METODOLOGI PENELITIAN

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan informasi yang relevan untuk menunjang analisa penelitian adalah dengan observasi dan wawancara, baik wawancara bebas maupun terstruktur, dengan pihak-pihak terkait (karyawan dan pihak manajemen perusahaan. Pendapat responden diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para karyawan.

Peubah-peubah yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari satu peubah laten eksogen dan dua peubah laten endogen. Peubah laten eksogen tersebut adalah sumber stres kerja (stresor), sedangkan peubah laten endogennya adalah stres kerja dan kinerja karyawan.

Stres adalah suatu keadaan dimana karyawan yang bersangkutan mengalami tekanan, ketegangan yang dapat berpengaruh terhadap emosi, proses pikiran dan kondisi fisik dari karyawan tersebut. Stres dapat diketahui dari gejala-gejala yang terdapat dari setiap individu dan juga sumber stres yang menjadi penyebab dari timbulnya stres (stresor) individu. Stres diukur Stres adalah suatu keadaan dimana karyawan yang bersangkutan mengalami tekanan, ketegangan yang dapat berpengaruh terhadap emosi, proses pikiran dan kondisi fisik dari karyawan tersebut. Stres dapat diketahui dari gejala-gejala yang terdapat dari setiap individu dan juga sumber stres yang menjadi penyebab dari timbulnya stres (stresor) individu. Stres diukur

1 = Tidak Pernah

2 = Jarang Sekali

3 = Jarang

4 = Sering

5 = Sering Sekali Dari jawaban kuisioner akan dicari skor rataan agar dapat dilihat seberapa besar tingkat stres yang dialami oleh karyawan dan agar dapat dilakukannya analisis deskriptif.

Sedangkan peubah kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dalam waktu tertentu berdasarkan standar kerja yang ditetapkan perusahaan. Variabel beserta unsur-unsur empiris yang menjadi bagian dari konsep ini adalah kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan, ketepatan waktu untuk berkinerja. Hasil kinerja ini dapat diketahui dengan adanya Performance Appraisal perusahaan dan penilaian kinerja oleh karyawan sendiri melalui kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan kinerja. Cara pengukuran peubah kinerja karyawan dilakukan dengan menggunakan Skala Likert 1-5, dengan masing-masing nilai yaitu

1 = Bila kondisi itu tidak pernah terjadi

2 = Bila kondisi itu jarang sekali terjadi

3 = Bila kondisi itu jarang terjadi

4 = Bila kondisi itu sering terjadi

5 = Bila kondisi itu sering sekali terjadi Kuesioner kinerja berisi enam pertanyaan negatif. Maksud pertanyaan negatif disini adalah semakin tinggi skala Likert yang dipilih seorang 5 = Bila kondisi itu sering sekali terjadi Kuesioner kinerja berisi enam pertanyaan negatif. Maksud pertanyaan negatif disini adalah semakin tinggi skala Likert yang dipilih seorang

1. Pengkonversian jawaban skala likert dilakukan pada pernyataan indikator kinerja yaitu pernyataan mengenai kuantitas pekerjaan (Y 2.1 ), kualitas pekerjaan (Y 2.2 ), dan ketepatan waktu (Y 2.3 )

2. Bobot jawaban untuk kinerja : -

1 (Tidak Pernah) menjadi 5 (Sangat Tinggi) -

2 (Jarang Sekali) menjadi 4 (Tinggi) -

3 (Jarang) tetap 3 (Sedang) -

4 (Sering) menjadi 2 (Rendah) - 5 ( Sangat Sering) menjadi 1 (Sangat Rendah)

3.5. Teknik Pengambilan Contoh

Objek penelitian sekaligus populasi yang menjadi responden penelitian ini adalah keseluruhan karyawan pada bagian/Kantor Pos (KP) dan pada bagian/Kantor Delivery Centre (DC) di perusahaan. Metode Pengambilan karyawan contoh dalam penelitian ini adalah probability sampling. Dengan metode ini pemilihan anggota populasi dilakukan secara random, sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang untuk terpilih sebagai sampel. Teknik yang digunakan adalah Proporsional Random Sampling. Dengan teknik ini, sampel dipilih langsung dari populasi dan besar peluang setiap anggota populasi untuk menjadi sampel sama besar, sehingga menjamin agar sampel yang terpilih bisa mewakili semua populasinya. Perusahaan ini memiliki jumlah karyawan sebanyak 208 orang (tidak termasuk dua kepala kantor dan satu manajer operasi) yang terbagi dalam dua bagian/kantor yaitu kantor KP (133 orang) dan kantor DC (75 orang). Selanjutnya, dengan menggunakan pendapat Slovin (Umar, 2003), yaitu :

N n=

2 1+Ne .................................................................................(3)

Maka didapat jumlah sampel keseluruhan adalah sebanyak 137 orang. dimana,

n = besarnya contoh dari populasi

N = besarnya populasi

e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran

ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan populasi), dalam hal ini 5%

3.6. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

3.6.1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2005), instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Perhitungan korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan total skor tiap-tiap pertanyaan dilakukan dengan menggunakan rumus pearson product moment correlation yaitu:

n XY − X Y

r hitung =

2 2 2 ( 2 n ∑ X − ( ∑ X ) )( n Y ( Y ) ) ∑ − ∑

Keterangan : r hitung = nilai koefisien pearson

n = jumlah responden

X = skor butir instrumen Y = skor total

Dari hasi perhitungan tersebut, kemudian dibandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Bila nilai r hitung >r tabel , maka pertanyaan tersebut valid. Dalam penelitian ini menggunakan taraf kesalahan 5%, maka r tabel sebesar 0,361.

