PROSES DAN PROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN PENYUSUNAN RPKPP

4.3 PROSES DAN PROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN PENYUSUNAN RPKPP

Proses dan prosedur penyusunan RPKPP mengacu pada rangkaian kegiatan sebagaimana yang dijelaskan pada lingkup kegiatan (sub bab 4.2) dan pada Gambar 4-1. Rincian proses dan prosedur pelaksanaan kegiatan untuk tiap sub kegiatan selama jangka waktu 7 (tujuh) bulan adalah sebagai berikut:

1. PERSIAPAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

TAHAPAN

PERSIAPAN

SOSIALISASI Kegiatan persiapan adalah kegiatan 1.1 untuk menyiapkan pelaksanaan

PERSIAPAN DAN 1.2

kegiatan baik teknis maupun non-

RENCANA KERJA PEMANTAPAN

teknis yang akan

melandasi

rangkaian pelaksanaan kegiatan KAJIAN KEBIJAKAN

O-1

PEMBANGUNAN DAN STRATEGI

secara keseluruhan. Dalam lingkup kegiatan 2.2 persiapan terdapat

KAJIAN MIKRO KAWASAN

kegiatan persiapan

dan

PERMUKIMAN PRIORITAS

pemantapan rencana kerja serta BERDASARKAN ARAHAN SPPIP keikutsertaan dalam sosialisasi

KEGIATAN

IDENTIFIKASI 2.3

penyusunan SPPIP dan RPKPP.

PENYUSUNAN

PERMASALAHAN POTENSI &

Pada tahap

ini

pula

PERMUKIMAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

diselenggarakan

konsolidasi

PERKOTAAN PADA PERMUKIMAN

penyusunan RPKPP di tingkat

PERMUKIMAN KAWASAN PRIORITAS

provinsi.

IDENTIFIKASI 3.1 PENYUSUNAN O-2 3.2

PENANGANAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN KONSEP

Lingkup kegiatan persiapan akan

KAWASAN KAWASAN

diselesaikan pada minggu awal pelaksanaan kegiatan selama 2

IDENTIFIKASI

2 POTENSI DAN PERMASALAHAN 3 RENCANA AKSI PERUMUSAN PROGRAM

(dua) minggu. Secara diagramatis, rangkaian kegiatan pada lingkup

1 PERSIAPAN

kegiatan persiapan dapat dilihat PRA FGD 1 KEGIATAN

Penyusunan Konsep pada Gambar 4-2. FGD 1

DISKUSI

Penyusunan di Konsolidasi

Tingkat Provinsi

Penanganan Kawasan

Gambar 4-2

Rangkaian Kegiatan Penyusunan Untuk Lingkup Kegiatan Persiapan

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 109

Panduan Penyusunan

1.1 SOSIALISASI Mengikuti kegiatan sosialisasi pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan secara terpusat oleh Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.

1.1 SOSIALISASI

1.2 PERSIAPAN DAN PEMANTAPAN RENCANA KERJA

2.1 KAJIAN KEBIJAKAN,

O-1

STRATEGI, DAN

PROGRAM PEMBANGUNAN

TUJUAN  Melaksanakan penyebarluasan informasi mengenai RPKPP; dan  Mencapai pemahaman yang sama mengenai proses, prosedur, dan produk dari penyusunan RPKPP

METODE Workshop dan diskusi LANGKAH  Mengikuti sosialisasi pelaksanaan

kegiatan; dan  Koordinasi dengan Pokjanis untuk merumuskan rencana penyelesaian kegiatan.

OUTPUT  Kesamaan pemahaman mengenai proses, prosedur, dan produk dari penyusunan RPKPP

DURASI Awal bulan pertama, dengan alokasi waktu ditentukan oleh Direktorat Pengembangan Permukiman, DJCK, Kementerian Pekerjaan Umum.

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

1.2 PERSIAPAN DAN PEMANTAPAN Melakukan persiapan penyusunan RENCANA KERJA RPKPP yang meliputi kegiatan koordinasi tim, penyusunan rencana kerja dan metodologi pelaksanaan kegiatan, penyiapan peta dasar, serta pengumpulan data dan informasi.

1.1 PERSIAPAN DAN PEMANTAPAN RENCANA KERJA

O-1

KAJIAN KEBIJAKAN

DAN STRATEGI PEMBANGUNAN

TUJUAN  Terkoordinasinya kegiatan penyusunan RPKPP dari awal hingga akhir;  Tersepakatinya rencana kerja dan metodologi penyusunan RPKPP;  Tersedianya peta dasar dan rancangan pengumpulan data dan informasi; dan  Terinventarisasikannya data dan informasi mengenai kondisi eksisting di kawasan permukiman prioritas berserta kawasan makronya.

METODE Diskusi koordinasi, digitasi peta, observasi lapangan dan wawancara

LANGKAH  Melakukan mobilisasi dan koordinasi tim untuk penyamaan pemahaman lingkup tugas tim pelaksana dan Pokjanis dalam kegiatan Penyusunan RPKPP;

 Menyusun rencana kerja dan metodologi pelaksanaan kegiatan yang telah disepakati bersama oleh seluruh anggota tim;

 Menyiapkan peta dasar dengan skala minimal 1:5.000 yang siap untuk digunakan sebagai dasar untuk survey;

 Menyiapkan rancangan pengumpulan data dan informasi berdasarkan kebutuhan yang ada dan rencana kerja yang telah disusun; dan

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 111

Panduan Penyusunan

 Melakukan pengumpulan dokumen, observasi lapangan, dan wawancara dalam rangka pengumpulan data dan informasi mengenai kondisi eksisting kawasan permukiman prioritas.

OUTPUT  Rencana kerja;

 Pendekatan dan metodologi pelaksanaan kegiatan;  Peta dasar kawasan permukiman prioritas dan sekitarnya dalam skala 1 : 5.000; dan

 Data dan informasi mengenai kondisi eksiting kawasan permukiman prioritas berikut dengan kawasan makronya

DURASI 2 minggu terhitung dari minggu pertama

bulan pertama

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Box 4-1

Penyelenggaraan Konsolidasi Penyusunan di Tingkat Provinsi

Pada bulan pertama penyelenggaraan kegiatan, akan diselenggarakan konsolidasi penyusunan di tingkat provinsi yang wajib diikuti oleh Tenaga Ahli Pendamping dan Pokjanis. Dalam rangkaian kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP), kegiatan ini menjadi kegiatan awal antara tim Tenaga Ahli Pendamping dan Pokjanis dengan semua pemangku kepentingan dalam proses penyamaan tujuan dan rencana kerja penyusunan dokumen RPKPP. Definisi tujuan, bentuk, waktu pelaksanaan, peserta, penyelenggara, dan tempat penyelenggaraan konsolidasi ini secara rinci adalah sebagai berikut:

DEFINISI : Kegiatan penyamaan pemahaman dari sisi substansi dan proses penyusunan RPKPP yang dikemas dalam bentuk pelatihan serta dikoordinasikan penyelenggaraannya oleh Satker Provinsi

TUJUAN : Menyamakan tujuan dan rencana kerja penyusunan

RPKPP

METODE : Pelatihan dan diskusi LANGKAH – :

 menyiapkan rencana kerja penyusunan RPKPP dan LANGKAH

rencana penyusun  menyepakati rencana dan jadwal kerja penyusunan RPKPP dengan pemangku kepentingan terkait OUTPUT :

 Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan yang telah disetujui oleh Satker, Pokjanis, dan tenaga ahli pendamping

PENYELENGGARA : Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi

PESERTA : Semua perwakilan kota/kabupaten yang melakukan kegiatan penyusunan RPKPP di provinsi yang berangkutan. Perwakilan tersebut meliputi  Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis)  Tim Teknis Provinsi  Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian

Program Infrastruktur Permukiman Provinsi  Satuan Kerja Provinsi di Lingkungan Direktorat

Jenderal Cipta Karya  Tenaga Ahli Pendamping

WAKTU : minimal 1 (satu) hari pada bulan ke-1(satu) setelah PELAKSANAAN

SPMK Tim Tenaga Ahli, (setelah dilakukan kegiatan sosialisasi)

*) waktu pelaksanaan ditentukan kemudian oleh masing- masing Satker Provinsi

TEMPAT : Tempat pelaksanaan ditentukan oleh masing-masing PELAKSANAAN

Satker Provinsi

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 113

Panduan Penyusunan

2. IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN

Kegiatan identifikasi potensi dan permasalahan adalah kegiatan untuk mengkaji kebijakan, strategi, dan program, serta kondisi riil kawasan permukiman prioritas sehingga diperoleh gambaran mengenai potensi dan permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan kawasan permukiman prioritas. Lingkup kegiatan identifikasi potensi dan permasalahan ini meliputi 3 (tiga) kegiatan, yaitu:

 kajian kebijakan dan strategi pembangunan;  kajian mikro kawasan permukiman prioritas berdasarkan arahan SPPIP; dan  identifikasi potensi dan permasalahan pembangunan permukiman dan

infrastruktur permukiman perkotaan pada kawasan permukiman prioritas. Lingkup kegiatan identifikiasi potensi dan permasalahan ini diselesaikan dalam jangka

waktu 2 (dua) minggu terhitung dari kegiatan persiapan selesai dilakukan. Secara diagramatis, rangkaian kegiatan pada lingkup kegiatan persiapan dapat dilihat pada Gambar 4-3.

