Sejarah Kerajaan Mengwi HASIL DAN PEMBAHASAN

13 Sebelum menjalankan upaya membalas kekalahannya, I Gusti Agung Putu terlebih dahulu bersiap-siap menjalankan tapa di puncak Gunung Mangu yang menjadi lokasi Pura Pucak Mangu pada masa sekarang. Di puncak Gunung Mangu, I Gusti Agung Putu memperoleh petunjuk gaib Bali: pewisik keagamaan tentang kemenangannya itu. Setelah memperoleh berkat itu I Gusti Agung Putu pun kembali menantang bertarung I Gusti Ngurah Batu Tumpeng. Hasil tapa bratanya ternyata tidak sia-sia, di Gunung Mangu itulah selajutnya I Gusti Agung Putu berhasil meraih kemenangannya saat melawan I Gusti Ngurah Batu Tumpeng beserta para musuhnya. Berdasarkan penuturan oleh Keluarga Kerajaan Mengwi, I Gusti Agung Putu sedang bertapa di Pucak Mangu, kemudian beliau dititahkan oleh Ida Batara Pucak Mangu melihat ke sekelilingnya Bali: ngelengan. Daerah mana pun yang terlihat olehnya terang dari puncak itu maka daerah itu di kemudian hari akan menjadi wilayah kekuasaannya. Sejak itulah maka Pucak Mangu juga dikenal dengan nama Pucak Pengelengan. Gambar: Pura Taman Ayun sebagai Salah Satu Pura Kerajaan Mengwi Sumber: dokumentasi pribadi 14

4.2 Sejarah Puri Mengwi

I Gusti Agung Putu adalah putra dari I Gusti Agung Anom. Ia bergelar I Gusti Agung Made Agung mendirikan kerajaan Mengwi dan menjadi Raja Mengwi I pada tahun 1723. Sebelum menjadi Raja, I Gusti Agung Putu di tawan oleh Raja Tabanan yang bergelar Sri Megada SaktiI Gusti Alit Dawuh dan dibesarkan di Kerajaan Marga. Kemudian, oleh Raja Marga I Gusti Balangan diberikan bimbingan spiritual, sehingga I Gusti Agung Putu diberikan sebidang tanah untuk mendirikan KerajaanPuri pertamanya di Desa Peken dengan nama Puri Balayu. Namun tidak bertahan lama I Gusti Agung Putu melanjutkan perjalanan ke selatan dengan tujuan balas dendam dengan I Gusti Ngurah Batu Tumpang dari Kekeran. Kemenangan inilah membawa masa kejayaan sampai ke Blambangan. Mengwi pada zaman dahulu merupakan sebuah kerajaan mandiri. Namun, Mengwi kalah perang dan akhirnya pada tahun 1891 wilayahnya dibagi-bagi antara Tabanan dan Badung. Gambar 27. Puri Agung Mengwi Sumber: dokumentasi pribadi Puri Gede Mengwi yang berlokasi di kota Kecamatan Mengwi, tepatnya terletak di sebelah barat daya perempatan atau Catus Patha Mengwi. Puri Agung Mengwi yang juga disebut dengan nama Puri Gede Mengwi, tercatat pernah mengalami kehancuran sejak tahun 1891 akibat dari laskar gabungan Kerajaan Badung dan Tabanan yang sempat menghancurkan keraton Puri Gede Mengwi 1700-1891 di Bali hingga 15 Blambangan di Jawa Timur. Di atas puing kehancurannya tersebut, Puri Agung Mengwi mulai dibangun kembali pasca gempa bumi sepulang Gusti Ketut Agung yang merupakan putra mahkota yang baru pulang dari tempat pengasingan yaitu di Puri Abiansemal. Sampai saat ini Puri Ageng Mengwi telah menjadi pusaka budaya seperti keberadaan puri di Bali pada umumnya hingga menjadi spirit kekerabatan dengan basis akar sejarah. Selain mengunjungi Puri Ageng Mengwi, para pengunjung juga bisa mengunjungi pasar Mengwi, hingga Pura Taman Ayun, maupun Museum Yadnya yang jaraknya sangat dekat dengan Puri Ageng Mengwi.

4.3 Elemen – elemen Utama Kota Kerajaan Mengwi dan Lokasinya

Pada bagian berikut ini akan menjelaskan tentang elemen-elemen Kota Kerajaan Mengwi beserta beberapa peninggalan, yaitu: 1 Pempatan Agung Mengwi Pempatan Agung Mengwi menjadi titik nol dari Puri Agung Mengwi. Gambar 28. Pempatan Agung Mengwi Sumber: dokumentasi pribadi 2 Taman Ayun Taman Ayun dibangun oleh Raja Mengwi, I Gusti Agung Ngurah Made Agung pada tahun 1634 yang dipergunakan untuk kalangan keluarga kerajaan Mengwi. Pada abad ke-17, kerajaan Mengwi adalah salah satu kerajaan di antara 8 kerajaan lain di Bali, yaitu Klungkung, Karangasem, Buleleng, Gianyar, Tabanan, Bangli, Jembrana, dan Badung. Namun dalam perkembangannya, kerajaan Mengwi ditaklukkan oleh kerajaan Badung. Pada masa itu, taman ini sering digunakan sebagai tempat pertunjukkan