Jenis Kelamin Usia Variabel Independen

oleh seorang akuntan juga dipengaruhi oleh legalitas situasi. Situasi legal yang dimaksudkan disini adalah situasi yang terkandung unsur-unsur hukum di dalamnya. Sedangkan situasi illegal adalah situasi yang tidak mengandung unsur- unsur hukum, melainkan hanya tentang baik tidaknya suatu situasi. Pertama-tama variabel dependen diukur dengan menggunakan 14 ilustrasi etika secara keseluruhan tanpa membedakannya ke dalam situasi legal dan illegal. Pengukuran variabel dependen yang kedua adalah dengan menggunakan 8 ilustrasi etika yang tidak mengandung unsur-unsur hukum di dalamnya illegal. Atau dapat dikatakan bahwa 8 ilustrasi yang digunakan disini adalah situasi yang hanya mengandung unsur baik buruknya suatu situasi. Sedangkan pengukuran variabel yang ketiga dilakukan dengan menggunakan 6 ilustrasi yang di dalamnya terkandung unsur-unsur hukum legal.

3.1.2 Variabel Independen

Variabel independen atau bebas X yaitu variabel penduga dalam penelitian yang mempengaruhi variabel terikat, entah secara positif atau negatif Uma Sekaran, 2007. Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

3.1.2.1 Jenis Kelamin

Pendekatan sosialisasi gender menunjukkan bahwa laki-laki akan mencari kesuksesan kompetitif, sehingga menjadi lebih mungkin untuk melanggar peraturan karena mereka melihat prestasi sebagai persaingan. Sebagai perbandingan, perempuan lebih peduli dengan menyelesaikan tugas-tugas secara efisien dan efektif, dan mempromosikan hubungan kerja, sehingga menjadi lebih mungkin untuk mematuhi aturan dan kurang toleran terhadap orang yang tidak mematuhi aturan. Penelitian yang dilakukan Wei dan Yunhui mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara jenis kelamin dan penilaian etis seorang akuntan. Gilligan 1982 dalam Wei dan Yunhui 2012 mengungkapkan bahwa perempuan lebih memikirkan hubungan antarindividu. Perempuan melihat etika sebagai bagian dari norma sosial yang dapat membantunya mendapatkan pengakuan dari orang lain. Untuk hal ini, perempuan akan cenderung memiliki standar moral yang lebih tinggi daripada laki-laki. Sebaliknya, laki-laki dianggap lebih individualis dan menilai dirinya sendiri melalui kesuksesan dan daya saingnya dimana akan membuatnya mengabaikan nilai-nilai etika itu sendiri. Perempuan dianggap kurang toleran dibandingakan laki-laki ketika ditanya tentang dilema etis. Berdasarkan skor sensitivitas etis mereka, responden perempuan memiliki sensitivitas yang lebih tinggi yang menunjukkan bahwa perempuan akan lebih dapat terhindar dari perilaku tidak etis. Dalam penelitian ini jenis kelamin ditunjukkan dengan variabel dummy. Data jenis kelamin responden didapatkan dari kuesioner pada bagian I yaitu identitas responden. Responden dengan jenis kelamin laki-laki dikodekan dengan angka satu 1 dan responden perempuan dikodekan dengan angka dua 2.

3.1.2.2 Usia

Umurusia menurut Wikipedia Indonesia adalah satuan yang mengukur waktu keberadaan sesuatu. Data usia responden didapatkan dari kuesioner pada bagian I yaitu identitas responden. Usia dalam penelitian ini diklasifikasikan ke dalam 6 kelompok usia. Kelompok 1 untuk responden dengan usia kurang dari 20 tahun; kelompok 2 untuk responden dengan usia antara 20-29 tahun; kelompok 3 untuk responden dengan usia antara 30-39 tahun; kelompok 4 untuk responden dengan usia antara 40-49 tahun; kelompok 5 untuk responden dengan usia antara 50-60 tahun dan kelompok 6 untuk responden dengan usia lebih dari 60 tahun.

3.1.2.3 Kualifikasi Profesi