BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi modern memungkinkan manusia untuk melakukan berbagai hal sepanjang hari. Kehidupan manusia seolah tidak mengenal waktu istirahat. Dalam
masyarakat, dikenal adanya ” 24 hours society ” membutuhkan pelayanan sewaktu- waktu seperti rumah sakit, dinas pemadam kebakaran, call center, kepolisian atau
yang lainnya. Ada pula industri yang harus beroperasi 24 jam per hari karena proses produksinya yang panjang dan kontinu, seperti industri kimia atau industri
manufaktur yang menggunakan mesin yang memerlukan setup yang lama dan mahal. Pekerjaan shift adalah pola waktu kerja yang diberikan pada tenaga kerja untuk
mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan biasanya dibagi atas kerja pagi, sore dan malam. Jadwal shift kerja yang berlaku sangat bervariasi. Biasanya adalah shift kerja
8 jam atau 12 jam dalam sehari Mardi, 2008 . Shift kerja biasanya diterapkan untuk lebih memanfaatkan sumber daya yang
ada, meningkatkan produksi, serta memperpanjang durasi pelayanan. Shift kerja berbeda dengan hari kerja biasa, di mana pada hari kerja biasa pekerjaan dilakukan
secara teratur pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya sedangkan shift kerja dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk memenuhi jadwal 24 jamhari. Biasanya
perusahaan yang berjalan secara kontinyu yang menerapkan aturan shift kerja ini.
Universitas Sumatera Utara
Alasan lain dari shift kerja adalah kebutuhan sosial akan pelayanan. Polisi dan rumah sakit benar-benar dibutuhkan untuk 24 jamhari, 7 hariminggu Nurmianto, 2004 .
Monk dan Folkard dalam Silaban mengkategorikan 3 jenis sistem shift kerja, yaitu shift permanen, sistem rotasi cepat, dan sistem rotasi shift lambat Dewi, 2006.
Berbagai alasan dikemukakan oleh para pekerja shift, diantaranya adalah gaji yang lebih baik, lebih banyak waktu mengasuh anak di siang hari, mempunyai waktu
lebih di siang hari untuk bersantai, lebih banyak kesempatan untuk melanjutkan pendidikan, malam hari suasananya lebih tenang dan biasanya hanya sedikit
supervisor di malam hari. Tetapi, banyak diantara pekerja shift menyatakan bahwa mereka sebenarnya terpaksa bekeja shift karena tidak memiliki pilihan pekerjaan
yang lain. Mardi, 2008 . Menurut pendapat Roger R Colligan 1997 yang dikutip Povilia Dewi
2006 Berbagai dampak kesehatan dan keselamatan dapat muncul akibat kerja shift. Persoalan yang segera dapat dirasakan adalah terganggunya kualitas tidur dan
menurunnya kualitas hubungan hubungan dengan keluarga atau teman. Seperti diketahui, tidur siang dan tidur malam walaupun dilakukan dalam waktu yang sama,
kualitasnya berbeda. Persoalan jangka panjang yang muncul akibat shiftwork
Tubuh kita memiliki irama dan ritmenya sendiri, yang disebut dengan circadian rhythm. Kebanyakan sistem metabolisme tubuh kita sangat aktif pada waktu
tertentu dan tidak aktif pada saat yang lain. Sebagai contoh, denyut jantung dan temperature badan kita berubah-ubah selama 24 jam; biasanya berada pada titik
ini dapat berupa gangguan fungsi pencernaan dan gangguan fungsi jantung.
Universitas Sumatera Utara
terendah pada jam 4.00 dan mencapai puncak pada siang hari. Aktivitas metabolisme kemampuan tubuh menghasilkan energi dari makanan paling tinggi pada siang
sampai sore hari. Secara alamiah, tubuh kita diciptakan untuk aktif pada siang hari dan butuh beristirahat pada malam hari untuk penyegaran dan recovery. Fluktuasi
circadian rhythm menjadi sebab yang mempengaruhi perubahan kinerja mental dan fisik Mardi, 2008 .
