UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SIKAP LILIN DENGAN MENGGUNAKAN KEKUATAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS III SDN 2 SEGALAMIDER TANJUNG KARANG BARAT BANDAR LAMPUNG

(1)

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki keterampil-an sikap lilin dengan menggunakan kekuatan alat bantu pada siswa kelas III SD Negeri 2 Segalamider Tanjungkarang Barat Bandar Lampung.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas {Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri 2 Segalamider Tanjungkarang Barat Bandar Lampung yang berjumlah 24 siswa, dengan perincian 15 laki-laki dan 9 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan menggunakan instrumen penilaian tes keterampilan gerak sikap lilin.

Hasil penelitian menunjukkan: setiap siklus adanya perbaikan hasil belajar sikap lilin, dan bila dilihat dari KKM pada tes awal diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar sebesar 29,17%, pada siklus kesatu diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar 70,83%, ternyata dapat meningkatkan kemam-puan gerak dasar sikap lilin secara signifikan dan pada siklus kedua diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar 94,67%, berdasarkan nilai rerata untuk meningkatkan hasil pembelajaran harus diberi perlakuan yang sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. Hasil peningkatan > 50% itu artinya hasil pembelajaran sikap lilin dengan alat bantu yang digunakan menunjukan telah terjadi peningkatan. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sikap lilin pada siswa kelas III SD Negeri 2 Segalamider Tanjungkarang Barat sangat efektif setelah menggunakan kekuatan alat bantu berupa tembok dan kawannya sendiri.


(2)

Oleh NETI IRYANTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

Gambar Halaman

1. Persiapan Pembelajaran Keterlampilan Sikap Lilin ... ... 12

2. Siklus pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... ... 16


(4)

Halaman

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

I. PENDAHULUAN ... ... 1

A. Latar Belakang ... ... 1

B. Identifikasi Masalah ... ... 4

C. Rumusan Masalah ... .. 4

D. Tujuan Penelitian ... ... 4

E. Manfaat Penelitian ... ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... ... 6

A. Pendidikan Jasmani .. ... .... 6

B. Belajar Mengajar ... .. 7

C. Belajar Motorik (Gerak) ... .. 8

D. Belajar Gerak ... .. 9

E. Gerak Reflek ... .. 10

F. Senam ... .. 10

1. Senam Lantai ... .. 11

2. Pengertian Senam Alat ... .. 11

3. Sikap Lilin ... .. 11

G. Hipotesis ... .. 13

III. METODE PENELITIAN ... ... 14

A. Jenis Penelitian ... ... 14

B. Subyek Penelitian ... ... 16

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian ... ... 16

B. Rancangan Penelititan ... ... 16

E. Proses Pembelajaran Keterlampilan Sikap Lilin ... .... 17

F. Instrumen Penelitian ... 19

G. Teknik Pengumpulan Data ... .. 19

H. Analisis Data ... ... 20


(5)

A. Simpulan ... .... 25

B. Saran ... ... 25

DAFTAR PUSTAKA ... ... 27


(6)

Lampiran Halaman

1. Surat Izin Peneliitian dari FKIP Universitas Lampung ... 29

2. Surat Izin Penelitian dari Kepala Sekolah SD Negeri 2 Segalamider ... 30

3. Surat Keterangan telah Melaksanakan Tugas Penelitian ... ... 31

4. Daftar Hadir Seminar ... ... 32

5. Catatan Perbaikan Skripsi ... ... 33

6. Instrumen Penelitian ... ... 35

7. Hasil Tes Awal Siklus ... ... 38

8. RPP Siklus 1 ... ... 42

9. RPP Siklus 2 ... ... 50

10. Hasil Tes Siklus 1 ... ... 49

11. Hasil Tes Siklus 2 ... ... 56

12. Hasil Data ... ... 57


(7)

Tabel Halaman 1. Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam

Keterlampilan Sikap Lilin ... 21 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Keterlampilan


(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis laksanakan di kelas III SDN 2 Segalamider Kecamatan Tanjungkarang Barat Kota Bandar Lampung dapat terlaksana dengan waktu yang telah dijadwalkan. Dan penulis beri judul laporan ini “Upaya Meningkatkan Keterampilan Sikap Lilin dengan Menggunakan Kekuatan Alat Bantu pada Siswa Kelas III SD Negeri 2 Segalamider Tanjungkarang Barat Bandar Lampung”.

