Persentase Kemunculan Parasitoid Trichogramma spp

b. Persentase Kemunculan Parasitoid Trichogramma spp

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa persentase kemunculan Trichogramma spp berbeda nyata terhadap masing-masing perlakuan . Jumlah kemunculan parasitoid Trichogramma spp. terhadap telur C. auricilius berpengaruh sangat nyata sedangkan pada inang P. castaneae tidak terjadi parasitasi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2: Lampiran 8. Tabel 2. Beda uji rataan jumlah parasitoid Trichogramma spp. yang muncul dari telur inang. Perlakuan Rataan T P1 0.00c T P2 0.00c T P3 0.00c T P4 0.00c T C1 18.00b. T C2 63.00a T C3 78.00a T C4 102.00a Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada Uji Jarak Duncan taraf 5. Dari hasil analisis sidik ragam Tabel 2 dapat dilihat persentase kemunculan parasitoid Trichogramma spp. tertinggi terdapat pada perlakuan T C4 Trichogramma spp. terhadap 12 kelompok telur C. auricilius sebanyak 102 ekor dan terendah berturut - turut pada perlakuan T C3, T C2, T C1 Trichogramma spp. terhadap 9, 6, 3 kelompok telur C. auricilius sebanyak 78, 63, dan 18 ekor, sedangkan pada perlakuan. T P1, T P2, T P3, T P4 Trichogramma spp. terhadap 3, 6, 9 dan 12 kelompok telur P. castaneae tidak nyata tidak terparasitasi sebanyak 0 ekor. Banyaknya jumlah parasitoid yang muncul pada masing-masing telur inang C. auricilius mempengaruhi tingkat parasitasi parasitoid terhadap inang. Hal ini tidak berbeda dengan pernyataan Hasriyanty, dkk. 2007 Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa jumlah inang yang terparasit. berpengaruh terhadap jumlah parasitoid yang keluar menjadi imago. Dari Tabel 2 menunjukkan bahwa P. castaneae tidak mampu menghasilkan imago parasitoid. Hal ini dikarenakan dalam proses pemilihan inang walaupun parasitoid telah berhasil meletakkan telur pada inangnya tetapi belum tentu inang tersebut sesuai untuk perkembangan parasitoid. Hal ini ditegaskan oleh Verly, dkk 1973 yang menyatakan bahwa parasitoid yang memperoleh makanan yang cukup dapat menyelesaikan perkembangannya, sedangkan yang tidak dapat memberikan nutrisi yang sesuai bagi perkembangannya, maka kemungkinan yang terjadi yaitu kekerdilan atau bentuk yang tidak sempurna akan muncul bahkan kematian. Beda rataan persentase jumlah kemunculan imago Trichogramma spp. dapat dilihat pada histogram 2. Histogram 2. Jumlah parasitoid Trichogramma spp. yang muncul Universitas Sumatera Utara KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Persentase parasitasi Trichogramma spp. tertinggi terdapat pada perlakuan T C4 diinokulasikan Trichogramma spp. pada 12 kelompok telur C. auricilius yaitu sebesar 83.88 dan terendah berturut - turut pada perlakuan T C3, T C2, T C1, diinokulasikan Trichogramma spp. pada 3, 6 dan 9 kelompok telur C. auricilius yaitu sebesar 67.9 ., 62.21, dan 39.77 2. Perlakuan T P1, T P2, T P3, T P4 diinokulasikan Trichogramma spp. terhadap 3, 6, 9 dan 12 kelompok telur P. castaneae tidak dapat dijadikan inang parasitoid Trichogramma spp. 3. Kemunculan jumlah parasitoid yang tertinggi terdapat pada perlakuan T C4 diinokulasikan Trichogramma spp. terhadap 12 kelompok telur C. auricilius yaitu sebesar 102 ekor dan terendah berturut - turut pada perlakuan T C3, T C2,T C1 diinokulasikan Trichogramma spp. terhadap 3, 6 dan 9 kelompok telur C. auricilius yaitu sebesar 78 ekor, 63 ekor, dan 18 ekor. 4. Sebagai endoparasitoid, stadia Trichogramma spp. yang terdapat di dalam tubuh inang adalah telur, larva dan pupa, Stadium larva merupakan masa yang kritis, sehingga ketersediaan nutrisi yang cukup merupakan syarat utama bagi parasitoid untuk dapat tumbuh dengan baik. 5. Trichogramma spp. merupakan kandidat parasitoid yang berpotensi untuk dikembangkan karena menunjukkan preferensi dan kesesuaian inang yang tinggi terhadap C. auricilius. Universitas Sumatera Utara Saran 1. Satu spesies Trichogramma spp. mampu memparasitasi beberapa spesies hama namun Trichogramma spp. memiliki spesifik inang dalam memarasit sehingga hanya serangga yang sesuai yang dapat dijadikan inang bagi parasitoid ini. 2. Perlu diadakan penelitian lanjutan mengenai inang yang sesuai bagi parasitoid Trichogramma spp sehingga memudahkan inokulasi guna perbanyakan parasitoid di laboratorium dan penerapan di lapangan Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Anonimus, 2011. Parasitoid Trichogramma spp. http:www.ipm.ucdavis.edu trichogramma_spp.jpg. Diakses tanggal 10 Maret 2011. Bakti, D., 1991. Kajian Aspek Bionomi Apanteles flavipes Cam. Parasit Penggerek Batang Tebu Chilo spp.. UGM. Yogyakarta Bent, A.F. dan I.C. Yu. 1999. Applications of molecular biology to plant disease and insect resistance. Adv. Agron. 66: 251 −297. . Buchori, D., P. Hidayat., A. Meilin., dan B. Sahari. 2010. Species Distribution Of Trichogramma And Trichogrammatoidea Genus Trichogrammatoidea: Hymenoptera In Java. Department of Plant Protection, Bogor Agricultural University. J. ISSAAS Vol. 16, No. 1: 83-96. Djasmin. 1988. Hama-hama Tebu Rakyat. PTP.XXI-XXII Persero. Surabaya. Ditjenbun Direktorat Jenderal Perkebunan. 2008-2009. Statistik Perkebunan Indonesia. Jakarta. Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Perkebunan. Diyasti, F. 2010. Waspada Penggerek Batang Tebu Raksasa. di unduh 29 November 2010. Godfray, H. C. J., 1994. Parasitoids. Behavioral and Evolutionary Ecology. Princeton University Press Princ, New Yersey. 473p. Hanjani, 2010. Musuh Alami. Brawijaya Press. Palembang. Jabalpur, 2009. Pengendalian Hama Terpadu. Direktorat Instrumentasi, jnkvv. Jakarta. Kalshoven,L.G.E. 1981. Pest of in Indonesia. Resived and translated byP.A. van der Laan, University of Amsterdam. PT Ichtiar Baru, van Hoeve, Jakarta. 701 hal. Marwoto dan Supriyatin. 1999. Efektivitas Teknik Pelepasan Parasitoid Trichogrammatoidea bactrae-bactrae untuk mengendalikan hama penggerek polong kedelai Etiella spp. pada pertanaman kedelai. Laporan Teknis Penelitian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbiumbian, Malang. hlm. 1 −40. Nesbitt, BF, Beevor, PS, Hall, DR, Lester, R., dan Williams, JR., 1980 Components of the sex pheromone of the female sugar cane borer, Universitas Sumatera Utara Chilo sacchariphagus Bojer Lepidoptera: Pyralidae. Identification and field trials. J. Chem. Ecol. 6:385-394. Nugroho, B. W. 2010. Hama Penggerek Pucuk Tebu Dan Teknik Pengendalian. Yogyakarta. Nurariaty, A., 1995. Pengaruh lama penyimpanan pada suhu rendah terhadap tingkat parasitisme parasitoid Trichogramma sp. Laporan Lembaga Penelitian, UNHAS. 38hal. , 2000. Potensi pemanfaatan parasitoid Trichogramma spp. Hym : Trichogrammatidae pada penggerek batang padi putih Scirpophaga innotata Walker di Sulawesi Selatan.Disertasi FFS-UNHAS. 135 hal. Nurindah dan O.S Bindra. 1989. Studies on Trichogramma spp. Hymenoptera: Trichogrammatidae in the Control of Heliothis armigera Hubner Lepidoptera Noctuidae.Biotrop. Spec. Publ.. 36: 165-173. Pramono, D., 2007. Program Early Warning System EWS Sebagai Dasar Penentuan Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Hama Secara Terpadu PHT Pada Penggerek Batang Raksasa di Kawasan PTPN II Persero, Sumatera Utara. Kelti Proteksi Tanaman. P3GI Pasuruan. Purnomo, W. 2005. Parasitisasi Dan Kapasitas Reproduksi Cotesia flavires Cameron Hymenoptera: Braconidae Pada Inang dan Instar Yang Berbeda Di Laboratorium. di unduh 29 November 2010. Rauf,A. dan P.Hidayat. 1999. Pengembangan Program Pengendalian Hayati dengan Menggunakan Parasitoid Telur Trichogramma dan Trichogrammatoidea.Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Faperta IPB.23 hal. Wirioatmodjo, B. 1973. A Brief report of sugarcane pests at present and its control.Berita BP3G Pasuruan.Th.19731,18hlm. . 1977. Biologi Lalat Jatiroto, Diatraeophaga striatalis Townsend, dan Penerapannya dalam Pengendalian Penggerek Berkilat, Chilo auricilius Dudgeon. IPB. Bogor. Zulkaidah ,2006. Kemampuan parasitasi dan parasitoid Trichogramma sp. Terhadap Telur Penggerek Batang Ostriniafurnacalis Guenee Dan Telur Penggerek Tongkol Heliothis armigera Hubner. Pada tranaman Jagung.J agribisnis 7 1: 30-38. Universitas Sumatera Utara BAGAN PENELITIAN I II III Keterangan : Terdiri dari 24 unit percobaan T P1 :Diinokulasikan Trichogramma spp. pada 12 kelompok telur P . castanae Hubner. T P2 : Diinokulasikan Trichogramma spp. pada 12 kelompok telur P. castanae Hubner. T P3 : Diinokulasikan Trichogramma spp. pada 12 kelompok telur P . castanae Hubner. T P 1 T C 2 T P 4 T C 4 T C 1 T C 2 T P 1 T P 4 T P 3 T C 1 T C 2 T C 1 T P 2 T P 2 T C 3 T C 4 T P 4 T C 3 T P 2 T P 3 T C 3 T C 4 T P 1 T P 3 Universitas Sumatera Utara T P4 : Diinokulasikan Trichogramma spp. pada 12 kelompok telur P . castanae Hubner. T C1 : Diinokulasikan Trichogramma spp . pada 3 kelompok telur C. auricilius Dudg. T C2 : Diinokulasikan Trichogramma spp. pada 6 kelompok telur C. auricilius Dudg. T C3 : Diinokulasikan Trichogramma spp. pada 9 kelompok telur C. auricilius Dudg. T C4 : Diinokulasikan Trichogramma spp. pada 12 kelompok telur C. auricilius Dudg. I : Ulangan ke-1 II : Ulangan ke-2 III : Ulangan ke-3 Universitas Sumatera Utara Lampiran 2 : Foto Penelitian Gambar. Penelitian Gambar. Gejala parasitasi Trichogramma spp. Terhadap C. auricilius Dudg. a. terdapat titik hitam abu-abu pada telur, b. Perubahan warna menjadi hitam, c. keluarnya imago Trichogramma spp. dari telur inang. a c b Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Foto Inokulasi Parasitoid Trichogramma spp. Gambar perbanyakan parasitoid Gambar Perbanyakan larva dan imago C. auricilius Gambar perbanyakan Corcyra sp. Universitas Sumatera Utara Gambar gejala serangan P. Castaneae Gambar gejala serangan C. auricilius Gambar imago Corcyra sp. Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Data Pengamatan Pengaruh Trichogramma spp. Terhadap Penggerek Batang Tebu 3HSA Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III T P1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 T P2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 T P3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 T P4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 T C1 0.00 30.00 0.00 30.00 10.00 T C2 8.33 10.00 16.66 34.99 11.66 T C3 11.11 15.00 22.22 48.33 16.11 T C4 8.33 25.00 16.66 49.99 16.66 Total 27.77