Gangguan pada circadian rhythm dan pada metabolisme tubuh kita menyebabkan penurunan kondisi tubuh. Itulah sebabnya mengapa orang yang bekerja
pada shift malam sering merasa mengantuk dan kelelahan saat bekerja. Kondisi seperti ini pada titik tertentu sangat melelahkan. Penelitian membuktikan bahwa
kebanyakan pekerja malam tidak pernah bisa beradaptasi dengan jadwal kerjanya secara sempurna disebabkan karena fungsi fisiologi tubuh manusia menurun pada
malam hari Mardi, 2008 . Kelelahan dan insomnia adalah keluhan yang umum bagi para pekerja shift.
Kelelahan ini akan menurunkan daya konsentrasi, motivasi, daya ingat dan reaksi mental. Para pekerja shift mengalami beban fisik yang dapat mengarah kepada beban
mental, sehingga mereka rentan terhadap stress Sumakmur, 1996 . Pelaksanaan shift kerja yang tidak baik menimbulkan kelelahan kerjafatigue
yang harus dikendalikan sebaik mungkin mengingat fatigue dapat menimbulkan kecelakaan kerja. 50 Kecelakaan kerja ada kaitan dengan kelelahan kerja, sehingga
pengusaha harus mengupayakan pengendalian kelelahan kerja bersama pekerja secara berkesinambungan. Gejala kelelahan kerja bermacam-macam antara lain adanya
perasaan lelah, penurunan kecepatan bereaksi serta penurunan motivasi bekerja
Universitas Sumatera Utara
secara baik, penurunan performance di samping peningkatan kecenderungan kecelakaan. Penyebab kelelahan kerja antara lain, pengaturan shift yang terlalu
panjang dan tidak tepat, intensitas dan durasi suatu pekerjaan dilaksanakan yang terlalu tinggi, desain pekerjaan tidak tepat, lingkungan kerja yang tidak nyaman
bising, suhu tinggi, getaran, pencahayaan yang kurang tepat, cara kerja yang tidak efektifergonomis dan adanya stres Hidayat, 2008 .
Banyak penelitian yang menunjukkan tenaga kerja yang bekerja pada shift malam tentu lebih mudah merasa lelah dan mengantuk. Mereka yang sudah terbiasa
shift siang akan mempunyai pola kantuk dan tidur tertentu, yang tentu butuh penyesuaian jika harus berganti ke shift malam. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
Kelelahan ini dapat menyebabkan kesulitan konsentrasi dalam bekerja, meningkatkan resiko kesalahan human error, berdampak kepada kualitas kerja dan kecepatan
kerja, dan akhirnya kecelakaan kerja. Karyawan yang bekerja pada shift malam terpaksa harus istirahat pada siang hari, ketika kondisi tubuh mereka biasanya
terbangun. Dan begitu juga sebaliknya. Tidur pada siang hari biasanya lebih pendek dibandingkan malam kira-kira 2-3 jam lebih pendek, dan tidur siang hari juga tidak
mempunyai kualitas sebaik tidur malam karena pengaruh adanya cahaya matahari dan kebisingan. Dampak dari rendahnya kualitas dan kuantitas tidur ini dapat memicu
kantuk dan tertidur di saat yang tidak tepat atau saat sedang bekerja Tim Ergoinstitute, 2008 .
