Tahapan Upacara Perkawinan Masyarakat Gayo Di Medan Sunggal

3.3 Tahapan Upacara Perkawinan Masyarakat Gayo Di Medan Sunggal

Rangkaian upacara dan adat istiadat perkawinan pada upacara perkawinan masyarakat Gayo tentunya juga mempunyai beberapa tahapan hingga sampai kepada proses perkawinan. Segala persiapan dilakukan jauh hari agar segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik hingga maksimal.

Pelaksanaan tata cara perkawinan pada masyarakat Gayo khususnya di Medan Sunggal tidaklah jauh berbeda dengan yang ada di Aceh Tengah, Takengon. Hanya saja proses yang dilakukan di Medan lebih memiliki waktu yang singkat mengingat bahwa akan ada juga tamu lain yang hadir yang terdiri dari berbagai suku lainnya. (Wawancara oleh Ipak Gayo, 08-09-2014).

Adapun tahapan yang dilakukan dalam upacara perkawinan di mulai dari proses sebelum perkawinan sampai dengan selama berjalannya proses perkawinan, yaitu :

1. Risik Kono (Perekenalan Keluarga)

Pada acara ini dimaksudkan untuk lebih mengenal diantara kedua belah pihak keluarga. Biasanya pihak keluarga mempelai wanita juga sudah menyiapkan hidangan untuk menyambut kedatangan pihak keluarga laki-laki sebagai rasa hormat kepada tamu yang datang. Maksud dan tujuan kedatangan kedua orang tua pihak laki- laki ke rumah orang tua wanita adalah menyampaikan kepada kedua orang wanita bahwasanya mereka ingin mengajak pihak kedua orang tua wanita untuk berbesanan dan sambil meperkenalkan lebih dalam bagaimana kedua anak mereka.

2. Munginte (Meminang/Melamar)

Pelaksanaan pada acara munginte (meminang) ini dilakukan setelah ada kesepakatan sebelumnya dari orang tua kedua belah pihak. Pada proses peminangan ini biasanya pihak keluarga laki-laki diwakilkan dengan pihak saudaranya seperti adik, kakak atau abang sebagai juru bicara dari pembuka hingga akhir. Proses yang dilakukan pada acara ini pun beragam. Adanya pertukaran cincin diantara kedua belah pihak yang mana cincin tersebut telah dibeli oleh calon pengantin laki-laki. Dan beberapa barang bawaan sebagai barang hantaran disaat meminang seperti seperangkat alat sholat, kebaya, dan perlengkapan lain yang disepakati oleh kedua belah pihak terlebih dahulu.

3. Segenap dan Begenap (Musyawarah dan Keluarga)

Dalam acara musyawarah keluarga ini biasanya di sebut sebagai pembukaan panita yang dimaksudkan disini adalah untuk membentuk serta membagikan tugas sebagai persiapan pada saat pesta perkawinan nanti berlangsung. Biasanya tamu yang datang pada acara ini adalah saudara, tetangga, dan kerabat dekat. Acara ini dilakukan pada malam hari sehabis sholat Maghrib.

4. Beguru (Pemberian Nasihat)

Beguru yang biasanya di kenal dengan “malam beguru” dilakukan sebelum hari akad nikah pada malam hari sehabis sholat Maghrib dan pihak calon pengantin wanita duduk di tengah-tengah saudara yang hadir. Pada saat malam beguru calon pengantin wanita akan di beri berbagai nasihat dari pihak saudara-saudara yang telah

berumah tangga. Nasihat yang diberikan yaitu tentang arahan bagaimana nantinya berperilaku serta bersikap setelah berumah tangga.

Dalam acara ini juga dilakukan doa bersama untuk mendoakan agar pihak kedua pengantin nantinya menjadi keluarga yang sakinnah mawaddah warrahmah. Setelah selesai pemberian nasihat kepada pihak pengantin wanita pihak keluarga juga melakukan tepung tawar kepada calon pengantin wanita dan salam kepada seluruh tamu undangan yang hadir pada saat acara. Sebagai penghujung acara pihak keluarga juga mendendangkan didong sebagai hiburan.

5. Mungerje (Menikah)

Menikah adalah proses dimana kedua mempelai pegantin duduk dihadapan tuan kadi untuk disahkan menurut agama Islam yang biasanya disebut ijab kabul. Hal yang di sahkan dalam proses akad nikah yaitu ijab kabul, para saksi, pernyataan tentang uang mahar oleh pengantin laki-laki serta persetujuan ucapan persetujuan diantara kedua belah pihak beserta di sahkannya oleh para saksi.

6. Munalo

Munalo artinya adalah menyambut, menjemput, dan mengarak. Kegunaan tarian ini untuk memuliakan tamu yang datang dengan segala hormat serta mengucap syukur atas terjalinnya silaturahim diantara kedua belah pihak sehingga menjadi akrab serta memeriahkan suasana perkawinan. Pada proses acara ini para penari dan

pemusik sudah bersiap-siap untuk menunggu kedatangan pihak mempelai pengantin laki-laki berserta rombongan sedangkan mempelai pengantin wanita sedang bersiap- siap di dalam rumah sambil didandani oleh penata rias.