1 BAB 1 P ENDAH ULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RADIO BO NITA J AYA SUARA MEDAN: ANALISIS TERH ADAP P ENG ELO LAN O RG ANISASI, PRO DUKSI, PEMASARAN, DAN MUS IK DANGDUT YANG DISIARKAN

Skripsi Sarjana

Dikerjakan

NAMA : JERY PERIANCE S ARAG IH NIM : 060707028 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU B UDAYA DEP ARTEM EN ETNO MUS IKO LO GI MEDAN 2011

BAB 1 P ENDAH ULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penemuan-pen emuan teknolo gi mer upak an salah satu dar i gejala-gejala glo balisasi yan g dapat dirasakan pada saat ini. Penemuan itu antara lain: televisi, telefon gen ggam, internet, komputer, radio, dan lain-lain. Kesemua penem uan ini digunakan sebagai m edia m assa untuk memperm udah interaksi antara antara manusia dengan m anusia lain. Ak ibatnya, jarak yan g m em isahkan bukan menjadi penghalan g unt uk mempermudah interaksi tersebut. ( http://id.wikipedia . org/wik i/Globalisasi).

Salah satu dar i bagian teknologi adalah media kom unikasi m assa. Media kom unikasi m assa (m edia of mass communication) adalalah suatu istilah yan g

dalam penyebutanya dapat dipisah-pisah dan m emiliki pen gertian sen diri. Media adalah bentuk jamak dari medium (Latin) y ang berarti tengah, anta ra, atau

peranta ra (Nurh aini Burhan 1967:4). Secara keselur uh an, istilah m edia kom unikasi m assa mengandung pen gertian perantara atau alat-alat yang dipakai oleh m edia massa dalam hubun gannya satu dengan yang lain. Disebut alat-alat (media), karen a m edia m assa in i labih dari satu alat saja. Jadi, m assa itu dalam hubunganny a antara satu den gan yang lain m enggunakan labih dar i sat u alat. (Nurhaini Burhan 1967:4)

Di dalam kehidup an m anusia, media massa mem iliki peran an yan g san gat penting. Laswell dan Wright (W iryanto 2000:10-11) merumuskan bahwa f ungsi

media massa dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu: (1) fungsi pen gawasan lin gkun gan, (2) fun gsi korelasi, (3) f ungsi sosialisasi, serta (4) fun gsi hiburan dan periklan an. Media massa dap at dibagi dalam tiga bagian antara lain m edia m assa dalam bent uk tam pak (visual), yan g umumnya dikerjakan oleh m esin cetak. Contohnya buk u, kor an, majalah, dan lain- lain. Bentuk kedua adalah ber upa suara ( audio) contohnya kaset dan radio. Bent uk ketiga adalah gabun gan antara bent uk tam pak dan suara (audiovisual) contohnya televisi dan rek aman video kaset. Radio dan televisi dapat juga dikategorik an sebagai m edia m assa elektronik karena bekerja dengan sistem elektronik (Tim Peneliti Dep dik bud 1988:4-5). Sedangk an para ahli lain [tidak disebutkan siapa oleh Nurhaini Burhan] juga membagi m edia kom unikasi massa dalam 4 bagian juga antara lain per s, film , radio, dan televisi (Nurhain i Burhan 1978:2-3). Nam un, jika kita lihat den gan sek sam a, pem bagian media massa itu pada dasarny a sama saja hanya dalam

penyebutanya sedikit ber beda. Menur ut pengamatan penulis, selain m emperm udah interaksi, teknologi

tersebut juga m embant u untuk menjadi m edia hiburan yang m endunia jan gkauannya, termasuk di Indonesia dan Kota Medan. Salah sat unya yaitu televisi. T elevisi m erupakan media massa elektonik yang banyak digem ari o leh masyarakat kar ena ditampilkan dalam bentuk gambar dan suara serta jan gk auan siarnya yan g luas, juga dapat dinikm ati kapan saja, dan setiap jam nya acara yan g disajikan berbeda- beda.

Selain televisi, media massa elektronik yan g paling digemari adalah r adio. Pada dasarnya, radio dan telev isi adalah ber sifat sam a yait u sebagai pem beri

hiburan dan informasi kepada pendengarnya. Per bedaanya hanya terletak pada media utam a penyajianya. Jika televisi disajikan den gan gabun gan antara gam bar dan suara, sebalikny a radio hanya menam pilkan suara saja, dan acar a yan g ditampilkan pada radio adalah musik, berita dan per bin can gan ( John Viv ian 1998:208). Radio dapat dinikm ati di ber bagai tempat secara langsung. Radio dap at m encapai tempat-tempat yang jauh di p elosok tanpa m emandan g keadaan lalu-lintas. Nam un demikian, radio juga m emiliki kelemahan lain y aitu hal-hal yang disiarkan sifanya “sekali p ukul” yan g artinya para pen den gar tidak dapat mengulang- ulang ap a yang didengarnya ( Nurhain i Burhan 1978:9-10). Sama halnya den gan televisi, sesuai dengan perk embangan zaman, maka pada saat ini bany ak stasiun- stasiun radio yan g mun cul dan ber usaha untuk mencari pem inatnya den gan m enampilkan ran gkaian acara yang ber beda dengan y ang lain, yang m enyebabkan per sain gan diantara sesama stasiun tersebut.

Menur ut Onon g Uch jana Effen dy (2003:4), salah sat u daya tarik radio adalah kata-kata atau suar a. Den gan suara dan kata-kata, penyiar dapat

membangun im ajinasi par a pendengarnya. Suara yang baik dan mantap den gan duk ungan sikap em osional, m er upak an kek uatan yan g menggugah p ara penden garnya. Jack T rout dalam Nelia Sihom bin g (Smart FM The Essential Book, 2006) mengem ukk an:

telinga lebih cepat bek erja darip ada mata. Penelitian yan g ber ulan g- ulan g m enunjukkan hasil yan g sama bah wa, “telinga lebih superior da ripada mata”. Orang lebih banyak m en gin gat dar ipada m en den gar “pesan teru cap” dibandin g kalau m ereka “m embacanya”. Faktanya, untuk m emaham i “pesan terucap ”, pikiran hanya membut uhkan 140 m ilisecond, sedangkan unt uk memahami “pesan tertulis” dibutuhkan waktu 180 m ilisecond. Para psikolog berkeyak inan bahwa selisih 40 ms tersebut telinga lebih cepat bek erja darip ada mata. Penelitian yan g ber ulan g- ulan g m enunjukkan hasil yan g sama bah wa, “telinga lebih superior da ripada mata”. Orang lebih banyak m en gin gat dar ipada m en den gar “pesan teru cap” dibandin g kalau m ereka “m embacanya”. Faktanya, untuk m emaham i “pesan terucap ”, pikiran hanya membut uhkan 140 m ilisecond, sedangkan unt uk memahami “pesan tertulis” dibutuhkan waktu 180 m ilisecond. Para psikolog berkeyak inan bahwa selisih 40 ms tersebut

Mem ilih radio sebagai media kom unikasi memiliki keunggulan dibandingkan media lainya. Selain ber biaya murah, pesan yan g disam paikan lan gsun g k epada m elalui radio langsung kep ada pen den garnya. Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa penyampaian inform asi akan lebih melekat di ingatan pen den garnya jika disam paikan secara lisan dengan cara menden gar dar ipada p esan tersebut disam paikan den gan cara tertulis.

