POLA KOALISI PARTAI BERBASIS ISLAM (STUDI KASUS PROSES REKRUITMEN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA BANDAR LAMPUNG 2010 – 2015)

Darmawan Purba

ABSTRAK
POLA KOALISI PARTAI BERBASIS ISLAM
(STUDI KASUS PROSES REKRUITMEN CALON WALIKOTA DAN WAKIL
WALIKOTA BANDAR LAMPUNG 2010 – 2015)
Oleh
DARMAWAN PURBA

Pemilihan kepala daerah selama ini diwarnai pembentukan koalisi dalam
mengusung pasangan calon walikota dan wakil walikota, ironisnya koalisi yang
terbentuk menunjukkan adanya mixing ideologi. Baik partai berbasis Islam maupun
partai sekuler. Fenomena politik ini tidak sesuai dengan fungsi ideologi sebagai
pengikat tali-tali gerakan politik sejenis. Pada pilkada Bandar Lampung 2010 terdapat
sembilan partai berbasis Islam yang selayaknya berkoalisi ternyata tersebar pada ketiga
koalisi pasangan calon yang maju melalui jalur partai. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui (1) proses koalisi; (2) motif dan pertimbangan berkoalisi; (3) kriteria dan
mekanisme rekruitmen; serta (4) hambatan koalisi partai berbasis Islam.
Penelitian dilaksanakan di sembilan partai berbasis Islam, yaitu: PPP, PAN,
PKS, PKB, PMB, PBR, PBB, PPNUI dan PKNU. Informan penelitian adalah ketua
umum partai politik berbasis Islam dan informan dari media cetak yaitu Radar Lampung

dan Lampung Post sehingga mendapatkan informasi yang berimbang. Informasi dan

Darmawan Purba

data yang terkumpul melalui wawancara mendalam selanjutnya diolah dan dianalisis
sampai penghasilkan temuan-temuan baru sebagai hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola koalisi yang dibangun partai-partai
berbasis Islam lebih mengedepankan kepentingan yang sama, sehingga pola koalisi
yang terjadi cenderung pragmatis dan transaksional. Beberapa indikator temuan tersebut
antara lain: (1) partai-partai berbasis Islam belum menerapkan proses pembentukan
koalisi secara ideal, hal ini dikarenakan ideologi belum difungsikan sebagai saringan
kebijakan; (2) Motif pembentukan koalisi dipengaruhi oleh motif (a) eksistensi diri; (b)
kesamaan nilai; dan (c) aktualisasi. Selain itu koalisi juga dipengaruhi terpenuhinya
sejumlah kebutuhan dan kepentingan partai; (3) Kriteria dan mekanisme rekruitmen
calon tidak selektif dan elitis. (4) Hambatan dalam koalisi partai berbasis Islam karena
adanya perbedaan nilai, perbedaan program serta persaingan kepentingan.

Kata kunci : Pemilihan Kepala Daerah, Partai Berbasis Islam, Koalisi


Dokumen yang terkait

Pola Penjaringan Partai Golkar Terhadap Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota untuk Pemilukada Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

0 46 114

Implikatur Dalam Wacana Kampanye Politik Pemilihan Calon Walikota Dan Wakil Walikota Medan Periode 2010 – 2015

2 32 91

Rekrutmen Calon Kepala Daerah: Studi Terhadap Rekrutmen Calon Walikota Dan Wakil Walikota Dari Partai Demokrat Dalam Rangka Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010

3 57 72

Pengaruh Isu Politik yang Berkembang Saat Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Terhadap Preferensi Politik Pemilih (Studi Kasus: Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan Universitas HKBP Nomennsen)

0 40 170

Sengketa pemilihan walikota dan wakil Walikota Tangerang 2013: masalah dan penyelesaian

1 11 122

OPINI MASYARAKAT TERHADAP ISU PUTRA DAERAH MENJELANG PILKADA (Studi Kasus Pada Pemilih Tetap Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung Periode 2010-2015 di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Kedaton Bandar Lampung)

0 5 4

POLA KOALISI PARTAI BERBASIS ISLAM (STUDI KASUS PROSES REKRUITMEN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA BANDAR LAMPUNG 2010 – 2015)

0 10 4

KARAKTERISTIK PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA BANDAR LAMPUNG 2015 (Studi Kasus Kelurahan Kampung Baru, Bandar Lampung)

1 12 79

ANALISIS SEMIOTIKA BILLBOARD PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA MEDAN 2015

0 0 26

Pola Penjaringan Partai Golkar Terhadap Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota untuk Pemilukada Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

0 0 10