Eksekusi Strategi Penayangan Program pada Ratih TV Kebumen Pengawasan Dan Evaluasi terhadap program Ratih TV

keseimbangan antara jenis tayangan informasi dan hiburan dari analisis yang telah dilakukan oleh penulis, presentase tayangan informasi sebanyak 51,5 yang terdiri dari straight news sebanyak 15.15 soft news magazine, talkshow, dokumenter sebanyak 36.36. Program acara hiburan memiliki presentase sebanyak 48.48 yang terdiri dari acara musik sebanyak 24.24 serta pertunjukan dengan nilai sama yakni 24.24. Sedangkan dari segi produksinya, 52 merupakan in house production program buatan Ratih TV sendiri, sedangkan 48 lainnya merupakan hasil kerjasama. Selain produksi sendiri, pihak Ratih TV juga menjalin kerjasama dengan production house lain yakni, Antara, PH Bumi Hijau, dan Akindo. Menyangkut kalkulasi program, seperti yang dijelaskan oleh Pringle, Star, dan MC Cavit dalam Morrisan, 2013: 335 pada stasiun televisi swasta kalkulasi pembelian program dilakukan sangat rinci, yang berhubungan dengan penghitungan jumlah waktu iklan yang ditawarkan, harga jual rata-rata iklan pada saat program ditayangkan, dan presentase spot iklan yang bisa terjual. Hal yang berbeda terjadi pada Ratih TV, sehubungan dengan status Ratih TV sebagai lembaga penyiaran publik lokal, Ratih TV tidak berorientasi kepada pendapatan iklan, namun kepada penyebaran informasi dari pemerintah kepada masyarakat.

c. Eksekusi Strategi Penayangan Program pada Ratih TV Kebumen

Eksekusi program mencakup kegiatan menayangkan program sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan Morrisan, 2013: 342. Terdapat dua hal penting dalam proses ini yakni pembagian waktu siaran dan strategi penayangan. Secara demografis, sasaran utama Ratih TV adalah dari kalangan dewasa karena sebagian besar acara yang disajikan berisi pengentahuan yang bersifat umum. Meskipun demikian, Ratih TV tetap menyajikan program yang diperuntukkan untuk anak-anak dan remaja. Mulai tahun 2015 wilayah jangkauan Ratih TV bertambah luas, menjangkau hingga delapan kabupaten yang berbatasan dengan Kabupaten Kebumen. Akan tetapi Kabupaten Kebumen dan kedelapan kabupaten tersebut juga tidak dapat menerima siaran dari Ratih TV secara maksimal dikarenakan mengalami gangguan teknis yakni sulitnya penerimaan sinyal pemancar UHF 14 perpustakaan.uns.ac.id commit to user akibat faktor geografis seperti tertutupnya wilayah perumahan oleh pegunungan dan perbukitan. Disisi lain, terjangkaunya wilayah kabupaten-kabupaten yang ada disekitar Kebumen, di sisi lain dapat meningkatkan peluang kerjasama antar pemerintah daerah.

d. Pengawasan Dan Evaluasi terhadap program Ratih TV

Pengawasan dan evaluasi program merupakan tahapan untuk melihat apakah program yang ditayangkan sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak Morrisan 2013: 354. Sistem evaluasi terhadap program Ratih TV dilaksanakan pada Rapat evaluasi yang diadakan sekitar dua minggu sekali pada hari Senin. Pada kegiatan rapat evaluasi meeting dilakukan pembahasan mengenai apa saja yang menjadi kendala pada proses produksi program, kekurangan dan kelebihan program, serta bagaimana kebelangsungan program dimasa yang akan datang yang didasarkan kepada kesanggupan kru, keadaan keuangan serta tanggapan dari masyarakat menyangkut bagaimana program Ratih TV dapat diterima oleh audiens yang menjadi sasarannya. Programmer pada Ratih TV memperoleh dan menghimpun jumlah tanggapan masyarakat yang masuk melalui pesan singkat SMS serta jumlah phone live pada saat program berlangsung, dan menampung aspirasi secara personal dari masyarakat mengenai program acara Ratih TV dan belum pernah melakukan survei secara khusus kepada masyarakat di Kabupaten Kebumen. Survei terhadap pemirsa menjadi kegiatan yang penting dalam rangka mengembangkan program yang sedang menjadi selera masyarakat dengan harapan mampu memperoleh rating kepemirsaan yang tinggi demi menarik para pemasang iklan. Selain dalam hal program, survei coverage area juga dilakukan oleh lembaga-lembaga televisi guna meng-cover titik-titik area blank spot supaya audiens yang menjadi sasaran mampu terpenuhi. Kritik dan saran dari audiens harus memeproleh perhatian khusus pengelola siaran, sebab jika rasa puas mereka tidak terpenuhi maka akan berubah menjadi antipati Wahyudi, 1994: 99.

3. Gambaran Proses Input-Output Manajemen Penyiaran pada Ratih TV