Keterkaitan antara Jenjang Pendidikan Guru dan Kreativitas Mengajar

36

C. Keterkaitan antara Jenjang Pendidikan Guru dan Kreativitas Mengajar

Guru Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Undang-undang No 20 Tahun 2003. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, guru memiliki peran penting. Salah satu peran guru adalah melaksanakan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang dimaksud adalah kegiatan belajar mengajar dengan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Untuk menciptakan suanana belajar seperti uraian di atas, maka kemampuan guru dalam proses pembelajaran dalam hal ini kemampuan mengajar dibutuhkan kreativitas. Cremin T. 2009: 36, menjelaskan bahwa kreatifitas mengajar adalah bagaimana guru membuat pembelajaran lebih menarik, efektif, dan menyenangkan dengan menggunakan pendekatan imajinatif. Pendapat lain dikemukakan oleh Sami Wulandari 2010: 8 yang mengartikan kreativitas mengajar sebagai kualitas di mana guru harus mengembangkan ide-ide yang baru dan imajinatif dalam mengajar. Dapat disimpulkan bahwa kreativitas mengajar menekankan pada kemampuan guru dalam mengembangkan ide-ide untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Kemampuan yang dimiliki guru dalam hal ini tidak muncul begitu saya, namun butuh keterampilan. 37 Keterampilan dalam hal ini adalah kompetensi yang dimiliki guru. Kunandar 2008: 46. menjelaskan bahwa guru sebagai profesi berarti guru sebagai pekerjaan yang mensyaratkan kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam pendidikan dan pembelajaran yang secara khusus diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Kompetensi yang dimiliki guru yang secara khusus diperoleh dari pendidikan akademis akan melahirkan sebuah kreativitas. Dedy Supriadi 1994: 15 menjelaskan bahwa karya kreatif tidak lahir karena kebetulan, melainkan serangkaian proses kreatif yang menuntut kecakapan, keterampilan dan motivasi. Kompetensi yang dimiliki guru yang secara khusus diperoleh dari pendidikan akademis akan melahirkan sebuah kreativitas. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pasal tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi mendeskripsikan standar kompetensi lulusan yang merupakan kriteria capaian pembelajaran lulusan pendidikan tinggi yang tersiri dari ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan dapat dilihat dari masing-masing jenjang pendidikan memiliki kompetensi lulusan yang berbeda-beda. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh, maka kompetensi lulusannya pun semakin baik. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas guru tidak terlepas dari jenjang pendidikan yang telah ditempuh. Iman Rasiman 2012, menyatakan bahwa salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi kreativitas guru adalah jenjang pendidikan guru tersebut. Ia menjelaskan bahwa kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara 38 tiga atribut psikologi yaitu intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian atau motivasi. Motivasi dalam hal ini adalah faktor eksternal yang berpengaruh memberikan dorongan guru untuk mengembangkan diri yaitu jejang pendidikan guru. Menurut Samana dalam Iman Rasiman 2012, kreativitas seorang guru yang profesional bukan sekedar hasil pembicaraan atau latihan- latihan yang terkondisi, tetapi perlu pendidikan pra jabatan yang terprogram secara relevan serta berbobot, terselenggara secara efektif dan efisien dan tolak ukur evaluasinya terstandar. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka keterkaitan antara jenjang pendidikan guru dan kreativitas mengajar yaitu semakin tinggi jenjang pendidikan seorang guru, kreativitas yang dimiliki juga tinggi.

D. Penelitian yang Relevan