ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Statistik Deskriptif

Satistik deskriptif merupakan statistik umum yang mencoba memberikan gambaran dengan data yang ada dalam penelitian. Berikut ini statistik deskriptif dari masing-masing variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel IV.2 Statistik Deskriptif

Mean Std. Deviation CR

0 1 .61 .487 Valid N (listwise)

Keterangan : DAUD = Lamanya penyelesaian audit (audit delay) TIME = Ketepatan waktu penyampaian laporan (Timeliness) ROE = Return on Equity(Profitabilitas) TDTA = Total Debt to Total Assets (Solvabilitas) CR

= Current Ratio (Likuiditas) SALE = Total penjualan (ukuran perusahaan) AGE = Umur perusahaan KAP = Ukuran KAP

Variabel current ratio sebagai proksi likuiditas memiliki nilai minimum sebesar 0.01 dengan nilai maksimum 34.35. Nilai rata-rata current ratio sebesar 2.13 dengan standar deviasi sebesar 2.80.

Variabel total debt to total assets memiliki nilai minimum sebesar 0.05 dengan nilai maksimum 72.73. Nilai rata-rata total debt to total assets sebesar

0.82 dengan standar deviasi sebesar 3.57. Variabel return on equity memiliki nilai minimum sebesar -6992.60 dengan nilai maksimum 2164.37. Nilai rata-rata return on equity sebesar - 7.77dengan standar deviasi sebesar 373.30.

Variabel KAP size memiliki nilai minimum sebesar 0 dengan nilai maksimum 1. Nilai rata-rata KAP size sebesar 0.43 dengan standar deviasi sebesar 0.49.

Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 4401.00 dengan nilai maksimum 97064000. Nilai rata-rata ukuran perusahaan sebesar 3124268.5 dengan standar deviasi sebesar 8192898.6

Variabel umur perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 1 tahun dengan nilai maksimum 31 tahun. Nilai rata-rata umur perusahaan sebesar

14.4 tahun dengan standar deviasi sebesar 5.33. Variabel lamanya penyelesaian audit memiliki nilai minimum sebesar

0 dengan nilai maksimum 1. Nilai rata-rata lamanya penyelesaian audit sebesar 0.61 dengan standar deviasi sebesar 0.48.

Variabel ketepatan waktu penyampaian laporan memiliki nilai minimum sebesar 0 dengan nilai maksimum 1. Nilai rata-rata ketepatan waktu penyampaian laporan sebesar 0.38 dengan standar deviasi sebesar 0.48.

C. Uji Hipotesis

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengaruh faktor profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, umur perusahaan dan size perusahaan dan ukuran KAP terhadap audit delay dan timeliness pada perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Uji hipotesis dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap berikut ini.

1. Uji fit Model Pengujian ini bertujuan untuk menilai tingkat kecocokan model penelitian dengan data yang digunakan. Hasil uji fit model untuk regresi persamaan 1 tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel IV.3 Uji Fit Model 1

Hosmer and Lemeshow Test

Step

Chi-square

df Sig.

Sumber: Hasil Olah Data Berdasar tabel di atas diketahui bahwa uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of fit menunjukkan nilai Chi-square sebesar 10.910 dengan signifikansi sebesar 0.207. Pengujian memberikan hasil signifikansi di atas 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan 1

Hasil uji fit model untuk regresi persamaan 2 tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel IV.4 Uji Fit Model 2

Hosmer and Lemeshow Test

Step

Chi-square

df Sig.

Sumber: Hasil Olah Data Berdasar tabel di atas diketahui bahwa uji Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of fit untuk regresi persamaan 2 menunjukkan nilai Chi-square sebesar 2.898 dengan signifikansi sebesar 0.941 Pengujian memberikan hasil signifikansi di atas 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaaan 2 telah cocok (fit) antara model penelitian dengan data yang digunakan.

2. Classification Table Classification Table merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui ketepatan klasifikasi model dalam melakukan prediksi. Hasil uji classification table persamaan 1 tersaji pada tabel berikut ini :

Tabel IV.5 Classification Table 1

Sumber : Hasil Olah Data Hasil uji classification table menunjukan ketepatan klasifikasi

untuk perusahaan yang memiliki audit delay rendah sebesar sebanyak 17.9% sedangkan untuk perusahaan yang memiliki audit delay tinggi sebesar 88.4%. Hasil uji ini menunjukkan ketepatan klasifikasi secara keseluruhan sebesar 60%, sehingga dapat disimpulkan model regresi persamaan 1 dalam penelitian ini memiliki kemampuan prediksi yang baik karena memiliki ketepatan klasifikasi tinggi.