TAHAPAN PERSIAPAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

SOSIALISASI 1.1

1.2 PERSIAPAN DAN RENCANA KERJA PEMANTAPAN

O-1

KAJIAN KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN DAN STRATEGI

KAJIAN MIKRO 2.2 PERMUKIMAN KAWASAN

BERDASARKAN PRIORITAS

ARAHAN SPPIP

3.3 2.3 IDENTIFIKASI

PENYUSUNAN PENANGANAN

KEGIATAN

PERMASALAHAN POTENSI &

IDENTIFIKASI

PROGRAM

BERDASARKAN ARAHAN SPPIP

PERMUKIMAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

PERKOTAAN PADA PERMUKIMAN

PERMUKIMAN KAWASAN

PERUMUSAN RENCANA PRIORITAS 3.4 AKSI PROGRAM

O-3

IDENTIFIKASI 3.1 KEBUTUHAN

PEMBANGUNAN KONSEP

KAWASAN

KAWASAN

PERUMUSAN TAHAPAN 3.5 PELAKSANAAN PROGRAM PERMUKIMAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

PERMUKIMAN PERKOTAAN

2 PERMASALAHAN POTENSI DAN

IDENTIFIKASI

3 PERUMUSAN RENCANA AKSI PROGRAM

1 PERSIAPAN

KEGIATAN PRA FGD 2 DISKUSI

Penyusunan di

Perumusan Rencana Tingkat Provinsi

Penanganan Kawasan Penyusunan Konsep

Aksi Program

Gambar 4-3 Rangkaian Kegiatan Penyusunan Untuk Lingkup Kegiatan Identifikasi Potensi dan

Permasalahan

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

2.1 KAJIAN KEBIJAKAN DAN Melakukan kajian terhadap berbagai produk STRATEGI PEMBANGUNAN

kebijakan dan strategi pembangunan kabupaten/kota, khususnya produk rencana yang telah dimiliki pemerintah kabupaten/kota mulai dari tingkat yang tertinggi yaitu RTRW kabupaten/kota, RDTR kawasan, hingga yang terkait dengan penyusunan RPKPP, diantaranya SPIPP dan RP3KP, untuk dioptimalkan dan disinergikan sesuai dengan karakteristik dan kekhasan kabupaten/kota yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.

1.1 PERSIAPAN DAN PEMANTAPAN RENCANA KERJA

O-1

KAJIAN KEBIJAKAN

DAN STRATEGI PEMBANGUNAN

2.2 KAJIAN MIKRO KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS BERDASARKAN ARAHAN SPPIP

TUJUAN  Mengkaji kebijakan dan strategi pembangunan, serta rencana tata ruang wilayah yang telah tersedia maupun yang sedang disusun terkait dengan kawasan permukiman prioritas RPKPP yang akan direncanakan;

 Mengidentifikasi sinkronisasi kebijakan dan strategi pembangunan kabupaten/kota dengan penyusunan RPKPP; dan

Mengidentifikasi kontribusi dan kedudukan kawasan permukiman prioritas RPKPP yang akan direncanakan dan tingkat pelayanannya dalam lingkup wilayah kabupaten/kota.

METODE Desk study (studi literatur), content analysis

(analisis isi).

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 115

Panduan Penyusunan

LANGKAH  Inventarisasi kebijakan dan strategi pembangunan kabupaten/kota, khususnya yang terkait pengembangan permukiman;

 Melakukan pemetaan terhadap arahan kebijakan dan strategi pembangunan terkait pengembangan permukiman yang ada di kabupaten/kota;

 Melakukan kajian terhadap keselarasan antar kebijakan dan strategi pembangunan yang terkait pengembangan permukiman yang ada, untuk disinergikan dengan kebutuhan penyusunan RPKPP; dan

 Melakukan identifikasi terhadap kontribusi dan kedudukan kawasan prioritas yang akan direncanakan dalam skala kabupaten/kota.

OUTPUT Hasil review dari dokumen dan kebijakan lainnya yang terkait, yang didalamnya memuat kesimpulan mengenai:  Kebijakan dan strategi pembangunan

pada kawasan permukiman prioritas yang direncanakan;

 Sinkronisasi antara kebijakan dan strategi pembangunan kabupaten/kota terkait dengan penyusunan RPKPP;

 Kontribusi dan kedudukan kawasan permukiman prioritas yang akan direncanakan dan tingkat pelayanannya dalam lingkup wilayah kabupaten/kota; dan

 Arah kebijakan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan pada kawasan permukiman prioritas

DURASI 2 minggu terhitung dari minggu ketiga bulan

pertama

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

2.2 KAJIAN MIKRO KAWASAN Melakukan kajian rinci pada kawasan PERMUKIMAN PRIORITAS

permukiman prioritas baik yang sifatnya fisik BERDASARKAN ARAHAN

maupun non fisik. Kajian mikro ini SPPIP

didasarkan pada hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada kawasan permukiman prioritas.

2.1 TUJUAN

 Mengidentifikasi karakteristik

KAJIAN KEBIJAKAN

pengembangan permukiman dan

DAN STRATEGI PEMBANGUNAN

infrastruktur permukiman perkotaan pada kawasan permukiman prioritas

2.2 RPKPP

KAJIAN MIKRO KAWASAN

METODE Desk Study (Studi Literatur)

PERMUKIMAN PRIORITAS BERDASARKAN

LANGKAH

 Inventarisasi karakteristik fisik, sosial,

ARAHAN SPPIP

ekonomi, dan budaya pada kawasan permukiman prioritas;

2.3 IDENTIFIKASI

 Melakukan analisis kondisi dan

POTENSI &

kebutuhan pembangunan pada

PERMASALAHAN

kawasan permukiman prioritas; dan

PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN

 Menyusun dokumentasi berupa audio-

INFRASTRUKTUR

visual/film dokumenter mengenai hasil

PERMUKIMAN

analisis kondisi dan kebutuhan

PERKOTAAN PADA KAWASAN

pembangunan kawasan prioritas.

PERMUKIMAN PRIORITAS

OUTPUT

 Karakteristik pembangunan permukiman dan infrastruktur

O-2

permukiman perkotaan pada kawasan permukiman prioritas yang didalamnya

memuat kesimpulan mengenai kondisi fisik, sosial budaya, dan ekonomi kawasan yang disajikan dalam peta; dan

 Dokumentasi berupa audio-visual/film dokumenter mengenai profil kawasan permukiman prioritas.

DURASI 2 minggu kedua terhitung dari minggu

ketiga bulan pertama

(dilakukan secara pararel dengan pelaksanaan kegiatan Identifikasi Potensi dan Permasalahan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan pada Kawasan Permukiman Prioritas)

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 117

Panduan Penyusunan

2.3 IDENTIFIKASI POTENSI DAN Melakukan identifikasi terhadap PERMASALAHAN PEMBANGUNAN

potensi, permasalahan, hambatan, PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR

dan tantangan pembangunan PERMUKIMAN PERKOTAAN PADA

permukiman dan infrastruktur bidang KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS

cipta karya pada kawasan prioritas dengan menganalisis data dan informasi yang tersedia.Hasil dari kegiatan tersebut akan dituangkan secara spasial.

2.2 TUJUAN  Mengidentifikasi potensi,

KAJIAN MIKRO

permasalahan, hambatan, dan

KAWASAN PERMUKIMAN

tantangan pembangunan

PRIORITAS

permukiman dan infrastruktur

BERDASARKAN

permukiman perkotaan pada

ARAHAN SPPIP

kawasan prioritas; dan

2.3  Menyusun skala prioritas

IDENTIFIKASI

kawasan berdasarkan

POTENSI &

kebutuhan penanganan di

PERMASALAHAN PEMBANGUNAN

kawasan permukiman yang

PERMUKIMAN DAN

akan direncanakan.

INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN PERKOTAAN PADA

METODE Survey, analisis kawasan, diskusi

KAWASAN PERMUKIMAN

LANGKAH  Melakukan kajian dan analisis

PRIORITAS

3.1 terhadap hasil pengamatan

IDENTIFIKASI

lapangan (survey data primer)

O-2

KEBUTUHAN

dan memadukannya dengan

PENANGANAN

hasil survey data sekunder

KAWASAN

untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi potensi dan permasalahan pada kawasan prioritas baik secara fisik maupun non fisik;

 Menyusun matriks potensi dan permasalahanyang telah teridentifikasi dan terinventarisasi, disertai dengan hambatan dan tantangan yang akan dihadapi, juga peluang di dalam kawasan prioritas RPKPP; dan

 Melakukan pemetaan spasial terhadap potensi dan permasalahan pada kawasan

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

permukiman prioritas RPKPP. OUTPUT  Matriks identifikasi potensi,

permasalahan, hambatan dan tantangan pada kawasan prioritas (Tabel 4-4); dan

 Peta identifikasi potensi, permasalahan, hambatan dan tantangan pada kawasan prioritas (Gambar 4-4 dan Gambar 4-5).

DURASI 2 minggu kedua terhitung dari minggu ketiga bulan pertama (dilakukan secara pararel dengan

pelaksanaan kegiatan Kajian Mikro Kawasan Permukiman Prioritas Berdasarkan Arahan SPPIP)

Tabel 4-4 Contoh Tabel Inventarisasi Potensi, Permasalahan, Tantangan, Hambatan

NO ASPEK

POTENSI

PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

1 Fisik Potensi lahan

- - kosong untuk

Kepadatan

bangunan

pengembangan kawasan yang RTH yang

mencapai >70%

berfungsi sebagai taman bermain anak dan penempatan MCK

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 119

Panduan Penyusunan

Gambar 4-4 Contoh Peta Permasalahan Pembangunan Permukiman

Gambar 4-5 Contoh Peta Permasalahan Pembangunan Infrastruktur Permukiman Perkotaan

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

3. PERUMUSAN RENCANA AKSI PROGRAM

Kegiatan perumusan rencana aksi program merupakan kegiatan untuk merumuskan konsep dan rencana besar penanganan kawasan permukiman prioritas berdasarkan pada hasil identifikasi kebutuhan penanganan kawasan. Rangkaian kegiatan yang berada dalam lingkup perumusan rencana aksi program ini akan menjadi bahan utama untuk melakukan pendetailan pada sub kawasan yang dipilih untuk pengembangan tahap 1. Lingkup kegiatan perumusan rencana aksi program ini meliputi 5 (lima) sub kegiatan, yaitu:

 identifikasi kebutuhan penanganan kawasan;  penyusunan konsep pembangunan kawasan;  identifikasi program penanganan berdasarkan arahan SPPIP;  perumusan rencana aksi program; dan  perumusan tahapan pelaksanaan pembangunan permukiman.

