Pengendalian Biaya Perputaran Kas Perputaran Piutang Perputaran Persediaan Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

55 10 Bina Gizi Jl. Wolter Monginsidi 115 11 Bina Gatra Jl. Pemuda 134 12 Pustaka Jl. Sriwijaya No. 29 A 13 Kokapura Ah. Yani Jl. Bandara A Yani 14 Bina Citra Husada Jl. Dr. Sutomo No 16 15 Tulus Karya Jl. Untung Suropati Manyaran 16 Handayani Jl. Kelud Utara 17 Angkasa Jl. Jend. A Yani No. 144 - 146 18 Serba Usaha Jl. Genuksari Genuk 19 Bhakti Praja Jl. Mentri Supeno No. 2 20 Lapas Klas I Jl. Kedung Pane Raya 21 Koperkap Perumka Jl. Petek 42 22 Tirta Usaha Jl. Madukoro Blok AA BB No. 1c 23 Sejahtera BLKI Jl. Bridgen Sudiarto No 118 24 Balai Besar POM Jl. Madukoro Blok AA PRPP 25 Baita Bhakti Jl. Krokosono Tanah Mas 26 Serba Usaha SMP 20 Jl. Gebangsari Genuk 27 Bangun Sejahtera Jl. Pelem kueni I 3 Tugu Rejo 28 Dwija Raharja Jl. Walisongo Tugu 29 Kopel Dolog Jl. Abd Raman Saleh 30 Mitra Perkasa Jl. Untung Suropati Barat 31 Pengayoman Jl. Ki Mangunsarkoro No. 36 32 Bahtera Jl. Pemuda No. 79

3.1.3. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas Independent Variable

Variabel bebas adalah obyek penelitian yang diduga secara bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari empat variabel :

a. Pengendalian Biaya

Rumus untuk menghitung pengendalian biaya adalah sebagai berikut: 100 tan X Bruto l Operasiona Pendapa Usaha Biaya Total Usaha Biaya = 56 Biaya Usaha = Biaya Karyawan + Biaya Operasional + Overhead Cost Paid Pengendalian biaya usaha dapat dihitung dengan rumus: pengendalian biaya = total biaya usaha yang dicapai – biaya usaha standar

b. Perputaran Kas

Rumus untuk menghitung tingkat perputaran kas adalah sebagai berikut : Penjualan Perputaran kas = Rata-rata Kas

c. Perputaran Piutang

Rumus untuk menghitung tingkat perputaran piutang adalah sebagai berikut : Penjualan Netto kredit Perputaran Piutang = Rata-rata Piutang

d. Perputaran Persediaan

Rumus untuk menghitung tingkat perputaran persediaan adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Perputaran Persediaan = Rata-rata Persediaan

2. Variabel Terikat Dependent Variable

Variabel Terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Rentabilitas Ekonomi Return On InvestmentROI. Rumus yang digunakan untuk mengetahui 57 besar-kecilnya rentabilitas ekonomi dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 100 X ROI Usaha Modal Pajak Sebelum Laba SHU =

3.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam suatu penelitian merupakan faktor cukup penting yang mempengaruhi hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan data yang digunakan adalah data sekunder. Metode dokumetasi dilakukan dengan cara mengumpulkan sumber-sumber tulisan, catatan kaitannya dengan biaya usaha, modal kerja dan besarnya rentabilitas yang ada diperoleh dari laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Kota semarang. Data sekunder merupakan data yang tidak langsung diperoleh dari sumbernya dan kita bisa langsung memakainya. Data sekunder dalam penelitian ini berupa neraca dan laporan laba rugi.

3.3. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisis, data dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian Natsir, 2003:346. Analisia data dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan kesimpulan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi: 1 Uji Hipotesis a. Uji Simultan F-test 58 Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dari suatu persamaan regresi dengan menggunakan hipotesis statistik. Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS Statistik Parametrik Santoso, 2004: 168 sebagai berikut: Jika probabilitas 0,05 maka H o diterima Jika probabilitas 0,05 maka H o ditolak Tingkat signifikasi dari uji F dapat dilihat pada hasil pengolahan dari program SPSS pada tabel ANOVA kolom sig atau significance b. Uji Parsial t-test Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh dari masing-masing variabel independen yaitu pengendalian biaya, perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran modal kerja terhadap rentabilitas yang merupakan variabel dependennya. Seperti halnya dengan uji hipotesis secara simultan, pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial juga didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data Santoso, 2004: 168 sebagai berikut: Jika probabilitas 0,05 maka H o diterima. Jika probabilitas 0,05 maka H o ditolak. 59 2 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif. Ada tiga pengujian dalam uji asumsi klasik, yaitu: a. Uji Multikolinieritas Uji multikoliniearitas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen Ghozali, 2001:57. Apabila terjadi korelasi antara variabel bebas, maka terdapat problem multikolieritas di dalam model regresi dapat dideteksi melalui hal-hal sebagai berikut Ghozali, 2001:57: 1. Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. 2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi yang multikolinieritas. 3. Multikolinieritas juga dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Gejala multikolinieritas tidak terjadi jika tolerance lebih besar dari 10 atau nilai variance inflation factor lebih kecil dari 10. b. Uji Heterokesdastisitas 60 Uji Heterokedastisitas ditujukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskesdastis dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Ghozali, 2002: 69. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat diketahui dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya. Dasar analisis dari uji heteroskesdastis melalui grafik plot adalah sebagai berikut: 1. Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas c. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya 61 memiliki distribusi normal atau tida normal. Ghozali, 2001: 74. Uji normalitas data dapat dilihat dengan memperlihatkan penyebaran data titik pada normal P Plot of regression standized residual variable independent, dimana: 1 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normal. 2 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka tidak memenuhi asumsi normalitas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi Variabel Penelitian

Data yang di gunakan berasal dari Laporan Keuangan 32 KPRI di Kota Semarang selama tahun 2007 yang terpilih sebagai sampel penelitian. Dari data tersebut kemudian dihitung rasio pengendalian biaya dan modal kerja serta rasio rentabilitas ekonomi.

4.1.1.1. Pengendalian Biaya