Selain kata-kata, y an g m enjadi daya tarik radio adalah musik. T ulan g pun ggung radio adalah m usik. Or ang m enyetal radio terutama untuk menden gark an musik. Di tengah-tengah musik it u, perhatian pen den gar disedot untuk m en den gatkan radio (Onon g Uchjana Effendy 2003:145).

Sejalan den gan apa y ang dikatakan oleh Onon g Uchjana, di Kota Medan bany ak ber diri stasiun radio yan g m asing-masing memilik i keun ikannya dalam

menyiarkan acara siarannya sehin gga berbeda den gan radio lain. Sebagai contoh Radio Bon ita Jaya Suara Medan yang memutar musik dangdut sebagai siaran

utamanya, Lite FM yang bany ak memutar lagu-lagu nostalgia era 1980-an, Smart FM yan g m engutam akan berita dan inform asi (news), Narwastu FM yan g mengutamakan lagu- lagu roh ani Kristiani sebagai m enu utama pada pro gr am siarnny a.

Radio Bonita Jay a Suara Medan memiliki dua radio lain y an g ter gabun g dalam satu manajemen, yaitu Radio Peson a Cipta Swara yan g ter dapat di Kota Bin jai, dan Radio Gelora Rem aja Sibolga (Gr esio), yan g ter dap at di Kota Sibo lga.

Untuk p enamaan ketiganya disebut dengan istilah Bandar Dan gdut Gro up. Ketiga radio ini dikelo la oleh badan p engur us yan g beralamat di Radio Suara Medan, Jalan Setia Budi no. 102 ,T anjun g Sari Medan.

Radio Bonita Jaya Suara Medan atau y ang lebih dikenal den gan sebutan “Radio Dan gdut Medan” ber diri p ada tan ggal 26 Februari 2000. Per sentase format acara yang mencapai 70 % adalah unt uk pem utaran m usik dan 30% lagi adalah untuk k uis, budaya, berita, dan iklan sebagai selin gan acaranya (inform asi dari hasil wawancara den gan seorang per sonalianya yaitu Ridho Alazh ar, Novem ber 2010).

Agar lebih spesif ik, radio ini menam pilk an musik dan gdut sebagai siaran utamanya. Bert ujuan untuk mem buat radio ini ber beda dengan r adio lainya karena hany a berfokus pada m usik dangdut sebagai materi utama yan g disiarkan di radio ini. Selain it u, pihak radio juga m elih at bahwa radio yang ada di kota Medan belum ada y an g secara kh usus menyiarkan m usik dangdut sebagai program utam a siaranya. Den gan kata lain, radio ini digunak an sebagai sebuah media yan g kh usus memutarkan musik dangdut untuk m em enuhi k ebutuhan pasar (konsumen) akan musik dan gdut. Untuk format pemutaran m usik, 70 % adalah musik dan lagu dan gdut (baik itu dan gdut kreatif m aupun dan gdut konvension al),

15 % untuk m usik dan lagu In dia (Bo lly woo d), 10 % untuk m usik dan lagu Melay u, dan 5 % untuk m usik dan lagu daer ah Tapanuli, Karo, dan Pesisir. Pada awalnya, radio in i m em utarkan musik dan gdut sebanyak 90 %, nam un atas permintaan pen den garnya maka dip utar juga m usik-m usik diluar dan gdut seperti lagu In dia, Melay u, T apan uli, dan Karo den gan alasan unt uk m enambah wawasan 15 % untuk m usik dan lagu In dia (Bo lly woo d), 10 % untuk m usik dan lagu Melay u, dan 5 % untuk m usik dan lagu daer ah Tapanuli, Karo, dan Pesisir. Pada awalnya, radio in i m em utarkan musik dan gdut sebanyak 90 %, nam un atas permintaan pen den garnya maka dip utar juga m usik-m usik diluar dan gdut seperti lagu In dia, Melay u, T apan uli, dan Karo den gan alasan unt uk m enambah wawasan

Yan g m enjadi acara un ggulan radio ini ada 3, yaitu:

1) dakota atau Dangdut Kota yan g ter dir i dari 3 segmen: segmen a). pem bacaan ber ita dan har ian lokal; segm en b) ber isi hum or dan anekdot; dan yan g terakhir segmen c). berisi polling interaktif tentang m asalah yan g terjadi di Medan ( Sumatera Utara).

2) pildangdut (pilah-pilih lagu dan gdut) menem ani ibu rumah tan gga menyelesaikan pekerjaan mereka den gan memutarkan lagu-lagu p ilih an m ereka.

3) adalah padang bulan (pilah-pilih lagu dan gdut koleksi terbar u radio Dan gdut Suara Medan) yan g m enyajikan informasi tentang kolek si lagu- lagu dan gdut terbar u

Yan g menarik perhatian penulis secar a etnomusiko logi, bahwa radio Bonita Jay a Suar a Medan ini m em ilih lagu-lagu dan gdut sebagai m ateri acara

unggulannya. Den gan kata lain pro duk musik yan g disiarkan radio in i adalah mengacu k epada pro duk buday a, yaitu m usik dan gdut. Musik dangdu t adalah adalah salah satu genre musik yan g berkembang di Indonesia yan g lahir dari perpaduan m usik India(pada pen ggunaan tabla), Ar ab (cen gkok dan harmonisasi), dan berakar pada m usik Melay u pada tahun 1940. (Mauly Purba 2006, 77 - 78 ).

