Persentase Kemunculan Parasitoid Trichogramma spp Persentase Parasitasi Trichogramma spp.

Parameter Pengamatan a. Persentase Parasitasi Pengamatan persentase parasitasi mulai dilakukan pada hari ketiga setelah aplikasi , kemudian dihitung jumlah telur yang terparasit dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P = total telur yang terparasit jumlah seluruh telur X 100

b. Persentase Kemunculan Parasitoid Trichogramma spp

Pengamatan dilakukan dengan mengumpulkan imago Trichogramma spp. yang telah mati di dalam tabung reaksi dikeluarkan dan dilihat dibawah mikroskop dan dihitung jumlah imago Trichogramma spp. yang muncul. Universitas Sumatera Utara HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Persentase Parasitasi Trichogramma spp.

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa persentase serangan Trichogramma spp. terhadap C. auricilius berpengaruh sangat nyata sedangkan terhadap P. castanae tidak nyata pada waktu pengamatan mulai dari 3 - 9 hari setelah aplikasi hsa. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1 dan Lampiran 3. Tabel 1. Beda Uji Rataan persentase parasitasi Trichogramma spp. terhadap telur inang. Pada pengamatan 3–9 hari setelah aplikasi hsa. Perlakuan Persentase parasitasi 3HSA 4HSA 5HSA 6HSA 9HSA T P1 0.00b 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c T P2 0.00b 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c T P3 0.00b 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c T P4 0.00b 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c T C1 10.00a 21.11b 30.66b 35.00b 39.77b T C2 11.66a 33.88a 54.77a 58.10a 62.21a TC3 16.11a 40.18a 58.88a 61.88a 67.90a T C4 16.66a 45.38a 69.71a 81.16a 83.88a Keterangan : Angka yang diikuti notasi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada Uji Jarak Duncan taraf 5 Hsa : Hari setelah aplikasi. Dari Tabel 1 menunjukkan bahwa pada pengamatan 9 hari setelah aplikasi. Persentase parasitasi Trichogramma spp. tertinggi terdapat pada perlakuan T C4 Trichogramma spp. pada 12 kelompok telur C.auricilius yaitu sebesar 83.88 dan persentase terendah berturut – turut pada perlakuan T C3, T C2, T C1 Trichogramma spp. pada 9, 6, 3, kelompok telur C.auricilius yaitu sebesar 67.90, 62.21, 39.77, sedangkan persentase parasitasi T P1, T P2, T P3, T P4 Universitas Sumatera Utara Trichogramma spp. terhadap 3, 6, 9 kelompok telur P. castaneae yaitu sebesar 0, ini berbeda nyata dengan perlakuan T C4 , Hal ini menunjukkan bahwa parasit Trichogramma spp. efektif digunakan untuk mengendalikan telur C.auricilius sedangkan untuk inang P. castaneae tidak efektif. Biasanya parasitoid bersifat spesifik inang, maksudnya parasitoid tersebut akan lebih efektif dalam mematikan hama jika hama itu adalah inang sasarannya. Dimana C.auricilius merupakan inang sasarannya yang sesuai untuk perkembangan parasitoid. Hal ini didukung oleh Juliano 1981 dalam Nurariaty 2000 bahwa inang yang sesuai adalah inang yang mendukung pertumbuhan telur parasitoid sampai menjadi imago, yang dapat diketahui berdasarkan jumlah imago parasitoid yang keluar dari inang. Dari Tabel 1 diketahui bahwa Trichogramma spp. tidak mampu memarasit P. castaneae hal ini dapat dilihat pada pengamatan 3 hari sampai 9 hari setelah aplikasi ini dikarenakan pada inang P. castaneae memiliki lapisan kulit telur relatif lebih tebal lapisan zool sehingga parasitoid mengalami kesulitan menembus untuk meletakkan telurnya secara maksimal sehingga tidak terjadi parasitasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Godfray 1994 bahwa parasitoid dalam meletakkan telur pada inangnya terlebih dahulu mendeteksi telur inang dengan cara meraba permukaan inang dengan menggunakan antena dan akan terus melakukan hal tersebut jika inang yang tersedia terbatas agar menembus dinding telur dan memarasit inangnya serta berkembang di dalam inang dengan baik hingga keluar menjadi imago. Pengaruh Trichogramma spp. terhadap kelompok telur Inang pada pengamatan 3-9 hsa. hsa dapat dilihat pada histogram 1. Universitas Sumatera Utara Histogram 1. Persentase parasitasi Trichogramma spp. terhadap telur Inang pada pengamatan 3-9 hsa. Berdasarkan hasil penelitian setelah aplikasi terlihat adanya perubahan warna pada telur inang yang telah di inokulasikan parasitoid Trichogramma spp. dan merupakan salah satu parameter bahwa telur tersebut telah terparasit oleh parasitoid. Terlihat pada perlakuan telur inang C. auricilius menunjukkan terjadinya perubahan warna dimulai pada hari ke-3 yaitu berwarna abu-abu, sampai hari ke-4 warna berubah menjadi kehitaman, pada hari ke-5 saat itu parasitoid telah memasuki stadia prapupa dan mengalami perubahan warna menjadi hitam dan selanjutnya berwarna hitam pekat pada hari ke-6 yaitu telah memasuki stadia pupa. Hal ini sesuai dengan Clausen ,1940 dalam Zulkaidah, 2006 bahwa perubahan warna pada telur inang yang terparasit dimulai sejak Trichogramma spp. Memasuki stadia larva yaitu telur inang berwarna kelabu dan pada saat larva mencapai instar akhir atau memasuki stadia prapupa telur inang berubah menjadi hitam dan pada stadia pupa telur inang berubah menjadi hitam agak pekat. Setelah berumur 7-8 hari parasitoid akan membuat lubang untuk keluar dari telur inang dan keluar menjadi imago. Universitas Sumatera Utara

