46
D. Kerangka Pikir
Pembelajaran IPA sesuai kurikulum 2013 menuntut peserta didik untuk aktif mencari konsepnya secara mandiri maupun kelompok melalui kegiatan
inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup
melalui kegiatan
pembelajaran dengan
pendekatan saintifik.
Pada pembelajaran IPA tersebut, buku teks panduan bagi guru maupun peserta
didik menjadi salah satu bahan ajar yang menopang kegiatan pembelajaran. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa buku teks kurikulum
2013 masih terbatas dan belum sesuai dengan karakteristik pembelajaran kurikulum
2013. Buku
teks panduan
bagi peserta
didik belum
mengembangkan kemampuan
berpikir dan
masih didominasi
oleh pengetahuan yang harus dihafal. Bahan ajar lain yang digunakan seperti
LKPD juga belum mengarahkan peserta didik untuk mengasah kemampuan berpikir. Kemampuan pemecahan masalah sebagai salah satu kemampuan
berpikir yang harus dikembangkan pada pembelajaran Kurikulum 2013 ini belum ditekankan dalam kegiatan praktikum dan kegiatan pembelajaran di
kelas baik melalui proses penyelidikan ataupun penemuan. Hasil studi literatur menyebutkan bahwa LKPD merupakan bahan ajar
yang sangat penting untuk melatih kemampuan berpikir peserta didik melalui kegiatan penyelidikan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA, maka cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan LKPD IPA. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk
47 mengoptimalkan kualitas pembelajaran IPA dengan cara melatih dan
mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah
melalui kegiatan
penyelidikan yaitu
dengan mengimplementasikan
model Cooperative
Learning tipe Group Investigation pada kegiatan pembelajaran. Hasil studi literatur menemukan model Cooperative Learning tipe Group Investigation
sangat cocok untuk diimplementasikan pada pembelajaran IPA dengan topik materi yang umum sehingga peserta didik dapat mempelajari topik tersebut
dari berbagai sudut pandang melalui kegiatan penyelidikan dari berbagai sumber yang relevan sehingga memperoleh berbagai cara penyelesaian
masalah. Pembelajaran IPA dengan model ini menekankan pada penemuan pengetahuan yang dilakukan oleh peserta didik baik secara individu maupun
kelompok. Melalui tahap-tahap pembelajaran Group Investigation peserta didik berlatih untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalahnya
secara berkelompok. Adapun kerangka berpikir penulis dapat digambarkan pada Gambar 1.
48 Gambar 1. Kerangka Berpikir Peneliti
Studi Lapangan
Studi Literatur Permasalahan:
1. Terbatasnya jumlah buku teks panduan kurikulum 2013 untuk guru dan peserta didik.
2. Buku teks panduan bagi peserta didik belum mengembangkan kemampuan berpikir dan
masih didominasi oleh pengetahuan yang harus dihafal 3.
Pembelajaran belum mengarahkan peserta didik pada proses penyelidikan dan penemuan.
Perlunya pengembangan LKPD IPA Di sekolah belum tersedia LKPD yang dapat digunakan untuk meningkatkan dan
mengembangakan kemampuan pemecahan masalah
Menyusun LKPD IPA dengan model Group Investigation
LKPD IPA Produk jadi
Uji Coba produk
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta didik Sintaks model Group Investigation:
Kemampuan pemecahan masalah: 1.
Identifikasi topik dan pembentukan kelompok
2. Perencanaan tugas belajar
3. Penyelidikan
4. Mempersiapkan laporan akhir
5. Presentasi
6. Evaluasi
1. Identifikasi topik
2. Merumuskan masalah
3. Merumuskan hipotesis
4. Pemecahan masalah
5. Menyimpulkan
49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development. Sugiyono 2008: 427 menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan Penelitian dan Pengembangan adalah penelitian yang digunakan
untuk meneliti
sehingga menghasilkan
produk baru
dan selanjutnya menguji kefektifan produk tersebut. Dalam penelitian ini produk
yang dikembangkan adalah LKPD dengan model Cooperative Learning tipe Group Investigation untuk pembelajaran IPA sebagai peningkat kemampuan
pemecahan masalah peserta didik kelas VII. Model RD Research and Development yang akan digunakan dalam
penelitian pengembangan ini sesuai dengan Thiagarajan, et.al yakni 4-D model 1974: 5. Model ini terdiri dari 4 tahap research and development
RD, yaitu Define pendefinisian, Design perancangan, Develop pengembangan, dan Disseminate penyebaran. Pada penelitian ini, peneliti
hanya melaksanakan langkah 1 sampai dengan 4, tetapi langkah disseminate atau penyebaran dilakukan secara terbatas karena keterbatasan sumber daya
yang ada.