Sejarah Radio

2.1.3.2 Zaman Penjajahan Jepang

Pada 8 Maret 1942, Belanda m enyerah pada Jepang. Sejak itu, bekas kawasan Hindia Belan da ber alih ke pemerintahan Jepan g. Radio yang tadinya ber status perk ump ulan swasta dim atikan dan diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyok u yang merupakan p usat radio siar an yang berkedudukan di Jakarta. Cabang-cabangnya bernama Hoso Kyok u terdapat di bandung, Pur wok erto, Yokya, Surakarta, Sem aran g, Sur abaya, dan Malan g. Di sam pin g stasiun- stasiun tadi, setiap Hoso Kyok u m em iliki caban g disetiap kabupaten- kabupaten. Sem ua pesawat disegel, agar m asyar akat tidak bisa men den garkan siar an luar negeri selain radio yan g dimiliki pemerintah jepan g. Dalam pem erintahan Jep ang in i, kebudayaan dan kesenian men dapat kem ajuan yan g pesat, jauh sek ali diban din gk an ketika pemerintahan Belan da.

2.1.3.3 Zaman Kemerdekaan

Tanggal 14 Agust us 1945, terden gar berita bah wa Jepang telah m enyerah kalah tanpa syarat kepada tentara sek utu, setelah Jepan g mengalam i seran gan bom

atom yang hebat di Hiro sim an dan Nagasaki. Seperti yang disebutkan diatas, rakyat tidak dip er bolehkan m endengarkan siaran luar negeri. Nam un, di kalan gan pem uda ter dapat oran g yan g den gan r esiko kehilangan nyawa tetap menden garkan radio siaran luar negeri dan m engetah ui bah wa Jepan g telah menyer ah.

Tanggal 17 Agustus 1945, kemerdek aan Indon esia diproklam asik an oleh Bun g Karno dan Bun g Hatta. Pada awalnya, teks proklam asikan akan disiarkan secara live, nam un karena sejak tanggal 15 Agustus stasiun radio dijaga ketat oleh Tanggal 17 Agustus 1945, kemerdek aan Indon esia diproklam asik an oleh Bun g Karno dan Bun g Hatta. Pada awalnya, teks proklam asikan akan disiarkan secara live, nam un karena sejak tanggal 15 Agustus stasiun radio dijaga ketat oleh

45 meter PMH. Namun, walaup un pemerintah Jepang sudah kalah, m ereka tetap memerintahkan kepada oran g-orang radio agar menghentikan siar annya. Ban gsa Indonesia tidak tinggal diam. Sebuah pemancar gelap telah diusahakan dan tidak lam a kemudian berkuman dan g di udar a radio siaran den gan stasiun call Radio Indonesia Mer deka.

Pada tanggal 15 Agustus 1950 jam 08.05, presiden So ekarno menyatakan bah wa seluruh Indon esia sejak hari itu menjadi Negara Kesatuan dengan nama

Rep ublik In donesia berdasark an proklamasi 17 Agustus 1945 dan UUD 1945. sejak it u p ula, radio siaran di Indonesia m elip uti 22 studio k em bali ke call: Di sini Radio Rep ublik In donesia.

2.1.3.4 Zaman Orde Baru

Sam pai akhir tahun 1966, RRI adalah satu- sat unya radio siaran di Indonesia yan g dimiliki dan dik uasai oleh pemerintah. Pada tahun itu, terjadi bany ak per ubahan dalam masyak arat akibat pergo lakan politik, y akni beralihnya Sam pai akhir tahun 1966, RRI adalah satu- sat unya radio siaran di Indonesia yan g dimiliki dan dik uasai oleh pemerintah. Pada tahun itu, terjadi bany ak per ubahan dalam masyak arat akibat pergo lakan politik, y akni beralihnya

Radio amatiran adalah seperangkat pemancar radio y an g diper gun akan oleh seoran g penggem ar unt uk berh ubun gan den gan pen ggemar lainnya. Sifatnya “two way traffic com munication” dalam bent uk percakapan. Radio ini tidak mengadak an program acara seperti kesenian, san diwar a, warta berita, dan lain sebagainya. Seor ang am atir adalah seor ang pemraktek teknik radio yan g melakuk an komunik asi den gan rekanny a untuk men guji kem ampuannya mengenai daya jan gak uan kapasitas pemancar y ang dibuatnya.

Meskip un dasar huk um nya berbeda, untuk radio amatir PP no. 21/T H.1967 tentang amateurism e dan untuk radio siaran UU no.5/T H.1964

tentang telekomunik asi, namun m en genai frek uen si pem ancar diat ur dan disesuaikan den gan daftar pada International Telecomm unication Union (ITU).

Ber dasarkan UU no. 5/T H.1964 dalam rangka usaha penertiban dan pengarahan kepada hal-h al yan g positif, maka pada tahun 1970, pem erintah mengeluarkan Per aturan Pem erintah no. 55 tahun 1970 tentang radio siaran non pem erintah yang mengatakan bah wa radio non pemerintah berf ungsi so sial sebagai alat pen didik, alat pen eran gan dan alat hibur an, dan bukan untuk k egiatan politik. Dalam peraturan itu ditentuk an bah wa radio siaran non pemerintah harus berf un gsi sosial sebagai alat pendidik, alat peneran gan, dan alat hiburan; bukan alat unt uk kegiatan politik.

Meskip un bidang r adio siaran adalah pen didikan, pener angan dan h iburan, nam un operasinya tidak m en utup kem un gkinan untuk siar an-siaran y ang ber sif at kom ersial. Namun dem ikian, dalam pelaksanaannya mengik uti ketentuan- ketentuan per undang- un dan gan yan g berlaku mengenai usaha- usaha ber sif at kom ersial, antara lain dalam bidan g perpajakan.

