditransfer ke Memberikan bantuan sandang pangan

pengarahan-pengarahan;

(c)

rekening masing-masing. Dalam me- melalui uang atau zakat yang telah

nentukan Amil dan mustahiq dengan terkumpul oleh BAZDA; (d) Mem-

cara memilih tokoh masyarakat atas berikan bantuan biaya sekolah kepada

persetujuan Ketua RT dan Ketua RT, yang tidak mampu dan memberikan

Lurah dan Camat atas kesepakatan program beasiswa bagi siswa yang

bersama dalam rapat. Sejauh ini berprestasi; (e) Membantu orang-

Bazda kota bekasi belum men- orang sekitar karena kehilangan

daftarkan zakat produkti ke Kantor barang uang, membantu orang yang

Kementrian Agama, tetapi Laporan akan pulang kampung yang tidak

Bazda Kota Bekasi selalu melaporkan mempunyai ongkos pulang dan lain-

kegiatan-kegiatan kepada Kementrian lain. Akan tetapi dalam kasus seperti

Agama maupun Baznas Pusat. ini pihak BAZDA hanya bisa mem-

Bazda Kota Bekasi menyalurkan bantu 22 ala kadarnya saja. zakat produktif kepada pedagang

Pengelolaan zakat produktif dila- pengusaha kecil yang ingin mengem- kukan dengan cara bekerja sama

bangkan usahanya namun ia terbentur dengan BMM (Baitul Maal Mu’ama-

oleh modal yang terbatas. Bazda Kota lat). Tahun 2014 Bazda Kota Bekasi

Bekasi untuk menyalurkan keun- mananggarkan dana zakat produktif

tungan dari pengembang zakat pro- sebesar Rp. 75.000.000,-. Untuk peng-

duktif melalui pembinaan pedagang- himpnan zakat dengan cara mempbuat

pedagang kecil agar mereka bisa Unit Pengumpul Zakat (UPZ) pada

berkembang dalam berusaha dan ke- tiap-tiap dinas dan kecamatan. Lalu

untunggannya akan dikembalikan lagi para Unit Pengumpul Zakat (UPZ)

keada pedagang yang lainnya yang yang mensetorkan ke Bazda Kota

belum mendapatkan bantuan agar bisa Bekasi. Untuk pengembangan zakat

marasakan kemanfaatan dana zakat produktif Bazda Kota bekasi mencoba

tersebut.

bekerja sama dengan BMM (Baitul Pengelolaan merupakan satu kesa- tuan dari proses perencanaan, peng- organisasian, pelaksanaan, dan penga-

22 wasan terhadap pengumpulan, penda- Wawancara dengan Paray Said, ( Ketua BAZDA Kota Bekasi ).

yagunaan dan pendistribusian zakat.

Maslahah , Vol.7, No. 1, Juni 2016 62

Maslahah, Vol. 7, No. 1, Juni 2016

Distribusi dalam eko yaitu, mem- berikan saran, pendapat dan nasehat yang menyangkut kebijakan opera- sional dan ketetapan Syari’at Islam kepada Badan Pelaksana BAZ nomi sering diterjemahkan sebagai proses penyimpanan dan penyaluran produk

ke pelanggan, 23 begitu juga dalam dunia zakat distribusi merupakan suatu proses penyimpanan dan pe- nyaluran zakat ke mustahiq dalam bentuk uang tunai atau pun juga dalam

bentuk program-program pengem-bangan diri mustahiq. Dalam sistem pengelolaan dana zakat, BAZDA Kota Bekasi mem- punyai beberapa sistem yang pro- fesional dan modern yang akan di- terapkan, antara lain: (a) Mempunyai badan pengawasan, badan pertim- bangan dan badan pelaksana. Badan pengawas dan pertimbangan sebagai institusi yang independen untuk me- ngontrol kinerja BAZDA; (b) Mem- punyai tenaga pengelola yang pro- fesional dan manajemen yang baik, disamping mereka itu jujur dan di- percaya. Sehingga para wajib zakat merasa yakin bahwa zakat hartanya disalurkan pada mustahiq. Berikut ini beberapa sifat yang harus dimilki oleh para petugas atau pengelola zakat, yang berada di Badan Pengawasan, Badan Pertimbangan dan Badan Pelaksana yang kriterianya adalah mempunyai rasa tanggung jawab dan

Christopher Pass dan Bryan Lowes, Kamus Lengkap Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 1994), h. 162.

berhati-hati dalam bertindak; jujur, sebab jujur membawa kebajikan; menjaga amanat yang dipercayakan kepadanya; adil, segala tindakannya tanpa didasari kepentingan pribadi atau golongan tertentu; tidak berbuat dosa dan menghindari suap menyuap. Oleh karena itu seorang petugas zakat tidak boleh menerima pemberian apa- pun dari pihak manapun selain gajinya sebagai petugas zakat, apalagi dengan sengaja mengkorupsinya; bekerja de- ngan profesional sesuai dengan bi- dangnya; mempunyai sifat trans- paransi, maksudnya dalam peneri- maan dan penyalurannya dapat diketahui dengan jelas oleh para wajib zakat dan masyarakat luas; mene- rapkan sistem birokrasi yang Islami, birokrasi Islami maksudnya birokrasi yang tidak menyulitkan, sebab agama Islam itu mempunyai prinsip tidak menyulitkan penganutnya; mempu- nyai sarana yang modern seperti komputer, ruangan yang ber AC dan petugas