Lingkup kegiatan perumusan rencana aksi program ini dilakukan dalam jangka waktu

2 (dua) bulan terhitung sejak kegiatan identifikasi potensi dan permasalahan selesai dilakukan. Rangkaian kegiatan yang berada dalam lingkup perumusan rencana aksi program ini akan menjadi bahan utama untuk melakukan pendetailan pada sub kawasan yang dipilih untuk pengembangan tahap 1. Secara diagramatis rangkaian kegiatan pada lingkup perumusan rencana aksi program dapat dilihat pada Gambar 4-6 berikut.

TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

KAJIAN KEBIJAKAN 2.1 PEMBANGUNAN DAN STRATEGI

KAJIAN MIKRO 2.2 PERMUKIMAN KAWASAN

ARAHAN SPPIP BERDASARKAN PRIORITAS 3.3 PERUMUSAN 4.1

KRITERIA & INDIKATOR PEMBANGUNAN PERMASALAHAN POTENSI &

IDENTIFIKASI 2.3 IDENTIFIKASI PROGRAM

BERDASARKAN PENANGANAN

PENENTUAN

PERMUKIMAN DAN

ARAHAN SPPIP

PEMBANGUNAN KAWASAN

KEGIATAN

INFRASTRUKTUR TAHAP 1

PENYUSUNAN

PERKOTAAN PADA PERMUKIMAN PERMUKIMAN KAWASAN PRIORITAS

O-3

PERUMUSAN RENCANA 3.4 PENENTUAN KAWASAN 4.2 O-5

IDENTIFIKASI 3.1 PENYUSUNAN 3.2 AKSI PROGRAM

PEMBANGUNAN TAHAP 1

O-2

PENANGANAN KEBUTUHAN KAWASAN

PEMBANGUNAN KONSEP KAWASAN

PERUMUSAN TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM 3.5

PERMUKIMAN DAN PEMBANGUNAN

O-4

INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

PERKOTAAN

2 PERUMUSAN

POTENSI DAN IDENTIFIKASI

PERMASALAHAN

3 PROGRAM RENCANA AKSI

4 KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1 PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN

PARTISIPATIF KEGIATAN DISKUSI DISKUSI

PRA FGD 1

PRA FGD 2

Penanganan Kawasan Penyusunan Konsep

FGD 1

Perumusan Rencana FGD 2 Aksi Program

Gambar 4-6 Rangkaian Kegiatan Penyusunan Untuk Lingkup Kegiatan Perumusan Rencana Aksi Program

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 121

Panduan Penyusunan

3.1 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN Kebutuhan penanganan kawasan prioritas PENANGANAN KAWASAN

merupakan penilaian terhadap jenis, PRIORITAS RPKPP

besaran dan lokasi infrastruktur yang dibutuhkan berdasarkan potensi permasalahan eksisting, proyeksi dan rencana pengembangan kawasan di masa mendatang. Hasil dari analisis kebutuhan ini disusun menjadi daftar kebutuhan penanganan kawasan yang berisikan rincian komponen dan volume pada setiap infrastruktur permukiman yang dibutuhkan pada penanganan kawasan.

2.3 IDENTIFIKASI POTENSI & PERMASALAHAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR

PERMUKIMAN PERKOTAAN PADA

KAWASAN PERMUKIMAN

 Mengidentifikasi kebutuhan penanganan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan kawasan prioritas

METODE Analisis kebutuhan, analisis kawasan,

diskusi

LANGKAH

 Merumuskan kebutuhan penanganan di kawasan permukiman prioritas berdasarkan hasil kajian terhadap potensi, permasalahan, hambatan dan tantangan;

 Menyusun daftar kebutuhan penanganan yang rinci per komponen infrastruktur permukiman perkotaan dan lokasinya; dan

 Melakukan pemetaan kebutuhan penanganan secara spasial untuk menentukan lokasi-lokasi pada

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

kawasan permukiman yang membutuhkan penanganan.

OUTPUT

 Daftar kebutuhan penanganan pada kawasan permukiman prioritas (Tabel 4.5); dan

 Peta kebutuhan penanganan pada kawasan permukiman prioritas (Gambar 4-7).

DURASI 2 minggu terhitung dari awal bulan kedua

Tabel 4-5 Contoh Tabel Kebutuhan Penanganan Kawasan

NO ASPEK MASALAH

DAMPAK YANG

LOKASI KEBUTUHAN

PENANGANAN 1. FISIK

TERJADI

Status lahan (surat

Seluruh hijau, sewa, lahan

Konflik tanah

kawasan Negara)

Aliran sungai yang

Sepanjang Normalisasi, terhambat

Banjir pasang

penurapan Pencemaran

sungai

Permukiman IPAL boezem oleh

Air boezem tidak

sekitan limbah cair

dapat digunakan

boezem domestik

Drainase

Hampir Perbaikan tersumbat

Banjir

seluruh saluran kawasan

drainase Minimnya

Hampir Penambahan sambungan rumah pasokan air

Terbatasnya

seluruh SR PDAM

kawasan Penanganan

Sebagian Pengolahan sampah yang tidak sampah

Menumpuknya

kawasan sampah tuntas

Kualitas bangunan

Sebagian Perbaikan yang buruk

Rumah tidak

kawasan rumah 2. SOSIAL

sehat dan layak

RUANG 5. dst...

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 123

124 Pand ● ua

nP nyus e

un an

Gambar 4-7

Contoh Peta Penanganan Kawasan Permukiman Prioritas

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

3.2 PENYUSUNAN KONSEP Konsepsi penanganan kawasan permukiman PENANGANAN KAWASAN prioritas RPKPP merupakan rencana konseptual penataan kawasan yang memuat tujuan pengembangan kawasan, tahapan penanganan kawasan secara spasial, langkah-langkah strategis yang dilakukan beserta bentuk program-program penataan kawasan yang akan dilakukan. Konsepsi tersebut berdasarkan arahan dalam program- program yang disusun dalam kegiatan SPPIP

PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN

KONSEP

O-3

AKSI PROGRAM KAWASAN

Penyusunan Konsep Penanganan Kawasan

TUJUAN  Merumuskan konsep dan indikasi rencana penanganan kawasan prioritas RPKPP

METODE Analisis SWOT, FGD LANGKAH  Melakukan kajian terhadap kebutuhan dan

skala prioritas penanganan dan pembangunan kawasan permukiman prioritas;

 Merumuskan konseps penanganan kawasan, yang meliputi : - perumusan tujuan dan sasaran

pengembangan kawasan yang sinergis dengan SPPIP serta berlandaskan pada kondisi, potensi dan permasalahan pengembangan kawasan prioritas

- perumusan strategi penanganan kawasan beserta bentuk-bentuk program penanganan yang mencakup beberapa aspek, antara lain : aspek fisik, aspek lingkungan, aspek sosial kelembagaan, aspek ekonomi dan aspek pendanaan yang kesemuanya

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 125

Panduan Penyusunan

diturunkan dari tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

 Melakukan Pra-FGD 1 untuk merumuskan konsep penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan pada kawasan prioritas sebelum dilakukan FGD 1 untuk mendapatkan masukan dan kesepakatan atas konsep tersebut (Box 4-2)

 Melakukan FGD 1 dengan pemangku kepentingan terkait lainnya mendapatkan kesepakatan mengenai konsep penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan pada kawasan prioritas terpilih (Box 4-3)

OUTPUT  Peta konsep pembangunan kawasan

prioritas; dan  Berita acara kesepakatan tentang konsep penanganan kawasan permukiman prioritas

DURASI 4 minggu terhitung dari awal bulan kedua (pada tiga minggu pertama dilakukan secara pararel dengan kegiatan Identifikasi Kebutuhan Penanganan Kawasan)

Box 4-2 Ketentuan Penyelenggaraan Pra-FGD 1

TUJUAN Untuk merumuskan konsep penanganan pembangunan

permukiman dan infrastruktur permukiman pada kawasan prioritas PENYELENGGARA Pokjanis PESERTA DAN Kegiatan Pra-FGD melibatkan keseluruhan anggota Pokjanis dan

PENDUKUNG tenaga ahli pendukung WAKTU Minimal 1 hari dengan waktu yang disesuaikan dengan rencana

kerja yang disusun BENTUK Diskusi TEMPAT di kabupaten/kota tempat penyusunan RPKPP

PELAKSANAAN

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Box 4-3 Ketentuan Penyelenggaraan FGD 1 *)

TUJUAN Untuk mendapatkan kesepakatan dari semua stakeholder mengenai konsep pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan pada kawasan prioritas RPKPP

PENYELENGGARA Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis) PESERTA DAN Setiap kegiatan FGD melibatkan 15 (lima belas) orang peserta dan

PENDUKUNG pendukung. Peserta kegiatan FGD antara lain mewakili unsur:  Dinas/instansi tingkat kabupaten/kota yang membidangi

infrastruktur permukiman, permukiman, dan perencanaan  Akademisi

 Tokoh Masyarakat Pendukung meliputi:

 Dinas/instansi tingkat provinsi yang membidangi infrastruktur permukiman, permukiman, dan perencanaan

 Tim Teknis Provinsi  Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman  Tenaga Ahli Pendamping

WAKTU Minimal 1 hari dengan waktu yang disesuaikan dengan rencana

kerja yang disusun BENTUK FGD TEMPAT di kabupaten/kota tempat penyusunan RPKPP

PELAKSANAAN *) apabila dari hasil FGD 1 belum berhasil mendapatkan kesepakatan dan/atau masih diperlukan diskusi

lebih lanjut, maka dapat diselenggarakan Paska-FGD 1 dengan ketentuan yang sama dengan Pra- FGD 1.