b. Persentase Kemunculan Parasitoid Trichogramma spp

Dokumen yang terkait

Pengaruh Beberapa Ukuran Pupa Penggerek Batang Tebu Terhadap Jumlah Populasi Tetrastichus sp. (Hymenoptera : Eulophidae) di Laboratorium

3 64 63

Uji Daya Tumbuh Bibit Tebu yang Terserang Hama Penggerek Batang Bergaris (Chilo sacchariphagus Bojer.)

1 42 81

Uji ransum berbasis pucuk batang tebu, pucuk batang jagung dan pucuk batang ubi kayu dengan penambahan starbio terhadap non karkas domba Sei Putih

1 32 59

Uji Ransum Berbasis Pucuk Tebu Pucuk Batang Jagung Dan Pucuk Daun Ubi Kayu Dengan Penambahan Starbio Terhadap Performans Domba Sei Putih

1 46 50

Uji Ransum Berbasis Pucuk Batang Tebu, Pucuk Batang Jagung, Dan Pucuk Batang Ubi Kayu Dengan Penambahan “Starbio” Terhadap Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Domba Sei Putih

0 38 56

Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium

3 49 36

Biologi Lalat Jatiroto, Diatraeophaga Striatalis Townsend, dan Penerapannya dalam Pengendalian Penggerek Berkilat, Chilo Auricilius Dudgeon

0 8 168

Biologi Lalat Jatiroto, Diatraeophaga Striatalis Townsend, dan Penerapannya dalam Pengendalian Penggerek Berkilat, Chilo Auricilius Dudgeon

0 6 158

Keragaman karakter morfologi dan genetik populasi parasioid telur, Trichogramma spp. dan Trichogrammatoidea spp dari daerah geografis yang berbeda di Pulau Jawa

0 11 83

PERAN KEBERADAAN TANAMAN BERBUNGA TERHADAP KELIMPAHAN PARASITOID TELUR PENGGEREK BATANG PADI.

0 0 3