Hasil uji classification table untuk regresi persamaan 2 tersaji pada tabel berikut ini :

Tabel IV.6 Classification Table 2

Sumber : Hasil Olah Data Hasil uji classification table untuk model regresi ke-2

menunjukan ketepatan klasifikasi untuk perusahaan yang memiliki tidak tepat waktu dalam penyampain laporan keuangan sebesar sebanyak 96.5% sedangkan untuk perusahaan yang tepat waktusebesar 5.7%. Hasil menunjukan ketepatan klasifikasi untuk perusahaan yang memiliki tidak tepat waktu dalam penyampain laporan keuangan sebesar sebanyak 96.5% sedangkan untuk perusahaan yang tepat waktusebesar 5.7%. Hasil

3. Negelkerke R Square Hasil pengujian untuk Negelkerke R Square untuk regresi persamaan ke-1 tersaji pada tebel berikut ini.

Tabel IV.7 Uji R Square 1

-2 Log

Cox & Snell

Nagelkerke R

Step

likelihood

R Square

Sumber: Hasil Olah Data

2 Cox-Snell R dan Nagelkerke R memiliki analogi yang sama dengan nilai R-square pada regresi linier. Berdasarkan tabel di atas

diketahui bahwa nilai Negelkerke R Square sebesar 0.065. Hal tersebut berati 6.5% perubahan audit delay oleh return on equity, total debt to total assets , current ratio, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan ukuran KAP, sisanya 93.5% dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian.

Hasil pengujian untuk Negelkerke R Square untuk regresi persamaan ke-2 tersaji pada tebel berikut ini.

Tabel IV.8 Uji R Square 2

-2 Log

Cox & Snell

Nagelkerke R

Step

likelihood

R Square

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai Negelkerke R Square untuk regersi persamaam ke-2 sebesar 0.064. Hal tersebut berati 6.4% ketepatan penyapaian pelaporan keuangan dipengaruhi oleh return on equity, total debt to total assets, current ratio, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan ukuran kap, sisanya 93.4% dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian.

4. Omnibus Test Omnibus Test merupakan analisis yang digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji Omnibus Test untuk regresi persamaan 1 tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel IV.9 Omnibus Test 1

Chi-square

df Sig.

Sumber: Hasil Olah Data Omnibus Test dapat dianalogikan seperti nilai F pada pengujian regresi linier. Hasil Omnibus test diperoleh koefisien Chi-Square sebesar 20.542 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.002. Pengujian memberikan hasil yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa return on equity (profitabilitas), total debt to total assets (solvabilitas), Sumber: Hasil Olah Data Omnibus Test dapat dianalogikan seperti nilai F pada pengujian regresi linier. Hasil Omnibus test diperoleh koefisien Chi-Square sebesar 20.542 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.002. Pengujian memberikan hasil yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa return on equity (profitabilitas), total debt to total assets (solvabilitas),

1a diterima.

Hasil uji Omnibus Test untuk regresi persamaan 2 tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel IV.10 Omnibus Test 2

df Sig. Step 1

Sumber: Hasil Olah Data Hasil Omnibus test diperoleh koefisien Chi-Square sebesar 20.061 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.003. Pengujian memberikan hasil yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa return on equity (profitabilitas), total debt to total assets (solvabilitas), current ratio (likuiditas), ukuran perusahaan, umur perusahaan dan ukuran kap berpengaruh secara simultan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (timeliness). Hipotesis 2a diterima.

5. Nilai t Nilai t regresi pada logistik regresi tersaji pada tabel variable in equation . Nilai Wald pada tabel dapat dianalogikan sebagai t hitung, segangkan kolom B merupakan koefisien regresi dan konstanta. Hasil pengujian dapat dilihat pada kolom sig (nilai p). Jika nilai p 5. Nilai t Nilai t regresi pada logistik regresi tersaji pada tabel variable in equation . Nilai Wald pada tabel dapat dianalogikan sebagai t hitung, segangkan kolom B merupakan koefisien regresi dan konstanta. Hasil pengujian dapat dilihat pada kolom sig (nilai p). Jika nilai p

Tabel IV.11 Nilai t Regresi 1

Variables in the Equation

df Sig. Exp(B) Step 1 a CR

B S.E.

1 .977 .990 a. Variable(s) entered on step 1: CR, TDTA, ROE, KAP, SALE, AGE.