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 127

128 Pand ● ua

nP e nyus

un an

Gambar 4-8

Contoh Peta Konsep Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

3.3 IDENTIFIKASI PROGRAM Menyusun program berdasarkan pada PENANGANAN

konsep pembangunan yang telah disusun. BERDASARKAN ARAHAN

Program penanganan dalam RPKPP disusun SPPIP

dengan mengacu dan mempertimbangkan program pembangunan yang dikeluarkan dalam dokumen SPPIP.

3.3 IDENTIFIKASI PROGRAM PENANGANAN BERDASARKAN ARAHAN SPPIP

3.2 PENYUSUNAN

PERUMUSAN RENCANA PEMBANGUNAN

KONSEP

O-3

AKSI PROGRAM

KAWASAN

TUJUAN  Mengidentifikasi program-program pembangunan yang diarahkan oleh

SPPIP untuk kawasan permukiman prioritas

METODE Analisis isi LANGKAH  Melakukan review kebijakan, strategi,

dan program pembangunan yang terdapat dalam dokumen SPPIP pada kawasan permukiman prioritas RPKPP;

 Melakukan review terhadap program dan kegiatan yang ada dalam berbagai dokumen kebijakan terkait permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan terutama dokumen RPIJM; dan

 Melakukan pemetaan program pembangunan pada kawasan permukiman prioritas RPKPP.

OUTPUT Matriks program-program pembangunan yang diarahkan oleh SPPIP untuk kawasan permukiman prioritas RPKPP

DURASI 3 minggu terhitung dari minggu kedua bulan kedua sampai dengan awal minggu

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 129

Panduan Penyusunan

pertama bulan ketiga (pada tiga minggu pertama dilakukan secara

pararel dengan kegiatan Identifikasi Kebutuhan Penanganan Kawasan dan kegiatan Penyusunan Konsep Pembangunan Kawasan)

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

3.4 PERUMUSAN RENCANA AKSI Penyusunan rencana aksi program PROGRAM

penanganan dan pembangunan permukiman ini dilakukan dengan model pembangunan berbasis kawasan dan pendekatan perencanaan partisipatif (CPA) pada kawasan prioritas. Rencana aksi program yang dihasilkan meliputi permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan maupun komponen sektor terkait lainnya, dan disusun sampai dengan tingkat kedalaman yang bersifat operasional (jenis/komponen, volume, kegiatan, lokasi, dan pelaku)

3.3 IDENTIFIKASI PROGRAM PENANGANAN BERDASARKAN ARAHAN SPPIP

3.2 PENYUSUNAN

PERUMUSAN RENCANA PEMBANGUNAN

KONSEP

O-3

AKSI PROGRAM

KAWASAN

3.5 PERUMUSAN TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM

TUJUAN  Menyusun rencana aksi penanganan permasalahan pembangunan pada kawasan permukiman prioritas RPKPP meliputi jenis/komponen, volume, lokasi, dan pelaku

METODE Analisis dan pemetaan stakeholder, analisis pembiayaan, pendekatan partisipatif (CPA), dan FGD

LANGKAH  Mengidentifikasi dan memetakan pemangku kepentingan masyarakat untuk turut terlibat dalam proses perencanaan;

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 131

Panduan Penyusunan

 Mengidentifikasi kebutuhan penanganan di lokasi perencanaan tahap pertama dengan melakukan diskusi partisipatif dengan pemangku kepentingan dan masyarakat setempat;

 Menyusun dan memilih komponen yang akan dibangun, melalui beberapa kriteria, yaitu :

- Komponen yang akan dibangun harus benar-benar menjadi prioritas utama bagi penataan kawasan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.

- Komponen yang akan dibangun harus memberikan dampak nyata terhadap perbaikan lingkungan.

- Komponen yang akan dibangun terlihat jelas secara visual untuk memberikan dorongan moril bagi masyarakat maupun pemerintah bahwa penataan lingkungan akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan manusianya.

- Komponen yang akan dibangun mudah dilaksanakan pembangunannya dan tidak berada dalam tanah/lahan yang disengketakan.

- Komponen yang akan dibangun dapat tercukupi oleh pembiayaan yang telah disediakan.

 Melakukan Pra-FGD 2 dengan pemangku kepentingan terkait untuk membahas hasil-hasil identifikasi kebutuhan pada kawasan permukiman prioritas yang kemudian disusun dalam rencana aksi program (Box 4-4)

OUTPUT  Matriks rencana aksi program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan pada kawasan permukiman prioritas RPKPP (Tabel 4-2)

DURASI 3 minggu terhitung dari minggu kedua bulan

ketiga

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Box 4-4 Ketentuan Penyelenggaraan Pra-GD 2

TUJUAN Untuk membahas hasil-hasil identifikasi kebutuhan pada kawasan permukiman prioritas yang kemudian disusun dalam rencana aksi program pada kawasan prioritas RPKPP

PENYELENGGARA Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis) PESERTA DAN Kegiatan Pra-FGD melibatkan keseluruhan anggota Pokjanis

PENDUKUNG dan tenaga ahli pendukung WAKTU Minimal 1 hari dengan waktu yang disesuaikan dengan

rencana kerja yang disusun BENTUK Diskusi TEMPAT di kabupaten/kota tempat penyusunan RPKPP

PELAKSANAAN

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 133

Panduan Penyusunan

3.5 PENYUSUNAN TAHAPAN Rencana aksi program yang telah disusun PELAKSANAAN

perlu diidentifikasi prioritas dan tahapan PENANGANAN

penanganannya sesuai dengan kondisi yang PEMBANGUNAN

ada, sehingga dapat operasional pada saat PERMUKIMAN

penerapannya. Hasil dari pentahapan ini akan menjadi input bagi peyusunan rencana penanganan kawasan pengembangan tahap

PERUMUSAN RENCANA

AKSI PROGRAM

3.5 PERUMUSAN TAHAPAN

PELAKSANAAN PROGRAM

O-4

PENYUSUNAN RENCANA

PEMBANGUNAN

PEMBANGUNAN KAWASAN

PERMUKIMAN

PEMBANGUNAN TAHAP 1

FGD 2

Perumusan Rencana

Aksi Program

TUJUAN  Mengidentifikasi prioritas program pembangunan kawasan permukiman prioritas RPKPP

 Menyusun tahapan pelaksanaan pembangunan berdasarkan pada prioritas program pembangunan yang disusun

METODE Analisis dan pemetaan stakeholder, analisis pembiayaan, FGD, analisis skoring

LANGKAH  Mengidentifikasi prioritas penanganan berdasarkan pada kesepakatan pemangku kepentingan kabupaten/kota

 Menyusun tahapan penanganan berdasarkan sumber daya pembiayaan dan kemungkinan penerapannya

 Melakukan FGD 2 dengan pemangku kepentingan terkait untuk kesepakatan rencana aksi program berikut dengan tahapan pelaksanaannya

OUTPUT  Matriks tahapan pelaksanaan pembangunan permukiman dan infrastruktur

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

bidang cipta karya; dan  Berita acara kesepakatan tentang rencana aksi program penanaganan kawasan permukiman prioritas

DURASI 3 minggu

Box 4-5 Ketentuan Penyelenggaraan FGD 2 *)

TUJUAN Untuk mendapatkan kesepakatan dari semua stakeholder mengenai rencana aksi program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan pada kawasan prioritas RPKPP berikut dengan tahapan pelaksanaannya

PENYELENGGARA Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis)

PESERTA DAN Setiap kegiatan FGD melibatkan 15 (lima belas) orang

PENDUKUNG peserta dan pendukung. Peserta kegiatan FGD antara lain mewakili unsur:  Dinas/instansi tingkat kabupaten/kota yang membidangi

infrastruktur permukiman, permukiman, dan perencanaan  Akademisi  Tokoh Masyarakat

Pendukung meliputi:

 Dinas/instansi tingkat provinsi yang membidangi infrastruktur permukiman, permukiman, dan perencanaan  Tim Teknis Provinsi  Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman  Tenaga Ahli Pendamping

WAKTU Minimal 1 hari dengan waktu yang disesuaikan dengan

rencana kerja yang disusun BENTUK FGD TEMPAT di kabupaten/kota tempat penyusunan RPKPP

PELAKSANAAN *) apabila dari hasil FGD 2 belum berhasil mendapatkan kesepakatan dan/atau masih diperlukan

diskusi lebih lanjut, maka dapat diselenggarakan Paska-FGD 2 dengan ketentuan yang sama dengan Pra-FGD 2.

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 135

Panduan Penyusunan

4 PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN PENGEMBANGAN TAHAP 1

Kegiatan perumusan rencana penanganan kawasan pengembangan tahap 1 merupakan kegiatan untuk mendetailkan rencana aksi program ke dalam rencana penanganan untuk sub kawasan yang dipilih untuk pengembangan tahap pertama. Lingkup kegiatan perumusan rencana penanganan kawasan pengembangan tahap 1 meliputi 5 (lima) sub kegiatan, yaitu:

 perumusan kriteria dan indikator penentuan kawasan pengembangan tahap 1;  penentuan kawasan pengembangan tahap 1;  perumusan konsep pembangunan kawasan pembangunan kawasan

pengembangan tahap 1;  penyusunan rencana pembangunan kawasan pengembangan tahap 1; dan  penyusunan rencana detail desain (DED) kawasan.