Banyak manfaat yang penulis dapatkan sebagai seorang pendidik selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk meningkatkan profesio-nalisme dalam memperbaiki kinerja dalam pembelajaran. Kemudian penulis lebih serius dan percaya diri dalam mengelola pembelajaran melalui latihan terbimbing untuk

memperbaiki pembelajaran dikelas yang dilakukan berulang kali dengan proses refleksi yang penulis lakukan dengan merenung dan diskusi dengan teman sejawat.

Penulis menyadari hasil kerja ini masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para guru pada umumnya. Sebagai hasil untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dan akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis haturkan terima kasih.

Penulis


(9)

MOTTO

Lihatlah pada hari ini, itulah hidup sebenar-benamya hidup dalam peluk-Nya yang singkat itu bertebar segala macam kenyataan, kehidupan, kebahagiaan, pertumbuhan dan kemulyaan karyamu. Sebab kemarin hanya impian, esok hanya bayangan, tapi hari ini yang disadari menjadikan kemarin impian kebahagiaan


(10)

MENGESAHKAN 1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes. ………. Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. ……….

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(11)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Neti Iryanti

NPM : 1013068038

Tempat/tanggal lahir : Negarabatin, 12 April 1962

Alamat : Kota Agung, Kabupaten Tanggamus

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul "Upaya Meningkatkan Keterampilan Sikap Lilin Dengan Menggunakan Kekuatan Alat Bantu Pada Siswa Kelas III SD Negeri 2 Segalamider Tanjung Karang Barat Bandar Lampung" adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 Mei- 3 Juni 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, Oktober 2012


(12)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya tulis ini kepada:

1. Kedua Orang Tua soya yaitu Haitami dan Ibu Norma yang telah mendidik membimbing dan membesarkan saya.

2. Suamiku dan anak-anakku tersayang yang senantiasa memotivasi dan mendukung setia menanti dan selalu mendampingi serta mendo'akgn atas keberhasilanku.

3. Kepala sekolah dan rekan guru di SDN 2 Segalamider yang selalu member dukungan. 4. Sahabat-sahabatku yang selalu menemani perjuanganku bersama-sama dari awal sampai

akhir masa kuliahku di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung 5. Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung tercinta


(13)

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SIKAP LILIN DENGAN MENGGUNAKAN KEKUATAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS III SDN 2 SEGALAMIDER TANJUNG KARANG BARAT BANDAR LAMPUNG

Nama Mahasiswa : NETI IRYANTI

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013068038

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes. NIP 19580127 198503 1 003

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. NIP 19510507 198103 1 002


(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Dusun Negara Batin, pada tanggal 12 April 1962, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung dari pasangan Bapak Haitami dan Ibu Norma.

Pendidikan formal yang telah penulis lalui adalah, 1. SD Negeri 2 Negarabatin, lulus tahun 1974

2. TSANAWIAH 1 Tanjung Karang, lulus tahun 1980

3. SGO Negeri Tanjung Karang, lulus tahun 1983 4. UT Penjaskes, tahun lulus 2008

5. Pada tahun 2009/2010 penulis menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang ditempuh melalui Program S1 dalam Jabatan.


(15)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhiraya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia. Skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan SikapLilin dengan Menggunakan Kekuatan Alat Bantu pada Siswa Kelas III SDN 2 Segalamider Tanjnngkarang Barat Bandar Lampung” adalah dalam rangka memenuhi saiah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

3. Bapak Drs. Usman Adam, M.Pd selaku Mantan Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung dan sekaligus selaku Penguji yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.

