Hasil Analisis dan Pembahasan

4.4. Hasil Analisis dan Pembahasan

4.4.1. Peta Sebaran Kedalaman Tanah Keras

Lokasi pengujian disimbolkan atau dimodelkan dengan warna tertentu (graduated colour). Masing-masing titik telah diberi atribut berupa nilai kedalaman tanah keras rata-rata. Gambar 4.14 menunjukkan sebaran kedalaman tanah keras dengan variasi kedalaman di wilayah kota Surakarta.

Hasil pemetaan menunjukkan nilai klasifikasi kedalaman tanah keras yang dominan terdapat di interval 3-5 meter dari muka tanah yang sebagian besar data tersebut tersebar di wilayah kota Surakarta bagian tengah, yaitu Kec. Jebres. Nilai kedalaman tanah keras rata-rata paling dalam adalah 19.8 meter dari muka tanah terletak di Kel. Penumping. Nilai kedalaman 19.2 meter dari muka tanah tersebut tersebar antara lain di Kel. Punggawan dan Kel. Timuran.

Jumlah data yang telah diplot dalam peta sebesar 132 lokasi yang tersebar di wilayah kotamadya Surakarta. Sebaran data di tiap kecamatan diperlihatkan dalam Gambar

4.15, 4.16 ,4.17, 4.18 dan 4.19.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 4.14. Peta sebaran CPT Kota Surakarta Gambar 4.14. Peta sebaran CPT Kota Surakarta

Gambar 4.15. Peta sebaran CPT Kecamatan Banjarsari Gambar 4.15. Peta sebaran CPT Kecamatan Banjarsari

Gambar 4.16. Peta sebaran CPT Kecamatan Laweyan Gambar 4.16. Peta sebaran CPT Kecamatan Laweyan

Gambar 4.17. Peta sebaran CPT Kecamatan Jebres Gambar 4.17. Peta sebaran CPT Kecamatan Jebres

Gambar 4.18. Peta sebaran CPT Kecamatan Pasar Kliwon Gambar 4.18. Peta sebaran CPT Kecamatan Pasar Kliwon

Gambar 4.19. Peta sebaran CPT Kecamatan Serengan Gambar 4.19. Peta sebaran CPT Kecamatan Serengan

4.4.2. Hasil Cross Section

Hasil pemetaan digunakan untuk membuat cross section salah satu proyek 2012 di laboratorium Mekanika Tanah UNS yaitu Pembangunan Asrama Mahasiswa UNS Ngoresan TA.2012. Hasil cross section ini sebagai data tambahan dan dibandingkan dengan data sondir di lapangan. Pada Gambar 4.20. bahwa lokasi asrama terletak di kelurahan Jebres. Terlihat bahwa sebaran CPT pada daerah kelurahan Jebres di dominasi dengan kedalam CPT 3-5 meter. Ini sesuai dengan hasil sondir lapangan bahwa dari 4 titik pengujian CPT kedalam tanah keras berkisar 3,2-4,2 meter dari permukaan. Lay out lokasi titik pengujian sondir dapat dilihat pada Gambar 4.21.

Lay out cross section rencana bangunan ditunjukan pada Gambar 4.22. Cross section terdiri dari 4 potongan. Tiap potongan didapatkan hasil cross section elevasi permukaan dan elevasi CPT berupa grafik yang menggunakan fasilitas ArcGIS 3D analyst .

Mengacu pada data kurva elevasi permukaan dan elevasi CPT diketahui kedalaman

tanah keras qc 250 kg/cm 2 selain di titik soil test. Hasil cross section potongan 1

melewati titik sondir S3 dan S4, potongan 2 melewati S4, potongan 3 melewati S1 dan S2, serta potongan 4 melewati S2. Grafik 4.23 sampai 4.26 memperlihatkan cross section permukaan dan CPT.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 4.20. Peta sebaran CPT Kel. Jebres

Gambar 4.19. Peta sebaran CPT Kelurahan Jebres Gambar 4.20. Peta sebaran CPT Kelurahan Jebres Gambar 4.19. Peta sebaran CPT Kelurahan Jebres Gambar 4.20. Peta sebaran CPT Kelurahan Jebres

Gambar 4.21. Lay out posisi uji CPT rencana pembangunan Asrama Mahasiswa

UNS Ngoresan UNS Ngoresan

Gambar 4.22. Lay out cross section

Gambar 4.22. Lay out posisi uji Cross Section Gambar 4.22. Lay out posisi uji Cross Section