Akumulasi dari output rangkaian rangkaian kegiatan perumusan rencana aksi program dan perumusan rencana penanganan kawasan pengembangan tahap 1 ini nantinya akan menjadi output akhir dari kegiatan. Dari sisi waktu, rangkaian kegiatan perumusan rencana aksi program dan perumusan rencana penanganan kawasan pembangunan tahap 1 akan diselenggarakan selama jangka waktu 3,5 (tiga setengah) bulan terhitung dari kegiatan perumusan rencana aksi program selesai dilakukan. Secara diagramatis, rangkaian kegiatan dalam lingkup perumusan rencana penanganan kawasan pengembangan tahap 1 dapat dilihat pada Gambar 4-9.

TAHAPAN

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

ARAHAN SPPIP

PEMBANGUNAN

TAHAP 1

St ra tegi P

PERUMUSAN RENCANA

mbangunan P AKSI PROGRAM e

PENENTUAN KAWASAN

O-5

PERUMUSAN KONSEP PEMBANGUNAN KAWASAN

nca

PENYUSUNAN

PEMBANGUNAN TAHAP 1

PEMBANGUNAN TAHAP 1

na Pe

3.5 PERUMUSAN TAHAPAN

mbangunan Kawa

PELAKSANAAN PROGRAM

4.4 O-6

PENYUSUNAN RENCANA DETAIL DESAIN (DED)

PENYUSUNAN RENCANA

KAWASAN

rmukiman da Bagia

PERMUKIMAN DAN

PEMBANGUNAN KAWASAN

INFRASTRUKTUR

PEMBANGUNAN TAHAP 1

PERMUKIMAN

PERKOTAAN

5.1 PENYEMPURNAAN RENCANA AKSI PROGRAM DAN RENCANA PEMBANGUNAN

4 PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1

KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1

5 FINALISASI DAN SOSIALISASI

san P ● nI

Penyusu DISKUSI

e rmukiman Prio

DISKUSI FGD 3

rukt

FGD 2

Penyusunan Rencana

KOLOKIUM

KONSULTASI

Perumusan Rencana

Penanganan Kawasan

PUBLIK

DISEMINASI

ur Perk

nan R

Aksi Program

Pengembangan Tahap 1

PK Gambar 4-9 Rangkaian Kegiatan Penyusunan Untuk Lingkup Kegiatan Perumusan Rencana Penanganan Kawasan ritas ot a

an P

Pembangunan Tahap 1

(R PK ● (SP 137

PP PIP) )

Panduan Penyusunan

4.1 PERUMUSAN KRITERIA DAN Penentuan kawasan pembangunan tahap 1 INDIKATOR PENENTUAN

didasarkan pada penilaian terhadap kriteria KAWASAN PEMBANGUNAN

dan indikator yang dirumuskan dengan TAHAP 1

mempertimbangkan kebijakan dan strategi yang terkait serta kesepakatan pemangku kepentingan. Kriteria dan indikator yang dirumuskan ini nantinya menjadi dasar dalam proses penentuan kawasan pembangunan tahap 1.

4.1 PERUMUSAN KRITERIA & INDIKATOR

PENENTUAN KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1

4.2 PENENTUAN KAWASAN

O-5

PEMBANGUNAN TAHAP 1

TUJUAN

 Merumuskan kriteria dan indikator penentuan kawasan pembangunan tahap 1

METODE Analisis kawasan, diskusi LANGKAH  Melakukan kajian terhadap lokasi

kawasan permukiman prioritas yang telah ditetapkan ;

 Melakukan kajian terhadap kebijakan dan strategi penanganan kawasan prioritas; dan

 Merumuskan kriteria dan indikator penentuan kawasan pembangunan tahap 1

OUTPUT  Tabel kriteria dan indikator penentuan kawasan pembangunan tahap 1 (Lihat Tabel 4.6)

DURASI 2 minggu terhitung dari minggu pertama

bulan keempat

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Tabel 4-6 Contoh Kriteria dan Indikator Penentuan Kawasan Pembangunan Tahap 1

KRITERIA INDIKATOR Urgenitas terhadap penanganan

 Mempunyai korelasi positif terhadap akar permasalahan kawasan

penanganan akar permasalahan  Sesuai dengan tahapan penanganan

akar permasalahan kawasan  Mempunyai implikasi positif terhadap

lokasi lainnya

Jaminan keberlanjutan program dan  Potensi konflik rendah (konflik lahan, penuntasan masalah

konflik sosial, dsb)  Dukungan kelembagaan masyarakat  Historical kawasan  Keluwesan dalam penyusunan rencana

aksi

Berpotensi untuk menjadi pilot  Keragaman penanganan infrastruktur project dalam skala kawasan dan

permukiman perkotaan kota

 Aspek yang ditangani secara menyeluruh (fisik sosial, ekonomi)  Model penanganan dapat direplikasikan pada lokasi lain (best practice)

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 139

Panduan Penyusunan

4.2 PENENTUAN KAWASAN Pemilihan kawasan pembangunan tahap 1 di PEMBANGUNAN TAHAP 1

dalam kawasan permukiman prioritas RPKPP didasarkan

proses identifikasi, penetapan kebutuhan dan penetapan skala prioritas penanganan dan pembangunan pada kawasan prioritas RPKPP. Pada kawasan pengembangan tahap pertama ini dilakukan penyusunan rencana penanganan secara lebih rinci dan operasional, dengan tingkat kedalaman skala perencanaan 1 : 1.000.

pada

4.1 PERUMUSAN KRITERIA & INDIKATOR

PENENTUAN KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1

PERUMUSAN KONSEP PEMBANGUNAN TAHAP 1

PENENTUAN KAWASAN

O-5

PEMBANGUNAN KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1

TUJUAN  Menentukan kawasan pembangunan tahap pertama yang akan direncanakan secara lebih rinci dan operasional

METODE Analisis kawasan, diskusi, dan pendekatan

partisipatif (CPA)

LANGKAH  Melakukan kajian terhadap lokasi kawasan permukiman prioritas RPKPP yang telah ditetapkan;

 Menentukan zona-zona perencanaan dalam kawasan permukiman prioritas RPKPP, untuk pentahapan pembangunan;

 Menentukan tahapan pembangunan per zona, penentuan tahapan pembangunan per zona ini dapat didasarkan pada :

- Skala prioritas kebutuhan penanganan berdasarkan kriteria dan indikator yang ditetapkan sebelumnya - Aspek fisik terkait dengan teknis

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

pembangunan - Aspek pembiayaan - Aspek sosial yaitu kesiapan masyarakat pada kawasan yang akan direncanakan

 Menentukan 2 lokasi kawasan pengembangan tahap pertama untuk direncanakan secara lebih rinci dan operasional;

 Menyelenggarakan diskusi partisipatif dengan pemangku kepentingan kawasan dalam penentuan kawasan pengembangan tahap 1;

OUTPUT  2 kawasan di dalam kawasan permukiman prioritas RPKPP yang akan dilakukan penanganan dan pembangunannya pada tahap pertama

DURASI 2 minggu terhitung dari minggu kedua bulan

keempat

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 141

Panduan Penyusunan

4.3 PENYUSUNAN KONSEP Konsep penanganan kawasan pembangunan PENANGANAN KAWASAN

tahap 1 ini dilakukan untuk memberikan PEMBANGUNAN TAHAP 1

gambaran imajiner untuk penanganan kawasan pembangunan tahap 1. Konsep penanganan kawasan pembangunan tahap 1 ini akan menjadi dasar bagi penyusunan rencana penanganannya dan DED Kawasan.

PENENTUAN KAWASAN

O-5

PERUMUSAN KONSEP

PEMBANGUNAN TAHAP 1 PEMBANGUNAN KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1

4.4 PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1

TUJUAN  Merumuskan konsep penanganan kawasan pembangunan tahap 1

METODE Desk Study, diskusi, analisis pentahapan program (staging analisys)

LANGKAH  Merumuskan kebutuhan penanganan kawasan pembangunan tahap 1; dan  Merumuskan konsep penanganan kawasan pembangunan tahap 1.

OUTPUT  Konsep penanganan kawasan pembangunan tahap 1 berdasarkan pada kebutuhan yang telah dirumuskan (Gambar 4-10)

DURASI 2 minggu terhitung dari awal bulan kelima

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

1 ap h

an Ta angan

en

Konsep P oh

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 143

Panduan Penyusunan

4.4 PENYUSUNAN RENCANA Penerjemahan konsep penanganan kawasan PENANGANAN KAWASAN

ke dalam rencana penanganan yang lebih PEMBANGUNAN TAHAP 1

terukur baik lokasi, besaran/volume, maupun pembiayaannya sehingga dapat operasional pada

penerapannya. Rencana penanganan kawasan pembangunan tahap 1 ini akan menjadi dasar dalam penyusunan DED kawasan.

saat

4.3 PERUMUSAN KONSEP PEMBANGUNAN KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1

3.5 PERUMUSAN TAHAPAN

PELAKSANAAN PROGRAM

4.5 PEMBANGUNAN

O-4

PENYUSUNAN RENCANA

PENYUSUNAN RENCANA DETAIL DESAIN (DED) PERMUKIMAN

PEMBANGUNAN KAWASAN

O-6

PEMBANGUNAN TAHAP 1

KAWASAN

5.1 PENYEMPURNAAN RENCANA AKSI

FGD 3 PROGRAM DAN RENCANA PEMBANGUNAN

KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1

PRA FGD 3

Penyusunan Rencana Penanganan Kawasan Pengembangan Tahap 1

TUJUAN  Merumuskan rencana penanganan kawasan pembangunan tahap 1 yang operasional

METODE Desk study, diskusi, analisis pentahapan program (staging analisys)

LANGKAH  Menerjemahkan konsep penanganan ke dalam rencana penanganan;

 Melakukan pengecekan lapangan terkait dengan rencana penanganan;  Menyelenggarakan Pra-FGD 3 untuk menyusun rencana penanganan pembangunan kawasan pembangunan tahap 1 (Box 4-6); dan

 Menyelenggarakan FGD 3 untuk pembahasan dan penyepakatan rencana penanganan kawasan pengembangan tahap 1 (Box 4-7);