5. Bapak Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes selaku Penguji utama yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi

7. Segenap Staf dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah

memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

8. Kepala SD Negeri 2 Segalamider yang telah memberikan izin untuk

melaksanakan penelitian pada siswa kelas III.

9. Siswa-siswi kelas III SD Negeri 2 Segalamider, terimakasih atas waktu dan kerjasamanya.

10. Teman-teman seperjuangan di Program SI dalam Jabatan terutama kelompok Salbiyah, ayo sukseskan program SI secepatnya.


(16)

bermanfaat bagi kita semua. Amiin. Wasalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, Oktober 2012


(17)

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani terdiri dari kata pendidikan dan jasmani, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau keiompok orang dalam usaha mendewasakan sesorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, jasmani adalah tubuh atau badan (fisik). Namun yang dimaksud jasmani di sini bukan hanya badan saja tetapi keseluruhan (manusia seutuhnya), karena antara jasmani dan rohani tidak dapat dipisah-pisahkan. Jasmani dan rohani merupakan satu kesatuan yang utuh yang selalu berhubungan dan selalu saling berpengaruh. Pengertian Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perse-orangan maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak.

Pengertian olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal. Olahraga mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya dan cita-cita


(18)

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan salah satu mata pelajaran init bagi Sekolah Dasar (SD). Untuk menghasilkan manusia yang berkualitas tinggi, maka melalui Pendidikan Jasmani siswa SD perlu dibekali dengan bermacam-macam kegiatan fisik yang dikelom-pokan ke dalam jenis kegiatan pokok dan pilihan. Pilhan pokok terdiri dari; Atletik, Senam, dan Pencak Silat. Sementara kegiatan pilihan terdiri dari; Renang, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Sepak Bola dan

permainan tradisional.

Kegiatan fisik tersebut diberikan kepada anak untuk memenuhi salah satu tujuan khusus Pendidikan Jasmani yaitu meningkatkan keterampilan melakukan kegiatan olahraga dan memiliki sikap positif anak terhadap kegiatan olahraga. Namun dalam prakteknya, penentuan tugas gerak suatu cabang olahraga dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih menjadi persoalan bagi anak. Hal ini menyebabkan mated yang diajarkan oleh guru berintikan teknik-teknik baku yang tidak sesuai dengan tingkat usia dan kesiapan belajar anak.


(19)

tuntutan yang mendesak ditinjau dari kebutuhan pebingkatan layanan pendidikan dasar”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dengan melakukan pentahapan tugas gerak yang selaras dengan kematangan anak, proses pembelajaran pendidikan jasmani akan lebih efektif dan keselamatan anak terjamin. Di sisi lain, penentuan model untuk mengajarkan suatu tugas gerak harus disesuaikan kompleks atau sederhananya tugas gerak tersebut.

Salah satu materi yang harus dikuasai anak pada tingkat sekolah dasar dari senam lantai ialah sikap lilin yang merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk menahan kedua tungkai dan badan sedangkan kedua tangan menopang pinggang.

Di SDN 2 Segalamider, beberapa tugas gerak dalam materi senam lantai masih menjadi tugas gerak yang kompleks bagi anak, salah satunya adalah sikap lilin. Namun, bila dianalisis lebih jauh mengenai karakteristik geraknya memang cukup sulit bagi ukuran siswa SD, terutama kelas rendah (kelas 1,2 dan 3) karena itu penulis memberikan pembelajaran sikap lilin dengan menggunakan alat bantu untuk memudahkan belajar gerak tersebut.


(20)

sikap lilin dalam pembelajaran senam lantai

2. Siswa kurang antusias bila harus melakukan sendiri setelah melihat peragaan kawan

maupun guru.

3. Pada umumya siswa masih belum bisa mengkoordinasikan gerakan secara langsung

C. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan fokus masalah penelitian sebagai berikut :"Apakah dengan menggunakan kekuatan alat bantu dapat meningkatkan kemampuan sikap lilin siswa kelas III SDN 2 Segalamider Tanjung Karang Barat Bandar Lampung ?"

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian mi adalah :

1. Meningkatkan gerak dasar senam lantai yakni sikap lilin dengan menggunakan alat

bantu.

2. Untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran sikap lilin dengan menggunakan alat


(21)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan bagi:

1. Bagi siswa

Sebagai perbandingan untuk meningkatkan latihan belajar gerak dasar senam lantai yakni sikap lilin setelah diberikan alat bantu secara benar.

2. Bagi guru penjas

Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan latihan belajar gerak dasar senam lantai yakni sikap lilin dengan diberikan alat bantu secara benar di sekolah juga untuk memperbaiki metode pembelajaran Pendidikan Jasmani khususnya SDN 2 Segalamider.

3. Bagi Program Studi

Sebagai kontribusi untuk perbendaharaan dalam metode mengajarkan ketrampilan senam lantai yakni sikap lilin.

4. Bagi FKIP

Sebagai model pembelajaran yang berguna untuk mata kuliah terutama bekal persiapan PPL di sekolah


(22)

(23)

A. Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensi-potensi aktivitas manusia berupa sikap, tindakan dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah untuk menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita kemanusiaan, untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan kecerdasan otak dan ketrampilan jasmani, maka sekolah-sekolah di Indonesia diberikan pendidikan olahraga. Peranan dan fungsi guru penjas yang baik akan terwujud apabila memiliki inisiatif, kreatifitas dan inovatif serta selektif dalam memilih dan menentukan suatu metode atau pendekatan pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak didiknya.

Pengertian pendidikan jasmani dalam pedoman khusus yang diterbitkan oleh Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2003, mengemukakan definisi Pendidikan Jasmani sebagai berikut:

“Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didisain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, dan sikap sportif serta kecerdasan emosi”.

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Melalui pendidikan jasmani


(24)

“Perndidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan sesorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadra dan sistematik melaului berbagai kegiatan Jasmani dalam rangka peningkatkan kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak. Sedangkan Olahraga merapakan bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang terdapat dalam permainan, perlombaan dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kemenangan dan prestasi yang optimal”.

Bila disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui aktitifitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku hidup sehat seutuhnya.

B. Belajar Mengajar

Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang “belajar”. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil dan tujuan.

Pengertian ini sangat berbeda dengan Husdarta dan Saputra (2002 : 2) adalah “Belajar dimaknai sebagai proses tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara


(25)

(stimulus), bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Dari pandangan mengenai belajar dan mengajar di atas pada dasarnya dalam proses belajar mengajar guru perlu menerapkan pendekatan yang sesuai dengan kodisi dan situasi, sehingga proses belajar mengajar berjalan secara kompleks dan tidak sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa saja, melainkan dalam menyampaikan bahan pelajaran dan dalam kegiatan belajar guru dan peserta didiknya keduanya harus aktif.

C. Belajar Motorik

Menurut Tabrani Rusyani (1989: 7), Belajar adalah memodifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut rumusan tersebut bearti bahwa belajar bukan hanya sekedar mengingat melainkan lebih luas dari itu, yaitu mengalami. Hasil belajar bukan hanya penguasa latihan, melainkan perubahan prilaku.

Sedangkan mengajar menurut pandangan Burton dalam Chauhan (1977 : 5), adalah upaya dalam memberikan rangsangan (stimulus), bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Dari pandangan mengenai belajar dan mengajar di atas pada dasarnya dalam proses belajar mengajar guru perlu menerapkan pendekatan yang sesuai dengan kodisi dan situasi, sehingga proses belajar mengajar berjalan secara


(26)

D. Belajar Gerak

Belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melaui respon-respon muscular dan diekspresikan dalam gerakan tubuh. Yang dipelajari di dalam belajar gerak adalah pola-pola gerakan keterampilan tertentu misalnya gerak-gerak keterampilan olahraga. Di dalam mempelajari gerakan olahraga, atlet berusaha untuk mengerti gerakan-gerakan yang dipelajari, kemudian apa yang dimengerti itu dikomandokan kepada otot-otot tubuh untuk mewujudkan dalam gerakan tubuh secara keseluruhan atau hanya sebagian sesuai dengan pola gerakan yang dipelajari. Proses belajar gerak berbentuk kegiatan mengamati gerakan kemudian mencoba menirukan berulang-ulang; menerapkan pola-pola gerak tertentu pada situasi tertentu yang dihadapi; dan juga dalam bentuk kegiatan menciptakan pola-pola gerak baru untuk tujuan tertentu.