3.6.2. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan uji reliabilitas. Menurut Sugiyono (2005), instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek Setelah dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan uji reliabilitas. Menurut Sugiyono (2005), instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek

( S tan darizedLoa ding ) 2

( S tan darizedLoa ding ) + ( Measuremen tEror ) ∑ ∑

Rumus Variance extracted adalah sebagai berikut :

( 2 S tan darizedLoa dding )

( S tan darizedLoa ding ) + ( Measuremen tError ) ∑ ∑

3.6.3. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami, dalam bentuk informasi yang lebih ringkas sehingga memberikan informasi yang berguna. Dalam analisis deskriptif, nilai yang bisa mewakili kondisi keseluruhan karyawan bisa diwakili oleh mean (rata-rata), median, modus, tabel frekuensi, persentase, dan berbagai diagram.

3.6.4. Uji Chi-Square

Uji chi-square merupakan salah satu uji statistik non parametrik. Uji chi-square digunakan untuk menguji apakah ada hubungan antara beberapa variabel. Dalam penelitian ini, dilakukan uji chi-square untuk mengetahui apakah ada hubungan antara stres kerja dan kinerja karyawan dengan karakteristik karyawan yaitu jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan terakhir, masa kerja, dan penghasilan. Rumus dari uji chi-square adalah :

Keterangan : χ 2 = chi-square

O j = frekuensi hasil observasi

E j = frekuensi yang diharapkan Hipotesa dari uji chi-square adalah H 0 menyatakan frekuensi

data observasi bersifat bebas atau tidak terdapat pengaruh atas hubungan antara dua observasi yang diuji, sedangkan H 1 menyatakan terdapat pengaruh atau hubungan antara kedua observasi tersebut. Dasar pengambilan keputusan chi-square adalah jika nilai chi- square hitung lebih besar dari chi-square tabel atau nilai probability chi-

square lebih kecil dari α (5%), maka H 0 ditolak. Sebaliknya, penerimaan H 0 terjadi jika nilai chi-square hitung lebih kecil dari chi- square tabel atau nilai probability chi-square lebih besar dari α (5%).

3.6.5. Uji Varians (ANOVA)

Uji ANOVA adalah suatu uji statistik yang bertujuan mengetahui perbedaan tingkat atau membandingkan ada atau tidaknya perbedaan nilai rata-rata secara signifikan dari tiga atau lebih sampel

yang diteliti. Dalam pengujian ini, hipotesis yang diuji (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H 1 ) sering dilambangkan dalam notasi :

H 0 ; μ 1 = μ 2 = μ 3 .... = μ n (nilai signifikansi > α =5%)

H 1 ; μ 1 ≠ μ 2 ≠ μ 3 .... ≠ μ n (nilai signifikansi > α =5%)

3.6.6. Rata-Rata Tertimbang

Rata-rata tertimbang digunakan untuk mengelompokkan jawaban responden terhadap masing-masing kriteria (skala 1-5), dimana skala tersebut memiliki bobot masing masing yaitu bobot 5 bila jawaban sangat tinggi, bobot 4 bila jawaban tinggi, bobot 3 bila jawaban sedang, bobot 2 bila jawaban rendah dan bobot 1 bila jawaban sangat rendah.

Kemudian jumlah responden dikelompokkan di dalam setiap kriteria dikalikan dengan bobotnya, lalu hasil perkalian di dalam setiap Kemudian jumlah responden dikelompokkan di dalam setiap kriteria dikalikan dengan bobotnya, lalu hasil perkalian di dalam setiap

Keterangan : x = skor butir ke-i

i f = frekuensi w = bobot i

Dari hasil nilai rata-rata tertimbang kemudian ditentukan rentang skala tiap komponen dengan menggunakan rumus rentang skala (1-5):

Rs = .................................................................(9) m

dimana : m = jumlah alternatif jawaban tiap item Dari hasil perhitungan tersebut akan didapat kesimpulan nilai terhadap skala 1-5 sehingga nilai rata-rata tertimbang yang dihasilkan akan menunjukkan tingkat stres kerja dan kinerja karyawan.

3.6.7. Analisis Structural Equation Modeling (SEM)

Model Persamaan Struktural (SEM) adalah suatu teknik peubah ganda yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan keterkaitan hubungan linear peubah-peubah pengamatan secara simultan dan sekaligus melibatkan peubah laten yang tidak dapat diukur (diamati) secara langsung (Ferdinand, 2000). Dalam penelitian ini Model Persamaan Struktural (SEM) seperti terlihat pada Gambar 6 berikut.

