15 berupa fakta baru, prinsip, teori maupun hukum yang nantinya akan
diaplikasikan dalam konsep kehidupan sehari-hari. Penerapan ini berarti IPA sebagai aplikasi.
2. Pembelajaran IPA Berdasarkan Kurikulum 2013
Pada kegiatan pendidikan tidak terlepas dari kata pembelajaran. Pembelajaran menurut Permendikbud No.103 tahun 2014 pasal 1 ayat 1
merupakan proses interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran IPA di SMP pada kurikulum 2013 merupakan konsep pembelajaran sebagai mata pelajaran integrative science
atau “IPA terpadu” bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Konsep keterpaduan ini
ditunjukkan dalam Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD pembelajaran IPA yakni di dalam satu KD sudah memadukan konsep-
konsep IPA dari bidang ilmu biologi, fisika dan ilmu pengetahuan bumi dan antariksa. Pembelajaran IPA berorientasi pada kemampuan aplikatif,
pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggungjawab terhadap
lingkungan sosial dan alam. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai
keunggulan wilayah Nusantara Kemendikbud, 2013: 171. Pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang memadukan
atau mengkaitkan antara konsep satu dengan yang lain dalam satu topik atau tema menjadi kesatuan yang utuh dan bulat sehingga tercapai tujuan
16 yang telah ditetapkan sebelumnya. Melalui pembelajaran IPA terpadu,
peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan
konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara
menyeluruh holistik, bermakna, otentik dan aktif. Perolehan keutuhan belajar IPA, serta kebulatan pandangan tentang kehidupan, dunia nyata
dan fenomena alam hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu Puskur, 2004: 3.
Pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran meliputi menggali
informasi melalui
pengamatan, bertanya,
menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan apa yang peserta didik peroleh atau peserta didik ketahui setelah menerima materi pelajaran. Hosnan 2014: 108-109
mengungkapkan tahapan dalam pendekatan saintifik disajikan sebagai berikut:
a. Mengamati Observing
Observasi berarti melakukan proses mengamati fenomena dan gejala alam yang ada di sekitar dengan menggunakan alat indera dan
atau alat bantu. Observasi bertujuan untuk mendapatkan data tentang masalah yang akan dipecahkan.
17 b.
Menanya Questioning Kegiatan selanjutnya adalah menanya. Pada tahap ini, peserta
didik mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati. Pada pembelajaran IPA, proses menanya dapat berarti peserta didik mengajukan pertanyaan masalah
dalam bentuk rumusan masalah tentang masalah yang ditemukannya melalui kegiatan observasi untuk selanjutnya dijadikan hipotesis.
c. Mengumpulkan informasi
Tahap selanjutnya adalah kegiatan mengumpulkan informasi melalui berbagai sumber dan berbagai cara. Kegiatan mengumpulkan
informasi dalam pembelajaran IPA dapat dilakukan dengan cara penyelidikan, baik penyelidikan melalui eksperimen atau penyelidikan
secara literatur. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran atas hipotesis jawaban sementara yang telah diajukan sebelumnya.
d. MengasosiasiMengolah InformasiMenalar Associating
Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh
simpulan berupa pengetahuan. Melalui kegiatan penalaran peserta didik akan memperoleh pengetahuan yang dibangun oleh dirinya
sendiri berdasarkan hasil mengumpulkan informasi. Pada tahap ini, informasi yang telah diperoleh selanjutnya diolah untuk mendapatkan
sebuah kesimpulan.
18 e.
Mengkomunikasikan Pada tahapan ini, peserta didik akan mengkomunikasikan hasil
penyelidikannya baik secara lisan maupun tulisan kepada orang lain.
3. Bahan Ajar