Return Loss Bandwidth Keterarahan Directivity

2.5.3. Return Loss

Return loss adalah perbandingan antara amplitudo dari gelombang yang direfleksikan terhadap amplitudo gelombang yang dikirimkan. Return loss dapat terjadi karena tidak adanya kesesuaian di antara saluran transmisi dengan impedansi masukan beban antena. Sehingga tidak semua daya diradiasikan melainkan ada yang dipantulkan kembali. Return loss dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.5 sebagai berikut : = 20 � 2.5 Nilai dari return loss yang baik adalah di bawah -9,54 dB, nilai ini diperoleh untuk nilai VSWR ≤ 2 sehingga dapat dikatakan nilai gelombang yang direfleksikan tidak terlalu besar dibandingkan dengan gelombang yang dikirimkan atau dengan kata lain, saluran transmisi sudah matching. Nilai parameter ini menjadi salah satu acuan untuk melihat apakah antena sudah dapat bekerja pada frekuensi yang diharapkan atau tidak. Hubungan antara parameter VSWR dan return loss tersebut ditunjukkan pada Persamaan 2.6 sehingga return loss dapat dicari sebagai berikut : � = − + 1 − − 1 2.6

2.5.4. Bandwidth

Pada umumnya antena dirancang untuk dapat bekerja pada sekitar frekuensi resonan yang diinginkan. Berarti ada bandwidth yang terbatas dimana rancangan antena dapat beroperasi. Bandwidth antena didefinisikan sebagai rentang frekuensi di mana kinerja antena yang berhubungan dengan beberapa karakteristik seperti impedansi masukan, polarisasi, beamwidth, gain, efisiensi, VSWR, return loss memenuhi spesifikasi standar yang ditentukan [2]. Gambar 2.4 menunjukkan rentang frekuensi yang menjadi bandwidth antena. Gambar 2.4. Rentang Frekuensi yang menjadi bandwidth Besarnya bandwidth dapat dinyatakan dalam nilai presentase dengan menggunakan Persamaan 2.7 sebagai berikut : = − × 100 2.7 Dengan : = frekuensi tertinggi = frekuensi terendah = frekuensi tengah

2.5.5. Keterarahan Directivity

Keterarahan dari sebuah antena dapat didefinisikan sebagai perbandingan intensitas radiasi sebuah antena pada arah tertentu dengan intensitas radiasi rata-rata pada semua arah. Intensitas radiasi rata-rata sama dengan jumlah daya yang diradiasikan oleh antena dibagi dengan 4π. Jika arah tidak ditentukan, arah intensitas radiasi maksimum merupakan arah yang dimaksud. Keterarahan ini dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.8 berikut ini [2] : = = 4 � � 2.8 Dan jika arah ini tidak ditentukan, keterarahan terjadi pada intensitas radiasi maksimum yang didapat dengan Persamaan 2.9 berikut : = = = 4 � � 2.9 Dengan : D = keterarahan = keterarahan maksimum U = intensitas radiasi = intensitas radiasi maksimum = intensitas radiasi pada sumber isotropic � = daya total radiasi

2.5.6. Penguatan Gain