Sam pai den gan tahun 1980, jum lah stasiun r adio non RRI tercatat 948 buah yang ter diri dar i 379 stasiun komersial, 26 stasiun non kom ersial, dan 136 stasiun radio pemerintah daerah. Badan r adio non p em erintahan tersebut terhimpun dalam satu wadah yait u Persatuan Radio Siar an Swasta Niaga Indonesi (PRSSNI). Or gan isasi yang didirikan pada tanggal 17 Desember 1974 berk edudukan di ibukota Rep ublik In don esia.

RRI sen diri sejak tahun 1975 telah mengem ban gk an diri ter utam a dalam sarana fisik dan m encatac bah wa tahun ini adalah tah un tersibuk yang mem bentuk

suatu sistem jaringan yan g dap at mengh ubun gkan p usat den gan daerah dan daerah den gan daerah. Pada tah un 1974, RRI m em ilik i stasiun radio sebany ak 47 buah

den gan jum lah pemancar 118 yan g m elip uti 1.113,75 KW, pada tah un 1975 ditambah dengan sebuah stasiun den gan jum lah 130 pemancar dengan kapasitas 1.132,75 KW. Jum lah pem ancar p ada tah un 1979-1980 tercatat 174 buah meliputi 2.612,75 KW.

Dalam bidang elektronika, pada tan ggal 17 Agustus 1976 mem punyai arti yang sangat penting bagi Indonesia den gan diluntucurk annya satelit Kom un ikasi Palapa. Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa ini merupakan m edia yang sangan ampuh bagi siaran (radio, telev isi, telepon, telek s dan lain-lain guna Dalam bidang elektronika, pada tan ggal 17 Agustus 1976 mem punyai arti yang sangat penting bagi Indonesia den gan diluntucurk annya satelit Kom un ikasi Palapa. Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa ini merupakan m edia yang sangan ampuh bagi siaran (radio, telev isi, telepon, telek s dan lain-lain guna

2.1.4 Sejarah Radio Sum atera Utara dan Radio Medan

Secara historis, radio swasta (RSS) telah melalui per jalanan yang pan jan g dan pen uh dinamika y an g terlepas dari bagian sejar ah per jalanan po lotik ban gsa sejak tumbangnya Or de Lam a. Pada awal kelahiranya, r adio swasta merup akan intensitas kom unikasi bagi per juan gan m ahasiswa dan p elajar k etika t ur ut berp eran dalam m enumbangkan rezim Or de Lama. Pada masa itu, r adio m asih ber status amatir bertebar dalam bent uk radio kom unitas.

Sepanjang pem erintahan or de baru, kehidupan radio swasta walaupun berk em ban g, nam un penuh dengan ker esahan kar ena tidak m en dapatkan perlindungan h uk um karen a undang- undang tentang penyiaran belum ada. Radio swasta ter us diawasi dengan dengan dalih “pembinaan”.

Pengen dalian yan g ketat akan radio, termasuk di Sum atera Utara o leh penguasa atas k ehidupan RSS ternyata tidak mengh ambat laju pertum buhan siaran

radio. Dari data tahun 2003 yan g ter daftar dibalai m onitor Ditjen Po stel Kelas II Medan jum lah RSS di Sumatera Utara sek aran g ini tercatat : 103 Stasiun (tidak term asuk RRI) den gan pertum buhan sebagai ber ikut:

1. T ahun 1980

2. T ahun 1990

3. T ahun 2000

4. T ahun 2003 : Medan :19 sts Dati II :73 sts

( Sumber : https://radiotsm . wor dpress. com /dok um en/potret-radio-ik lan-radio-di- sum ut)

Dari jumlah di atas yan g benar-benar beroperasi hanya sekitar 60%. An ggota PRSSNI di Medan sebanyak 19 sts di Dati II sebanyak 35 sts. Di Medan tercatat 29 sts mengudara pada jalur FM dan 1 sts di jalur AM. Padah al men ur ut kanalisasi yan g disusun oleh Ditjen Postel den gan jarak sp asi 800 KHz jatah frekuensi FM untuk kota Medan adalah 26 Sts. Konsekuensi dar i padatnya penggun a jalur FM di Medan m em buat tidak terpenuhinya stan dar spasi : 800 KHz tapi sementara ditetapkan :400 KHz den gan catatan akan diselek si selam a 10 tahun ke depan untuk selanjutnya jumlah RSS disesuaikan agar bisa memenuhi spasi 800 KHz. Ada perbedaan format antara radio siar an di daerah den gan di kota Medan. Perbedaan in i disebabkan Medan m em iliki segmentarsi yan g lebih majemuk diban din g di daerah yan g bert umpu pada etnis setempat. Oleh kar ena itu RSS di Medan lebih bervariatif di dalam m enentukan form at serta lebih tajam di dalam mem ilih dan menentukan segm en.

Sebagaimana ilustrasi dapat dilihat perbedaan tersebut sebagai berikut:

1. Daer ah Tingkat II (Um um (Blokin g m ulti format) & etnik),

2. Medan ( Um um , Mudik & inform asi, inform asi & talksho w, dan gdut, hit kontemporer, dan lain-lain).

3. Segm entasi ( SE S) ( semua kelas sosial (A-B- C- D-E), umum (A- B- C- D-E), menengah keatas( B-A), atas ke m enengah( A-B), m enengah kebawah( C- D-E).

4. T arget Audience : Daer ah T k. II ( umum, anak muda, etnis setem pat) Medan (um um & profesi, rem aja & dewasa, mahasiswa & eksek utif, wanita, etnis, dan lain-lain).