Agar lebih dekat den gan pen den garnya, maka r adio in i juga m em ber ikan kesempatan kepada pendengarnya unt uk merequ est lagu-lagu k esayan gan mereka. Pada segm en acar a yang lain, diadakan juga kakdut atau karok e dangdut yan g Agar lebih dekat den gan pen den garnya, maka r adio in i juga m em ber ikan kesempatan kepada pendengarnya unt uk merequ est lagu-lagu k esayan gan mereka. Pada segm en acar a yang lain, diadakan juga kakdut atau karok e dangdut yan g

Perkem ban gan radio (perkem ban gan tersebut dapat dilih at dari banyaknya siar an radio y ang ada di kota medan den gan m engusun g form at acara yan g ber beda antara satu radio den gan radio lainy a) di Medan pada saat ini m endapat sam butan y an g hangat dari pen den garnya. Hal in i dap at diketah ui dari jum lah penelefon yan g bertam bah setiap har inya di sebahagian besar radio. Respon yan g baik tersebut dapat juga kita lihat dar i kreativitas pendengar radio yan g membentuk Fo cus Group Discussion (F GD). Ini berf un gsi sebagai wadah p ara penden gar untuk melakukan diskusi di luar program siaran radio, melak ukan aktifitas yang berhubungan den gan radio di luar jadwal siar dan juga untuk menam bah kedekatan antara radio dengan fansnya. Kita dapat m elihat beber apa contoh FGD ini p ada radio yan g ada di Medan m isalnya Narwa stu Fans Club (NF C)

Dem ikian halnya den gan Radio Bonita Jaya Suara Medan, m em iliki sebuah wadah untuk m elakuk an sebuah disk usi diluar pro gram siaran radio yan g

disebut den gan Suara Medan Fans Club( SMFC). SM FC ini didirik an atas inisiatif dar i fan s radio yan g in gin kedek atan mereka tidak hany a dilak ukan ketika on air saja, namun dapat dilak ukan di luar jadwal siar radio (off air). Pihak r adio hanyalah sebagai f asilitator.

Menur ut Koentjaranin grat (1980:180) kebudayaan adalah keselur uhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil kary a m anusia dalam ran gka keh idupan masyarakat yan g dijadik an m ilik dir i m an usia den gan belajar. Kebudayaan itu Menur ut Koentjaranin grat (1980:180) kebudayaan adalah keselur uhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil kary a m anusia dalam ran gka keh idupan masyarakat yan g dijadik an m ilik dir i m an usia den gan belajar. Kebudayaan itu

Sesuai den gan pen dapat Ko entjaraningr at di atas, mengenai kon sep dan unsur univ ersal k ebudayaan, maka pen ulis akan menco ba m elihat bagaim ana kontribusi teknolo gi, organisasi, sistem ekonom i, kesenian, bahasa, dan lainnya yang m enyan gkut radio sebagai pro duk kebudayaan. Den gan p erhatian kh usus kepada Radio Dan gdut Suara Medan. Selain itu lebih dalam lagi, penulis akan mengkaji aspek-aspek m anajem en or ganisasi (strukt ur kepengur usan dan job descrip tion setiap pengur us di Radio Bonita Jaya Suara Medan), produksi (m ateri apa yan g disiarkan), pem asar an (cara yan g digunakan untuk m emasark an dan memperkenalkan radio dan m ateri acara yang disiarkan), serta m usik dan lagu dan gdut yan g disiarkan.

Ada beberapa fun gsi m usik yan g diun gkapkan oleh Alan P. Merriam , diantaranya fun gsi hiburan, f ungsi pengh ayatan estetika, f ungsi kom unikasi, dan lain sebagainya. Untuk m enyam paikan fun gsi musik kem asyarak at penden gar, maka diperlukan sebuah media yang dapat digunak an sebagai sarana untuk Ada beberapa fun gsi m usik yan g diun gkapkan oleh Alan P. Merriam , diantaranya fun gsi hiburan, f ungsi pengh ayatan estetika, f ungsi kom unikasi, dan lain sebagainya. Untuk m enyam paikan fun gsi musik kem asyarak at penden gar, maka diperlukan sebuah media yang dapat digunak an sebagai sarana untuk

Selain memberik an inform asi musik kep ada pen dengarnya melalui program siarnya, radio ini juga m em ber ikan inform asi musik dan hiburan di luar program siar radio. Bany ak k egiatan yan g dilak ukan oleh radio ini di antaranya adalah mengadak an festivel-festival lagu dan gdut, kegiatan so sial yaitu melakuk an kegiatan gerak jalan, m engadakan arisan untuk sesama fans r adio, yang pada tujuan akhir kegiatan ini adalah unt uk menarik peminat Radio Suara Dan gdut Medan. Kegiatan-kegiatan in i dilakukan minim al sebulan sek ali dan dilakukan pada hari Ulan g Tahun radio. Selain unt uk m enambah fans, kegiatan di atas juga dilak ukan untuk memperin gati har i ulang tah un radio, hari ulan g tahun Fans Club r adio, sebagai kegiatan r utin dan menam bah kedekatan antara sesama fans dan antara fan s dengan p ihak radio.

Dari latar belakan g di atas, m aka keberadaan lagu- lagu dangdut di Radio Bonita Jay a Suar a Medan sangat layak dikaji melalui disiplin etnomusiko logi, yaitu st udi musik di dalam kebudayaan. Hal ini sesuai den gan yan g dikem uk akan oleh I Made Bandem (2005:2), bahwa etnomusikolo gi merup akan sebuah bidan g Dari latar belakan g di atas, m aka keberadaan lagu- lagu dangdut di Radio Bonita Jay a Suar a Medan sangat layak dikaji melalui disiplin etnomusiko logi, yaitu st udi musik di dalam kebudayaan. Hal ini sesuai den gan yan g dikem uk akan oleh I Made Bandem (2005:2), bahwa etnomusikolo gi merup akan sebuah bidan g

Menur ut pengamatan pen ulis, perk embangan musik tanah air saat ini, lebih banyak mengusung genre m usik pop. Ek sistensi radio Suara Dan gdut di Medan den gan ciri khasnya men gusun g m usik dan gdut, menjadikanya ber beda den gan radio lain. Untuk itu, pen ulis merasa tertarik untuk meneliti radio ini dan membuatnya menjadi satu t ulisan ilm iah. Ber dasarkan uraian di atas, m aka penulis tertarik untuk membuat satu tulisan ilmiah yan g nantinya akan dik embangk an dalam bentuk skr ipsi sar jana etnomusikolo gi, dengan judul: Radio Bonita Jaya Suara Medan: Analisis terhadap Peng elolaan Organisasi, P roduksi, Pem asaran, dan Musik Dangdut yang Disia rkan.

1.2 Pokok Permasalahan

Dari uraian di atas, m aka penulis akan membuat batasan m asalah agar tidak terjadi kesim pan gsiuran ketika malak ukan pembahasan nantinya. Selain itu

juga, agar lebih mendapatkan kejelasan yang ak urat tentang pokok perm asalah an. Adapun pokok pem asalahanya adalah:

1. Bagaim ana pen gelolaan or ganisasi, produksi, dan pemasaran di Radio Bonita Jaya Suara Medan?

2. Bagaim ana m usik dan gdut yan g disiark an oleh Radio Bon ita Jaya Suara Medan dilihat dari jumlah, genre, struktur, dan repetisi?

