Calopogonium mucunoides Desv Kacang Calopo atau Kacang Asu

terhadap penyakit dan hama juga membuat kacang ini sebagai tanaman sayuran dan polong-polongan yang menarik. Foto: internet Gambar 1. Mucuna pruriens DC

2. Calopogonium mucunoides Desv Kacang Calopo atau Kacang Asu

Calopogonium adalah terna yang tumbuh cepat, dengan menjalar, membelit atau melata. Digunakan sebagai pupuk hijau dan tutup tanaman di Sumatera pada tahun 1922 dan kemudian di perkebunan karet dan perkebunan serat karung di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Calopogonium dapat tumbuh cepat pada semua tekstur tanah, walaupun dengan pH rendah H 2 O antara 4,5-5 namun tidak dapat beradaptasi dengan naungan yang ditunjukkan dengan adanya penurunan pertumbuhan pucuk, akar dan pembentukan bintil akar dengan turunnya intensitas cahaya. Dapat menutupi tanah dengan daun-daunnya yang lebat dan biji-biji yang jatuh dapat tumbuh dengan sendirinya. Perbanyakan calopogonium secara normal disebarkan oleh benih, berbentuk kecil memanjang dengan panjang 2-3 mm. Benih ditaburkan pada 1-3 kgha pada umumnya ditaburkan dalam lubang berderet atau disebar bebas untuk produksi makanan hewan. Menurut Mcilroy 1976 1 ha lahan dibutuhkan Universitas Sumatera Utara Calopogonium mucunoides Desv 6-9 kgha. Walaupun batang calopogonium dapat berakar pada setiap bukunya, biasanya stek yang ditanam tidak dapat bertahan Kehati, 2007. Ketika ditanam sebagai penutup tanaman dalam perkebunan, Calopogonium mucunoides pada umumnya ditaburkan dalam campuran dengan kacang polong lain seperti Centrosema pubescens Benth, Calopogonium caeruleum dan Pueraria phaseoloides dengan 1-3 kgha calopogonium dalam total campuran 12-15 kgha benih yang ditaburkan. Calopogonium dikenal sebagai satu jenis kacang polong pelopor untuk melindungi permukaan lahan, mengurangi temperatur lahan, memperbaiki kandungan nitrogen, meningkatkan kesuburan lahan dan mengendalikan pertumbuhan rumput liar. Tanaman ini merupakan satu tanaman penutup panen yang penting untuk tanaman perkebunan, terutama karet dan kelapa sawit, di mana tanaman ini sering ditanam bersama dengan sentro Centrosema pubescens Benth dan kacang ruji Pueraria phaseoloides Roxb. Di Afrika penggabungan ini telah diuji perkebunan hutan muda, di mana hal itu akan mengurangi ongkos penyiangan. Calopogonium adalah juga digunakan sebagai suatu pupuk hijau untuk peningkatan kualitas lahan. Biasanya ditanam untuk makanan hewan, digunakan terutama sepanjang di akhir musim kering. Universitas Sumatera Utara Foto: internet Gambar 2. Calopogonium mucunoides Desv

3. Centrosema pubescens Benth Sentro