80.00 55.54

Dokumen yang terkait

Pengaruh Beberapa Ukuran Pupa Penggerek Batang Tebu Terhadap Jumlah Populasi Tetrastichus sp. (Hymenoptera : Eulophidae) di Laboratorium

3 64 63

Uji Daya Tumbuh Bibit Tebu yang Terserang Hama Penggerek Batang Bergaris (Chilo sacchariphagus Bojer.)

1 42 81

Uji ransum berbasis pucuk batang tebu, pucuk batang jagung dan pucuk batang ubi kayu dengan penambahan starbio terhadap non karkas domba Sei Putih

1 32 59

Uji Ransum Berbasis Pucuk Tebu Pucuk Batang Jagung Dan Pucuk Daun Ubi Kayu Dengan Penambahan Starbio Terhadap Performans Domba Sei Putih

1 46 50

Uji Ransum Berbasis Pucuk Batang Tebu, Pucuk Batang Jagung, Dan Pucuk Batang Ubi Kayu Dengan Penambahan “Starbio” Terhadap Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Domba Sei Putih

0 38 56

Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium

3 49 36

Biologi Lalat Jatiroto, Diatraeophaga Striatalis Townsend, dan Penerapannya dalam Pengendalian Penggerek Berkilat, Chilo Auricilius Dudgeon

0 8 168

Biologi Lalat Jatiroto, Diatraeophaga Striatalis Townsend, dan Penerapannya dalam Pengendalian Penggerek Berkilat, Chilo Auricilius Dudgeon

0 6 158

Keragaman karakter morfologi dan genetik populasi parasioid telur, Trichogramma spp. dan Trichogrammatoidea spp dari daerah geografis yang berbeda di Pulau Jawa

0 11 83

PERAN KEBERADAAN TANAMAN BERBUNGA TERHADAP KELIMPAHAN PARASITOID TELUR PENGGEREK BATANG PADI.

0 0 3