3. Bagaim ana apresiasi masyarakat pendengar terhadap Radio Bonita Jaya Suara Medan?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Ber dasarkan ap a yang dikemukakan o leh Wili Apel dalam Wilda Dam anik (1969:298), bahwa pen elitian etnomusikolo gis adalah suatu metode yan g digunakan untuk m engajar i m usik apapun, tidak hanya dar i segi m usik nya namun juga m elihat hubun gan dengan konteks buday anya. Konteks budaya ini dih ubun gk an dengan masyar akat dan perkem ban gannya. Men gacu pada pendapat pakar lainy a, yait u Bar bara Krader yang mengatakan bahwa etnom usikolo gi juga melakuk an studi tarhadap perubahan dan aku lturasi yan g dapat dilak ukan melalui studi m usik populer atau m usik kom ersial ( R. Supan ggah 1995 :2).

Ber dasarkan pendapat tersebut, penulis m em buat tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk men getahui bagaimana m anajem en or ganisasi, pro duksi, dan pem asaran Radio Dan gdut Bonita Jay a Suara Medan.

2. Untuk men getahui bagaim ana musik dan dut yan g disiarkan oleh Radio Bonita Jaya Suara Medan dilih at dari jum lah, genre, str uktur, dan repetisi.

3. Untuk bagaimana apresiasi m asyarakat penden gar (masyarakat um um

dan fans club) terhadap Radio Bonita Jaya Suar a Medan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian in i menur ut penulis adalah:

1. Sebagai p emberi inform asi kepada m asyarakat (pem baca) secara umum dan k epada m ahasiswa Dep artemen Etnomusikologi secara khusus tentang m anajem en organisasi radio dalam penyiaran m usik dan dapat juga dip akai sebagai bahan acuan.

2. Sebagai suat u pro ses pengaplik asian ilmu yang diperoleh pen ulis selama mengik uti perk uliahan di Departemen Etnom usikolo gi.

3. Sebagai bahan masukan kepada Radio Bonita Jaya Suara Medan dan radio lainya dalam penerap an manajemen dalam penyiar anya.

4. Sebagai bahan ref erensi dan acuan bagi peneliti berik utnya yan g memiliki keterkaitan dengan topik pen elitian ini.

1.4 Konsep dan Teori

1.4.1 Konsep

Konsep merup akan rancangan ide atau pen gertian yan g diabstrakan dari peristiwa kon gkret ( Kam us Besa r Baha sa Indonesia, Balai Pustaka, 2005 hal 588). Dalam proposal ini, kon sep yan g akan pen ulis ur aikan terdiri dari: (a) r adio, (b) analisis, (c) manajemen, ( d) or gan isasi, (e) siaran, (f) produksi, (g) pem asaran, dan (h) m usik dan gdut.

Ber ikut, penulis ak an membuat pengertian yang ada pada judul: (a) Radio adalah siaran atau p engiriman suar a atau bunyi melalui udara (Kamus B esa r Bahasa Indonesia. Balai Pustaka 2005 hal 919) Sedan gkan m en urut Gozali

Say dan (1990:43) dalam Kam us Istilah Telekom unikasi m engatakan bah wa radio adalah suat u alat komunikasi yan g dipan carkan m elalui udara y an g dapat mentransfer gelom ban g elektrom aknetik den gan frekuensi 3 KHz sam pai den gan 300 KHz. Beliau juga men gatakan bah wa radio adalah seperan gkat elektromagnetik untuk penyaluran inform asi tanpa saluran kawat. Dalam hal ini, radio Bonita Jay a Suara Medan adalah salah salah satu alat atau m edia kom unikasi yang dipan carkan melalui udara y an g m em berik an inform asi, khususnya informasi m usik dangdut kepada pen den garnya.

(b) Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sen diri serta h ubungan antar bagian itu untuk m em peroleh pengertian yan g tepat dan p emaham an arti keselur uhan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia , Balai P ustaka 2005 hal 43). An alisis yang dim aksudkan penulis p ada tulisan ini adalah pen guraian atau deskripsi atau gambarann tentang bagaim ana manajemen organisasi, produksi, pemasaran dan m usik dangdut yan g disiarkan radio Bonita Jaya Suara Medan.

(c) Manajemen atau k ata sinonimnya pengelolaan, adalalah pen ggun aan sum ber daya secara efektif unt uk mencapai sasaran (Kam us Besar Bahasa Indonesia, Balai P ustaka 2005 hal 708). Men ur ut T erry dalam buk uny a yan g ber judul Principles of Managem ent men defenisikan m anajem en sebagai berikut: management is the accom plishin g of predetermined objectives through the efforts of other people yang bila di terjemahkan k e dalam bah asa In donesia Man ajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yan g telah ditetapkan m elalui usaha bersama- sam a oran g lain. Pakar lainy a yaitu Millet dalam bukunya yan g ber judul

Management in the Public Service mendefenisikan m anajemen sebagai berikut: Management is the process of directing and facilita ting the work of people organized in fo rm al group to achieve a desired end y ang bila diterjemahkan ke dalam bahasa In don esia m anajem en adalah sebuah proses pengarahan dan pem berian fasilitas terhadap pekerjaan orang-oran g yan g teror gan isasi dalam kelompok formal unt uk mencapai satu tujuan yan g dikehen daki ( dalam buk u Manajemen Seni oleh M uhhammad Takari). Manajemen yan g dim aksud p ada tulisan ini adalah bagaim ana cara y ang digunakan agar tujuan radio Bon ita Jaya Suara Medan tercapai. Manajemen yang dim aksudkan p enulis dibagi kedalam tiga bagian yaitu or gan isasi, produksi, dan pemasaran.

(d) Organisasi adalah kesatuan (susunan dsb) yang terdiri atas bagian- bagian (orang dan sebagainya) untuk tujuan tertentu. Organisasi juga merup akan kerjasama antara oran g-oran g y ang diadakan untuk mencapai tujuan ber sama (Kamus Besa r Bahasa Indonesia, Balai P ustaka 2005. h al 803). Lebih jauh, menur ut T erry dan Rue (2000 :82), or ganisasi adalah proses p en gelompokan kegiatan-kegiatan untuk m encapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelom pok kepada seoran g manajer, y an g m em punyai kekuasaan, yan g p erlu untuk mengawasi an ggota-anggota kelom pok. Yan g dimaksudkan pen ulis den gan organisasi pada tulisan in i adalah bagaimana strukt ur kepen gurusan di Radio Bonita Jay a Suar a Medan dan bagaimana setiap bagian dari struktur itu bek erjasam a m engerjakan setiap tugas (job deskription) yang sudah menjadi tanggun gjawabny a sehin gga tujuan radio Bonita Jaya Suara Medan untuk menyiarkan musik dan gdut kepada pendengarnya tercap ai.

