CAKRAWALA CAKRAWALA

CAKRAWALA CAKRAWALA

DI .

PERAN ORGANISASI PROFESI

OG

DALAM PENGEMBANGAN JFP

A Oleh: Prof. Warsito Utomo

E (Dewan Pembina Pascasarjana Magister

PP

Administrasi Publik UGM)

B Di dalam Undang-Undang No. 43 tahun 1999 tentang Pokok-

Pokok Kepegawaian sebagai Perubahan atas Undang-Undang

UP

No. 8 Tahun 74 diatur tentang Status, Jabatan dan Manajemen

MIS

Kepegawaian. Sebagai pelaksanaan Undang-undang No. 43

tahun 1999 ini maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP)

A No. 38 tahun 2007 dan PP No. 41 tahun 2007, menjelaskan

tentang pembagian kewenangan antara pemerintah Pusat

dan daerah sedangkan PP No. 38 dan PP. No.41 tahun 2007

2 mengatur tentang Struktur Organisasi Pemerintah Daerah.

2 Dari ketiga aturan hukum tersebut jelas sekali bagaimana

kepegawaian pemerintah (PNS) di atur dan berlaku bagi

Pascasarjana Magister

diartikan organisasi yang

UT

seluruh Pegawai Negeri Sipil baik di pusat dan daerah.

Administrasi Publik (MAP)

sesuai dengan kapabilitas,

SU

UGM kepada Simpu l.

kapasitas dan fungsinya.

GA

Maka Asosiasi merupakan

Bagaimana Bapak

kesatuan dari fungsi-fungsi

NU

melihat organisasi

yang memiliki peranan yang

A sama. T

dalam kepegawaian

seperti asosiasi profesi

di lingkungan aparat

Bila dibandingkan

pemerintah khususnya

dengan organisasi jabatan

MU

untuk profesi fungsional?

struktural ?

LO

Dalam organisasi profesi

Jika dilihat dari banyaknya

A jumlah pegawai pemerintah N

Salah satu pengaturan

di pemerintahan, jenjang

khususnya fungsional itu

untuk kepegawaian

karis tersebut adalah jenjang

bersifat informal, namun

(PNS) dibandingkan dengan

C pemerintah dalam aturan

karir struktural dan jenjang

yang dimaksud dengan

jumlah pekerjaan yang

E hukum tersebut adalah

karir fungsional. Bagaimana

informal artinya tidak sama

seharusnya ditangani maka

E pengaturan tentang

pegawai memandang

dengan organisasi struktural

organisasi yang bersifat

jenjang karis PNS dimana

jenjang karir tersebut dan

yang sifatnya birokratis,

formal/struktural sebaiknya

setiap PNS mempunyai

pelaksanaannya dilapangan,

bukan juga organisasi

dirubah menjadi organisasi

2 kesempatan untuk

berikut adalah pandangan

yang sebebas-bebasnya,

yang bersifat fungsional.

mengembangkan karirnya

Banyaknya jumlah pegawai dalam bidang kepegawaian

dan penjelasan Prof. Warsito

organisasi fungsional di sini

Utomo, Dewan Pembina

Siapa yang harus memulai dan mempelopori perubahan mind set ini ?

Bappenas seharusnya menjadi pelopor dan menjadi contoh untuk pemerintah daerah bagaimana memanfaatkan SDM yang dimiliki sebagai pejabat-pejabat fungsional yang profesional, mengingat banyak sekali yang memegang gelar Doktor di lingkungan Bappenas. Bappenas telah membuat kajian bagaimana kedudukan jabatan fungsional di suatu institusi, kajian ini bisa menjadi referensi bagi LAN. Hal ini bisa didukung jika Ketua LAN kedepannya mempunyai visi organisasi yang lebih berorientasi pada jabatan fungsional.

Bagaimana sebaiknya pembinaan dan peningkatan kapasitas para pejabat fungsional dilakukan ?

Di Institusi yang memiliki jabatan fungsional perencana, seperti Bappenas yang di dalamnya sudah terbentuk asosiasi- asosiasi perencana, dimana institusi tersebut sebagai pembinanya. Maka Bappenas bisa menjadi contoh dalam pembinaan dan peningkatan kualitas tersebut, Meskipun di lapangan peran Asosiasi-asosiasi perencana tersebut masih belum seperti yang diharapkan.

Kenapa hal tersebut terjadi ?

Hal ini disebabkan karena para pejabat fungsional masih terpaku pada pola pikir “pemikiran ganda” artinya mereka masih

berorientasi struktural. Meskipun mereka sudah menjabat jabatan fungsional. Jika melihat contoh di perguruan tinggi, bahwa seorang dosen orientasinya bukan menjabat sebagai pejabat struktural di kampus tapi lebih mengejar kemampuan keilmuan dan peningkatan kapasitas diri maka keadaan akan lebih baik dan mengarah pada peningkatan profesionalisme jabatan fungsional. Bahkan setelah pensiun pun para dosen yang profesional masih bisa berprofesi sebagai dosen sepanjang dibutuhkan.

Dalam situasi demikian apa peran yang bisa diambil oleh Asosiasi Fungsional, khususnya profesional perencana ?

Peran Asosiasi Perencana dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas para pejabat fungsional sehingga mampu berperan dan pemikirannya selalu dibutuhkan oleh institusinya. Dengan demikian diharapkan mereka akan terus dapat berkembang kapasitasnya dan tidak berhenti karena pensiun. Seseorang yang memiliki potensi biasanya akan terus terpakai bidang keahliannya.