OUTPUT

 Rencana penanganan kawasan pembangunan tahap 1 yang diterjemahkan dalam Tabel 4.3; dan

 Berita acara kesepakatan tentang

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

rencana penanganan kawasan pengembangan tahap 1

DURASI 2 minggu

Box 4-6 Ketentuan Penyelenggaraan Pra-FGD 3

TUJUAN Untuk untuk menyusun rencana penanganan pembangunan

kawasan pembangunan tahap 1

PENYELENGGARA Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis) PESERTA DAN Kegiatan Pra-FGD melibatkan keseluruhan anggota Pokjanis

PENDUKUNG dan tenaga ahli pendukung WAKTU Minimal 1 hari dengan waktu yang disesuaikan dengan

rencana kerja yang disusun BENTUK Diskusi TEMPAT di kabupaten/kota tempat penyusunan RPKPP

PELAKSANAAN

Box 4-7 Ketentuan Penyelenggaraan FGD 3 *)

TUJUAN Untuk mendapatkan kesepakatan dari semua stakeholder mengenai rencana penanganan pada kawasan pembangunan tahap 1

PENYELENGGARA Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis)

PESERTA DAN Setiap kegiatan FGD melibatkan 15 (lima belas) orang

PENDUKUNG peserta dan pendukung. Peserta kegiatan FGD antara lain mewakili unsur:  Dinas/instansi tingkat kabupaten/kota yang membidangi

infrastruktur permukiman, permukiman, dan perencanaan  Akademisi  Tokoh Masyarakat

Pendukung kegiatan FGD ini antara lain mewakili unsur:  Dinas/instansi tingkat provinsi yang membidangi

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 145

Panduan Penyusunan

infrastruktur permukiman, permukiman, dan perencanaan  Tim Teknis Provinsi  Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman  Tenaga ahli pendamping

WAKTU Minimal 1 hari dengan waktu yang disesuaikan dengan

rencana kerja yang disusun BENTUK FGD

TEMPAT di kabupaten/kota tempat penyusunan RPKPP PELAKSANAAN

*) apabila dari hasil FGD 3 belum berhasil mendapatkan kesepakatan dan/atau masih diperlukan diskusi lebih lanjut, maka dapat diselenggarakan Paska-FGD 3 dengan ketentuan yang sama

dengan Pra-FGD 3.

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

4.5 PENYUSUNAN RENCANA Penyusunan Rencana Teknis Rinci (Detailed TEKNIS RINCI

Engineering Design/DED) untuk komponen program pembangunan prioritas di dalam kawasan pembangunan tahap 1 yang meliputi infrastruktur permukiman perkotaan

4.4 PENYUSUNAN RENCANA

PEMBANGUNAN KAWASAN

PENYUSUNAN RENCANA DETAIL DESAIN (DED) PEMBANGUNAN TAHAP 1

O-6

KAWASAN

5.1 PENYEMPURNAAN RENCANA AKSI PROGRAM DAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1

KONSULTASI PUBLIK

TUJUAN  Menyusun Rencana Teknis Rinci (DED) infrastruktur permukiman perkotaan pada kawasan pembangunan tahap pertama; dan

 Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan daftar kuantitas harga.

METODE Survey lapangan (ground survey), desk

study, studio.

LANGKAH  Menyiapkan gambar pra rencana berdasarkan rumusan program kegiatan untuk pembangunan kawasan secara keseluruhan. Gambar ini hanya memuat bentuk dan komponen- komponen fisik apa saja yang diperlukan dalam pembangunan kawasan, namun jumlah dan besarannya belum terinci;

 Melakukan ground check dan pengukuran yang mulai di sesuaikan dengan kebutuhan nyata di lapangan. Komponen rencana disusun ulang dan dilihat sejauh mana kemungkinan dapat dilaksanakan pembangunannya di lapangan. Pemilihan komponen yang

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 147

Panduan Penyusunan

akan dibangun harus melalui beberapa kriteria, yaitu :

- Komponen yang akan dibangun harus benar-benar menjadi prioritas utama bagi pengembangan kawasan; - Komponen yang akan dibangun harus memberikan dampak nyata/manfaat terhadap perbaikan lingkungan yang ditata; - Komponen yang akan dibangun terlihat jelas secara visual untuk memberikan dorongan moril bagi masyarakat maupun pemerintah bahwa penataan lingkungan member dampak positif bagi lingkungan dan manusianya; - Komponen yang akan dibangun mudah dilaksanakan pembangunannya dan tidak berada dalam tanah/lahan yang disengketakan

 Pembuatan site plan dan gambar kerja sebagai pendetailan komponen prioritas yang ditentukan. Gambar ini dibuat rinci sebagai acuan untuk pelaksanaan di lapangan;

 Penghitungan volume pekerjaan dan

RAB;  Mengikuti kegiatan kolokium yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Permukiman dengan memperhatikan ketentuan yang ada (Box 4-9 ); dan

 Menyelenggarakan konsultasi kepada calon penerima manfaat penyusunan RPKPP untuk penjaringan masukan terhadap muatan RPKPP (Box 4-10)

OUTPUT  Site Plan kawasan pembangunan tahap pertama yang disusun dengan memperhatikan berbagai acuan yang ada (Box 4-8);

 Gambar kerja/detail design yang implementatif (Gambar 4-11);  Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dari paket-paket pekerjaan tersebut diatas

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

(OE); dan  Visualisasi 3 dimensi (3D) dari rencana yang disusun (Gambar 4-14).

DURASI 8 minggu / 2 bulan terhitung dari awal bulan keenam sampai dengan bulan ketujuh

Box 4-8 Acuan Yang Dapat Digunakan Dalam Penyusunan Rencana Teknis Kawasan

Penyusunan rencana teknis rinci dapat mengacu kepada standar teknis yang digunakan yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI) dan pedoman teknis lainnya, yang antara lain meliputi :

 Rencana Induk Kawasan, standar teknis bidang ini antara lain: SNI 02-

2406-1991 dan Pt T-15-2002-C untuk kawasan yang pertumbuhannya normal dan satuan luas daerah tidak terlampau luas (<200 ha).

 Studi Kelayakan Kawasan, Standar teknis bidang ini antara lain: sesuai

AB-K/RE-SK/TC/001/98  Standar teknis penanganan jalan kawasan, SNI 03-2853-1995, SNI 03-

2446-1991, SNI 03.6967-2003  Standar teknis penyediaan prasarana drainase, SNI 06-2409-2002 dan

SNI 03-2453-2002.  Standar teknis bidang sarana air minum: AB-K/RE-RT/TC/026/98 dan

ABK/OP/ST/004/98.  Standar teknis bidang pengelolaan Air Limbah, SNI 03-2398-2002, PTT-

19-2000-C dan PTS -09-2000-C  Standar teknis bidang Pengelolaan sampah kawasan, SNI 19-3964-1994

dan SNI 03-3242-1994 dan SNI 19-3983-1995 sesuai PTS 06-2000-C dan PTS 07-2000-C

 Standar teknis bidang kelistrikan,SNI 04-0225-2000  Standar teknis bidang RTH, 009/T/BT/1995  Standar Teknis Penyusunan Analisa Biaya Komponen DED Standar teknis

bidang antara lain: SNI Tahun 2007 tentang Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Analisa BOW.

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 149

150 Pand ● ua

nP e nyus

un an

Gambar 4-11 Contoh Rencana Detail Desain

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Gambar 4-12 Contoh Ilustrasi 3D Rencana Penanganan Kawasan Pembangunan Tahap 1

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 151

Panduan Penyusunan

Box 4-9 Keikutsertaan Dalam Kolokium

Pada bulan keeenam penyelenggaraan kegiatan, akan diselenggarakan Kolokium yang wajib diikuti oleh Tenaga Ahli Pendamping dan Pokjanis. Dalam rangkaian kegiatan

RPKPP, kegiatan ini menjadi bagian proses monitoring dan evaluasi oleh Satker Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) provinsi dan penyelenggara di tingkat pusat terhadap proses penyusunan RPKPP. Definisi tujuan, bentuk, waktu pelaksanaan, peserta, penyelenggara, dan kolokium ini secara rinci adalah sebagai berikut:

DEFINISI : Kegiatan monitoring dan pengendalian yang dilakukan oleh Satker Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) provinsi

dan penyelenggara di tingkat pusat terhadap proses penyusunan RPKPP

TUJUAN : Memonitor pencapaian dari kegiatan penyusunan RPKPP yang dilakukan di setiap kabupaten/kota METODE : Workshop dan Diskusi LANGKAH – :

Menyiapkan materi paparan dan pembahasan capaian LANGKAH

RPKPP yang meliputi bahan tayangan dan materi visualisasi yang telah disusun, serta dikoordinasikan

bersama Tim Teknis Provinsi *)

Mengikuti kegiatan kolokium dengan memaparkan hasil- hasil penyusunan RPKPP kepada para pemangku

kepentingan terkait  Merumuskan langkah perbaikan berdasarkan masukan terhadap pencapaian kegiatan RPKPP dari pelaksanaan

kolokium

OUTPUT

Kesamaan hasil dari produk RPKPP yang dihasilkan oleh tiap kabupaten/kota

Hasil evaluasi terhadap proses yang telah dilakukan PENYELENGGARA : Direktorat Jenderal Cipta Karya PESERTA : Semua perwakilan kabupaten/kota yang melakukan kegiatan penyusunan RPKPP. Perwakilan tersebut meliputi

Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis)

Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman  Tenaga ahli pendamping

BENTUK : Workshop WAKTU : Dilakukan 1 (satu) hari pada akhir bulan ke-6 (enam) setelah

PELAKSANAAN SPMK (setelah dilakukan kegiatan penyusunan konsep, rencana, strategi

penanganan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan pada kawasan prioritas) **) waktu pelaksanaan dilakukan bersamaan dengan penyelenggaraan kolokium pada kegiatan SPPIP dan ditentukan oleh koordinator pelaksana

dan

program

TEMPAT : dilakukan bersamaan dengan penyelenggaraan kolokium PELAKSANAAN

pada kegiatan penyusunan SPPIP dan ditentukan oleh Koordinator Pelaksana

*) Catatan Koordinasi Bersama Tim Teknis Provinsi (Pra-Kolokium):

Perlu dilakukan persiapan (Pra-kolokium) yang bertujuan untuk mempersiapkan seluruh substansi yang dipersyaratkan di dalam kolokium.