(e) Menur ut J. B. Wahyudi (1994) dalam Nelia Sihombing, sia ran adalah rangkaian mata acara dalam m ata acara dalam bent uk suara dan atau gambar yan g dap at diterima oleh khalay ak ram ai den gan pesawat penerima radio atau televisi, den gan atau tanpa alat bant u m elalui gelomban g elektromagnetik, kabel, serat, optik, atau media lainya. Kata lain y an g dekat maknanya den gan siaran adalah penyiaran berasal dari kata siar yang artinya m eratakan kem ana-m ana, memberitahuk an kepada umum (melalui radio atau surat kabar, dsb). Sedan gkan penyiaran adalah pro ses, cara, per buatan menyiarkan. (Kam us Besar Bahasa Indonesi , Balai Pustaka, 2005 hal 1060). Yan g dimak sudkan den gan penyiaran pada tulisan in i adalah bagaimana m ateri acara yan g disiarkan oleh radio Bonita Jaya Suara Medan yan g disam paikan kep ada pen den gar melalui suara.

(f) Produksi adalah suatu kegiatan yang dik erjak an unt uk menambah nilai guna suat u ben da bar u sehin gga lebih berm anfaat dalam memenuhi kebut uhan.

( http://id. wikip edia.or g/wiki/Pro duk si ). Produk si yan g dim aksudkan pen ulis adalah hal-hal yan g m enyangk ut kegiatan y ang dilak ukan radio Bonita Jaya Suara

Medan dalam penyiaran nya, dan materi apa yan g disiarkan, baik it u musik, ber ita, kuis, iklan, dan lain-lain sehin gga dapat m em enuhi kebut uhan pendengar.

(g) Pem asaran (m arketing) adalah proses peny usunan kom unikasi terpadu yang bert ujuan untuk memberik an informasi m en genai baran g dan jasa dalam kaitanya den gan memuaskan kebutuhan m anusia ( http: //id.wikip edia . org/wiki/Pemasaran ). Dalam hal ini, pemasaran yang dim ak sudkan pen ulis adalah bagaim ana cara yang digunakan Radio Bon ita Jaya Suar a Medan dalam memasarkan dan m em berikan inform asi tentang radio m ereka, apa yan g disiarkan

(terutam a informasi m usik dangdut) sehingga radio ini disenan gi o leh pen den gar dan memilih radio Bon ita Jaya Suara Medan sebagai m edia untuk men den garkan musik dan gdut dan mempercayakan radio ini sebagai media promosi dan iklan.

(h) Musik dangdut adalah adalah salah satu genre m usik yan g berkem ban g di In donesia yang lah ir dar i perp aduan m usik In dia(pada penggunaan tabla), Arab (cen gkok dan harmonisasi), dan ber akar pada musik Melayu pada tahun 1940. Musik dan gdut m enggun akan instrum en ban d biasa antara lain gitar m elodi, gitas bas, keyboard dan yang menjadi in strumen khas musik dan gdut adalah sulin g bam bu dan dua buah gendang yan g menyer upai tabla. Dangdut merup akan onomatope ( peniruan bunyi) dari suar a perm ainan tabla (yan g dalam dunia dan gdut disebut gendang) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan dut. ( Mauly Pur ba 2006, 77 - 78 ). Musik dangdut yang dim aksudk an pada tulisan ini adalah musik dan gdut yang disiark an oleh radio Bonita Jaya Suara Medan, meliputi genr e musik dan gdut yang disiarkan, dan lagu dan gdut yang bagaim ana yang p alin g diminati oleh pen den gar.

1.4.2 Teori

Teori adalah pen dap at yang didasarkan pada penelitian dan penem uan, didukun g oleh data dan ar gumentasi ( Kam us Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2005 hal 1177). Sebagai lan dasan berfikir dalam melihat permasalahan dalam penelitian ini, m aka pen ulis m empergunakan teori-teori yan g relevan, yan g sesuai unt uk permasalahan tersebut.

Menur ut T akari dalam bukunya yan g ber judul Manajem en Seni (9-10), bah wa manajemen memiliki def enisi sebagai berik ut: (1) manajemen diperlukan untuk mencap ai tujuan dan pelaksan aan peker jaan, (2) m anajem en merup akan sistem kerjasama yan g koperatif dan rasional, (3) manajemen m enekankan perlunya prin sip-pr insip efisiensi, (4) manajemen terikat kepada sistem kepemimpinan atau pembimbin gan. Sebuah organisasi kesenian mestilah memiliki tujuan serta aktivitasnya. Tanpa adanya ker jasama, m aka per jalanan sebuah or ganisasi tidak akan lancar. Man ajemen dih ubungk an dengan suatu kelompok. Karen a adany a keter batasan oran g-peror an gan, m aka p erlu pendayagunaan kelom pok itu dem i m encapai tujuan-tujuan yan g palin g pribadi.

Untuk meneliti m anajem en radio in i, pen ulis juga m en ggunakan teori Pendek atan Oper asional yan g dik em ukakan oleh Geor ge R. Terry (2000) yan g dit ulis kem bali oleh Muh amm ad T akari dalam bukunya yan g berjudul Man ajemen Seni, yang mengk aji titik pandan g apa yang diperbuat oleh seor an g m anajer yan g memusatkan perhatian pada f un gsi-f un gsi dasar m anajem en. Fun gsi manajemen antara lain p erencanaan, pen gor ganisasian, penent uan SDM, p engarahan dan pengawasan. Radio Bonita Jaya Suara Medan adalah radio yan g m em iliki banyak kegiatan baik ketika on-air dan off-air. Sem ua k egiatan ini dilak ukan dibawah pengawasan seorang manajer. Untuk melak ukan p enelitian terhadap sem ua kegiatan ini, m aka penulis menggunakan teori pendekatan Sistem. Pendekatan ini dip andang sebagai sebagai sebuah k umpulan atau lebih yan g salin g memiliki pola hubungan tertentu, dan satu k egiatan menim bulkan reak si dari pih ak lain. Den gan Untuk meneliti m anajem en radio in i, pen ulis juga m en ggunakan teori Pendek atan Oper asional yan g dik em ukakan oleh Geor ge R. Terry (2000) yan g dit ulis kem bali oleh Muh amm ad T akari dalam bukunya yan g berjudul Man ajemen Seni, yang mengk aji titik pandan g apa yang diperbuat oleh seor an g m anajer yan g memusatkan perhatian pada f un gsi-f un gsi dasar m anajem en. Fun gsi manajemen antara lain p erencanaan, pen gor ganisasian, penent uan SDM, p engarahan dan pengawasan. Radio Bonita Jaya Suara Medan adalah radio yan g m em iliki banyak kegiatan baik ketika on-air dan off-air. Sem ua k egiatan ini dilak ukan dibawah pengawasan seorang manajer. Untuk melak ukan p enelitian terhadap sem ua kegiatan ini, m aka penulis menggunakan teori pendekatan Sistem. Pendekatan ini dip andang sebagai sebagai sebuah k umpulan atau lebih yan g salin g memiliki pola hubungan tertentu, dan satu k egiatan menim bulkan reak si dari pih ak lain. Den gan