Dalam gerak juga terdapat istilah “ranah gerak”. Kata ranah adalah terjemahan dari kata “domain” yang bisa dartikan bagian atau unsur. Gerak tubuh merupakan salah satu kemampuan manusia untuk melaksanakan hidupnya. Gerak tubuh manusia bisa

diklasifikasikan menjadi beberapa macam.

Anita j. Harrow (1972) membedakan gerakan tubuh manusia menjadi enam klasifikasi. Enam klasifikasi gerakan tubuh menurut Anita j. Harrow


(27)

dengan kepekaan kinesthetic, dan tak bertalian dengan orientasi spatial. Ketika si pelaku semakin terampil, mereka seperti tidak menggunakan abilitas yang berbeda untuk menghasilkan suatu kegiatan ketimbang ketika masih belum terampil. Latihan menghasilkan perubahn dalam kemampuan yang melandasi suatu tugas gerak”.

Dalam hal ini jelas bahwa perubahan seperangkat kemampuan adalah akibat latihan dari waktu ke waktu. Dari penjelasan tersebut dapat dinyatakan bahwa kegiatan belajar dalam Pendidikan Jasmani merupakan prasyarat penting untuk menguasai keterampilan. Untuk memperoleh suatu keterampilan olahraga diperlu-kan aktivitas belajar dari tiap individu. Tanpa belajar atau berlatih tidak mungkin ada perubahan yang diharapkan pada diri seseorang, baik tingkahnya, penampilan-nya maupun sikapnya. Dalam hal kegiatan Pendidikan Jasmani ketrampilan itu perlu dipelajari secara sistematik dan teratur.

F. Senam

Senam yaitu latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis, dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis (depdikbud, 1983/1984).


(28)

lepat, luwes, dan lancar sehingga indah dipandang. Senam ketangkasan sering disebut senam pertandingan atau senam artistik, karena gerakan- gerakannya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Pengertian Senam Alat

Senam alat adalah salah satu bagian dari rumpun senam, sesuai dengan istilah senam alat, maka gerakannya dilakukan dengan alat perkakas. Tahun 1850

Frederlch John (Jerman) menambah pelana pada punggung kuda yang disebut dengan Pommeld Horse.

3. Sikap lilin

Sikap lilin adalah sikap berdiri tegak lurus bertumpu pada kedua tangan dan kepala bagian belakang. Rangkaian senam pada sikap lilin adalah termasuk senam lantai yang membutuhkan kekuatan, ketangkasan, dan keseimbangan. Latihan sikap lilin ini dapat dibantu dengan sesama teman dan dapat dilakukan ssecara bergantian


(29)

d. Mengangkat kedua kaki bersamaan dengan pinggul.

e. Pada waktu mengangkat kedua kaki bersamaan dengan pinggul. Teman

yang berada di belakangnya memegang kedua kaki dan berusaha meluruskannya.

f. Setelah berdiri sikap lilin (Kopstand) dengan lurus pertahankan keseimbangannya.

g. Berikutnya berlatih sendiri berulang-ulang tanpa bantuan teman. h. Melakukan sikap lilin yang didahului dengan awalan melangkah yang

dilanjutkan dengan meloncatkan kedua tangan sehingga akhirnya dapat berdiri tegak.