 Pelaksanaan Pra-kolokium dilakukan secara koordinatif antara tim pokjanis di setiap kota/kabupaten bersama tim teknis provinsi.

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Box 4-10 Ketentuan Penyelenggaraan Konsultasi Publik

Untuk memantapkan hasil yang telah dicapai, maka pada awal bulan ketujuh diselenggarakan kegiatan konsultasi publik. Kegiatan konsultasi publik ini adalah

kegiatan penjaringan masukan terhadap muatan RPKPP yang dilakukan dalam bentuk konsultasi kepada pemangku kepentingan kabupaten/kota termasuk masyarakat calon

penerima manfaat. Bentuk, waktu pelaksanaan, peserta, penyelenggara, dan konsultasi publik ini secara rinci adalah sebagai berikut:

TUJUAN : Untuk menjaring masukan terhadap konsep, rencana

penanganan, dan rencana aksi program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan pada kawasan prioritas RPKPP untuk jangka waktu 5 tahun dan kawasan pembangunan tahap 1 pada pelaksanaan 1 tahun pertama

METODE : Pemaparan hasil dan diskusi terbuka LANGKAH- :  Menyiapkan materi pemaparan dan pembahasan seluruh LANGKAH

capaian kegiatan RPKPP, yang meliputi bahan tayang, dan materi visualisasi yang telah disusun

 Memaparkan seluruh capaian kegiatan RPKPP  Melakukan diskusi untuk mendapatkan masukan-masukan

terhadap muatan RPKPP  Melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap capaian kegiatan RPKPP berdasarkan masukan dari konsultasi OUTPUT : Masukan terhadap pencapaian kegiatan RPKPP

PENYELENGGARA : Pokjanis WAKTU : Minimal 1 hari dengan waktu yang disesuaikan dengan rencana

PELAKSANAAN

kerja yang disusun

TEMPAT : di kabupaten/kota tempat penyusunan RPKPP PELAKSANAAN

PESERTA : Kegiatan Konsultasi Publik melibatkan 40 (empat puluh) orang

peserta dan pendukung. Peserta kegiatan antara lain mewakili unsur :

 Dinas/instansi tingkat kota/kabupaten yang membidangi infrastruktur permukiman, permukiman, dan perencanaan

 Akademisi  Perwakilan masyarakat kawasan permukiman prioritas RPKPP

(calon penerima manfaat)*

Pendukung kegiatan antara lain mewakili unsur :  Dinas/instansi tingkat provinsi yang membidangi infrastruktur permukiman, permukiman, dan perencanaan  Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman

 Tenaga ahli pendamping

*Perwakilan masyarakat yang diundang dalam kegiatan ini perlu melibatkan perempuan

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 153

Panduan Penyusunan

5 FINALISASI DAN SOSIALISASI

Kegiatan finalisasi dan sosialisasi merupakan kegiatan penyempurnaan produk- produk penyusunan RPKPP yang dihasilkan untuk disebarluaskan kepada pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan di kabupaten/kota yang bersangkutan. Lingkup kegiatan finalisasi dan sosialisasi ini mencakup 1 (satu) kegiatan, yaitu penyempurnaan rencana aksi program dan rencana pembangunan kawasan pengembangan tahap 1. Dari sisi waktu, lingkup kegiatan ini akan diselenggarakan selama 1 (satu) bulan. Secara diagramatis, rangkaian kegiatan pada lingkup kegiatan finalisasi dan sosialisasi dapat dilihat pada Gambar 4-13.

TAHAPAN

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) SOSIALISASI

4.1 PERUMUSAN INDIKATOR KRITERIA & PENENTUAN

PEMBANGUNAN KAWASAN TAHAP 1

KEGIATAN

PEMBANGUNAN TAHAP 1 PENENTUAN KAWASAN

O-5

PEMBANGUNAN KAWASAN PERUMUSAN KONSEP

PENYUSUNAN

PEMBANGUNAN TAHAP 1

PEMBANGUNAN KAWASAN PENYUSUNAN RENCANA 4.4 O-6

PENYUSUNAN RENCANA DETAIL DESAIN (DED) KAWASAN

O-7

PEMBANGUNAN TAHAP 1

PROGRAM DAN RENCANA PEMBANGUNAN PENYEMPURNAAN RENCANA AKSI 5.1 KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1

4 PEMBANGUNAN TAHAP 1 PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN 5 FINALISASI DAN SOSIALISASI

KEGIATAN PRA FGD 2 PARTISIPATIF

Penanganan Kawasan Penyusunan Rencana

KOLOKIUM KONSULTASI PUBLIK DISEMINASI

Pengembangan Tahap 1

Gambar 4-13 Rangkaian Kegiatan Penyusunan Untuk Lingkup Kegiatan Finalisasi dan Sosialisasi

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

5.1 PENYEMPURNAAN RENCANA Perbaikan dan penyempurnaan dari AKSI PROGRAM DAN

rencana aksi program, rencana RENCANA PEMBANGUNAN

pembangunan kawasan pengembangan KAWASAN PEMBANGUNAN

tahap 1, dan rencana detail desain kawasan TAHAP 1

berdasarkan pada masukan dari berbagai diskusi, FGD, dan konsultasi publik

4.4 PENYUSUNAN RENCANA

PEMBANGUNAN KAWASAN

O-6

PENYUSUNAN RENCANA DETAIL DESAIN (DED)

O-7

PEMBANGUNAN TAHAP 1

KAWASAN

5.1 PENYEMPURNAAN RENCANA AKSI PROGRAM DAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP 1

DISEMINASI

TUJUAN Menyempurnakan hasil yang telah dicapai sehingga layak untuk dipublikasikan

METODE Studi literatur (desk study) LANGKAH  Melakukan rekapitulasi terhadap

berbagai masukan dari semua pihak dalam tiap diskusi dan konsultasi publik;

 Melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap rencana aksi program dan rencana pembangunan kawasan pengembangan tahap 1;

 Melakukan penyempurnaan terhadap rencana detail desain (DED) kawasan;

 Menyusun materi visualisasi RPKPP dalam bentuk leaflet, banner, poster, video dokumentasi dan bentuk visualisasi lainnya yang dianggap perlu; dan

 Menyelenggarakan sosialisasi hasil RPKPP dalam bentuk diseminasi yang diselenggarakan dengan mengikuti ketentuan yang ada (Box 4-11)

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 155

Panduan Penyusunan

OUTPUT  Rencana aksi program dan rencana pembangunan kawasan pengembangan tahap 1 yang telah final dan siap untuk disebarluaskan;

 Rencana detail desain kawasan;  Materi visualisasi RPKPP yang

informatif, menarik dan mudah dimengerti; dan

 Diseminasi hasil RPKPP DURASI 4 minggu terhitung dari awal bulan ketujuh

Box 4-11 Ketentuan Penyelenggaraan Kegiatan Diseminasi

TUJUAN Kegiatan untuk mensosialisasikan seluruh hasil kegiatan dan produk RPKPP, serta rencana aksi program yang telah disepakati, kepada dinas/instansi terkait dan stakeholder/pemangku kepentingan daerah lainnya.

PENYELENGGARA Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis) BENTUK Seminar PESERTA 40 (empat puluh) orang peserta yang mewakili unsur:

perwakilan masyarakat (calon penerima manfaat)

Legislatif (DPRD kabupaten/kota)

Dinas/instansi tingkat kabupaten/kota yang membidangi infrastruktur permukiman, permukiman, dan perencanaan

Dinas/instansi tingkat provinsi yang membidangi infrastruktur permukiman, permukiman, dan perencanaan

Akademisi

1 hari pada bulan ketujuh atau pada akhir kegiatan PELAKSANAAN

WAKTU

TEMPAT di kabupaten/kota tempat penyusunan RPKPP PELAKSANAAN

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Bagian 4 ● Penyusunan RPKPP ● 157

Panduan Penyusunan

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

● Glossary dan Daftar Pustaka ● 159

Panduan Penyusunan

Bagian Glossary

Analisis SWOT Metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan

(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu perencanaan pembangunan/ proyek

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah, baik dalam lingkup Pemerintah Provinsi ataupun Pemerintah Kota/Kabupaten.

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan

Perwakilan Rakyat. Bidang Cipta Karya Bidang pembangunan yang terkait dengan permukiman, yang meliputi

penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan air minum, penyehatan lingkungan permukiman, dan pengembangan prasarana lingkungan permukiman.

Community Based Participatory Approach (CPA) Model pendekatan perencanaan penanganan kawasan dengan melibatkan

peranserta masyarakat pada umumnya bukan saja sebagai objek tetapi sekaligus sebagai subjek.

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Corporate Social Responsibility (CSR) Bentuk tanggung jawab atau komitmen berkelanjutan dari suatu organisasi/

badan usaha untuk memberikan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi dan komunitas.

Diseminasi Kegiatan menyerbarluaskan suatu pemikiran dan pemahaman yang ditujukan

kepada masyarakat luas agar mereka mendapatkan informasi dan kesadaran untuk menerima dan akhirnya memanfaatkan dokumen SPPIP dan RPKPP yang telah dihasilkan.