Radio Suara Medan adalah sebuah perusahaan radio y ang ber bentuk organisasi modern yan g sudah m em ilik i tim-tim kerja yang bekerjasam a untuk mencapai satu tujuan. Teori organisasi oleh Luther Gullick dan L. Ur wick (1937) dalam Nelia m en gatakan bah wa sem akin banyak suatu pekerjaan tertentu dapat dip ecahkan m anjadi beberapa bagian komponen yan g palin g sederh ana, m aka pekerjaan akan lebih banyak memiliki spesialisai sehin gga lebih terampil dalam mengerjakan bagian peker jaanya. Sem akin teram pil seoran g pek erja dalam menyelesaikan pekerjaanya, akan ebih efisien p ula sistem produksi.

Dalam menganalisis aspek m usikolo gisnya ( struktur musik), m aka pen ulis akan m enggun akan teori Weighted Scale y ang dinyatakan oleh Malm (1977 : 8) bah wa dalam menganalisis k arakter atau str uktur suatu m usik, maka har us dikaji tangga n ada, wilayah n ada, nada dasar, jumlah m asing-masing n ada, interval, pola kadensa, formula melo di, dan kontur. Dalam hal ini, pen ulis ak an men gam bil dua sam pel musik y an g disiark an oleh radio Bonita Jaya Suar a Medan.

Penulis juga m eneliti bagaim ana peran radio Bonita Jaya Suara Medan dalam menso sialisasikan lagu dan gdut kepada pen den gar setia r adio yan g disat ukan dalam satu or ganisasi yan g disebut den gan Suara Medan Fan s Club ( SMFC). Fan s club radio Bonita Jaya Suara Medan dalam tulisan ini adalah sek umpulan oran g atau masy arakat yan g m em iliki rasa solidaritas so sial, keseim ban gan dan kebersamaan yan g tinggi (Kottak 1991:245) dalam Ir wan syah Harahap (1999).

1.5 Metode Penelitian

Metode adalah adalah cara teratur yan g digun akan untuk melak san akan suatu p ekerjaan agar tercapai sesuai den gan yan g dikehen dak i melalui cara ker ja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna m encapai tujuan yan g ditentukan ( Kam us Besa r Baha sa Indonesia, Balai Pustaka, 2005 hal 704). Penelitian adalah kegiatan pen gumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yan g dilak ukan secara sistem atis dan objektif untuk memecahakan suatu per soalan atau menguji suat u h ipotesis unt uk men gembangkan prin sip- prinsip um um (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai P ustaka, 2005 h al 1163).

Metode yang digun akan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menur ut Nawawi dan Martini dalam Saridin Sin aga (995:209) penelitian k ualitatif adalah r angakian kegiatan atau pro ses menjarin g data ( informasi) y an g ber sif at sewajarnya m en gen ai suatu masalah dalam aspek atau bidan g kehidupan tertentu pada o bjekny a. Untuk men duk un g penelitian tersebut, penulis m en ggunakan m etode ilmu etnomusikolo gi yang ter diri atas dua disip lin yait u kerja lapangan (field wo rk) dan kerja labor atorium (laboratory wo rk ) (Netll, 1964:62-64). Kerja lapan gan m elip uti pemilihan inform asi, pendekatan dan pengam bilan data, pen gum pulan data, dan m empelajar i seluruh perilak u yang berk aitan den gan pem akaian musik. Kerja laboratorium meliputi pengolahan data yan g didapat, namun sebelumnya pen ulis m elak ukan st udi kepustakaan yang membantu pen ulis yang mem bantu pen ulis sebelum terjun ke lapangan.

1.5.1 Sudi Kepustakaan

Untuk mencar i tulisan-tulisan pen duk un g, teori dan konsep yan g berh ubungan den gan tulisan in i, yan g dijadikan sebagai landasan dalam penelitian, pen ulis terlebih dahulu m engadakan st udi kep ustakaan. Hal tersebut dilakukan untuk m elengkapi dan m enambah sum ber bacaan yan g diam bil dari buk u dan internet.

1.5.2 Kerja La pangan

Kerja lapangan dibagi kedalam dua tahapan yaitu wawancara dan observasi. Wawan cara yan g dilak ukan p en ulis lan gsun g kepada p ersonalia r adio suara m edan. Selain itu, pen ulis juga m elak ukan wawancara den gan fan s radio, penyiar dan oran g-or an g yang berada disekitar radio suara m edan. Sebelum melakuk an wawacara, pen ulis terlebih dahulu m embuat daftar pertanyaan. Namun dem ikian, pen ulis tidak hanya berp atok pada daftar pertanyaan tersebut, namun penulis m enyambun gkan p ertanyaan-pertanyaan yan g ber asal dar i jawaban informan. Data-data yan g didap atkan oleh pen ulis, dituliskan kedalam sebuah buk u yang n antinya akan digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini.

1.5.2.1 Wawancara

Menur ut Soeh arto dalam W ilda Damanik (1995 :67), wawancar a atau interview adalah teknik pengump ulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara lan gsun g oleh pewawancara (pengumpul data) kepada respon den ( inform an) dan jawaban-jawaban respon den ak an di catat atau Menur ut Soeh arto dalam W ilda Damanik (1995 :67), wawancar a atau interview adalah teknik pengump ulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara lan gsun g oleh pewawancara (pengumpul data) kepada respon den ( inform an) dan jawaban-jawaban respon den ak an di catat atau

Teknik wawan cara yang dilak uk an adalah wawancara berfok us ( Focu sed Interview ) dan wawancar a bebas (Free Interview). Sebelum melak ukan wawacara, penulis m em buat daftar pertanyaan dan menentukan siapa yan g akan diwawancara. Sedangkan p ada wawancara bebas, pertanyaan tidak hanya berp usat pada pokok permasalahan, namun berkem bang pada masalah lain yan g tujuannya adalah unt uk m enambah data yan g dibutuhjkan oleh pen ulis.

1.5.2.2 O bservasi

Observasi adalah p eninjauan secara cerm at atau m engawasi dengan teliti serta m engamati ( Kam us Besar Bahasa Indonesia, Balai P ustaka 2005 hal 794).

Dalam hal ini, pen ulis m elak ukan o bservasi dengan m en den gark an radio suara medan.

