Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda

A. Tujuan

Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Bapeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, maka tujuan jangka menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai berikut :

1. Perencanaan pembangunan yang jelas dan terukur dengan indikator tujuan: Tingkat kontribusi hasil analisis data/penelitian/kajian dalam perencanaan pembangunan

2. Perencanaan yang terintegrasi, sinkron, dan sinergi dengan indikator tujuan: Tingkat keselarasan rencana pembangunan provinsi dengan Nasional, Kabupaten/Kota, dan wilayah perbatasan provinsi

3. Konsistensi dan transparansi dalam hal perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan dengan indikator tujuan: Tingkat kesesuaian sasaran pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan

4. Dukungan sumber daya pemerintahan yang kompeten dan modern dalam perencana pembangunan dengan indikator tujuan: Prosentase aparatur perencana PD & Kab/Kota yang memiliki sertifikat kompetensi

B. Sasaran

Adapun sasaran yang ingin dicapai pada periode 2013-2018 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya perencanaan yang disusun berdasarkan analisis data, hasil kajian/penelitian, dan evaluasi

2. Meningkatnya kinerja perencanaan pembangunan daerah

3. Meningkatnya konsistensi dan kinerja penataan ruang

4. Terwujudnya kerjasama antar daerah, kabupaten/kota, antar provinsi dan luar negeri

5. Terwujudnya kerjasama dengan Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, Swasta, LSM dalam dan luar negeri

6. Meningkatnya ketersediaan informasi penataan ruang

7. Meningkatnya konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan

8. Meningkatnya kesesuaian perencanaan dengan penganggaran

9. Meningkatnya kualitas layanan perencanaan pembangunan

10. Meningkatnya indeks keterbukaan informasi publik

11. Meningkatnya Kompetensi pegawai Provinsi Jawa Barat Sebelas sasaran tersebut diukur keberhasilannya melalui 13 Indikator yang diklasifikasikan melalui: (1) Indikator Kinerja Utama (IKU) core business dan IKU Penunjang, yaitu:

a. IKU Kepala Bappeda (core business)

1. Tingkat kontribusi hasil analisis data/penelitian/kajian dalam perencanaan pembangunan

2. Tingkat keselarasan rencana pembangunan provinsi dengan Nasional, Kabupaten/Kota, dan wilayah perbatasan provinsi

3. Persentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas pembangunan Jawa Barat

4. Tingkat kesesuaian rencana pembangunan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah

5. Tingkat kesesuaian sasaran pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan

6. Tingkat konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan

7. Tingkat kesesuaian perencanaan dengan penganggaran

b. IKU Penunjang

1. Tingkat keselarasan kerjasama antar daerah, kabupaten/kota, antar provinsi dan luar negeri dengan prioritas RPJMD

2. Tingkat keselarasan kerjasama Pemprov dengan Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, Swasta, LSM dalam dan luar negeri dengan prioritas RPJMD

3. Persentase penanganan ketersediaan rencana rinci tata ruang

4. Tingkat layanan informasi perencanaan pembangunan daerah

5. Tingkat aksesibilitas data dan informasi pembangunan

6. Prosentase aparatur perencana PD & Kab/Kota yang memiliki sertifikat kompetensi

Tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini:

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Target Kinerja Tujuan

Sasaran*

Indikator Sasaran*

Satuan

Target Kinerja Tujuan

Sasaran*

Indikator Sasaran*

1.1.1 Tingkat kontribusi

yang disusun

hasil analisis

yang jelas dan

berdasarkan

data/penelitian/kajian

terukur

analisis data,

dalam perencanaan

hasil

pembangunan

kajian/penelitian, dan evaluasi

2 Perencanaan

2.1. Meningkatnya

2.1.1 Tingkat keselarasan

sinkron, dan

pembangunan

provinsi dengan

sinergi

daerah

Nasional, Kabupaten/Kota, dan wilayah perbatasan provinsi

2.1.2 Persentase usulan dari

Persen

pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas pembangunan Jawa Barat

2.2. Meningkatnya

40 45 50 55 60 65 konsistensi dan

2.2.1 Tingkat kesesuaian

Persen

rencana

kinerja penataan

pembangunan dengan

ruang

Rencana Tata Ruang Wilayah

2.3. Terwujudnya

60 65 70 75 80 80 kerjasama antar

2.2.1 Tingkat keselarasan

Persen

kerjasama antar

daerah,

daerah,

kabupaten/kota,

kabupaten/kota, antar

antar provinsi dan

provinsi dan luar

luar negeri

negeri dengan prioritas RPJMD

60 65 70 75 80 80 kerjasama

2.4. Terwujudnya

2.4.1 Tingkat keselarasan

Persen

kerjasama Pemprov

dengan

dengan Perguruan

Perguruan Tinggi,

Tinggi, BUMN/BUMD,

BUMN/BUMD,

Swasta, LSM dalam

Swasta, LSM

dan luar negeri dengan

dalam dan luar

prioritas RPJMD

negeri

3 Konsistensi 3.2. Meningkatnya

transparansi informasi

ketersediaan rencana

dalam hal penataan ruang

rinci tata ruang

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan

70 75 80 80 80 80 konsistensi

3.3. Meningkatnya

3.3.1 Tingkat kesesuaian

Persen

sasaran pembangunan

pelaksanaan

jangka panjang,

pembangunan

jangka menengah dan

terhadap rencana

tahunan

pembangunan

3.3.2 Tingkat konsistensi

Persen

pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan

Target Kinerja Tujuan

Sasaran*

Indikator Sasaran*

3.4.1 Tingkat kesesuaian

Persen

perencanaan dengan

perencanaan

penganggaran

dengan penganggaran

3.5. Meningkatnya

70 80 85 90 90 90 kualitas layanan

3.5.1 Tingkat layanan

Persen

informasi perencanaan

perencanaan

pembangunan daerah

3.6.1 Tingkat aksesibilitas

data dan informasi

keterbukaan

pembangunan

informasi publik

4 Dukungan 4.1. Meningkatnya

50 55 60 65 70 80 sumber daya

4.1.1 Prosentase aparatur

Persen

Kompetensi

perencana PD &

pemerintahan pegawai Provinsi

Kab/Kota yang

yang Jawa Barat

memiliki sertifikat

kompeten dan

kompetensi

modern dalam perencana pembangunan

Keterangan: Cetak tebal menandakan Sasaran strategis dan IKU Kepala Bappeda Dalam menghitung kinerja sasaran strategis, indikator kinerja dihitung dengan formula

sebagai berikut : Metode Perhitungan yang digunakan :