(30)

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan petunjuk arah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: "Jika proses pembelajaran sikap lilin menggunakan alat bantu diberikan kepada siswa, maka hasil belajar gerak dasar sikap lilin pada siswa kelas 3 Segalamider dapat ditingkatkan


(31)

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode. Karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan

dilaksanakan pada siswa kelas III SDN 2 Segalamider. Kesalahan yang sering terjadi pada sikap lilin Kesalahan yang sering terjadi pada sikap lilin, yaitu: (1) Panggul kurang diangkat tinggi, sehingga tidak berhasil membuat sikap lilin yang kuat, (2) Kedua kaki tidak lurus dan lemahnya kekuatan tangan, sehingga

menyebabkan tangan tidak kuat menopang badan, dan (3) dengan alasan bahwa pada umumnya siswa kelas 3 memilki kemampuan yang kurang dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam senam lantai yakni Sikap lilin.

Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain. Penelitian ini bercirikan sebagai berikut: 1. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan

perkembangan- perkembangan baru yang lebih baik.


(32)

praktik pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk pengembangan kemampuan ketrampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual pembel-ajaran dikelasnya dan atau di sekolahnya sendiri. Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda.

Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah kajian tentang situasi soasial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya (Elliot, 1982). Seluruh prosesnya telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan professional. Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda.

Dalam pelaksanaanya setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus sebelumnya. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui putaran yang setiap siklusnya terdiri dari rencana, tindakan, observasi dan refieksi.


(33)

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Segalamider Tanjung Karang Barat pada siswa kelas III.

2. Pelaksanaan Penelitian

Lama penelitian dilakukan dalam satubulan.

D. Rancangan Penelitian

Gambar 2. Siklus pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Keterangan:

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini meliputi tiga siklus (I, II, dan III), setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi


(34)

2. Menyiapkan alat-alat yang berkaitan atau membantu proses pembelajaran, seperti matras dan orang yang dapat mendukung pembelajaran gerak sikap lilin

3. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan.

4. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar Pendidikan

Jasmani khusunya Senam Lantai yakni Sikap lilin. Tindakan:

1. Memberikan penjelasan dan mengenalkan alat yang akan digunakan pada

pembelajaran di siklus pertama.

2. Mendemonstrasikan latihan Sikap lilin yang dibantu kawan, dalam setiap

regu dua orang

3. Menyuruh siswa melakukan sikap lilin dengan dibantu

kawannya.. Observasi:

Setelah tindakan dilakukan, diamati, kemudian dikoreksi dan diberikan waktu pengulangan serta dinilai menggunakan alat perekam yang dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas penilaian.


(35)

2. Merencanakan tindakan untuk siklus kedua, yang mana penulis berencana memberikan latihan Sikap lilin dengan menggunakan alat bantu lebih intensif di siklus berikutnya

Siklus II Rencana:

1. Menyiapkan RPP dalam pembeljaran aenam lantai, yakni sikap lilin

2. Menyiapkan alat bantu untuk mendukung proses pembelajaran senam lantai

atau gerak sikap lilin

3. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan.

4. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar Pendidikan

Jasmani khususnya senam lantai yakni Sikap lilin. Tindakan:

1. Memberikan petunjuk, tentang pelaksanaan pembelajaran

2. Menyuruh pemanasan kepada siswa untuk menghadapi pembelajaran sikap

lilin

3. Menjelaskan pelaksanaan sikap lilin deng an alat bantu berupa tembok atau

dinding sekolah.

4. Menyuruh siswa melakukan sikap lilin dengan menggunakan alat bantu.


(36)

dengan menggunakan alat bantu sangat berpengaruh, namun masih terdapat kekurangan.

2. Karena hasil penilaian telah mencapai lebih dari 65% KKM dari kemampuan

siswa dalam melkukan sikap lilin, maka pembelajaran untuk siklus berikutnya dihentikan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK disetiap siklusnya. Alat itu berapa indikator-indikator penilaian gerak sikap lilin. Bentuk indikator dalam sikap lilin adalah : 1) Sikap awal, 2) Pelaksanaan.dan 3) sikap akhir. Jika masing-masing prediktor pada setiap indikator nampak maka berapapun jumlahnya akan dihitung secara total. Jumlah skor (total) dibagi tiga untuk mencari nilai rata-rata setiap siswa.

