INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
9. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
a. Klasifikasi Instrumen Keuangan
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Dana Perlindungan Pemodal adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017
31 Desember 2016
Rp Aset keuangan
Rp
Pinjaman yang diberikan dan piutang Bank
30.249.269 Deposito berjangka
120.742.060.306 Piutang bunga
493.337.900 Jumlah aset keuangan
121.265.647.475 Liabilitas keuangan
Biaya perolehan diamortisasi Beban akrual
b. Tujuan Kebijakan dan Manajemen Risiko Keuangan
Kebijakan manajemen risiko keuangan Dana Perlindungan Pemodal bertujuan untuk memastikan bahwa sumber dana dikelola di instrumen dan lembaga keuangan yang aman, sesuai dengan aturan yang ditetapkan dengan memperhatikan risiko-risiko yang terkait yang meliputi risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, dan juga tersedia pada saat digunakan sesuai dengan fungsi Dana Perlindungan Pemodal untuk melindungi kepentingan pemodal.
Manajemen risiko kredit
Risiko kredit terkait dengan kerugian yang timbul sehubungan dengan kegagalan counterparty dalam memenuhi liabilitas kontraktual. Aset keuangan Dana Perlindungan Pemodal adalah Bank.
Penempatan Dana Perlindungan Pemodal pada lembaga keuangan dilakukan setelah proses analisis dengan mempertimbangkan kinerja bank, batasan proporsi penempatan pada setiap bank sebagaimana yang ditetapkan dalam Kebijakan Investasi Dana Perlindungan Pemodal, dan atas persetujuan manajemen.
Risiko kredit atas kas dan setara kas dan piutang bunga adalah terbatas karena counterparty Dana Perlindungan Pemodal adalah lembaga keuangan yang terpercaya.
Manajemen risiko pasar
Risiko suku bunga
Risiko suku bunga merupakan risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko terjadinya pergerakan suku bunga ini akan mempengaruhi laba operasi Dana Perlindungan Pemodal. Fluktuasi suku bunga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh Dana Perlindungan Pemodal dalam menjalankan kebijakan investasinya.
Instrumen keuangan Dana Perlindungan Pemodal pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 yang terekspos terhadap tingkat bunga arus kas adalah pada aset keuangan bank dan deposito berjangka sebesar Rp 141.428.342.576 dan Rp 121.265.647.475.
P.T. PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA PERLINDUNGAN PEMODAL
31 DESEMBER 2017 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
Analisis sensitivitas dibawah ini, ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga terhadap liabilitas keuangan yang menggunakan suku bunga mengambang pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016. Analisa ini disajikan dengan asumsi saldo liabilitas keuangan pada akhir periode pelaporan masih beredar sepanjang tahun.
Jika suku bunga mengalami perubahan 100 basis poin lebih tinggi (rendah) dan variabel lain konstan, kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi Dana Perlindungan Pemodal untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016, akan mengalami peningkatan (penurunan) masing-masing sebesar Rp 1.409.307.895 dan Rp 1.207.723.096.
Manajemen risiko likuiditas
Risiko likuiditas dapat timbul dari pendanaan kredit oleh bank penyedia kredit. Dana yang dikucurkan bank dalam rangka pemenuhan kegagalan transaksi bursa. Tetapi risiko tersebut terbatas karena counterparty Dana Perlindungan Pemodal merupakan lembaga keuangan terpercaya (bank pemerintah).
31 Desember 2017
Tingkat bunga
Tiga bulan
Satu sampai
efektif rata-rata
Kurang dari
sampai dengan
dengan
tertimbang
tiga bulan
satu tahun
lima tahun Jumlah
Rp Aset Keuangan:
Bunga mengambang Bank
70.585.712 Deposito berjangka
141.646.673.299 Tanpa bunga Piutang bunga
6,30% - 7,10%
497.553.036 Liabilitas Keuangan:
Tanpa bunga Beban akrual
Tingkat bunga
Tiga bulan
Satu sampai
efektif rata-rata
Kurang dari
sampai dengan
dengan
tertimbang
tiga bulan
satu tahun
lima tahun Jumlah
Rp Aset Keuangan:
Bunga mengambang Bank
30.249.269 Deposito berjangka
121.552.038.294 Tanpa bunga Piutang bunga
7,10% - 9,00%
493.337.900 Liabilitas Keuangan:
Tanpa bunga Beban akrual
c. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset keuangan yang dicatat dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya dan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.
Pengukuran nilai wajar sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 3.