Gambaran Pola Fermentasi di Rumen Domba Garut yang Diberi Ransum Mengandung Probiotik dan Selubiosa

Judul Skripsi

: Gambaran Pola Fermentasi di Rumen Domba Garut
yang Diberi Ransum Mengandung Probiotik dan
Selubiosa

Penyusun

: Atin Supiyani

Nomor Pokok

: B01496077

Bogor, 07 September 2000
Disetujui oleh
Pembimbing Skripsi

Dr. Ir. Dewi A ri Astuti
NIP. 131 474 289


Mengetahui
bantu Dekan I FKH-IPB

.~~
~

Tanggal Lulus

: 28 Agustus 2000

Tanggal Pengesahan : 07 September 2000

~

~~

..~.
~

Skriosi denaan iudul "Gambaran Pola Ferrnentasi di Rumen Domba Garut

rnenaanduna Probiotik dan Selubiosa", disusun oleh
vanb ~ i b e ;

ans sum

--

~

,

.

Produksi daging sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas pakan
yang diberikan, sehingga diperlukan strategi pemberian pakan yang
disesuaikan dengan kondisi organ pencernaan hewan ternak agar
pemanfaatan zat-zat makanan optimal. Ternak ruminansia memiliki tangki
ferrnentasi di dalam rumen, oleh karena itu strategi pemberian pakan harus
dapat melengkapi keseimbangan degradasi zat-zat makanan dalam proses
fermentasi rumen dan pertumbuhan mikroba rumen perlu diperhatikan

keseimbangannya. Dewasa ini sedang berkembang suatu produk pelengkap
makanan ternak yaitu probiotik dan selubiosa yang diutarnakan untuk ternak
ruminansia (besar dan kecil). Probiotik merupakan kumpulan mikroorganisrne
hidup dalam bentuk kering yang terdiri dari medium hidup dan produk-produk
metabolismenya (Parakkasi, 1995). Sedangkan selubiosa merupakan suatu
bahan kimia yang dapat menginduksi mikroba rumen penghasil enzim
sellobiose yang sangat berperan dalam hidrolisa selulosa (Grenet dan Besle,
1992). Penggunaan kedua produk tersebut dapat meningkatkan efisiensi
proses fermentasi dalarn rumen.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisiologi dan Famakologi
Fakultas Kedokteran Hewan IPB dari bulan Oktober 1998 (di lapangan)
sampai bulan November 1998 (di Laboratorium). Analisa VFA dilakukan di
Laboratorium Balai Penelitian Ternak Bogor. Empat ekor domba Garut
befistula rumen dengan bobot badan rata-rata 13,5 kg diberi pakan dasar
yang mengandung rurnput Raja, dedak padi, dan bungkil kedelai yang
dilindungi formaldehid 0,3% ditambah dengan 0,5% probiotik dan 1 pprn
selubiosa (RI); 0,5% probiotik dan 3 ppm selubiosa (R2);1% probiotik dan 1
ppm sleubiosa (R3); dan 1% probiotik dan 3 ppm seiubiosa (R4). Sampel
.berupa ..airan rumen~---diambil--padaawa[- --dan---akhirmasa--p.e-n-elitiafi~
berdasarkan variasi waktu yaitu 0 (sebelum pemberian hijauan), 2, 6, 12, dan

24 jam setelah pemberian pakan. Parameter yang diukur adalah pH cairan
rumen, konsentrasi N-NH3 cairan rumen, dan gambaran konsentrasi VFA
cairan rumen (pada awal saja). Nilai rata-rata dari hasil pengukuran pH dan
konsentrasi N-NH3 cairan rumen diuji secara statistik dengan metode
Rancangan-AcakLengkap Faktorial 4 x 5. Uji Duncan dilakukan jika diperoleh
hasil berbeda nyata diantara perlakuan.
Hasil penelitian memperlihatkan pH cairan rumen relatif stabil pada
kisaran 6,27-6,89. Pada 0 jam, pH tersebut rata-rata berada pada nilai 6,57
dan bertahap menurun sampai 6,39 pada 6 jam, dan meningkat kembali
secara fisiologis pada 12-24 jam. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa
kombinasi ransum R2 memberikan pengaruh secara berarti terhadap pH
'~