Preparasi dan Aktivasi Zeolit Alam
36
Tabel 3.
Perbandingan Nilai 2 θ, II
o
, dan h k l Zeolit Alam Eksperimen dan Zeolit Alam Klinoptilolit JCPDS No. 25-1349
Zeolit Alam Eksperimen Zeplit Alam Klinoptilolit
JCPDS No. 25-1349 Hkl
2 θ
II
o
2 θ
II
o
9,83 87,96
9,83 85
0 2 0 22,31
100 22,38
100 4 0 0
25,69 79,66
26,06 45
2 2 2 26,31
34,02 26,34
25 4 0 2
27,68 67,63
28,19 40
4 2 2 Pada CuO-Zeolit alam 1:3 muncul puncak-
puncak khas pada sudut βθ = 21,65 ; 25,60 dan 27,79. Pada CuO-Zeolit alam 1:1 muncul puncak-puncak
khas pada sudut βθ = 21,63 ; 25,46 ; 27,52 dan 67,61. Pada CuO-Zeolit alam 3:1 muncul puncak-
puncak khas pada sudut βθ = β1,5γ ν β5,47 dan β7,60. Berdasarkan Gambar 9 dapat dilihat bahwa CuO-Zeolit alam dengan
perbandingan prekursor 1μ1 memiliki puncak khas CuO yaitu pada sudut βθ =
67,61. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tunjung Wismadi 2001 yang men
yebutkan puncak khas CuO muncul pada sudut βθ = 35,306 ; 38,502 ; 61,475 dan 65,538. Begitu pula Ikram dkk. 2013 yang
menyebutkan puncak difraksi CuO berada pada sudut βθ = γ5,0 ν γλ,0 ν 4λ,0 ν
54,0 ; 61,0 ; 67,0 dan 75,0. Ukuran kristal zeolit alam sebelum kalsinasi, zeolit alam sesudah kalsinasi, serta CuO-Zeolit alam dengan perbandingan
prekursor 1:3; 1:1 dan 3:1 masing-masing dapat dihitung menggunakan persamaan Scherrer sehingga diketahui masing-masing ukuran kristal adalah
14,7317 nm ; 26,4894 nm ; 40,661826 nm ; 15,6401 nm dan 20,0277 nm. Pola difraksi Zeolit alam dan CuO-Zeolit alam disajikan pada Gambar 9.
37
CuO
20 40
60 80
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
In te
n si
ty co
u n
ts
2-tetha deg Zeolit Tanpa kalsinasi
Zeolit Dengan Kalsinasi CuO-Z 3 : 1
CuO-Z 1 : 1 CuO-Z 1 : 3
Gambar 9. Difraksi XRD Zeolit Alam dan CuO-Zeolit Alam