2.4. 4 Klasifikasi SPBU Dalam pembangunan sebuah SPBU, luas minimal lahan tergantung dari letak
lahan yang akan dibangun menjadi sebuah SPBU. Apabila lahan yang akan dibangun SPBU terletak dijalan besarutama, maka luas lahan yang harus dimiliki minimal
2500 m². Sedangkan untuk akses jalan lokal minimal 700 m². SPBU terdiri dari 5 tipe diantaranya adalah tipe A.B.C.D dan E. dimana klasifikasi SPBU tersebut adalah
sebagai berikut :
Tabel 2 . Klasifikasi SPBU Komponen
Tipe A Tipe B
Tipe C Tipe D
Tipe E
Minimal ukuran lahan
2500 1600
1225 900
700 Minimal lebar muka
jalan 50
40 35
30 20
Jumlah selang Min. 26
20-25 16-20
10-16 Max 10
Kapasitas Tangkikl Min.160
Min.140 Min. 100
Min. 80 Min. 60
2.5 Kerangka Konsep
2.6 Hipotesis Penelitian
Operator Shift •
Pagi •
Malam Kelelahan
Universitas Sumatera Utara
Ho : Tidak ada perbedaan kelelahan kerja pada operator SPBU antara shift
pagi dan shift malam pada SBPU 14203163 Tanjung Morawa tahun 2009.
Ha : Terdapat perbedaan kelelahan kerja pada operator SPBU antara shift
pagi dan shift malam pada SBPU 14203163 Tanjung Morawa tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional study untuk memberikan gambaran umum kelelahan kerja pada
operator SPBU 14203163 shift pagi dan shift malam, kemudian dianalisa secara analitik untuk mengetahui perbedaan kelelahan kerja pada operator SPBU 14203163
shift pagi dan shift malam tahun 2009.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di SPBU 14203163 yang terletak di jalan Medan- Lubuk Pakam Jalan Lintas Sumatera Km, 17 kecamatan Tanjung Morawa, dengan
pertimbangan belum pernah dilakukan penelitian mengenai kelelahan kerja di SPBU tersebut.
3.2.2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2008 – Juli 2009.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah operator SPBU 14203163 shift pagi dan shift malam di Tanjung Morawa yang berjumlah 24 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh operator SPBU 14203163 yang berjumlah 24 orang.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan KAUPK2 ketika bekerja pada shift pagi dan shift malam. Setiap kelompok shift berganti shift selama 1
kali seminggu dengan urutan shift yaitu shift pagi pada minggu pertama, shift malam pada minggu kedua kemudian shift sore pada minggu ketiga. Jadi pengambilan data
dilakukan dalam waktu 3 minggu.
3.4.2 Data Sekunder
Data diperoleh dari bagian administrasi SPBU 14203163 Tanjung Morawa.
3.5 Definisi Operasional
Definisi operasional penelitian ini adalah : 1.
Operator SBPU shift pagi adalah petugas pengisian BBM pada SPBU 14203163 yang bertugas pada pukul 07.00 – 15.00 WIB.
2. Operator SPBU shift malam adalah petugas pengisian BBM pada
SPBU 14203163 yang bertugas pada pukul 15.00 – 22.00 WIB. 3.
Kelelahan adalah perasaan lelah berupa keluhan dan gejala subyektib.
3.6 Aspek Pengukuran
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja KAUPK2 untuk mengukur tingkat perasaan lelah secara subyektif
Universitas Sumatera Utara
tingkat kelelahan pada operator SPBU diukur dengan menjumlahkan skor dari seluruh pertanyaan kuesioner. Untuk pertanyaan dengan jawaban “Ya , sering”
skornya 3, untuk jawaban “Ya, jarang” skornya 2 dan untuk jawaban “Tidak pernah” skornya 1. Menurut Hadi Pratomo 1986 dalam Sitohang 2008 berdasarkan
jumlah skor yang diperoleh maka dapat dikatakan tingkat kelelahan pada operator SPBU yang dikategorikan sebagai berikut:
1. Kurang lelah, bila responden memperoleh skor jawaban 20 40 dari total
skor. 2.
Lelah, bila responden memperoleh skor jawaban 20 – 35 40 - 75 dari total skor.
3. Sangat lelah, bila responden memperoleh skor jawaban 35 75 dari total
skor.
3.7 Teknik analisa data