Tuntutan tugas

perilaku Tuntutan Peran

Hubungan Antar Pribadi

Gambar 6. Model Persamaan Struktural (SEM) Penelitian

Berdasarkan model penelitian tersebut, dapat disusun persamaan-persamaan sebagai berikut :

1. Model Struktural (Structural Model)

(10) • η 2 = β 21 η 1 + ζ 2 ………………………………… ..……………………...… (11) dimana, η 1 =Vektor dari peubah laten endogen pertama (Stres Kerja)

Vektor dari peubah laten endogen kedua (Kinerja Karyawan) 2 =

ξ Vektor dari peubah laten eksogen pertama (Stresor) 1 = γ 11 = Matriks dari koefisien struktural untuk amatan ksi pertama

(Stresor) terhadap eta yang pertama (Stres Kerja) β

12 = Matriks dari koefisien struktural untuk amatan eta kedua

(Kinerja Karyawan) terhadap eta yang pertama (Stres Kerja)

Matriks dari koefisien struktural untuk amatan eta pertama

(Stres Kerja) terhadap eta yang kedua (Kinerja Karyawan) ζ 1,2 = Vektor dari galat pengukuran

2. Model pengukuran (Measurement model) • Model pengukuran untuk peubah X

i X = (x) λ ij ξ j + δ i ....................................................................... (12) dimana,

X i = Vektor dari peubah teramati eksogen ke-i λ (x)

ij = Matriks koefisien pengukuran (loading faktors) i ke-j ξ j = Vektor dari peubah laten eksogen ke-j

δ i = Vektor dari galat pengukuran ke-i • Model Pengukuran untuk peubah Y

i ...................................................................... (13) dimana, Y i = Vektor dari peubah teramati endogen ke-i

i = Y λ ij η j + ε

(y)

λ (y) ij = Matriks koefisien pengukuran (loading faktors) i ke-j η j = Vektor dari peubah laten endogen ke-j ε i

= Vektor dari galat pengukuran ke-i Peubah-peubah stresor ( ξ 1 ), stres kerja ( η 1 ), serta peubah kinerja ( η 2 ) dikorelasikan satu sama lain sesuai dengan model struktural yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun variabel (indikator) pembentuk peubah stresor kerja ( ξ 1 ) terdiri dari : • X 1 = Tuntutan tugas

Tuntutan tugas merupakan faktor yang dikaitkan pada pekerjaan seseorang. Faktor ini mencakup desain pekerjaan individu itu (otonomi, keragaman tugas), kondisi kerja, dan tata letak kerja fisik.

• X 2 = Tuntutan peran Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada

seseorang sebagai suatu fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam organisasi itu.

• X 3 = Tuntutan hubungan antar pribadi Tuntutan hubungan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain. Antara lain kurangnya dukungan sosial dari rekan-

rekan dan hubungan antar pribadi yang buruk.

• X 4 = Kepemimpinan organisasi Kepemimpinan organisasi menggambarkan gaya manajerial dari eksekutif senior organisasi (pimpinan).

Variabel (indikator) pembentuk peubah stres kerja ( η 1 ) diindikasikan oleh konsekuensi/gejala-gejala stres yang dialami karyawan, yaitu :

• Y 1.1 = Gejala psikologis Antara lain mudah merasa tersinggung, menunda-nunda mengerjakan pekerjaan, bosan, gelisah, kurang puas dengan hasil

kerja. • Y 1.2 = Gejala perilaku

Antara lain tidak masuk/absent, cenderung membuat kekeliruan, tidak bersemangat dalam bekerja, sulit tidur akibat pekerjaan, menurunnya nafsu makan karena beban kerja.

Variabel (indikator) pembentuk peubah kinerja ( η 2 ) yaitu : • Y 2.1 = Kuantitas pekerjaan

Unsur empiris yang diturunkan dari variabel ini yaitu jumlah pekerjaan yang dibebankan.

• Y 2.2 = Kualitas pekerjaan Unsur-unsur empiris yang diturunkan dari variabel ini yaitu

kejelasan dan penerimaan tugas, kemampuan, ketrampilan dan ketelitian karyawan dalam mengerjakan tugas.

• Y 2.3 = Ketepatan waktu Unsur empiris yang diturunkan dari variabel ini yaitu jumlah pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan waktu yang direncanakan.

3.6.8. Analisis Kualitatif

Analisis data secara kualitatif bersifat memaparkan hasil temuan secara mendalam melalui pendekatan bukan angka atau non statistik. Analisis ini cenderung mengakomodasi setiap data atau tanggapan responden yang diperoleh selama pengumpulan data. Analisis kualitatif cenderung dilakukan untuk data yang bersifat kualitatif yang dikumpulkan dari riset eksploratori (wawancara, diskusi Analisis data secara kualitatif bersifat memaparkan hasil temuan secara mendalam melalui pendekatan bukan angka atau non statistik. Analisis ini cenderung mengakomodasi setiap data atau tanggapan responden yang diperoleh selama pengumpulan data. Analisis kualitatif cenderung dilakukan untuk data yang bersifat kualitatif yang dikumpulkan dari riset eksploratori (wawancara, diskusi

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63