Sumber: Hasil Olah Data Hasil pengujian terhadap variabel return on equity sebagai proksi profitabilitas perusahaan diperoleh koefisien regresi sebesar 0.000 dengan signifikansi sebesar 0.546 Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dari Rachmawati (2008). Akan tetapi hasil tidak sejalan penelitian Carslaw dan Kaplan (1991) dan Ekowati (1996) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Seperti yang dikutip dari Carslaw dan Kaplan (1991) lebih singkatnya audit delay pada perusahaan yang lebih besar Sumber: Hasil Olah Data Hasil pengujian terhadap variabel return on equity sebagai proksi profitabilitas perusahaan diperoleh koefisien regresi sebesar 0.000 dengan signifikansi sebesar 0.546 Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dari Rachmawati (2008). Akan tetapi hasil tidak sejalan penelitian Carslaw dan Kaplan (1991) dan Ekowati (1996) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Seperti yang dikutip dari Carslaw dan Kaplan (1991) lebih singkatnya audit delay pada perusahaan yang lebih besar

Hasil pengujian terhadap variabel total debt to total assets sebagai proksi solvabiltas perusahaan diperoleh koefisien regresi sebesar 0.942 dengan signifikansi sebesar 0.003. Pengujian memberikan hasil yang .signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa solvabilitas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dari Rachmawati (2008). Akan tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ekowati (1996) yang menyatakan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay .

Hasil pengujian terhadap variabel current ratio sebagai proksi likuiditas perusahaan diperoleh koefisien regresi sebesar -0.028 dengan signifikansi sebesar 0.469. Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian dari Suharli dan Rachpiliani (2006) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap audit delay . Akan tetapi penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Made Gede (2004) yang menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Ini menunjukkan bahwa

efektif, karena hanya dengan menggunakan aktiva lancar saja (yang jumlahnya hanya setengah dari total aktiva) dapat menutup seluruh total hutang (yang mencakup seluruh komponen hutang lancar dan hutang jangka panjang). Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa terdapat aktiva yang menganggur yang tidak digunakan secara efektif oleh manajemen perusahaan. Dan jika investor melihat hal ini, maka dapat menjadi kabar buruk bagi manajemen, karena manajemen memiliki kemungkinan dipandang tidak mampu mengelola aktiva dengan baik. Oleh karena itulah walaupun jika dipandang dari likuiditas dapat dikatakan terjadi berita baik, namun jika dilihat dari kemampuan mengelola aktiva, dapat dikatakan merupakan berita buruk, oleh karena itu hasil penelitian menunjukkan hasil yang tidak signifikan.

Hasil pengujian terhadap variabel total penjualan sebagai proksi ukuran perusahaan diperoleh koefisien regresi sebesar 0.000 dengan signifikansi sebesar 0.673. Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitin sebelumnya yang dilakukan oleh Rachmawati (2008), akan tetapi hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian dari Givoly & Palmon (1982) yang mengatakan bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap audit delay . Hal ini dapat disebabkan oleh adanya sistem pengendalian intern Hasil pengujian terhadap variabel total penjualan sebagai proksi ukuran perusahaan diperoleh koefisien regresi sebesar 0.000 dengan signifikansi sebesar 0.673. Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitin sebelumnya yang dilakukan oleh Rachmawati (2008), akan tetapi hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian dari Givoly & Palmon (1982) yang mengatakan bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap audit delay . Hal ini dapat disebabkan oleh adanya sistem pengendalian intern

Hasil pengujian terhadap variabel umur perusahaan diperoleh koefisien regresi sebesar -0.001 dengan signifikansi sebesar 0.950. Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dari Rachmat Saleh (2004). Tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Ansah (2000) dan Almilia Setiady yang menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Sebuah perusahaan berkembang dan para akuntannya belajar lebih banyak masalah pertumbuhan, menyebabkan penundaan yang luar biasa dapat diminimalisasikan. Akibatnya perusahaan mapan yang memiliki umur lebih tua cenderung lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan karena pengalaman belajar. Hal menunjukkan bahwa semakin tinggi umur perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keterlambatan penyampaian laporan keuangan perusahaan.

Hasil pengujian terhadap variabel ukuran KAP diperoleh koefisien regresi sebesar -0.172 dengan signifikansi sebesar 0.446. Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap Hasil pengujian terhadap variabel ukuran KAP diperoleh koefisien regresi sebesar -0.172 dengan signifikansi sebesar 0.446. Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap

Hasil uji t regresi logistik persamaan ke-2 tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel IV.12 Nilai t Regresi 2

Variables in the Equation

df Sig. Exp(B) Step 1 a CR

B S.E.