Menur ut Supar lan dalam W ilda Damanik (1987 :43-45), peneliti yan g menggunakan h al-hal sebagai metode pen gamatan hendaknya m em perhatikan hal- hal sebagai berikut:1) ruan g lingk up, 2) pelaku, 3) kegiatan, 4) ben da- ben da atau alat, 5) waktu, 6) peristiwa, 7) tujuan.

1.5.2.3 Kerja Laboratorium

Dalam kerja labor atorium , sem ua data yang dip eroleh dar i penelitian lapangan dan studi kep ustakaan akan dianalisis selanjutnya akan dilak ukan Dalam kerja labor atorium , sem ua data yang dip eroleh dar i penelitian lapangan dan studi kep ustakaan akan dianalisis selanjutnya akan dilak ukan

BAB II G AMBARAN UMUM RADIO

2.1 Sejarah Radio

Radio sudah m en galami perk emban gan dar i masa ke m asa dan m em buat sejarah perkem ban gan radio itu sen diri. Berik ut, penulis akan m embuat sejarah perkem ban gan radio baik itu secara m endunia dan sejarah radio di Indon esia. Kesemua data ini dipero leh dari Onon g Uchjan a Eff en dy, dalam buk u yan g ber judul Ilmu, Teo ri dan F ilsafat Kom unikasi 156-170).

Pada tahun 1860, Duk e of Devon shir e m engh adiahk an sebuah institut riset bar u dalam bidan g ek sperimental kep ada Univer sitas Cam ridge dan James Clerk Max wel terpilih sebagai k etua pertam a. Laboratorium itu disebut Caven dish. Dari hasil pen elitian nya, Max wel kem udian m engh asilkan sebuah teori yan g mengatakan bahwa gelom ban g elektromaknetis meram bat dari ujun g y ang satu ke ujun g y an g lain dengan kecepatan cahaya. Ketika gelombang ini dilepaskan dari keping metal pada in duktor, kedua bola pada celah ressonator dihubun gkan den gan bun ga ap i. Untuk p ertama kaliny a gelom ban g elektro magnetis telah dibuat secara sistematis. Nam un demikian, tidak sem ua ahli dan ilm uan yan g percaya akan teori yan g dikem ukakan oleh Max wel ter sebut. Baru setelah sep uluh tahun Max wel menin ggal dunia, teori nya dibuktikan k ebenarananya oleh seoran g ahli fisika ban gsa Jerman, Heinrich Hertz. Pada tahun 1887, Hertz menyusun suatu m esin in duk si di salah satu sudut laboratorium nya. Di sudut lainya, ia membuat suatu r eson ator, yang terbuat dar i cin cin k awat konduktor yan g Pada tahun 1860, Duk e of Devon shir e m engh adiahk an sebuah institut riset bar u dalam bidan g ek sperimental kep ada Univer sitas Cam ridge dan James Clerk Max wel terpilih sebagai k etua pertam a. Laboratorium itu disebut Caven dish. Dari hasil pen elitian nya, Max wel kem udian m engh asilkan sebuah teori yan g mengatakan bahwa gelom ban g elektromaknetis meram bat dari ujun g y ang satu ke ujun g y an g lain dengan kecepatan cahaya. Ketika gelombang ini dilepaskan dari keping metal pada in duktor, kedua bola pada celah ressonator dihubun gkan den gan bun ga ap i. Untuk p ertama kaliny a gelom ban g elektro magnetis telah dibuat secara sistematis. Nam un demikian, tidak sem ua ahli dan ilm uan yan g percaya akan teori yan g dikem ukakan oleh Max wel ter sebut. Baru setelah sep uluh tahun Max wel menin ggal dunia, teori nya dibuktikan k ebenarananya oleh seoran g ahli fisika ban gsa Jerman, Heinrich Hertz. Pada tahun 1887, Hertz menyusun suatu m esin in duk si di salah satu sudut laboratorium nya. Di sudut lainya, ia membuat suatu r eson ator, yang terbuat dar i cin cin k awat konduktor yan g

Penggunaan awal radio adalah m aritim, unt uk m en girim kan pesan telegraf den gan menggunakan ko de m orse antara kapal dan darat. Salah satu p engguna awal adalah Angk atan Laut Jepan g yang memata-m atai armada Rusia ketika perang Thusim a p ada tah un 1901. Radio digunakan juga untuk m enyalurkan perintah dan komunikasi antara Angk atan Darat dan An gkatan Laut dikedua belah pihak pada p eran g dunia 11. Jerm an menggunak an komunikasi radio untuk menyamapikan pesan diplomatik kepada AS ketika p erang ber langsun g.

Setelah perang dunia 11 selesai dan setiap negar a kem bali menum pahkan perhatianya kepada p embangunan di dalam neger i masin g-m asin g, r adio siaran pun m ulai m engalam i kem ajuan yan g pesat. Perang dun ia tersebut telah menghasilk an penem uan-pen emuan bar u dalam bidang teknolo gi radio, m ulai dari mikrofone dan pesawat pener ima sampai pemancar tampak pengem bangan yan g jauh lebih maju darip ada tahun-tah un sebelum perang. Mikrofon sem akin peka, dan pem ancar mem punyai daya jangkau y an g lebih jauh.

Kem ajuan teknolo gi bidan g radio ini men gun dan g perhatian p ara pem im pin di berbagai negara untuk m encegah terjadinya pengar uh mempengar uhi antara satu negara dengan negara y ang lain yang bias m em imbulkan ker ugian (Onon g Uchjan a, 151).

2.1.1 Peran Marconi

Dunia inovasi radio m encatat Guklielmo Marconi sebagai penem u r adio. Dia lahir di Bologn a, Italia, 24 april 1874. Ayahnya, Giuseppe Marcon i asli petani Italia dan ibunya, Ann ie Jam eson adalah anak pem ilik Puri Daphne di Irlan dia, yang saat itu m asuk sebagai wilayah Inggris. Ia ber sekolah di Bolo gna, Florence, dan Leghorn.

Sejak kecil, ia sudah tertarik den gan k erja Maxwell, dan Hertz. Dalam usia

25 tahun yait u pada tahun 1895, ia mem buat labor atorium di rum ah ay ahnya di Pontecchio dan m engadakan penelitian tentang gelomban g radio y an g pada saat itu disebut “Gelom ban g Hertzian ” untuk mengir im siny al telegraf. Pada saat itu, telegraf hanya bisa lewat kabel. Ia berhasil m en girim sinyal telegraf sejauh 2 kilometer. Nam un demikian, Departemen Pos dan Telegr af Italia tidak tertarik akan temuanya tersebut. Hal ter sebut tidak mem buat Marconi putus asa. Setahun kem udian, ia men ghubun gi Dinas Pos Inggris. William Precee, insinyur kepala pos In ggris pada saat itu bersedia unt uk bertem u dengan Marcon i. Pada saat itu, Marconi m em amerkan kemapuan ciptaanya di dataran Salisbury dan Br istol Chanel dan W illiam tertarik akan tem uan Marconi ter sebut. Pada akhirnya, Marconi m en dirik an per usahaan T he Wireless T elegr aph & Signal Company Lim ited pada tahun 1987 yan g kem udian diubahnya m enjadi Mar coni's Wireless Telegr aph Com pany Limited.