Gambar 4.23. Cross Section Potongan 1

Gambar 4.24. Cross Section Potongan 2

Proyek Asrama Mahasiswa UNS

Elevasi Permukaan

Elevasi CPT qc 250

Proyek Asrama Mahasiswa UNS

Elevasi Permukaan

Elevasi qc 250

S4 S4

Gambar 4.25. Cross Section Potongan 3

Gambar 4.25. Cross Section Potongan 4

Proyek Asrama Mahasiswa UNS

Elevasi Permukaan

Elevasi CPT qc 250

Proyek Asrama Mahasiswa UNS

Elevasi Permukaan

Elevasi CPT qc 250

S2 S2

Berdasarkan hasil potongan 1 yang melewati titik S3 dan S4. Pada S3 q c 250 kg/cm sedalam 3 meter sedangkan hasil cross section GIS q c 250 kg/cm 2 sedalam 2,27 meter. Sondir lapangan S4 q c 250 kg/cm 2 sedalam 4,2 meter, hasil cross section GIS

pada S4 q c 250 kg/cm 2 sedalam 2,28 meter.

Hasil potongan 2 yang melewati S4 keadalam q c 250 kg/cm 2 adalah 4,2 meter untuk sondir lapangan dan 2,28 meter dengan mengunakan GIS .

Potongan 3 yang melewati S1 dan S2 untuk kedalaman q c 250 kg/cm 2 berdasarkan sondir lapangan adalah 3,6 meter dari permukaan. Sedangkan hasil GIS kedalaman q c

250 kg/cm 2 secara berurtan adalah 2,24 meter dan 3,07 meter.

Untuk hasil potongan 4 hanya melewati S2 kedalaman q c 250 kg/cm 2 berdasarkan sondir lapangan sedalam 3,6 meter dan hasil GIS sedalam 3,07 meter.

4.4.3. Analisis GIS dan Sondir Lapangan

Perbandingan hasil pemetaan dengan GIS dan sondir lapangan juga diuji/dibandingkan dengan data sondir baru yang ada di Laboratorium Mekanika Tanah, seperti dalam Tabel 4.3. Diantanya adalah

1) Pembangunan DED Youth Center Kota Surakarta yang terletak di Stadiun Manahan Solo pada tanggal 12-04-2012.

2) Pembangunan Tennis Sport Centre yang terletak di Pucangsawit pada tanggal 23-04-2012.

3) Pembangunan Rumah Tingal di Jl Kantil No 19 A Badran pada tanggal 16-04- 2012.

4) Pembangunan Audio Technica di Penumping pada tanggal 24-04-2012.

5) Pembangunan Gedung Annisa di RS PKU Muhammadiyah pada tanggal 03-05- 2012.

6) Pembangunan Asrama Mahasiswa UNS di Ngoresan pada tanggal 07-05-2012.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 4.3. Pebandingan kedalaman tanah keras (q c 250 kg/cm 2 ) hasil sondir lapangan dengan GIS

Diagram perbandingan sondir lapangan dengan GIS pada tiap lokasi sondir dapat dilihat pada Gambar 4.27 sampai Gambar 4.32.

Gambar 4.27. Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan

GIS pada Pembangunan DED Youth Center kota Surakarta

Titik Sondir

Sondir lapangan GIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 4.28. Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan

GIS pada Pembangunan Tennis Sport Centre

Gambar 4.29.Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan GIS pada Pembangunan Rumah Tingal di Jl Kantil No 19 A Badran

Titik Sondir

Sondir lapangan GIS

Titik Sondir

Sondir lapangan GIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 4.30. Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan GIS pada Pembangunan Audio Technica

Gambar 4.31. Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan

GIS pada Pembangunan Gedung Annisa RS PKU Muhammadiyah

Titik Sondir

Sondir lapangan GIS

Titik Sondir

Sondir lapangan GIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 4.32. Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan GIS pada Pembangunan Asrama Mahasiswa UNS

Hasil kedalaman tanah keras q c 250 kg/cm 2 dengan GIS yang mendekati sondir

lapangan dari keeneam data CPT baru adalah Pembangunan Tennis Sport Centre dan Asrama Mahasiswa UNS Ngoresan. Kedauanya terletak di kecamatan Jebres, pada kecamatan ini data yang di plot pada peta ada sejumlah 41 lokasi dan merupakan kecamatan yang identifikasi lokasi CPTnya jelas.

Berdasarkan perbandingan hasil pemetaan GIS dengan sondir lapangan dari keenam lokasi CPT baru bahwa hasil dengan analisis dengan GIS menunjukan kedalaman tanah keras yang cenderung lebih dalam dengan data sondir baru. Kecenderungan itu di sebabkan diantaranya adalah pengukuran elevasi permukaan yang kurang teliti dan kurangnya data yang di dapat.

Titik Sondir

Sondir lapangan GIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id