yang

ramah,

penataan ruangan yang bersih dan indah. Dengan menerapkan sistem kompu- terisasi dalam pengelolaan zakat, maka akan mempermudah dalam pelayanan, baik bagi para wajib zakat maupun para mustahiq; mempunyai tenaga ahli yang berperan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga lembaga zakat itu benar-benar ditangani secara profe- sional. Dengan demikian, harus di- adakan pelatihan-pelatihan bagi para pengelola atau petugas zakat dari tingkat nasional sampai daerah, baik penataan ruangan yang bersih dan indah. Dengan menerapkan sistem kompu- terisasi dalam pengelolaan zakat, maka akan mempermudah dalam pelayanan, baik bagi para wajib zakat maupun para mustahiq; mempunyai tenaga ahli yang berperan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga lembaga zakat itu benar-benar ditangani secara profe- sional. Dengan demikian, harus di- adakan pelatihan-pelatihan bagi para pengelola atau petugas zakat dari tingkat nasional sampai daerah, baik

generasi muda sedari dini, maka akan terjun ke bawah, maksudnya ada

mampu menjadi suatu budaya yang petugas yang melihat langsung di

built in di dalam jiwa mereka pada lokasi calon penerima dana zakat

saat mereka telah memiliki kemam- untuk menentukan layak tidaknya

puan untuk mencari nafkah. Rasa menerima zakat (studi kelayakan);

empati dan sosial pun akan timbul mempunyai program yang jelas dan

dari budaya membayar zakat ini. terarah. Lembaga zakat yang modern

ke-biasaan membayar harus mempunyai program yang jelas

Sosialisasi

zakat harus dila-kukan secara serentak dan terarah serta menetapkan stan-

dan dengan koordinasi yang matang darisasi fakir miskin yang berlaku

antar lembaga, agar dapat menjadi untuk orang Indonesia baik yang yang

budaya positif di masyarakat. Him- ada di desa maupun di kota, sebab

bauan moral harus selalu dikuman- tidak sama ukuran fakir miskin di

dangkan baik oleh tokoh-tokoh formal berbagai negara. 24 di

masyarakat maupun tokoh Dengan melihat pada kondisi

informal.

kekinian atas pengembangan penge- Kedua, penghimpunan yang cer- lolaan zakat di kota bekasi dan

das. Pada masa sekarang strategi hambatan yang menjadi kendala

penghimpunan yang tradisional sudah perkembangan pengelolaan zakat di

tidak dapat dipergunakan lagi, yaitu atas, maka disusun suatu strategi

strategi penghimpunan yang hanya pengembangan dalam pengelolaan

tunggu bola, menunggu datangnya zakat.

muzakki datang ke tempat amil. Saat Pertama, membudayakan kebiasa-

ini amil harus mau untuk lebih bekerja an membayar zakat. Harus mulai di-

keras dalam menghimpun dana canangkan gerakan membayar zakat

masyarakat, strategi yang dipakai melalui tokoh-tokoh agama atau bah-

adalah strategi jemput bola, yaitu kan dengan cara memasang iklan di

amil harus mendatangi dan mendekati media massa baik cetak maupun

para muzakki agar mau menyisihkan elektronik. Selain itu harus mulai

se-bahagian dananya untuk sesama. membiasakan sedari dini kepada para

Selain itu amil harus pintar melaku- pelajar agar mau menyisihkan se-

kan kreasi dalam pendekatannya bagian rejekinya untuk berbagi

kepada muzakki dimana setiap lembaga pengelola zakat mempunyai karak-teristik sendiri yang berbeda

24 Abdurrahim, dan KH. Mubarak, Zakat

dari satu amil dengan amil lainnya, Dan Peranannya Dalam Pembangunan Bangsa Serta Kemaslahatannya Bagi Umat, (Bogo :

sehingga pendekatan yang dipergu- CV. Surya Handayani Pratama 2002), Cet I, h.

nakan pun akan berbeda antara satu

83. dengan yang lainnya.

Maslahah , Vol.7, No. 1, Juni 2016 64

Maslahah, Vol. 7, No. 1, Juni 2016

Ketiga, perluasan bentuk penya- luran. Pola-pola penyaluran tradisi- onal yang selama ini banyak di- terapkan oleh lembaga pengelola zakat masjid atau tradisional harus diubah agar bentuk penyaluran yang ada mampu menjadikan manusia tersebut menjadi mandiri dan tidak tergantung

Janganlah selalu memberi mereka “ikan”, akan tetapi mereka harus pula diberi “kail”, agar mereka pada akhirnya mampu memperoleh “ikan” mereka sendiri, bahkan mereka mampu memberi “ikan” yang mereka peroleh kepada pihak lain. Hal ini menimbulkan implikasi bahwa zakat akan mampu menciptakan kemas- lahatan dan kemudharatan bagi umat. Bentuk pola penyaluran modal pro- duktif atau berbagai macam kursus dan pelatihan adalah salah satu pola memberi “kail” kepada mereka. Kare- na beberapa penyebab dari munculnya lingkaran kemiskinan adalah karena ketiadaan modal dan rendahnya kua- litas sumber daya manusia. Apabila lembaga zakat profesional mampu memutus dua penyebab kemiskinan ini, yang terlihat dari program pem- berdayaan yang mereka lakukan, maka pengaruh zakat akan semakin terasa kepada umat. Ada wacana bahwasanya boleh menggunakan dana zakat yang ada untuk membentuk suatu unit bisnis, dimana keuntungan yang di dapat akan diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Namun hal ini masih ada pihak yang mem- perdebatkan bahwasanya, kemaslahat-

an umat kurang terasa dan lebih banyak aspek bisnisnya.