G. Teknik Pengumpulan data

Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang

fenomena-fenomena sosial atau gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan langsung (Kartini Kartono, 1983 : 142). Metode ini penulis gunakan untuk


(37)

dianalisis melalui tabulasi, prosentase dan normative. Untuk melihat has il tindakan dapat dilihat dari tigas sisi, yaitu (1) rerata mutlak, rerata kelas, dan (3) ketuntasan belajar.

Rumus yang digunakan sebagai berikut:

P = X100 %

Keterangan:

P = Prosentase keberhasilam

F = jumlah frekuensi yang dilakukan N = jumlah siswa yang mengikuti tes

I. Validnya Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Freire and Cuningham dalam Muhadjir (1997), mengatakan bahwa validnya penelitian tindakan kelas bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sehingga criteria validitas penelitian tindakan kelas terletak pada aplikatifhya atau berfungsinyatindakan untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi.

Didasarkan pendapat di atas maka penelitian dalam setiap siklus telah memberikan dampak terhadap upaya peningkatan gerak dasar siswa melakukan sikap lilin melalui model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu.


(38)

(39)

Bedasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kelas III SD Negri 2Segalaminder Melaui alat bantu dapat meningkatkan kemampuan gerak darsar sikap lilin pada siswa Tanjung Karang Bandar Lampung

2. Dengan meningkatkan kemampuan gerak dasar tersebut maka pembelajaran

gerak dasar sikap lilin pada siswa kelas IIISD Negeri 2 Segalaminder Bandar Lampung bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut :,

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif trutama dalam upaya peningkatan atau perbaikan pembelajaran gerak sikap lilin bagi siswa sekolah dasar, Sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek yang diteliti dari aspek yang berbeda pula.


(40)

(41)

Arikunto, Suharsimi, dkk, 2006, penelitian tindakan kelas, Bumi aksara, Jakarta. Arikunto, Suharsimi, (1991), Prosedur Penelitian, .Edisi revisi. PT . Rineka Sipta

Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (1992), Prosedur Penelitian suatu pendidikan Praktik. Bina Aksara, Jakarta.

Baktiar, Dio Mandala, Drs. M. Yusuf (1994), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Dekdikbud, 1983, Program Khusus Pendidikan Guru Dan olahraga dan

Kesehatan unyuk Sekolah Dasar Senam Dan Metodik.

Engkos, Kosasih. (1987). Pendidikan Jasmani dan kesehatan, Penerbit Erlangg, Jakarta

Ellioat, John, 1998, ‘’ Developing Hypothesis about classroom from Teachers Practical Construscts : an Account of the Work af the ford

TeachingProject”.The Action Research Reader geelong Victoria : Deakin University.

Kartono, Kartini, 1980, Metodologi Penelitian Sosial, Alumni Bandung. Lutan, Rusli, 1998, Belajar Ketrampilan Motorik, Pengantar Teori dan

metode,Dekdikbud Dirjendikti, Jakarta,

Muhadjir, Noeng, 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian kaji Tindak, BPGSD, Yogyakarta

Surachmad, winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar dan Metode Teknik, PT. Tarsito, Bandung,

Toho Cholik Motohir dan Lutan, Rusli, 1996, Penelitian Jasmani dan


(42)

(1)

mengungkap-kan data tentang kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani senam lantai yakni Sikap lilin.

H. Analisis data

Setelah data terkumpul melalui tes dan pengukuran, selanjutnya data

dianalisis melalui tabulasi, prosentase dan normative. Untuk melihat has il tindakan dapat dilihat dari tigas sisi, yaitu (1) rerata mutlak, rerata kelas, dan (3) ketuntasan belajar.

Rumus yang digunakan sebagai berikut: P = X100 %

Keterangan:

P = Prosentase keberhasilam

F = jumlah frekuensi yang dilakukan N = jumlah siswa yang mengikuti tes

I. Validnya Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Freire and Cuningham dalam Muhadjir (1997), mengatakan bahwa validnya penelitian tindakan kelas bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sehingga criteria validitas penelitian tindakan kelas terletak pada aplikatifhya atau berfungsinyatindakan untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi.