1 .469 1.295 a. Variable(s) entered on step 1: CR, TDTA, ROE, KAP, SALE, AGE.

Sumber: Hasil Olah Data Hasil pengujian terhadap variabel return on equity sebagai proksi profitabilitas perusahaan diperoleh koefisien regresi sebesar -0.002 dengan signifikansi sebesar 0.178. Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dari Rachmawati (2008) dan sama dengan penelitian yang Sumber: Hasil Olah Data Hasil pengujian terhadap variabel return on equity sebagai proksi profitabilitas perusahaan diperoleh koefisien regresi sebesar -0.002 dengan signifikansi sebesar 0.178. Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dari Rachmawati (2008) dan sama dengan penelitian yang

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara profitabilitas dengan Timeliness. Hal ini berarti besar kecil rasio profitabilitas perusahaan tidak mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan.

Hasil pengujian terhadap variabel total debt to total assets sebagai proksi solvabiltas perusahaan diperoleh koefisien regresi sebesar -0.158 dengan signifikansi sebesar 0.106. Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa solvabilitas perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Almilia dan Setiady (2006) yang menyatakan bahwa solvabilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian dari Rachmawati (2008) dan Made Gede (2004) yang menyatakan bahwa solvabilitas mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Semakin tinggi prosentase hutang terhadap total aktiva, maka semakin tinggi pula resiko bahwa perusahaan mungkin tidak dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Proporsi yang besar dari hutang terhadap total aktiva Hasil pengujian terhadap variabel total debt to total assets sebagai proksi solvabiltas perusahaan diperoleh koefisien regresi sebesar -0.158 dengan signifikansi sebesar 0.106. Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa solvabilitas perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Almilia dan Setiady (2006) yang menyatakan bahwa solvabilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian dari Rachmawati (2008) dan Made Gede (2004) yang menyatakan bahwa solvabilitas mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Semakin tinggi prosentase hutang terhadap total aktiva, maka semakin tinggi pula resiko bahwa perusahaan mungkin tidak dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Proporsi yang besar dari hutang terhadap total aktiva

Hasil pengujian terhadap variabel current ratio sebagai proksi likuiditas perusahaan diperoleh koefisien regresi sebesar -0.028 dengan signifikansi sebesar 0.016 Pengujian memberikan hasil yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Michell dan Awaliawati (2006). Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian dari Almilia dan Setiady (2006) yang menyatakan bahwa likuiditas tidak mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Maka, diperoleh kesimpulan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya.

Hasil pengujian terhadap variabel total penjualan sebagai proksi ukuran perusahaan diperoleh koefisien regresi sebesar 0.000 dengan

signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukakan oleh Ahmad dan Komarudin (2001) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Akan tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian dari Rachmawati (2008), Wirakusuma (2004), Dyer dan McHugh (1975), Carslaw dan Kaplan (1991), Owusu-Ansah (2000), dimana mereka memperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Perbedaan hasil ini terjadi, bisa dikarenakan trend yang dihasilkan tetap atau tidak ada trend dalam penelitian ini, sehingga tidak memiliki kecendurangan, maka hasilnya tidak ada pengaruh yang terjadi.

Hasil pengujian terhadap variabel umur perusahaan diperoleh koefisien regresi sebesar 0.001 dengan signifikansi sebesar 0.969. Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Rachmat Saleh (2004) yang menyatakan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Akan tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian dari Setiady (2006) yang

ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Perusahaan dengan umur yang makin tua, cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan, karena perusahaan telah memperoleh pengalaman yang cukup. Selain itu perusahaan telah memiliki banyak pengalaman mengenai berbagai masalah yang berkaitan dengan pengolahan informasi dan cara mengatasinya. Perusahaan juga telah merasakan perubahan – perubahan yang terjadi selama kegiatan operasinya, sehingga perusahaan cenderung memiliki fleksibilitas dalam menangani perubahan yang akan terjadi. Hal tersebut membuat perusahaan mampu menyajikan laporan keuangan lebih tepat waktu.

Hasil pengujian terhadap variabel ukuran KAP diperoleh koefisien regresi sebesar -0.331 dengan signifikansi sebesar 0.175. Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Rachmawati (2008) dan Carslaw dan Kaplan (1991). Akan tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan Michell dan Awaliawati (2006) yang menyatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap timeliness. DeAngelo (1981) menyatakakan bahwa KAP yang lebih besar dapat diartikan kualitas audit yang dihasilkan lebih baik dibandingkan kantor akuntan kecil.

akuntan yang berprilaku lebih etikal daripada akuntan di kantor akuntan kecil.