Penulangan Kolom
10.5. Penulangan Kolom
Luas tulangan utama kolom secara otomatis dapat diketahui dengan cara Design – Concrete Frame Design – Display Design Info – Longitudinal Reinforcing. Kolom yang akan dianalisis ditunjukkan pada gambar berikut.
RS RS GROUP GROUP
Aplikasi Perencanaan Struktur Gedung dengan ETABS
AZZA REKA STRUKTUR
Gambar 10.15. Tampak Luas Tulangan Utama Kolom Arah Memanjang
Luas tulangan geser (sengkang) secara otomatis dapat diketahui dengan cara Design – Concrete Frame Design – Display Design Info – Shear Reinforcing.
Gambar 10.16. Tampak Luas Tulangan Geser (sengkang) Kolom Arah Memanjang
RS RS GROUP GROUP
Aplikasi Perencanaan Struktur Gedung dengan ETABS
AZZA REKA STRUKTUR
Gambar 10.17. Detail Informasi Luas Tulangan, Momen, Gaya Geser, dan Torsi, Kolom yang Ditinjau
Untuk menampilkan diagram interaksi kolom yang ditinjau, dapat dilakukan dengan cara klik kanan kolom, kemudian Interaction.
Gambar 10.18. Diagram Interaksi Kolom yang Ditinjau
RS RS GROUP GROUP
Aplikasi Perencanaan Struktur Gedung dengan ETABS
AZZA REKA STRUKTUR
10.5.1. Desain Tulangan Utama Kolom
Detail dari luas tulangan utama kolom yang ditinjau = 4900 mm 2 . Digunakan tulangan ulir diameter 22 2 → As = ¼ Л d
2 = ¼ x 3,14 x 22 2 = 380 mm
Maka jumlah tulangan yang dibutuhkan = 4900/ 380 = 13 → digunakan 16 tulangan agar dapat tersebar disemua sisi kolom. Jadi tulangan utama kolom adalah 16D22.
10.5.2. Desain Tulangan Geser Kolom
Dari ETABS detail luas tulangan geser (sengkang) kolom yang ditinjau 2 = 1,005 mm . Digunakan tulangan polos 3P 10 2 → As = 4 x ¼ Л d
2 = 3 x ¼ x 3,14 x 10 2 = 235,5 mm
Jarak sengkang = 235,5 / 1,005 = 234,3 mm → digunakan 120 mm (sesuai persyaratan). Jadi tulangan geser (sengkang) kolom adalah 3P10- 120.
10.5.3. Kontrol Persyaratan Kolom pada SRPMK
Berdasarkan SNI Beton 03- 2847-2002 Pasal 23.4 komponen struktur yang menerima kombinasi lentur dan aksial pada SRPMK harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Gaya aksial terfaktor maksimal yang bekerja pada kolom harus melebihi 0,1 x Ag x fc
Cek : 0,1 x (700 mm x 700 mm) x 30 N/mm 2 = 1470 kN.
Dari hasil analisis ETABS diperoleh Pu sebesar 2257 kN Jadi 2257 > 1470 → OK .
b. Sisi terpendek kolom tidak boleh kurang dari 300 mm.
Cek : lebar penampang kolom 700 mm > 300 mm → OK .
c. Rasio dimensi tidak boleh kurang dari 0,4
Cek : lebar penampang kolom 700 mm > 300 mm → OK .
AZZA REKA STRUKTUR RS RS GROUP GROUP
Aplikasi Perencanaan Struktur Gedung dengan ETABS
d. Persyaratan Tulangan Geser
Tulangan geser/ sengkang kolom yang dipasang harus memenuhi persyaratan sesuai SNI Beton 03- 2847-2002 Pasal 23.4 .4.2 bahwa jarak maksimum sengkang dipilih yang terkecil diantara:
▪ ¼ dimensi penampang kolom terkecil. Cek : jarak sengkang kolom di tumpuan 120 mm < ¼ x 700 = 175 mm ( OK )
▪ Jarak sengkang tidak boleh lebih dari 6D utama . Cek : jarak sengkang kolom di tumpuan 120 mm < 6 x 22 = 132 → OK .
e. Kuat Kolom
Berdasarkan SNI Beton 03- 2847-2002 Pasal 23.4.2.2 kuat kolom harus
memenuhi persyaratan ΣM c ≥ 1,2 ΣM g .
Dimana : ΣM c = Jumlah Mn dua kolom yang bertemu di join,
ΣM g = Jumlah Mn dua balok yang bertemu di join,
Detail penampang kolom yang dianalisis ditunjukkan sebagai berikut.
Gambar 10.19. Detail Kolom yang Ditinjau (warna merah) dengan Mempertimbangkan Balok yang Menumpu dan Kolom di Atasnya (warna hijau)
RS RS GROUP GROUP
Aplikasi Perencanaan Struktur Gedung dengan ETABS
AZZA REKA STRUKTUR
Gambar 10.20. Detail Luas Tulangan Kolom dan Balok yang ditinjau untuk Kontrol
Strong Column Weak Beam
Besarnya Mn balok dapat diketahui dari luas tulangan seperti ditunjukkan pada Gambar 10.20 sebagai berikut :
▪ Luas tulangan tumpuan balok kiri = 1984 + 961 = 2945 mm
Tinggi blok regangan, a = As x fy
0,85 x fc xb
= 2945 x 400
0,85 x 30 x 400 = 115 mm
Momen nominal, Mn
= ϕ x As x fy x (d - a/2)
-6 = 0,8 x 2945 x 400 x (639 -115/2) x 10 = 548 kNm
▪ Luas tulangan tumpuan balok kanan = 1998 + 967 = 2965 mm Tinggi blok regangan, a = As x fy
0,85 x fc ′ xb
= 2965 x 400
0,85 x 30 x 400 = 116 mm
Momen nominal, Mn
= ϕ x As x fy x (d – a/2)
-6 = 0,8 x 2965 x 400 x (639 -116/2) x 10 = 551 kNm
AZZA REKA STRUKTUR RS RS GROUP GROUP
Aplikasi Perencanaan Struktur Gedung dengan ETABS
Maka, jumlah Mn dua balok yang bertemu di join adalah :
ΣM g = Mn balok kiri + Mn balok kanan
= 548 kNm + 551 kNm = 1099 kNm
Besarnya Mn pada kolom yang ditinjau dapat diketahui dengan diagram interaksi kolom sebagai berikut.
1050 kNm 1190 kNm
Gambar 10.21. Diagram Interaksi Kolom yang Ditinjau
Keterangan : , Gaya aksial terfaktor kolom yang di desain, Pn desain = 2257 kN Mn = 1190 kNm
, Gaya aksial terfaktor kolom yang di atas, Pn kolom atas = 1685 kN Mn = 1050 kNm
Jadi
ΣM c ≥ 1,2 ΣM g
1190 + 1190 ≥ 1,2 x 1374 2240 ≥ 1649 → OK , syarat strong column weak beam terpenuhi.
RS RS GROUP GROUP
Aplikasi Perencanaan Struktur Gedung dengan ETABS
AZZA REKA STRUKTUR
10.5.4. Gambar Detail Penulangan Kolom
Detail penulangan kolom berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan ditunjukkan pada Gambar berikut.
Gambar 10.22. Diagram Interaksi Kolom yang Ditinjau
RS RS GROUP GROUP
Aplikasi Perencanaan Struktur Gedung dengan ETABS
AZZA REKA STRUKTUR