82
4.1.5. Produk PT. Semarang Garment
PT. Semarang Garment bergerak di bidang industri garmen dan telah menjalankan usahanya di Semarang selama sepuluh tahun. Perusahaan ini
memiliki
capital paid up
sebesar US 2.000.000; dan line produksi sebanyak 33
sewing lines
yqng terdiri dari 17 lines pada
factory
I dan 15 lines pada
factory
II. Jumlah keseluruhan mesin yang digunakan untuk kegiatan produksi sebanyak
1447 mesin jahit
sewing machines
dengan 15 mesin komputer pembordiran. Total produktivitas yang dilakukan pada PT. Semarang Garment kurang
lebih 700.000
pieces
per bulan. Item-item yang diproduksi pada perusahaan ini, antara lain knit sweat shirt, training suits, pants, polo shirts, T-shirts, dress skirtts,
cardigan, overall, lycra pants, body suit, dan night wear pyjamas, night gown. Produk-produk yang telah selesai diproduksi dan dikemas selanjutnya
akan diekspor ke negara-negara seperti Perancis, Jerman, Benelux, Inggris, Spanyol, Italia, Denmark, Belanda, Australia, Jepang dan Amerika.
4.1.6. Kondisi Lingkungan Kerja pada
Office
PT. Semarang Garment
PT. Semarang Garment memiliki wilayah yang cukup luas namun sebagian besar wilayahnya digunakan untuk kegiatan operasional pabrik.
Sementara ruang-ruang yang digunakan untuk kantor hanya sebagian kecil wilayah dari keseluruhan bangunan di area Semarang Garment. Staff
office
yang bekerja pada PT. Semarang Garment berjumlah 34 orang dan merupakan
karyawan lokal. Terdapat dua lantai yang merupakan bangunan
office
dan tempat karyawan melakukan pekerjaannya. Lantai pertama digunakan untuk administrasi,
ruang autocad dan klinik kesehatan. Sementara lantai kedua digunakan untuk
83
kantor bagi staff yang lain. Terdapat pula ruangan bagi pimpinan utama perusahaan, wakil pimpinan dan beberapa ruangan manajer, serta sebuah ruang
rapat atau
meeting
yang digunakan untuk rapat berkala dan menerima tamu-tamu dari instansi tertentu pada lantai kedua tersebut. Bangunan yang digunakan untuk
office
ini terletak di bagian depan dari area Semarang Garment dan terhubung langsung dengan pabrik, tempat produksi. Pada kantor ini juga terdapat beberapa
pintu dan jendela yang langsung menghubungkan dengan pabrik sehingga kondisi pabrik dan setiap aktivitas yang dilakukan dalam proses produksi dapat dilihat
secara langsung melalui jendela-jendela yang mengarah pada ruang-ruang operasional di pabrik.
Terdapat beberapa pajangan dinding yang menghiasi sepanjang ruangan yang digunakan untuk kantor tersebut. Diantaranya terdapat poster-poster
mengenai pedoman dalam berperilaku bagi karyawan maupun bagi pihak manajemen yang dikeluarkan oleh Nike, Inc. yang merupakan
buyer
utama dari PT. Semarang Garment.
Selain beberapa hal tersebut, PT. Semarang Garment juga memberikan peringatan terhadap daerah atau area berbahaya tertentu dengan menggunakan tiga
bahasa, diantaranya bahasa Korea, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hal ini terjadi pula pada kalimat mutiara yang terdapat tidak hanya pada satu ruangan,
tetapi terdapat hingga tiga buah pajangan sejenis di sepanjang kantor dimana menyerukan kalimat “Orang rajin selalu mencari cara, orang malas selalu mencari
alasan.” Terdapat tiga bahasa dalam setiap pajangan yang ditempelkan pada sisi ruangan tertentu pada kantor tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kalimat
tersebut menjadi kalimat yang dipegang oleh diri mereka sendiri dan
84
mengharapkan karyawan lain mengikuti pemikiran yang demikian. Kerajinan dan semangat kerja sangat penting bagi orang Korea, khususnya para manajer dan
pimpinan yang berada di PT. Semarang Garment. Pada dinding kantor juga terpajang beberapa foto pimpinan beserta wakil
pimpinan dengan seluruh jajaran manajer ekspatriat yang berkebangsaan Korea dan piagam serta sertifikat yang diberikan oleh perusahaan
buyer
yang telah bekerjasama dengan PT. Semarang Garment.