Pada tahun 1899, Marconi m em ban gun radio antara Peran cis dan In ggris yang disusul kem udian oleh Am erika dan In ggris. Dalam satu dekade hin gga tahun 1912, ia m ematenkan sejumlah tem uan unt uk menyempurn akan sistem Pada tahun 1899, Marconi m em ban gun radio antara Peran cis dan In ggris yang disusul kem udian oleh Am erika dan In ggris. Dalam satu dekade hin gga tahun 1912, ia m ematenkan sejumlah tem uan unt uk menyempurn akan sistem

Setelah tidak lagi m enjadi bagian dari pemerintahan italia, menjelan g perang dunia ke 11, pada tahun 1935 ia kembali ke laboratorium dan mendem onstrasikan temuan terbar unya yaitu Radar. Nam un, dua tahun ber selang, ia m eninggal dunia.

2.1.2 Peran H oward

Edwin Ho war d Am strong tercatat sebagai penem u radio FM. Ia lah ir p ada tahun 18 Desem ber 1890 di kota New York. Ayahnya adalah seor ang penerbit buk u dan ibunya adalah seorang gur u. Pada usia 14 tahun, Amstrong m embaca buk u telegr af karangan Mar coni. Ia san gat kagum kepada Mar coni dan in gin menyempurnakan hasil temuan ter sebut dan bern iat unt uk membuat tem uan den gan hasil suara yan g lebih jernih. Unt uk it u, Am strong masuk Fak ultas Teknik Listrik di Universitas Colum bia. Ia lulus sebagai insiny ur listrik dan m enjadi gur u besar.

Pada tahun 1912, Amstrong berhasil mem buat sirk uit regeneratif dan sirk uit feedback dan m em pelajari tabun g hampa buatan De Forest yang bernama Trioda dan Audion. Kemudian, Amstrong m enggabungk an pen emuannya, den gan tabung ham pa buatan De Forest. Hasil dari tabung tersebut keluar suara beribu- ribu

jelas. Sayangnya, De Forest m enganggap pen emuan itu adalah hak miliknya. Mer eka memperebutkan hak ciptanya, selama 14 tahun di pen gadilan. Akhirnya, De

kali

lebih

Forest menjadi pem enan gnya, kar ena para hakim tidak m emaham i ilmu kelistrikan. Tetapi para ilmuwan tetap m enganggap Am strong-lah penemu sirkuit dan FM radio. Ia dian ugr ahi Medali Franklin dan dijuluki “Bapak Sirkuit”. Pada tanggal 1 Febr uari 1954, Amstrong m enin ggal di New York. Ia disetarakan den gan penem u lama, di bidan g kelistrikan seperti Amphere dan Bell.

2.1.3 Sejarah Radio di Indonesia

2.1.3.1 Masa Penjajahan Belanda

Radio pertama di Indon esi (pada waktu itu bernama Nederland Hin dia Belanda) ialah Bataviase Radio Veren ingin ( BRV) di Batavia ( Jakarta tempo dulu) yang resminya didirikan tanggal 16 Juni 1925. Radio siaran di In don esia selama penjajahan belanda dahulu m em puny ai status swasta. Setelah munculnya BRV, m aka m uncul p ula stasiun- stasiun radio yan g lain yang ber sif at ketim uran seperti Ned erlansch Indische Radio Om roeap Mij ( Nirom ) di Jakarta, Ban dun g dan Medan, So losche Rad io Vereniging ( SRV) di Surakarta, Ma taramse Vereniging Voor Oo sterse Radio Omroep Lu isteraars ( VOLR) di Bandung, Vereniging Voor Oosterse Radio Omroep ( VORO) di Surakarta, Chieneese en Inheem se Radio Luisteraars Vereniging Oo s Java ( CI RVO) di Surabaya, Eerste Madiunse Radio Omroep (EMRO) di Madiun, dan lain-lain. Radi sek ian banyak radio it u, yan g palin g besar adalah NI ROM karena m en dap atkan bantuan dari pem erintahan Belanda yang lebih ber sifat m encari keuntun gan finasial dan membantu kuk uhnya pen jajahan Belan da menghadapi sem angat kebangsaan Radio pertama di Indon esi (pada waktu itu bernama Nederland Hin dia Belanda) ialah Bataviase Radio Veren ingin ( BRV) di Batavia ( Jakarta tempo dulu) yang resminya didirikan tanggal 16 Juni 1925. Radio siaran di In don esia selama penjajahan belanda dahulu m em puny ai status swasta. Setelah munculnya BRV, m aka m uncul p ula stasiun- stasiun radio yan g lain yang ber sif at ketim uran seperti Ned erlansch Indische Radio Om roeap Mij ( Nirom ) di Jakarta, Ban dun g dan Medan, So losche Rad io Vereniging ( SRV) di Surakarta, Ma taramse Vereniging Voor Oo sterse Radio Omroep Lu isteraars ( VOLR) di Bandung, Vereniging Voor Oosterse Radio Omroep ( VORO) di Surakarta, Chieneese en Inheem se Radio Luisteraars Vereniging Oo s Java ( CI RVO) di Surabaya, Eerste Madiunse Radio Omroep (EMRO) di Madiun, dan lain-lain. Radi sek ian banyak radio it u, yan g palin g besar adalah NI ROM karena m en dap atkan bantuan dari pem erintahan Belanda yang lebih ber sifat m encari keuntun gan finasial dan membantu kuk uhnya pen jajahan Belan da menghadapi sem angat kebangsaan

Sebagai pelopor lahirnya radio usaha Indonesia adalah Solo sch e Radio Vereniging (SR V) yan g didir ikan p ada tan ggal 1 april 1933 yang didirikan o leh Mangk unegoro V11 seorang ban gsawan Solo dan seor an g insiny ur bernama Ir. Sar sito Mangunkusum o.

Banyaknya siaran radio yan g m unucul mem buat NIROM. NI ROM yan g pada awalnya adalah radio y ang mensubsidi radio yan g bersifat ketim uran diatas menarik dan m en gurangi subsidinya. Hal tersebut dilakukan untuk mematikan radio-radio yan g bersifaat ketim uran. Hal tersebut m enjadi ber ita yang san gat mengejutkan bagi radio-r adio yan g bersifat ketim uran diatas.