1. Tingkat kontribusi hasil analisis data/penelitian/kajian dalam perencanaan pembangunan =(DR HK/DR)*100

Ket Dokumen Perencanaan :

1. DR HK = Dokumen Rencana yang menggunakan data Hasil Kajian

2. DR = Dokumen Rencana

2. Tingkat keselarasan rencana pembangunan Provinsi dengan Nasional, Kab/Kota dan wilayah perbatasan provinsi

=(SPLs/SPLf)*100 Ket Dokumen Evaluasi :

1. SPLs = Sasaran Pembangunan Lintas provinsi, kabupaten dan pusat yang sesuai

2. SPLf = Sasaran Pembangunan yang disepakati dalam Forum lintas provinsi, kabupaten dan pusat

3. Persentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas pembangunan Jawa

Barat = (UPPs (PP)/PP)*100 Ket Analisis data dan Kajian Bidang:

1. UPPs (PP) = usulan pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas pembangunan Jabar

2. PP = prioritas pembangunan Jabar

4. Tingkat keselarasan rencana tata ruang Provinsi dengan tata ruang Kab/Kota =(PSRs (RTRW)/PSR RTRW)*100 Ket Analisis data dan Kajian Bidang:

1. PSRs (RTRW) = Pola dan Struktur Ruang yang sesuai Pola dan Struktur Ruang RTRW Provinsi;

2. PSR RTRW = Pola dan Struktur Ruang RTRW Provinsi

5. Tingkat keselarasan kerjasama antar daerah, kabupaten/kota, antar provinsi dan luar negeri dengan prioritas RPJMD

=(RLKS P-RPJMD/RLKS)*100 Ket Analisis data dan Kajian Bidang:

1. RLKS P-RPJMD = Ruang Lingkup Kerjasama sesuai Prioritas RPJMD

2. RLKS = Ruang Lingkup Kerjasama

6. Tingkat keselarasan kerjasama Pemprov dengan Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, Swasta, LSM dalam dan luar negeri dengan prioritas RPJMD

= (RLKS P-RPJMD/RLKS)*100 Ket Analisis data dan Kajian Bidang:

1. RLKS P-RPJMD = Ruang Lingkup Kerjasama sesuai Prioritas RPJMD

2. RLKS = Ruang Lingkup Kerjasama

7. Persentase penanganan ketersediaan rencana rinci tata ruang =(KK RDTR/KK)*100

Ket Analisis data dan Kajian Bidang:

1. KK RDTR = Kab/Kota yang memiliki RDTR

2. KK = Kab/Kota

8. Tingkat kesesuaian sasaran pembangunan dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan

Ket Analisis data dan Kajian Bidang:

1. KSP = Kesesuaian Sasaran Pembangunan ;

2. KTP = kesesuaian Tema Pembangunan;

3. KPP = kesesuaian Prioritas pembangunan;

4. KIK = kesesuaian Indikator Kinerja

9. Tingkat konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan =(PKps (RKPD)/PKp RKPD)*100)

Ket Analisis data dan Kajian Bidang:

1. PKps (RKPD) = Program dan Kegiatan pembangunan yang sesuai dengan RKPD

2. PKp RKPD = Program dan Kegiatan pembangunan RKPD

10. Tingkat kesesuaian perencanaan dengan penganggaran =(APs (RKPD)/AP RKPD)*100)

Ket Analisis data dan Kajian Bidang:

1. DIPut = Data Informasi Pembangunan yang diunduh pada tahun t

2. DIPut-1 = Data Informasi Pembangunan yang diunduh pada tahun t-1

11. Tingkat layanan informasi perencanaan pembangunan daerah =(IPut-(IPut-1)/IPut-1)*100

Ket Analisis data dan Kajian Bidang:

1. DIPut = Data Informasi Pembangunan yang diunduh pada tahun t;

2. DIPut-1 = Data Informasi Pembangunan yang diunduh pada tahun t-1

12. Tingkat aksesibilitas data dan informasi pembangunan = (PWBt-PWBt-1/PWBt-1*100)

Ket Analisis data dan Kajian Bidang:

1. PWBt = Pengunjung web Bappeda tahun t;

2. PWBt-1 = Pengunjung web Bappeda tahun t-1

13. Prosentase aparatur perencana PD & Kab/Kota yang memiliki sertifikat kompetensi =(SPSK(t)-SPSK(t-1)/SPSK(t-1)*100)

Ket Analisis data dan Kajian Bidang:

1. SPSK(t) = SDM perencana yang memiliki sertifikat kompetensi tahun t;

2. SPKS(t-1) = SDM perencana yang memiliki sertifikat kompetensi tahun t-1

14. Prosentase ketersediaan sistem informasi perencanaan pembangunan terhadap kebutuhan ideal =(SIPPbk/SIPPd)*100

Ket Analisis data dan Kajian Bidang:

1. SIPPbk = Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan yang dibangun dan dikembangkan

2. SIPPd = Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan yang dibutuhkan