Didasarkan pendapat di atas maka penelitian dalam setiap siklus telah memberikan dampak terhadap upaya peningkatan gerak dasar siswa melakukan sikap lilin melalui model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu.


(2)

(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bedasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kelas III SD Negri 2Segalaminder Melaui alat bantu dapat meningkatkan kemampuan gerak darsar sikap lilin pada siswa Tanjung Karang Bandar Lampung

2. Dengan meningkatkan kemampuan gerak dasar tersebut maka pembelajaran gerak dasar sikap lilin pada siswa kelas IIISD Negeri 2 Segalaminder Bandar Lampung bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut :,

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif trutama dalam upaya peningkatan atau perbaikan pembelajaran gerak sikap lilin bagi siswa sekolah dasar, Sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek yang diteliti dari aspek yang berbeda pula.


(4)

Perlu melakukan penelitian yang sejenis pada kelas yang berbeda agar diperoleh hasil yang dapat dijadikan perbandingan, apakah pembelajaran dengan menggunakan alat bantu yang telah digunakan akan selalu efektif


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Akros, 2000, Mareri pendidikan jasmani dan kesehatan, Erlangga,

Jakarta

Arikunto, Suharsimi, dkk, 2006, penelitian tindakan kelas, Bumi aksara, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (1991), Prosedur Penelitian, .Edisi revisi. PT . Rineka Sipta

Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (1992), Prosedur Penelitian suatu pendidikan Praktik. Bina

Aksara, Jakarta.

Baktiar, Dio Mandala, Drs. M. Yusuf (1994), Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan.

Dekdikbud, 1983, Program Khusus Pendidikan Guru Dan olahraga dan

Kesehatan unyuk Sekolah Dasar Senam Dan Metodik.

Engkos, Kosasih. (1987). Pendidikan Jasmani dan kesehatan, Penerbit Erlangg,

Jakarta

Ellioat, John, 1998, ‘’ Developing Hypothesis about classroom from Teachers

Practical Construscts : an Account of the Work af the ford

TeachingProject”.The Action Research Reader geelong Victoria : Deakin University.

Kartono, Kartini, 1980, Metodologi Penelitian Sosial, Alumni Bandung.

Lutan, Rusli, 1998, Belajar Ketrampilan Motorik, Pengantar Teori dan

metode,Dekdikbud Dirjendikti, Jakarta,

Muhadjir, Noeng, 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian kaji Tindak, BPGSD,

Yogyakarta

Surachmad, winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar dan Metode

Teknik, PT. Tarsito, Bandung,

Toho Cholik Motohir dan Lutan, Rusli, 1996, Penelitian Jasmani dan


(6)

Universitas Lampung, 1995, Pedoman Penulisan karya Ilmiah, Unila Press, Bandar lampung.

http//densusnadi.wordpress.com

Wibawa,m Basuki, 2003, Penelitian Tindakan Kelas, Direktorat Tenaga

pendidikan, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas, Jakarta.


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLA MELALUI MODIVIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SDN 2 BERINGIN RAYA KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 56

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLA MELALUI MODIVIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SDN 2 BERINGIN RAYA KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 16 55

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN ROLL BELAKANG MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN 3 GEDUNG AIR TANJUNGKARANG BARAT

2 16 51

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR HAND STAND MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN 1 TANJUNG GADING BANDAR LAMPUNG

0 12 49

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SIKAP LILIN DENGAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS 5 SDN MARGA LESTARI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 36

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SIKAP LILIN DENGAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS 5 SDN MARGA LESTARI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 36

PENINGKATAN GERAK DASAR LOMPAT TINGGI GAYA GUNTING DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN GEDONG AIR TANJUNG KARANG BARAT BANDAR LAMPUNG

0 2 28

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUNDUL BOLA (HEADING) MELALUI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS VI DI SDN 1 BAKUNG BANDAR LAMPUNG

3 22 60

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR GULING DEPAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SDN 6 PENENGAHAN TANJUNG KARANG PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 10 42

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SEGALAMIDER KECAMATAN TANJUNG KARANG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 18 63