Diskusi Partisipatif Diskusi intensif yang melibatkan peran aktif dari seluruh pemangku

kepentingan, terutama pihak yang terkena dampak pembangunan, mulai dari proses identifikasi awal sampai dengan proses pengambilan keputusan.

Focus Group Discussion (FGD) Diskusi terfokus dan mendalam dari sekelompok pihak yang berkepentingan

mengenai suatu topik tertentu Implikasi Strategi Dampak logis dari pelaksanaan strategi pada suatu wilayah atau kawasan

berdasarkan kondisi fisik, sosial, ekonomi masyarakat, kelembagaan, pembiayaan, dan legal.

● Glossary dan Daftar Pustaka ● 161

Panduan Penyusunan

Infrastruktur Perkotaan Prasarana, sarana, dan utilitas umum yang berupa penyediaan air minum kota,

pengelolaan air limbah, sistem persampahan, sistem drainase kota, tata bangunan dan lingkungan, penyediaan dan pemanfaatan prasarana sarana jaringan jalan, jaringan jalan pejalan kaki, serta jalur evakuasi bencana.

Infrastruktur Permukiman Perkotaan Jaringan prasarana dan sarana berupa sistem penyediaan air minum, sistem

pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan, sistem drainase, jaringan jalan lingkungan serta penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan permukiman di perkotaan.

Indikator Penetapan kriteria untuk mengukur dan menjamin terpenuhinya pencapaian

program atau kegiatan. Kawasan Permukiman Bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan

perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

Kawasan Perkotaan Wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan

fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Kawasan Permukiman Prioritas Kawasan permukiman yang disepakati oleh pemangku kepentingan di

kabupaten/kota sebagai kawasan yang memiliki nilai strategis dan diprioritaskan pembangunannya dalam rangka mendorong pertumbuhan kawasan ke arah yang direncanakan dan/atau menanggulangi masalah yang mendesak.

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis) Perwakilan instansi pemerintah yang membidangi pembangunan permukiman

dan infrastruktur perkotaan di tingkat kabupaten/kota. Kebijakan Arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/ Daerah untuk mencapai

tujuan. Kebijakan dan Strategi Perkotaan Daerah (KSPD) Pedoman pengaturan dan rencana pengembangan kota yang merupakan

turunan dari Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN) Pedoman pengaturan dan rencana pengembangan perkotaan secara

nasional. Meliputi uraian tentang tujuan, visi, dan misi pengembangan perkotaan secara nasional; isu, permasalahan, dan tantangan pengembangan perkotaan; serta kebijakan dan strategi pengembangan perkotaan secara nasional.

Kegiatan Bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi

sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur, dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik sumber daya manusia, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut, sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran dalam bentuk barang ataupun jasa.

Kriteria Ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan dalam pemilihan

kawasan, dimana ukuran tersebut didasarkan pada tinjauan akademis dan menjadi kesepakatan semua pihak yang terkait.

Kolokium Pertemuan keahlian di antara para penyusun SPPIP dan RPKPP untuk dapat

saling belajar satu sama lain sehingga dapat semakin memperkaya hasil yang dicapai.

● Glossary dan Daftar Pustaka ● 163

Panduan Penyusunan

Konsultasi Publik Suatu mekanisme pembahasan dengan melibatkan masyarakat luas agar

semua pemangku kepentingan di suatu kota/kabupaten dapat diberdayakan dan dikembangkan kemampuannya untuk memberikan peran aktif dan dinamis dalam proses pengambilan keputusan dan perumusan SPPIP dan RPKPP yang secara langsung atau tidak langsung akan berpengaruh kepada kehidupan mereka.

Konsep Penanganan Kerangka imajiner yang menggambarkan upaya penanganan kawasan

berdasarkan potensi dan persoalan eksisting. Koordinator Wilayah (Korwil) Tim di lingkungan Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal

Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum yang bertanggung jawab terhadap kualitas penyelenggaraan penyusunan SPPIP dan RPKPP dan memberikan pendampingan/ pembinaan kepada kota/kabupaten yang sedang melakukan proses penyusunan SPPIP dan RPKPP berdasarkan Surat Keputusan Direktur Pengembangan Permukiman.

Millenium Development Goals (MDGs) Sasaran pembangunan internasional hasil kesepakatan dari 189 negara

anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan 23 organisasi internasional yang harus dicapai pada tahun 2015. Sasaran pembangunan tersebut adalah (1) memberantas kemiskinan dan kelaparan; (2) ketercapaian pendidikan dasar untuk semua golongan (2) mendorong kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan; (4) menurunkan angka kematian anak; (5) meningkatkan kesehatan ibu; (6) memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya; (7) memastikan kelestarian lingkungan hidup; (8) mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

Perumahan Kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau

lingkungan hunian yang dilengkapi prasarana, sarana, dan utilitas lingkungan.

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Permukiman Bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan

perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan (terkait dengan adanya jalinan ekonomi, sosial, politik, dan budaya)

Penataan Ruang Suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan

pengendalian pemanfaatan ruang. Perencanaan Pembangunan Suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan

berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/ daerah dalam jangka waktu tertentu.

Pemangku Kepentingan Pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak

dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Perencanaan Suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui

urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Program Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan

oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.

Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Tindak lanjut dari SPPIP berupa rencana aksi program untuk penanganan

permasalahan permukiman dan pembangunan infrastruktur permukiman pada kawasan permukiman prioritas.

● Glossary dan Daftar Pustaka ● 165

Panduan Penyusunan

Rencana Aksi Program Rencana operasional terhadap penanganan kawasan permukiman prioritas

untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan didetailkan pada program tahunan/ 1 (satu) tahun.

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah kota/ kabupaten yang

dilengkapi dengan peraturan zonasi kota/ kabupaten. RDTR disusun untuk bagian dari wilayah kota/ kabupaten yang merupakan kawasan perkotaan dan/atau kawasan strategis kota atau kawasan strategis kabupaten.

Rencana Induk Sistem Dokumen perencanaan pembangunan infrastruktur di daerah, khususnya

dalam Bidang Cipta Karya Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman

(RP3KP) Dokumen perencanaan yang merupakan jabaran pengisian rencana pola

ruang perumahan dan kawasan permukiman dalam RTRW, serta memuat skenario penyelenggaraan pengelolaan bidang perumahan dan kawasan permukiman yang terkoordinasi dan terpadu secara lintas sektoral dan lintas wilayah administrasi.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Rencana penyelenggaraan pembangunan prasarana dan sarana permukiman

kota/kabupaten yang disusun dengan keterpaduan penanganan fisik dan bukan fisik untuk mendukung perwujudan wilayah perkotaan yang bersifat multi sektor, multi tahun, dan multi sumber pembiayaan.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Dokumen perencanaan pembangunan untuk periode 20 (dua puluh) tahun. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk

mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

pengendalian

dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/ kawasan.

rencana,

Rencana Tata Ruang (RTR) Hasil perencanaan tata ruang, yang dapat diklasifikasikan menjadi Rencana

Umum Tata Ruang dan Rencana Rinci Tata Ruang.

1. Rencana Umum Tata Ruang disusun menurut wilayah adminsitrasi pemerintahan karena kewenangan mengatur pemanfaatan ruang dibagi sesuai dengan pembanguan administrasi pemerintahan, seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional, Provinsi dan Kota/Kabupaten

2. Rencana Rinci Tata Ruang disusun sebagai perangkat operasional rencana umum tata ruang dan/ atau disusun apabila rencana umum tata ruang belum dapat dijadikan dasar dalam pemanfaatan ruang/ pengendalian pemanfaatan ruang. Seperti Rencana Tata Ruang Pulau, Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis, dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota/Kabupaten

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota (RTRW Kabupaten/Kota) Rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kabupaten/kota, yang

merupakan penjabaran dari RTRW provinsi, dan yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah kabupaten/kota, rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota, rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota, penetapan kawasan strategis kabupaten/kota, arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Cipta Karya Dokumen rencana dan program pembangunan infrastruktur bidang Cipta

Karya dalam periode lima tahun, dilaksanakan secara terpadu oleh Pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/swasta, yang mengacu pada rencana tata ruang untuk menjamin keberlangsungan kehidupan masyarakat yang berkualitas dan mewujudkan pembangunan infrastruktur cipta karya yang berkelanjutan.

Satuan Kerja Bidang Cipta Karya Bagian dari unit kerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan

Umum di tingkat provinsi yang melaksanaan kegiatan dari program Bidang Cipta Karya.

● Glossary dan Daftar Pustaka ● 167

Panduan Penyusunan

Strategi Langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi

dan misi. Strategi setidaknya memenuhi beberapa hal sebagai berikut  Mampu merespon semua target yang ada

 Mengadopsi harapan dan kepentingan dari semua kelompok pemangku kepentingan yang relevan  Tidak menimbulkan konflik  Keputusan-keputusan yang diambil terkait dengan strategi saling

memperkuat satu sama lain  Memiliki keterkaitan dengan lingkungannya  Dapat direalisasikan  Berjalan sesuai dengan hasil maupun dampak lainnya sebagaimana yang

diinginkan Strategi Pengembangan Kota Strategi skala kota yang mengarahkan pengembangan dan pembangunan

kota secara keseluruhan untuk mencapai harapan, cita-cita, dan target yang diinginkan.

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Strategi yang digunakan sebagai pedoman dalam pembangunan kawasan

permukiman dan infrastruktur permukiman di perkotaan yang penyusunannya mengacu, menyelaraskan, dan mengintegrasikan kebijakan pembangunan dan pengembangan kota secara komprehensif

Sosialisasi Kegiatan atau upaya untuk menyebarluaskan wawasan SPPIP dan RPKPP

sebagai alat untuk mengarahkan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan berbasis kawasan yang lebih terpadu.

Tim Teknis Provinsi Tim pendamping penyusunan SPPIP dan RPKPP yang terdiri dari instansi

pemerintah yang membidangi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan di tingkat provinsi.

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)