Ruangan pimpinan yang menyatu dengan bawahan juga ditemukan pada PT. Semarang Garment. Ruang khusus hanya diadakan untuk pimpinan utama
atau presiden direktur dan wakil pimpinan atau wakil presiden direktur PT. Semarang Garment. Untuk para manajer ruangan yang dimiliki terkesan menyatu
dengan karyawan staff lain namun deng
space
atau area yang sedikit lebih luas. Tidak terdapat penyekat khusus antara ruang manajer dengan karyawan atau staff
yang lain. Pada kantor tersebut hanya terdapat satu ruang rapat atau pertemuan yang
memiliki jendela-jendela yang langsung menghadap pada pabrik, tempat produksi. Pada ruang pertemuan ini terdapat beberapa
display
dari sample produk yang siap didistribusikan pada
buyer
, antara lain untuk Nike, Columbia, HM, Walmart, Hema, DD, Daiz, Elcorte Ingles dan VF Imagewear.
Para manajer pabrik, untuk
factory
I maupun
factory
II memiliki ruangan khusus yang terletak pada pabrik atau
factory
dan tidak memiliki ruangan khusus di kantor atau
office
tersebut.
85
Gambar 4.5 Kondisi Lingkungan
Office
Sumber: Hasil observasi peneliti, 2013
Ruangan manajer yang tidak terpisah dengan staff; Ruang pertemuan dengan display sample produk dan jendela yang langsung menghadap ke pabrik, tempat produksi.
Serifikat dan piagam dari perusahaan buyer; kalimat mutiara sebagai filosofi kerja; karyawan teladan 2012; peringatan; dan pedoman perilaku oleh Nike, Inc.
86
4.2. Pembahasan
Guna melengkapi penelitian mengenai kepemimpinan lintas budaya khususnya kepemimpinan gaya Korea di Indonesia ini selain melakukan
observasi, menerangkan perilaku yang terlihat dan lingkungan fisik serta mencatat gejala atau fenomena yang terjadi pada objek penelitian, tetapi juga
memperhatikan makna dari hal-hal tersebut bagi karyawan di perusahaan tersebut. Untuk
mengetahui kepemimpinan
lintas budaya,
khususnya kepemimpinan gaya Korea di Indonesia pada PT. Semarang Garment, diperlukan
teknik pengumpulan data dengan dokumentasi berbagai bentuk data yang dibutuhkan sebagai pendukung penelitian kualitatif. Analisis data terkait
kepemimpinan gaya Korea di Indonesia pada penelitian ini mengacu kerangka pikir penelitian dan literatur yang mendukung. Mengenai sumber untuk mengkaji
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam hal ini, guna menguji kredibilitas data tentang
gaya kepemimpinan Korea di Indonesia, dilakukan terhadap bawahan yang dipimpin dan merupakan karyawan lokal dari Indonesia.
4.2.1. Profil Narasumber
Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian terhadap objek penelitian yang merupakan karyawan pada PT. Semarang Garment. Para
narasumber terdiri dari manajer ekspatriat perusahaan yang berasal dari Korea Selatan dan karyawan lokal yang diantaranya adalah karyawan yang berhubungan
langsung dengan manajer ekspatriat, pekerja pabrik, hingga
cleaning service
dan
security
yang merupakan penduduk lokal Indonesia pada PT. Semarang Garment