Kedalaman Substansi SPPIP

3.1.3 Kedalaman Substansi SPPIP

Dari sisi substansi, keluaran akhir yang diharapkan dari kegiatan penyusunan SPPIP berupa strategi pembangunan yang diturunkan dan didetailkan dalam bentuk program. Strategi pembangunan dalam SPPIP memuat langkah-langkah riil dan terukur yang harus diambil untuk merealisasikan tujuan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan yang diatur dalam kebijakan. Strategi pembangunan dalam SPPIP ini disusun dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut (Gambar 3-2):

 Rumusan tujuan dan kebijakan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan yang telah disepakati bersama oleh Pokjanis;

 Kebutuhan penanganan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan, yang didasarkan pada karakteristik potensi dan permasalahan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan eksisting;

 Sumber daya yang dimiliki yang dapat menjadi pembatas ataupun pendorong bagi terwujudnya target capaian dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan yang ingin dicapai. Sumber daya ini dapat berupa:

- sumber pendanaan yang dimiliki oleh Pemerintah dan pemerintah daerah; -

luas lahan yang tersedia untuk pembangunan; -

kesiapan masyarakat dalam mendukung program pembangunan;

- kapasitas aparatur pelaksana program; -

dan sebagainya 

Strategi dan program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan yang telah ada di berbagai dokumen perencanaan pembangunan dan penataan ruang yang berlaku; dan

 Target capaian dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan yang diharapkan , baik pada lingkup kota, provinsi, nasional, MDG’s, maupun komitmen internasional lainnya

Dalam perumusan strategi pembangunan SPPIP perlu memperhatikan 2 (dua) hal, yaitu: cakupan aspek dan wilayah.

 strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan merujuk pada strategi fisik dan non-fisik. Untuk strategi non-fisik dapat meliputi strategi terkait aspek sosial, ekonomi, pembiayaan, kelembagaan, pelibatan masyarakat dan pelaku terkait lainnya, serta legalisasi.

 strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan disusun untuk skala kabupaten/kota dan skala kawasan.

Bagian 3 ● Penyusunan SPPIP ● 39

Panduan Penyusunan

KEBUTUHAN KEBUTUHAN

YANG DIRUMUSKAN PENANGANAN YANG DIRUMUSKAN

PENANGANAN

BERDASARKAN KONDISI EKSISTING PERMASALAHAN BERDASARKAN KONDISI EKSISTING PERMASALAHAN

TUJUAN DAN KEBIJAKAN

STRATEGI STRATEGI

TARGET CAPAIAN

PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN

PEMBANGUNAN PERMUKIMAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

YANG DIHARAPKAN PADA

INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

AKHIR TAHUN PERKOTAAN

DAN INFRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN PERKOTAAN

PERMUKIMAN PERKOTAAN

IMPLEMENTASI

SUMBER DAYA YANG SUMBER DAYA YANG

DIMILIKI DAERAH DIMILIKI DAERAH

(dana, lahan, komitmen masyarakat, (dana, lahan, komitmen masyarakat, sumber daya aparatur, dll) sumber daya aparatur, dll)

Gambar 3-2 Dasar Pertimbangan Perumusan Strategi Dalam SPPIP

Setiap strategi yang dirumuskan didetailkan ke dalam program yang memuat penjabaran strategi ke dalam langkah-langkah operasional untuk jangka waktu tertentu. Dalam perumusan program dilakukan dengan mengacu beberapa hal berikut:

 disusun untuk menjawab implementasi strategi pembangunan sehingga penyusunan program dilakukan untuk tiap strategi;

 rumusan program disusun dengan mengacu pada nomenklatur program di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU) No. 2 Tahun 2010

tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum; Lampiran

A.VII Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah jo. Permendagri No. 59 Tahun 2007 jo. Permendagri No. 21 Tahun 2011, berikut penyesuaiannya di kabupaten/koya yang bersangkutan dan ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda) kota/kabupaten; serta Rencana Strategi (Renstra) Kementerian/Lembaga lainnya;

 program merupakan pengarah dan penjembatan terhadap rencana aksi program yang akan dirincikan dalam RPKPP (siap dijabarkan dalam komponen dan volume serta pentahapan program); dan

 perlunya penekanan pada program bidang permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan.

Strategi dan program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan yang disusun, dilengkapi dengan pihak yang berperan serta sumber pendanaannya. Untuk mendukung dan memberikan kejelasan dalam proses implementasi, program yang disusun tersebut dirinci mekanisme pentahapan pelaksanaanya dalam jangka waktu 20 tahun dengan rincian tahapan per lima

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

tahunan. Untuk 5 (lima) tahun pertama dirinci dalam tahapan 1 (satu) tahunan. Skema pentahapan program yang dimaksud dalam SPPIP diwujudkan ke dalam tabel isian strategi dan program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan (Tabel 3-2).

Fokus dari obyek yang diatur di dalam SPPIP adalah strategi dan program terkait dengan infrastruktur permukiman perkotaan, yang terdiri atas:

 sistem penyediaan air minum untuk kawasan permukiman; 

sistem pengelolaan air limbah untuk kawasan permukiman; 

sistem pengelolaan persampahan untuk kawasan permukiman; 

sistem drainase permukiman; dan 

sistem jaringan jalan lingkungan di dalam kawasan permukiman. Selain fokus pada infrastruktur permukiman perkotaan, strategi dan program yang

disusun dapat juga mencakup infrastruktur bidang lainnya yang dibutuhkan di dalam pembangunan kawasan permukiman seperti sarana pemadam kebakaran dan penerangan jalan lingkungan sesuai dengan kebutuhan di masing-masing kabupaten/kota.