Kelly dan Schneider dalam Pulat menyatakan bahwa kesalahan dapat meningkatkan secara bermakna 80 sampai 180 karena berkurangnya
kewaspadaan akibat bertambahnya lama kerja shift. Hal ini merupakan salah satu
Universitas Sumatera Utara
akibat dari kelelahan kerja. Sedangkan Thiis-Everson melaporkan bahwa dari 6000 pekerja Norwegia, 35 pekerja shift malam mengalami insomnia akibat kelelahan
kerja, 13,4 mengalami ulserasi, dan 30 mengalami gangguan usus Dewi, 2006 . Dari hasil penelitian Folkart 1987, 1990 yang dikutip Wijayanti 2005
diketahui bahwa penurunan kinerja pekerja shift malam yang ditandai menurunnya kecepatan kerja dan meningkatnya jumlah kesalahan yangberpotensi menyebabkan
kecelakaan kerja. Hal ini didukung dengan hasil penelitian di Amerika dan Eropa yang menunjukan bahwa seorang pekerja shift malam ternyata kurang produktif bila
dibandingkan dengan pekerja shift pagi Dewi, 2006. Namun menurut penelitian Deranto 2008 yang dilakukan di bagian
assembling R6 PT Hari Terang Industri Surabaya yang menerapkan 2 shift yaitu shift pagi dan malam dengan pembagian waktu tiap shift selama 12 jam dengan 1 jam
istirahat menunjukkan tidak adanya perbedaan antara pekerja shift pagi dan shift malam dengan jenis pekerjaan responden yang tergolong sama beratnya dan
besarnya., dengan aktivitas monoton dan bervariasi Deranto,2008. Salah satu kegiatan usaha yang melayani konsumen selama 24 jam adalah
stasiun pengisian bahan bakar umum SPBU . SPBU 14203163 adalah SPBU yang beroperasi 24 jam. Pembagian jam kerja dibagi menjadi 3 shift, yaitu shift pagi mulai
pukul 07.00 – 15.00, shift sore pukul 15.00 – 22.00 dan shift malam pukul 22.00 – 07.00. Pergantian shift dilakukan setiap 1 minggu dengan perputaran yaitu shift pagi,
sore, lalu shift malam. Setiap operator mendapat libur off 1 kali seminggu. Terdapat 12 unit pompa yang biasanya dioperasikan pada shift pagi dan sore. Namun
hanya dioperasikan 10 unit pada shift malam. Tugas operator SBPU mulai dari
Universitas Sumatera Utara
bertanya kepada konsumen berapa jumlah pengisian, menekan tombol pada pompa otomatis sesuai permintaan, menerima uang serta memberikan uang kembalian.
Pengisian dilakukan dalam posisi berdiri dan setiap operator mengoperasikan satu pompa. Pekerjaan tersebut dilakukan sendiri sehingga para operator harus
berkonsentrasi agar tidak melakukan kesalahan pengisian dan pengembalian uang. Dari hasil survei pendahuluan penulis mendapat informasi bahwa para operator sering
melakukan kesalahan pengembalian uang terutama pada saat konsumen ramai. Sehingga terkadang mereka tidak menggunakan tombol pada pompa otomatis tetapi
langsung mengisi secara manual. Selanjutnya penulis mendapati perbedaan mengenai faktor – faktor yang dapat
menyebabkan kelelahan pada shift malam dan shift pagi. Misalnya perbedaaan beban kerja dimana pada shift pagi pengisian BBM paling ramai dilakukan oleh masyarakat.
Sehingga operator lebih banyak berdiri selama bekerja pada shift pagi. Hal ini membuat kerja fisik dan mental operator lebih besar daripada shift malam. Akibatnya
para operator sering mengeluhkan rasa berat dan pegal pada kaki. Sedangkan pada shift malam diperbolehkan duduk bila tidak ada pengisian. Selain itu fakor fisik
seperti suhu udara yang panas dirasakan oleh operator pada shift pagi terutama pada tengah hari. Pada jam – jam tertentu yaitu sekitar pada jam 08.00 – 10.00, mereka
terkena cahaya matahari langsung karena atap pelindung terasa kurang lebar. Sedangkan pada shift malam yang dikeluhkan adalah rasa mengantuk dan kurang
konsentrasi. Terutama pada sekitar pukul 04.00 dan seterusnya. Selain itu pada shift malam jam kerja lebih panjang dari shift lain yaitu 9 jam.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan survei penelitian diatas maka penulis berminat untuk melakukan penelitian mengenai perbedaan kelelahan kerja pada operator SPBU antara shift pagi
dan shift malam di SPBU 14203163 Tanjung Morawa tahun 2009.
1.2 Perumusan Masalah