Metode Analisis Statistik

D. Metode Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan degan bantuan SPSS 16.0 dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Hubungan Interpersonal dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. PLN Cabang Binjai.

Tabel 4.13

Coefficients a

Unstandardized

Standardized

Collinearity Statistics Model

Coefficients

Coefficients

Tolerance VIF 1 (Constant)

B Std. Error

HUBUNGAN INTERPERSONAL

,415 2,412 LINGKUNGAN KERJA

,415 2,412 a. Dependent Variable: KEPUASAN KERJA

Sumber : Hasil Olahan SPSS 16.0 For Windows (November, 2009)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat persamaan model regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 4,371 + 0,199X 1 + 0,450X 2 +e

Hasil estimasi dari persamaan regresi linier berganda yang telah diperoleh, diambil dari kolom B yaitu unstandardized coefficients, karena pada kolom tersebut terdapat nilai konstan, di mana dapat dibuat suatu interpretasi terhadap model atau hipotesis yang telah diambil pada metode penelitian yaitu :

a. Konstanta bernilai 4,371 hal ini menunjukkan jika ada variabel bebas (hubungan interpersonal dan lingkungan kerja), maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat sebesar 4,371.

b. Variabel hubungan interpersonal terhadap kepuasan kerja karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,199 artinya apabila terjadi peningkatan hubungan interpersonal sebanyak 1 satuan, maka kepuasan kerja karyawan akan naik sebesar 0,199.

c. Variabel lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,450 artinya apabila terjadi peningkatan lingkungan kerja sebanyak 1 satuan, maka kepuasan kerja karyawan akan naik sebesar 0,450.

2. Pengujian Signifikasi Simultan (Uji-F)

Uji f (uji serentak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama (serentak) pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas (hubungan interpersonal dan lingkungan kerja) yaitu terhadap variabel terikat (kepuasan kerja karyawan).

Tabel 4.14

ANOV A b

Sum of

Model

F Sig. 1 Regres sion

Squares

df Mean S quare

,000 a Residual

a. Predic tors: (Constant), LINGKUNGA N K ERJA, HUBUNGAN INTE RPE RSONA L b. Dependent Variable: KE PUA SA N KE RJA

Sumber : Hasil Olahan SPSS 16.0 For Windows (November, 2009)

Berdasarkan Tabel 4.14 bahwa nilai F hitu ng >F ta bel (41,427> 3,07) dengan hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (hubungan interpersonal dan lingkungan kerja) secara bersama- sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Dengan melihat probabilitasnya (Sig) yang lebih kecil dari taraf signifikan (0,000<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan tersebut diterima dan berpengaruh (high significant).

3. Uji Signifikan Parsial (Uji-T)

Uji t (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individual pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas (hubungan interpersonal dan lingkungan kerja.) yaitu terhadap variabel terikat (kepuasan kerja karyawan).

Tabel 4.15

Coefficients a

Unstandardized

Standardized

Collinearity Statistics Model

Coefficients

Coefficients

Tolerance VIF 1 (Constant)

B Std. Error

HUBUNGAN INTERPERSONAL

,415 2,412 LINGKUNGAN KERJA

,415 2,412 a. Dependent Variable: KEPUASAN KERJA

Sumber : Hasil Olahan SPSS 16.0 For Windows (November, 2009)

Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa :

1) Variabel hubungan interpersonal Nilai t hitu ng variabel hubungan interpersonal adalah 2,003 dan nilai t tabel sebesar 1,980 maka t hitu ng >t tabel (2,003>1,980) dengan tingkat

signifikansi (0,048<0.05), maka H 0 ditolak dan H a diterima karena t hitung (2,003) > t tabel (1,980). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel hubungan interpersonal (X 1 ) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Kepuasan kerja (Y). Hal ini berarti faktor hubungan interpersonal yang terdiri dari saling menghargai, loyal dan toleran antara satu dengan yang lainnya, sikap terbuka, adanya keakraban yang ada dalam perusahaan sudah cukup baik karena mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawan sehingga dapat meningkatkan hasil kerja pegawai.

2) Variabel lingkungan kerja Nilai t hitung variabel lingkungan kerja adalah 4,185 dan nilai t ta bel sebesar

1,980 maka t hitu ng > t tabel (4,185>1,980) dengan tingkat signifikansi (0,000<0.05) maka H 0 ditolak dan H a diterima karena t hitu ng > t tabel (4,185>1,980). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja (X 2 ) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Kepuasan kerja (Y). Hal ini berarti faktor lingkungan kerja yang terdiri dari lay out, kondisi ruangan kerja, fasilitas dan alat bantu, keadaan udara yang ada dalam perusahaan sudah cukup baik karena mampu meningkatkan kepuasan kerja sehingga dapat meningkatkan hasil kerja pegawai.

Berdasarkan hasil uji-t diketahui bahwa faktor yang dominan mempengaruhi kepuasan kerja (Y) adalah variabel faktor lingkungan kerja (X 2 ), hal ini dapat dilihat dari nilai unstandarized coefficients faktor lingkungan kerja (0,450) yang lebih besar daripada unstandarized coefficients faktor hubungan interpersonal (0,199). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan adalah variabel lingkungan kerja.